Mau Rajin Menabung? Ini 6 Trik Menghilangkan Sifat Boros

Shutterstock

Menabung jadi hal yang selalu digaungkan sejak kecil, dan selalu digaungkan sebagai langkah untuk menjadi kaya. Tapi menabung terasa amat sulit dilakukan bagi yang memiliki kebiasaan boros dalam hal keuangan.

Bahkan bagi yang sudah memiliki penghasilan, menabung kadang terasa sulit dikala biaya kebutuhan meningkat. Ditambah lagi jika memiliki utang-utang atau cicilan kredit yang harus dibayar.

Tentu kondisi ini tidak semestinya dibiarkan, ada cara dan kiat yang mesti dijalani bagi si boros untuk bisa menjalankan sisi pengeluaran dan pemasukan secara sehat.

Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan, pada awal tahun menjadi saat yang tepat melakukan evaluasi bagi si boros.

1. Evaluasi Keuangan dan Resolusi

“Awalnya evaluasi dulu resolusi keuangan tahun lalu sudah tercapai apa belum. Kalau belum posisinya ada dimana dan apakah akan diteruskan lagi di tahun yang baru atau dihentikan. Setelah itu baru dicanangkan resolusi tahun ini apa dan bagaimana cara mencapainya,” kata Andi kepada Moneysmart.id.

Menurut Andi, bila masih bingung apa yang hendak dijadikan resolusi, targetkan paling tidak bahwa tahun ini utang dan cicilannya (bila ada) semakin berkurang, dan tabungan serta investasi makin bertambah.

Dengan cara mengevaluasi dan menentukan resolusi, maka seseorang akan melihat bagaimana pola keuangannya selama satu tahun terakhir.

“Buatlah resolusi yang simple, masuk akal, mampu diraih oleh kita dan kita juga sudah punya gambaran bagaimana mencapainya. Jangan membuat rencana yang jauh diawang-awang dan tidak realistis,” ujarnya.

2. Disiplin Kuat Mengatur Keuangan

Kemudian, salah satu kunci yang paling ampuh dalam mengatur keuangan adalah disiplin tinggi dan kemauan yang kuat. Untuk menjalankan apa yang sudah direncanakan dalam resolusi keuangan tahunan kamu harus memiliki dua hal itu.

“Untuk bisa berdisiplin itu tentu tidak semudah mengucapkannya, tapu mau tidak mau harus kita paksakan untuk kemudian bisa menjadi sebuah kebiasaan dan perilaku,” tegas Andi.

3. Gunakan Skema Menabung Autodebet

Adapun, contoh sederhana bila tidak bisa disiplin menabung tiap bulannya, minta fasilitas autodebet dari tempat bank kita menerima gaji.

Dengan itu, bank akan melakukan debet secara otomatis dari gaji kita untuk dimasukkan ke rekening tabungan. Dengan cara ini diharapkan akan semakin memberikan kedewasaan dalam mengelola keuangan.

4. Gunakan Rekening Tabungan Tanpa ATM

Kemudian cara selanjutnya adalah menggunakan rekening tabungan yang tidak ada pilihan untuk penarikan uang di ATM. Dengan ini uang yang disimpan dalam rekening tabungan akan tersimpan dengan baik dan tidak bisa dicairkan melalui ATM.

5. Mulai Melakukan Investasi

Langkah untuk mencegah pemborosan adalah mulai melakukan investasi, pilih investasi yang sesuai minat dan keinginanmu. Tentunya agar investasi yang dilakukan dijalankan dengan senang hati, atau tidak mengikuti teman atau tren semata.

Pilih jenis investasi yang dianggap paling tepat, mulai dari tabungan emas, reksadana, hingga pasar saham.

“Tidak masalah investasi dijadikan target, agar kita punya gambaran kapan dan bagaimana cara mencapai goals tersebut. Dikarenakan berinvestasi butuh waktu dan mungkin akan mengubah prilaku dan kebiasaan kita. Maka agar semakin lancar justru sebaiknya dijadikan sebagai gaya hidup dan kebiasaan juga,” kata Andi.

6. Gunakan Jasa Perencana Keuangan yang Tepat

Pilihan lain adalah dengan menggunakan jasa perecana keuangan yang tepat. Dengan ini sifat boros atau salah mengelola keuangan bisa segera diperbaiki bersama dengan perencana keuangan yang tepat.

“Memilih perencana keuangan profesional ibaratnya sama kayak kita berobat ke dokter. Ada ‘baju’ yang harus rela dibuka apabila dibutuhkan, dan akan ada ‘obat2an’ yang harus kita konsumsi untuk proses penyembuhan, yang tentu saja sebaiknya kita ikuti.

Dan ibaratnya dokter juga, bisa jadi resep atau treatment yang diberikan dirasa kurang cocok, maka tidak ada salahnya mencari 2nd atau 3rd opinion,” papar Andi.

Editor: Ayyi Achmad Hidayah