Gak Melulu Emas dan Reksadana, Kamu Bisa Pilih 6 Mata Uang ini Buat Investasi

Mata uang yang bisa dijadikan investasi. (Shutterstock)

Berbagai ulasan tentang mata uang memang selalu menarik untuk disimak. Ya, bisa dibilang kalau ngomongin soal itu itu memang gak pernah ada habisnya.

Salah satunya adalah soal beberapa jenis mata uang Rupiah yang akan ditarik oleh Bank Indonesia per akhir tahun 2018 ini. Selain itu pergerakan naik turun nilai tukarnya juga terus menjadi perhatian banyak orang.

Pasalnya, kalau Dolar naik, beberapa barang juga akan naik. Hal itulah yang kerap bikin banyak orang keki sendiri.

Gak cuma itu aja, kamu tentu tahu kalau ada beberapa mata uang bisa dijadikan investasi alias menjadi incaran para kolektor. Sebut saja uang pecahan Rp 500 perak gambar orangutan yang kini banyak diincar kolektor dan berani dibayar mahal.

Karena itu, gak ada salahnya kok kalau kamu berinvestasi di mata uang. Jadi, gak cuma saham dan reksadana aja lho yang bisa kasih keuntungan.

Meski begitu gak semuanya bisa dijadikan investasi. Lalu, apa aja yang bisa dijadikan investasi? Gak usah berlama-lama lagi, berikut ini adalah enam jenis mata uang yang bisa jadi pilihan tepat untuk investasi.

Baca Juga: Ikuti 5 Trik Ini untuk Menekan Kerugian Kerugian Investasi Saham

1. Rial Oman

Mata uang Rial Oman. (Shutterstock)
Mata uang Rial Oman. (Shutterstock)

Yang pertama yang bisa kamu jadikan pilihan untuk investasi adalah Rial Oman. Pasalnya, untuk nilai tukar 1 Rial Oman aja bisa mencapai sekitar Rp 37 ribu lho.

Kenapa besar banget? Ya, soalnya negara Oman itu masuk ke dalam kawasan Arab. Jadi, kekuatan nilai tukarnya juga dipengaruhi oleh harga minyak yang jadi komoditas ekspor negara-negara di kawasan tersebut.

Baca Juga: Sebelum Terjun Investasi Emas, Ketahui Dulu Hal-Hal Ini Biar Gak Bingung

2. Dinar Kuwait

Mata uang Dinar Kuwait. (Shutterstock)
Mata uang Dinar Kuwait. (Shutterstock)

Perlu kamu ketahui kalau Dinar Kuwait itu juga masuk ke dalam salah satu uang terkuat di dunia. Untuk 20 Dinar Kuwait aja bisa setara dengan Rp 955 ribu lho.

Sama halnya dengan Rial Oman, kekuatan Dinar Kuwait juga dipengaruhi oleh pengelolaan minyak di negara tersebut.

Baca Juga: 4 Jenis Reksa Dana dan Cara Kerjanya

3. Dolar Kepulauan Cayman

Mata uang Dolar Kepulauan Cayman. (Shutterstock)
Dolar Kepulauan Cayman. (Shutterstock)

Kamu tentu udah gak asing lagi dengan Dolar. Sebagian orang bahkan beranggapan kalau Dolar itu memiliki nilai tukar tertinggi. Padahal faktanya gak lho.

Justru nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah ternyata masih kalah dengan Dolar Kepulauan Cayman. Jadi, untuk 1 dolar Kepulauan Cayman itu sekitar Rp 17 ribu.

4. Franc Swiss

Mata uang Swiss Franc. (Shutterstock)
Mata uang Swiss Franc. (Shutterstock)

Tak banyak yang tahu kalau ternyata banyak investor yang mengamankan dana mereka di negara Swiss. Pasalnya, Swiss terbilang sebagai salah satu negara yang berhasil mempertahankan stabilitas ekonominya.

Hal itulah yang membuat Swiss tampak lebih kuat dibanding negara Eropa lainnya. Nah, untuk 1 Franc Swiss itu setara dengan Rp 14 ribu.

5. Euro

Mata uang Euro. (Shutterstock)
Euro. (Shutterstock)

Selain Dolar, Euro juga terdengar tak asing untuk masyarakat Indonesia. Ya, bisa dibilang mata uang yang satu ini memang paling banyak diperdagangkan di dunia, khususnya kawasan Eropa. Untuk 1 Euro itu setara dengan Rp 16 ribu.

6. Poundsterling Inggris

Mata uang Poundsterling. (Shutterstock)
Mata uang Poundsterling. (Shutterstock)

Selain Euro, Poundsterling Inggris juga menjadi salah satu mata uang yang memiliki nilai tukar tinggi. Jadi, untuk 1 Poundsterling itu sekitar Rp 19 ribu.

Nah, untuk kekuatan nilai tukarnya itu sendiri dipengaruhi oleh jumlah peredaran uang di negara tersebut. Selain itu, peredaran Poundsterling Inggris itu lebih sedikit dibandingkan dengan Dolar.

Nah, itu dia enam jenis mata uang yang bisa kamu jadikan pilihan untuk investasi. Jadi, kalau dapat rezeki nomplok, gak ada salahnya lho untuk memiliki beberapa jenis mata uang di atas. Gimana, tertarik berinvestasi di mata uang? (Editor: Ruben Setiawan)