Dapat 2 Tawaran Kerja dalam Waktu Bersamaan? Begini Cara Memilihnya yang Benar

Dapat 2 Tawaran Kerja dalam Waktu Bersamaan? Begini Cara Memilihnya yang Benar

Banyak di antara kamu pasti pernah mengalami tawaran kontrak kerja lebih dari satu sekaligus. Hal ini tentu membuat kamu bingung buat memilih yang mana antara kontrak kerja satu dengan lainnya.

Kamu pasti kesal, kenapa tawaran tersebut datang secara bersamaan. Lama menganggur bingung, mendapatkan tawaran sekaligus tambah bingung. Meskipun di satu sisi turut bangga juga akhirnya mendapatkan kesempatan setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun menganggur.

Dalam kondisi seperti ini, kamu mesti siap buat memilih. Karena setiap pekerjaan yang kamu jalani bakal menentukan kariermu ke depannya, kalau perbedaan gaji yang signifikan sih pasti kamu memilih gaji yang lebih besar. Tapi, pertimbangan buat bergabung ke sebuah perusahaan bukan hanya soal gaji, ada beberapa faktor lainnya.

Biar kamu bisa memilih mana yang kira-kira pas buat kamu dan baik buat kariermu di masa depan. Dalam memilih kontrak kerja, berikut ini pertimbangan yang harus kamu pikirkan matang-matang sebelum menandatanganinya.

1. Prospek karier ke depannya

kontrak kerja

Pengembangan karier menjadi salah satu indikator penting bagi kamu. Usahakan kamu memilih perusahaan yang memiliki prospek bagus buat karier kamu ke depannya.

Pastikan bahwa perusahaan yang kamu pilih memiliki tantangan yang bisa memberikan ruang buat tumbuh dan berkembang. Jadi jangan hanya melihat dari segi gajinya saja, percuma kalau nominalnya tinggi tapi kariermu stagnan di situ-situ aja.

Selaraskan rencana jangka panjang kamu dengan track record perusahaan yang bakal kamu pilih. Buat informasi soal ini, bisa browsing di internet tentang bagaimana produk bisnisnya, klien mereka siapa saja, projek apa yang sedang dikerjakan, dan testimoni dari mantan karyawannya.

Baca juga: 5 Tips Cerdas Buat Anak Magang Biar Diangkat Jadi Karyawan Tetap

2. Budaya perusahaan

kontrak kerja

Selama sekitar 8 jam bahkan lebih hari-hari kamu bakal dihabiskan di kantor, jadi pilihlah perusahaan yang memiliki lingkungan kerja yang nyaman. Kamu bisa menggali informasi tentang budaya ini melalui internet atau bertanya langsung ke karyawan perusahaan.

Kamu bisa bertanya ketika sesi wawancara, tanyakan langsung ke pewawancara lingkungan kerja di perusahaan tersebut seperti apa. Saat menunggu giliran buat diwawancara, kamu juga bisa melakukan observasi kecil-kecilan tentang bagaimana mereka bergaul, dan bagaimana lingkungan kerjanya. Apakah terlalu ketat atau justru santai.

Nah, semuanya itu sesuaikan dengan keinginan kamu. Pastikan sejak awal bahwa lingkungannya sangat cocok dengan kamu, karena indikator satu ini gak bisa dinegosiasi layaknya gaji.

Berdasarkan penelitian, budaya kerja turut andil besar dalam menentukan produktivitas kerja lho!

Baca juga: Pekerjaan dengan Gaji Tinggi yang Cocok Untuk Orang Introvert, Kamu Tertarik?

3. Work-Life balance

kontrak kerja

Zaman saat ini, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerjaan menjadi isu yang disorot. Hal ini demi kesehatan mental dan fisik si pekerja. Gak cuma itu, ternyata beberapa penelitian menilai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja juga berpengaruh terhadap kesuksesan pekerja.

Memperhatikan kepentingan diri sendiri gak kalah pentingnya sama memperhatikan kerjaan. Kalau kamu berhasil menjaga keduanya seimbang, kesehatanmu juga tetap terjaga dengan baik. Biar kamu gak stres ke depannya, pilihlah perusahaan yang menjunjung tinggi gaya hidup ini.

Bagaimana buat mengetahuinya? Kamu bisa menanyakannya saat wawancara kerja, tanyakan berapa jam kerja per harinya, kemudian seperti apa deadlinenya, sistem lemburnya berapa kali dalam seminggu, dan berapa hari liburnya. Hal ini perlu kamu ketahui sebelum menandatangani kontrak kerja.

Kemudian bagi kamu pekerja, utarakan kehidupan pribadimu saat ini seperti apa ke perusahaan. Misalnya kamu mesti  mengurus seorang anak, atau harus mengurus orang tua yang sedang sakit-sakitan. Diharapkan, jika pihak perusahaan tahu, mereka juga bisa menentukan apakah kondisi kehidupan pribadi kamu itu cocok sebagai calon pegawai mereka atau tidak.

4. Jarak antara rumah dan calon kantor

kontrak kerja

Jarak antara rumah dan kantor mungkin jadi pertimbangan paling diperhitungkan selain gaji. Apakah aksesnya sangat mudah dijangkau atau gak. Apalagi bagi kamu yang menggunakan angkutan umum.

Ongkos transportasi termasuk penyumbang terbesar ludesnya gaji kita. Mendapatkan pekerjaan yang jaraknya jauh, berarti kita mesti siap buat menghabiskan waktu berjam-jam di jalan dan juga rela keluar ongkos lebih. Kalau jauh tapi bisa satu kali naik angkutan sih gak masalah, tapi kalau harus berpindah-pindah kayaknya repot juga.

Kalau misalnya kamu dihadapkan dengan dua pilihan kontrak kerja yang memiliki tawaran kerja yang sama, gaji yang sama, dan jenjang karier yang sama-sama bagus, maka sudah saatnya kamu pertimbangkan jaraknya. Semakin dekat dan mudah buat dijangkau maka pengeluaran yang kamu keluarkan akan semakin sedikit. Bagi mereka yang transportasinya ditanggung sih gak masalah, tapi kalau yang gak dapat tunjangan transportasi kan lumayan.

5. Ikuti kata hati

kontrak kerja

Menggunakan intuisi buat kondisi-kondisi bimbang seperti ini gak ada salahnya. Pilihan yang didasari dengan kata hati biasanya lebih melegakan ketimbang mengikuti kata orang-orang.

Kalau misalnya kamu merasa perusahaan A lebih baik ketimbang B, tapi hati kecil kamu lebih condong ke B, ya ambil saja pilihan B. Tapi sebisa mungkin kamu memilih berdasarkan pikiran rasional ya!

Membuat keputusan itu memang bukan perkara mudah, apalagi terkait kontrak kerja. Perlu mempertimbangkan beberapa hal dengan sangat matang.

Karena ini urusannya dengan kariermu ke depannya, jadi gak bisa main-main juga. Kalau kamu main-main dalam mengambil keputusannya, sulit untuk meraih ke kesuksesan di masa depannya.

6. Status pekerjaan 

kontrak kerja

Menurut Kementerian Ketenagakerjaan, status pekerja di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PKWTT dan PKWT. PKWTT kepanjangan dari perjanjian kerja waktu tidak tertentu, sementara PKWT perjanjian kerja waktu tertentu. 

Simpelnya, PKWTT itu adalah status untuk karyawan tetap, sedangkan PKWT karyawan kontrak. 

Secara fasilitas, jelas PKWTT lebih unggul, karena status mereka di perusahaan jelas, terhindar dari tindakan kesewenang-wenangan atasan, mendapatkan fasilitas dan jaminan sosial yang mumpuni. Misalnya dipecat di tengah jalan, PKWTT berhak mendapatkan uang pesangon. 

Sedangkan PKWT hanya bekerja berdasarkan proyek tertentu. Biasanya mereka diikat dengan kontrak kerja selama maksimal 3 tahun. Banyak dari para pekerja PKWT yang tidak mendapatkan fasilitas dan jaminan sosial. 

Jadi kalau misalnya kamu bingung memilih dua tawaran dan salah satunya PKWTT, pilihlah yang karyawan tetap. 

7. Gaji 

kontrak kerja

Cara terakhir adalah, kamu bisa melihat dari besaran gajinya. Tentu gaji bukanlah salah satu faktor penentu kariermu ke depan, tapi gaji merupakan faktor utama untuk menghidupi kebutuhanmu. 

Coba perhatikan kedua kerjaan tersebut, serta dengan beban kerja yang diberikan. Apakah dengan gaji yang mereka tawarkan setara dengan beban kerjanya? Karena percuma dong kalau kamu dibayar gede tapi kerja seharian hampir 18 jam lebih. 

Membuat keputusan itu memang bukan perkara mudah, apalagi terkait kontrak kerja. Perlu mempertimbangkan beberapa hal dengan sangat matang. 

Karena ini urusannya dengan kariermu ke depannya, jadi gak bisa main-main juga. Kalau kamu main-main dalam mengambil keputusannya, sulit untuk meraih ke kesuksesan di masa depannya. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma).