Bisnis dari Nol, Ini Pengusaha Muda Indonesia yang Kian Tajir dan Sukses

Salah satu pengusaha muda Indonesia Valentina Meiliyana. (Instagram/@valentinameiliyana)

Gak sedikit pengusaha muda Indonesia kaya raya yang memulai karier bisnis dari usaha kecil-kecilan. Bahkan, ada juga salah satu di antara mereka yang memulai bisnis dengan modal nol Rupiah.

Bayangkan saja, dengan strategi finansial yang baik, modal nol rupiah bisa meraup kekayaan melimpah. Karena itu, mulai buat perencanaan keuangan, misal menetapkan anggaran investasi dan menGak sedikit pengusaha muda Indonesia kaya raya yang memulai karier bisnis dari usaha kecil-kecilan. Bahkan, ada juga salah satu di antara mereka yang memulai bisnis dengan modal nol Rupiah.

Bayangkan saja, dengan strategi finansial yang baik, modal nol rupiah bisa meraup kekayaan melimpah. Karena itu, mulai buat perencanaan keuangan, misal menetapkan anggaran investasi dan mendaftar diri dalam polis asuransi kesehatan sejak usia muda.

Perlu digaris bawahi bahwa cara menjadi pengusaha sukses memang gak pernah ada yang instan. Sebagian dari mereka bahkan pernah merasakan bangkrut, tapi mereka justru tetap sabar dan gak kapok dalam berbisnis. Dengan ketekunan, usaha mereka pun bisa balik modal dan sukses.

Kalau judulnya saja pengusaha muda Indonesia, otomatis usianya belum kepala empat. Ya masih tergolong generasi milenial alias kelahiran awal 1980an hingga pertengahan 1990an.

Bahkan banyak yang usianya masih 20-an dan beberapa nama masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021. Tentunya yang tergolong sebagai pengusaha ya.

Penasaran dengan siapa saja mereka? Yuk mari kita kenalan 10 pengusaha muda Indonesia ini. 

1. Rafi Putra Arriyan (27  tahun)

Masuk Forbes 30 Under 30 tahun 2021 bersama dengan rekannya, Ginanjar Ibnu Solikhin (25 tahun), dan Luqman Sungkar (28 tahun). Rafi dan dua rekannya masuk Forbes 30 Under 30 kategori keuangan dan modal ventura sebagai co-founders Flip. Flip adalah aplikasi layanan transfer antarbank tanpa biaya. 

Dengan Flip, nasabah cukup transfer lebih dulu ke rekening Flip yang sama dengan bank yang kamu miliki, kemudian Flip akan meneruskan uangmu ke rekening tujuan.

Perjalanan hidup Rafi sempat ditulisnya sendiri di Forum Indonesia Muda (FIM). Ia menceritakan bahwa ia lahir di Padang pada 1994 silam. Lulusan Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini memang berambisi membangun sebuah startup teknologi sejak zaman kuliahnya. 

Ia memang ingin membuat sebuah aplikasi yang membuat transfer antarbank menjadi gratis. “Saat melihat ke negara lain, rata-rata negara maju, transfer antarbank sudah tidak ada biaya. Kenapa di Indonesia masih ada?” ujar Rafi dalam tulisannya. 

Lantas Rafi dan dua rekannya mulai fokus mengembangkan Flip. Pada awalnya, ide Rafi cs untuk membuat aplikasi yang membuat transfer antarbank gratis sempat dianggap bercanda. Dengan tanpa modal, Rafi meluncurkan prototipe Flip pada 2015. 

Awalnya, operasional Flip didanai oleh angle investor. Namun pada 2019, Flip telah mendapat pendanaan Seri A dari investor besar dunia. 

Flip kini menjadi bisnis anak muda yang makin berkembang menjadi fitur yang sudah melayani jutaan transaksi beda bank dengan total triliunan rupiah per bulan. Flip.id telah bekerja sama dengan 14 bank di Indonesia untuk menangani transfer beda bank gratis, yakni dari dan ke BCA, Mandiri, BRI, BNI, BNI Syariah, CIMB Niaga, CIMB Niaga Syariah, BTPN, BTPN Wow, Jenius, Permata Bank, Permata Bank Syariah, dan Bank Muamalat. 

Flip mendapat lisensi operasional resmi dari Bank Indonesia (BI) pada 2016. Nama Rafi pun pantas disebut sebagai salah satu pengusaha muda Indonesia yang sukses.

2. Charina Prinandita (29 tahun)

Kalau kamu warga Jakarta, pasti pernah dong dengar merek kuliner yang satu ini: EATLAH (selanjutnya ditulis Eatlah). Salah satu menu andalannya adalah nasi dengan salted egg chicken. Menu ini pula yang melambungkan nama Eatlah sejak 2016 lalu. 

Charina Prinandita adalah sosok pengusaha muda Indonesia di balik berdirinya brand Eatlah. Berkah usahanya ini pula, Charina masuk dalam list Forbes 30 Under 30 tahun 2021 ini. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Eatlah memilih lebih dari 22 gerai di Indonesia. Belum ada update resmi berapa jumlah gerai saat ini. 

Charina sebenarnya adalah lulusan Fashion Marketing and Management di Raffles Design Institute di Singapura. Sebelum membangun bisnis kuliner, Charina sempat menjadi seorang fashion stylist profesional. 

Ide mendirikan Eatlah sebagai bisnis anak muda ternyata cukup simpel. Charina dan teman-temannya menyukai sajian kuliner salted egg chicken yang sempat disantap mereka di luar negeri. 

Menariknya, modal awal usaha Eatlah cukup dengan Rp 15 juta dan diawali dengan outlet di Pantai Indah Kapuk (PIK). Saat itu Eatlah hanya menjual 20 boks per hari. Namun kini, Eatlah sudah berkembang pesat dan digemari banyak orang. 

3. Chinmay Chauhan (29 tahun)

Chinmay adalah pengusaha muda Indonesia yang berperan sebagai Co-Founder dari startup fintech BukuWarung. Perusahaan ini membantu pengusaha mikro di Indonesia mengelola transaksi kas dan kredit. Tahun 2020 lalu, BukuWarung bahkan memperoleh pendanaan lebih dari 8 digit dolar AS. 

BukuWarung didirikan oleh Chinmay pada 2019 dengan tujuan membantu kesenjangan layanan keuangan yang dialami oleh 60 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Chinmay melihat, meski berkontribusi terhadap lebih dari 60 persen GDP Indonesia yang senilai 1 triliun dolar AS, para pelaku UMKM masih sangat tertinggal dalam hal transformasi digital. 

Saat ini, BukuWarung sudah melayani lebih 1,2 juta merchant di 750 wilayah di Tanah Air. Pada 2020 lalu, BukuWarung juga mencatatkan transaksi kotor senilai miliaran dolar AS. Berkat prestasi Chinmey, namanya masuk dalam Forbes 30 Under 30 tahun 2021.

4. Ali Muharam (36 tahun)

Ali Muharam adalah pengusaha muda Indonesia yang bergerak di bidang makanan. Mungkin kamu familiar sama produk camilan buatan beliau yaitu, Makaroni Ngehe.

Sebelum tampil sebagai pengusaha yang sukses, pemuda asal Tasikmalaya ini hanyalah seorang office boy lulusan SMA yang bekerja di Bogor. Dia juga sempat kerja di sebuah kantin bank di Jakarta dengan gaji pas-pasan.

Siapa sangka, kata Ngehe dalam Makaroni Ngehe ternyata menggambarkan kisah hidup Ali yang cukup keras dalam urusan banting tulang.

Cikal bakal Makaroni Ngehe berawal dari uang Rp 20 juta yang dia pinjam dari temannya. Pada saat itu, Ali yang baru pinjam duit gak kepikiran mau bisnis apa. Namun pada akhirnya, dia membuka usaha makanan dengan gerobak di Kebon Jeruk.

Ali bekerja multitasking. Dia harus masak, melayani konsumen, hingga menata tokonya sendiri. Singkat cerita, omzet penjualannya pun meningkat selama delapan bulan. Dan berkat gaya hidupnya yang sederhana, dia bisa nabung hingga akhirnya membesarkan usahanya.

Siapa sangka, dari jualan makaroni dia sempat merasakan omzet Rp 3 miliar.

5. Yasa Singgih (26 tahun)

Kamu familiar dengan brand Men’s Republic? Jangan salah lho, brand ini didirikan oleh seorang pengusaha muda Indonesia yang sudah masuk Forbes Under 30 di tahun 2016.

Dialah Yasa Singgih, seorang pria yang sudah bisnis sejak dia duduk di bangku SMP, lebih tepatnya saat ayahnya dioperasi karena penyakitnya.

Berawal dari menjadi MC panggilan, Yasa akhirnya terjun ke bisnis pakaian dengan sistem titip jual tanpa modal. Dia pun sukses melakukan bisnis yang satu ini, hebat ya!

Lantas dia mencoba peruntungan lain dengan terjun ke bisnis kedai kopi dan mengalami kegagalan.

Setelah menutup usahanya di 2013 dan fokus pada ujian nasional, Yasa pun berbisnis sepatu. Dia menggandeng produsen sepatu di Kota Kembang hingga akhirnya, konsep bisnis ini pun membuahkan keuntungan yang besar.

Saat ini, Men’s Republic gak cuma laris di Indonesia. Sepatu Men’s Republic juga laris di negeri jiran Malaysia, Filipina, lalu Taiwan, Hong Kong, Makau, hingga Nigeria!

Pria kelahiran 1993 silam ini tercatat sebagai Direktur Utama PT Hamasa Indonesia, perusahaan beromzet ratusan juta per bulan. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan sofa bed.

Minat Hamzah Izzulhaq buat buka usaha udah tampak sejak dia duduk di bangku SMA. Usaha pertamanya adalah distributor buku pelajaran. Dari usaha tersebut, dia berhasil meraup Rp 950 ribu selama enam bulan.

Sejatinya, pengusaha muda Indonesia ini dulunya punya usaha bimbel alias bimbingan belajar. Usaha itu sudah berkembang dengan baik, namun pada akhirnya dia pun menemukan potensi laba besar dalam penjualan sofa bed.

Dalam urusan bisnis, Hamzah mengaku bahwa dirinya banyak belajar dari Bob Sadino dan Walt Disney.

Hamzah paham bahwa sebelum merasakan kesuksesan, seseorang pasti menemui kegagalan dulu. Namun, kegagalan tersebut gak lantas diratapi lalu membuatnya kapok.

Pengusaha-pengusaha yang udah sukses itu justru belajar dari kegagalan dan bangkit lagi setelahnya.

6. Medina Zein (29 tahun)

Mungkin, orang-orang dan para netizen mengenal beliau karena dia adalah adik ipar Ayu Azhari. Akan tetapi, dia sejatinya adalah seorang pengusaha muda Indonesia yang benar-benar sukses.

Medina sudah memulai usaha saat masih duduk di bangku SMP. Dia mengawali usahanya dengan menjadi seorang reseller produk.

Setelah berhasil mengumpulkan modal usaha, dia mendirikan usaha baru yaitu produk kecantikan dengan merek yang dia buat sendiri.

Bermula di tahun 2011, bisnis skincare Medina ini dimulai dengan hanya menggandeng tiga karyawan. Penjualannya pun masih hanya berkonsep online shop. Medina gak segan-segan menggelontorkan dana hingga Rp 400 juta buat promosi di Instagram.

Namun, kini omzet penjualan online skincare Medina tersebut digadang-gadang sudah lebih dari 3 miliar per bulan. Itu sebabnya, dia pun sanggup membangun kerajaan bisnisnya dengan mendirikan beberapa sektor usaha lain. Sebut saja seperti hijab, travel, dan lainnya.

7. Valentina Meiliyana (26 tahun)

Pengusaha muda Indonesia kelahiran 1995 ini dulunya cuma pedagang online yang jual extension rambut warna-warni, sandal gabus, dan tas di Kaskus. Tapi siapa sangka, akhirnya dia membuka usaha sepatu custom yang sanggup menghasilkan omzet puluhan juta Rupiah per bulan.

Valentina bahkan sempat jadi perancang sepatu koleksi Eunika Joso di Jakarta Fashion Week 2011. Dia juga mendapatkan pesanan sepatu khusus dari girl band Cherry Belle.

Tapi, dalam membangkitkan usahanya, Valentina juga pernah merasakan jatuh bangun. Di umur 18 tahun, Valentina mengalami kerugian bisa mencapai 100 juta. Dan hal itu pun membuatnya mengalami stres tingkat tinggi.

Sejak membuat sepatu, Valentina selalu berupaya untuk bisa membuat sepatu yang nyaman buat para cewek, supaya kakinya gak lecet. Oleh karena itu, dalam urusan berburu bahan, Valentina gak main-main. Dia pun rela jalan ke pelosok Indonesia untuk mencari bahan berkualitas.

8. James Prananto (33 tahun)

James sempat masuk dalam Forbes 30 Under 30 tahun 2019 lalu. Bersama dengan rekannya yang juga pengusaha muda Indonesia, Edward Tirtanata, James mendirikan Kopi Kenangan yang kini gerainya tersebar di banyak kota di Indonesia. Familiar dengan brand kopi ini, kan?

Kopi kenangan didirikan dengan konsep yang memadukan warung kopi pinggir jalan dan kafe elit, sehingga menyajikan produk-produk yang berkualitas tapi tetap bersahabat dengan kantong. 

Kopi Kenangan juga pernah mendapat pendanaan senilai 8 juta dolar AS dari perusahaan venture capital Alpha JW di awal-awal usahanya. 

9. Aruna Harsa (29 tahun)

Aruna adalah pengusaha muda Indonesia di balik suksesnya Dekoruma. Startup ini menghubungkan konsumen dengan pemasok dan vendor produk-produk interior. Dekoruma tak hanya menjual produk furnitur tapi juga menawarkan layanan konsultasi dan instalasi interior desain sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 

Siapa sangka, selain masuk ke menambah jajaran bisnis anak muda, Aruna juga berhasil masuk dalam deretan Forbes 30 Under 30 Asia tahun 2019. 

10. William Tanuwidjaya (39 tahun)

Barangkali nama William Tanuwidjaya menjadi pengusaha muda Indonesia yang paling cemerlang dalam daftar pengusaha muda yang dibahas Lifepal kali ini. Kenapa? Karena William berhasil membangun sebuah startup dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS alias unicacorn, yakni Tokopedia. Tahun 2019 lalu, Tokopedia pun mendapat pendanaan dari ALibaba sebesar Rp 14,7 triliun. 

Dikutip dari Kompas, William ternyata adalah anak rantau yang lahir dan besar di Pematang Siantar, Sumatra Utara. Ia berasal dari keluarga sederhana yang tidak punya latar wirausaha atau bisnis. Selepas lulus SMA, William mendapat kesempatan merantau ke ibu kota. 

Hidup William dimulai dengan kesederhanaan. Tahun 1999, William kuliah di Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara dan bekerja sampingan sebagai penjaga warnet. 

Barulah tahun 2007, William mulai membangun Tokopedia. Pemodalan Tokopedia pun terinspirasi dari Google dan Facebook yang didapat dari pemodal ventura. 

Cara memulai bisnis dari nol

Setelah membaca perjalanan hidup para pengusaha muda di atas kita bisa menyimpulkan bahwa mereka membangun bisnis dari nol. Mereka bekerja keras mencari modal, menggaet konsumen, dan menjadikan usahanya berskala raksasa. Semuanya didasarkan pada kerja keras dan konsistensi.

Berikut cara menjadi pengusaha sukses buat kamu yang ingin memulai bisnis dari nol:

1. Pahami kemauan diri

Kamu perlu memahami apa target jangka pendek dan jangka panjang. Seorang pebisnis perlu meyakinkan diri sendiri bahwa kami siap untuk susah payah membangun usaha. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja kantoran yang bekerja berdasarkan keperluan perusahaan. 

Tidak ada yang salah dari dua opsi di atas. Tapi jika memang berniat membangun bisnis dari nol, coba yakinkan diri sendiri. Membangun bisnis tentu tak lepas dari risiko kerugian, pahit getir, dan susahnya membangun usaha. Tapi, tentu saja buah manis akan dipanen nantinya.

2. Tentukan bisnis apa yang jadi fokus

Kamu bisa memilih bisnis apa yang akan digeluti. Bisa disesuaikan dengan hobi atau memang menyesuaikan keperluan pasar. Soal keperluan pasar ini kamu bisa rajin-rajin berselancar di Google untuk melihat tren produk masa kini atau sering-sering membangun jejaring dengan pebisnis lain. 

3. Belajar dari kegagalan

Namanya bisnis pasti jatuh bangun. Jangan mau enaknya saja kalau berniat membangun bisnis. Justru usaha yang sukses pasti diwarnai dengan kisah getir di awalnya. Jangan patah arang, jangan putus asa. Bangkitlah dan belajar dari kegagalan yang dialami.

4. Siapkan modal

Nah penting nih, modal. Semua usaha dan bisnis tentu butuh modal kan? Banyak calon pengusaha sudah keburu takut kalau berbicara soal modal. Padahal ada banyak jalan menuju Roma. Modal bisa dibuat minimal dengan menyiasati sejumlah pos pengeluaran, misalnya marketing gratis memanfaatkan media sosial pribadi. 

Modal besar juga bisa didapat dari pendanaan bank atau bahkan perusahaan pemodal ventura seperti yang dilakukan Tokopedia atau startup besar dunia lainnya. 

5. Kelola keuangan dengan baik

Manajemen keuangan menjadi tips penting dalam membangun bisnis dari nol. Lakukan pengelolaan keuangan yang baik sejak awal usaha dirintis, jangan hanya saat usaha mulai membesar. Kalau kamu pemula, kamu bisa menggunakan sejumlah software akuntansi untuk membantu pencatatan keuangan.

Salah satu pilihan memulai bisnis dari nol adalah bergabung menjadi mitra Lifepal. Kamu bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp30 juta per bulan!

Tips menjadi pengusaha muda indonesia

Menyambung pada pembahasan tentang cara membangun bisnis dari nol, berikut ini adalah beberapa tips untuk menjadi pengusaha muda Indonesia yang sukses:

1. Percayalah pada diri sendiri

Namanya juga pengusaha muda, artinya usaha sudah harus dibangun di saat usia masih muda. Sayang banyak anak muda tidak percaya diri untuk memulai usaha. Karenanya, yang terpenting adalah percaya diri. Percayalah pada diri sendiri untuk mulai merintis usaha. Apapun hasilnya nanti, yang penting bisa memulai. Tentu dengan persiapan, perencanaan, dan perhitungan ya. Jadi risiko pun sudah diantisipasi. 

2. Siapkan visi

Anak muda perlu punya visi, baik jangka pendek atau jangka panjang. Nah biasanya anak muda justru punya perencanaan dan ambisi yang lebih liar. Hal ini tentu menjadi nilai lebih dalam merancang sebuah bisnis. 

3. Cari partner

Dalam membangun bisnis memang tidak gampang. Karenanya, boleh-boleh saja jika kamu menggandeng mitra atau partner untuk memulai usahamu. Bisa dari teman, kenalan di kampus, atau memang kamu cari orang dari kalangan yang tidak dikenal yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan usahamu. 

4. Konsisten

Membangun bisnis tidak instan. Bisnis besar bisa butuh waktu bertahun-tahun. Karenanya, seorang pengusaha muda perlu konsisten dalam menjalankan usaha. Ada kalanya bisnis akan down, ada kalanya juga akan up. Nikmati dan jalani. Jangan cepat menyerah. 

5. Bangun tim

Ketika bisnis sudah berjalan, maka membangun tim adalah keniscayaan. Seorang pengusaha muda perlu memiliki orang-orang yang bisa dipercaya untuk membantu menjalankan usaha. Pilih orang-orang yang memang kamu percaya dan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan usahamu. 

Pertanyaan seputar pengusaha muda di Indonesia

Ada banyak sekali pengusaha muda di Indonesia. Setiap tahunnya, Indonesia bahkan menyumbang sederet nama yang masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia. Isinya mencakup pengusaha muda, influencer, atau tokoh lain yang dianggap sukses di usia mudanya. Daftar selengkapnya simak di artikel Lifepal.
Yang penting adalah memulai langkahmu dalam berbisnis karena semuanya butuh awal. Lifepal merangkum beberapa tips untuk menjadi seorang pengusaha muda sukses, di antaranya:

  • Percaya diri sendiri
  • Punya visi
  • Cari rekan bisnis
  • Konsisten
  • Bangun tim
Ada banyak peluang bisnis yang bisa membawamu sukses. Namun beberapa sektor ini menawarkan masa depan yang cukup cerah, antara lain:

  • Bisnis berbasis internet
  • Ritel
  • Usaha sumber daya alam
  • Infrastruktur
  • Bisnis keuangan dan perbankan

Apapun bisnis yang kamu tekuni. Jangan lupa untuk melindungi diri dengan asuransi kesehatan, ya! Asuransi akan memberimu pertanggungan biaya medis hingga puluhan dan bahkan ratusan juta.