Saling Bersinergi, Ini 8 Bisnis yang Ada di Bawah Naungan Garuda Indonesia

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia (Shutterstock).

Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang transportasi udara, Garuda Indonesia punya banyak anak usaha lho. Dan bisnis anak-anak usaha Garuda ternyata sebagian besar memang bergerak di bidang travel.

Perusahaan berkode saham GIAA ini didirikan tahun 1949 silam. Dan sampai saat ini Garuda pun terus mengembangkan sayapnya di dunia bisnis.

Perusahaan yang sempat merugi Rp 3,07 triliun ini, justru membukukan laba yang cukup signifikan di tahun 2018, yaitu Rp 11,49 miliar. Meskipun sempat ada kontroversi mengenai dugaan Garuda yang mempercantik laporan keuangannya.

Terlepas dari itu semua, kali ini kita gak akan bahas soal laporan keuangannya ya. Kita justru akan mencari tahu perusahaan mana saja yang ternyata menjadi bagian dari anak usaha Garuda Indonesia.

Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah sini.

Baca juga: Nilainya Tembus Ribuan Triliun Rupiah, Ini 5 Perusahaan Farmasi Terbesar di Dunia

1. PT Citilink Indonesia

Garuda Indonesia
PT Citilink Indonesia (Instagram).

Siapa yang gak kenal maskapai yang satu ini. Maskapai yang seragam pramugarinya berwarna hijau ini, merupakan sebuah maskapai penerbangan dengan biaya terjangkau.

Visinya adalah menjadi perusahaan angkutan udara berbiaya murah terkemuka di kawasan regional. Sementara itu misinya, menyediakan jasa angkutan udara komersial berjadwal, berbiaya murah dan mengutamakan keselamatan, serta menguntungkan.

Sejak tanggal 30 Juli 2012 Citilink secara resmi beroperasi sebagai entitas bisnis yang terpisah dari Garuda Indonesia setelah mendapatkan Air Operator Certificate (AOC).

Maskapai ini juga terkenal dengan pantunnya lho. Pantun kocak itu seringkali dibacakan oleh para pramugari sebelum dan sesudah pesawat lepas landas atau mendarat.

2. PT Aerowisata

Garuda Indonesia
PT Aerowisata (Instagram).

Perusahaan yang didirikan tahun 1973 silam ini, punya empat bisnis utama. Antara lain adalah Aerowisata Food Services, Aerowisata Hotels & Resorts Services, Aerowisata Travel & Leisure Services, dan Aerowisata Transportation Services.

Sebagai anak usaha Garuda Indonesia, keberadaan mereka tentunya sangat membantu maskapai penerbangan milik negara ini dalam banyak hal yang berkaitan dengan kargo maupun kebutuhan traveling para pelanggan.

Baca juga: Produknya Pernah Kamu Miliki! 5 Perusahaan Mainan yang Mereknya Gak Ada Matinya

3. PT Sabre Travel Network Indonesia

Garuda Indonesia
PT Sabre Travel Network Indonesia (Instagram).

Nah kalau yang ini adalah perusahaan penyedia sistem perjalanan terbesar di Indonesia yang menguasai lebih dari 67% market share GDS di Indonesia. Kepemilikan saham Sabre TN Indonesia dibagi atas Garuda Indonesia sebesar 95 persen, dan Sabre Travel Network APAC sebesar 5 persen.

Kegiatan usaha Sabre Travel Network ini cukup luas, tentunya meliputi layanan sistem reservasi yang terkomputerisasi, penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh para travel agent, menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk para agen perjalanan, hingga menyediakan bantuan teknis dalam sistem pemesanan tiket terkomputerisasi

Kompleks juga ya, tapi tentunya keren banget sih. Kita jadi tahu kalau bisnis di bidang travel tentunya gak sederhana.

4. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, tbk

Garuda Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, tbk (Instagram).

Anak usaha Garuda Indonesia yang satu ini juga melantai di bursa saham. Kode sahamnya adalah GMFI.

Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 4300 karyawan yang berbasis di Jakarta, Indonesia. GMFI juga memberikan layanan pesawat dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perawatan pesawat terbesar di Asia.

Ketika Garuda mencaplok operasional Sriwijaya Air, saham GMFI langsung terbang tinggi lho.

Baca juga: Modal di Bawah Rp 10 Juta, Laba Rp 7 Jutaan? Ini 3 Waralaba Cheese Tea Murah

5. PT Aero Systems Indonesia (ASYST)

Garuda Indonesia
PT Aero Systems Indonesia

Perusahaan yang didirikan tahun 2005 ini, awalnya dikenal dengan nama  PT Lufthansa Systems Indonesia. Pada awalnya Garuda Indonesia menguasai 51 persen saham dari ASYST, sementara itu 49 persennya dikuasai Lufthansa System AG (LSY).

Namun sejak Januari 2009, terjadi sebuah pemindahan kepemilikan saham LSY ke PT Aerowisata.

Intinya, perusahaan ini menyediakan jasa informasi teknologi untuk segala bisnis transportasi.

6. PT Gapura Angkasa

PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa (Instagram).

Perusahaan ini didirikan tahun 1998 oleh tiga BUMN yaitu PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II. Intinya, Gapura Angkasa bergerak di bidang ground handling serta kegiatan lain yang tujuannya membantu operasional bandara.

Untuk saat ini, kepemilikan saham Gapura Angkasa 51 persennya masih dikuasai Garuda. 31,25 persen dipegang Angkasa Pura II, dan Angkasa Pura I kedapatan jatah 10 persen.

7. Garuda Indonesia Holiday

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia Holiday (Shutterstock).

Nah kalau yang ini adalah perusahaan travel agentnya Garuda. Silahkan kunjungi situsnya dan kamupun bakal dapat penawaran-penawaran khusus mengenai paket liburan di dalam negeri maupun luar negeri.

Dan pemilihan maskapainya tentu saja adalah maskapai-maskapai yang ada di bawah naungan Garuda.

Mereka juga punya paket perjalanan untuk umroh lho. Silahkan dicek harganya.

8. Sriwijaya Air

Garuda Indonesia
Sriwijaya Air (Instagram).

Di tahun 2018, operasional maskapai ini secara resmi diserahkan kepada Citilink. Hal itu disebabkan karena Sriwijaya Air lagi terlilit utang.

Maskapai ini didirikan oleh Chandra Lie yang saat ini masuk ke jajaran orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia. Di tahun 2000, Chandra memulai usahanya di bidang penerbangan dengan menggunakan satu pesawat yaitu Boeing 737-200.

Beberapa rute yang dilayani adalah Jakarta – Pangkal Pinang, Jakarta-Jambi, Jakarta Palembang, dan Jakarta Pontianak.

Bisnis itupun kian berkembang dan singkat cerita di tahun 2009, mereka sudah punya 23 pesawat lho. Dan ada lebih dari 33 rute domestik dan dua rute regional pada saat itu.

Di tahun 2013, Sriwijaya Air pun resmi mendirikan anak usaha barunya yaitu Nam Air. Nam diambil dari nama ayah Chandra yaitu Lo Kui Nam.

Pada awal didirikan, Nam Air ditujukan buat melengkapi rute-rute penerbangan yang belum diisi oleh Sriwijaya saat itu. Sebut saja seperti Jakarta-Sorong-Jayapura langsung dan Jakarta-Kupang, serta Jakarta-Pontianak.

Sriwijaya Air juga memiliki beberapa anak usaha lho. Diantaranya adalah National Aviation Management (NAM Flying School), sekolah penerbangan yang berbasis di Pangkal Pinang.

Lalu ada juga National Aircrew Management (NAM Training Center), sekolah awak kabin di Jakarta, National Aircraft Maintenance tempat perawatan pesawat, dan Negeri Aksa Mandiri perusahaan media dengan Brand Inflight Magazine.

Itulah deretan perusahaan yang ada di bawah naungan Garuda Indonesia. Ternyata banyak juga ya, dan bagusnya adalah semua bisnisnya benar-benar bersinergi. (Editor: Winda Destiana Putri).