Akuntabilitas, Jenis, dan Aspeknya dalam Kehidupan

Akuntabilitas adalah bentuk tanggung jawab seseorang, organisasi, lembaga, atau perusahaan tertentu yang berkaitan dengan sistem administrasi miliknya. 

Dengan kata lain, akuntabilitas adalah kewajiban melaporkan dan bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi atau perusahaan dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan.

Akuntabilitas ini berbeda dengan transparansi yang memiliki pengertian sebagai keterbukaan dalam memberikan informasi terkait aktivitas pengelolaan sumber daya kepada publik atau pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut.

Lalu apa saja jenis akuntabilitas dan bagaimana fungsinya. Yuk, simak yang berikut ini!

Jenis-Jenis Akuntabilitas

jenis akuntabilitas

Akuntabilitas menjadi suatu konsep yang kompleks dan memang cukup menantang untuk bisa mewujudkannya. Itu disebabkan keharusan lembaga sektor publik, misalnya perusahaan terbuka (Tbk) atau publik dan lembaga kementerian, untuk menekan pertanggungjawaban kepada masyarakat dan bukan hanya kepada otoritas yang lebih tinggi.

Berdasarkan objek yang diberikan pertanggungjawaban itulah membentuk jenis akuntabilitas menjadi horizontal dan vertikal. Akuntabilitas vertikal berarti tanggung jawab kepada atasan, sedangkan akuntabilitas horizontal berarti pertanggungjawaban kepada publik atau lembaga yang setara.

Selain jenis horizontal dan vertikal di atas, masih ada beberapa akuntabilitas yang harus diketahui. Berikut penjelasannya.

1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran

Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban yang berkaitan dengan aktivitas penegakan hukum dan norma kejujuran. Bentuk pertanggungjawaban ini bisa ditunjukan dengan cara tidak melakukan berbagai macam penyalahgunaan dan wewenang yang dimiliki.

Contohnya, petugas penegak hukum yang tidak mengenakan helm saat mengendarai motor. Padahal, sudah menjadi aturan tertulis dan demi keselamatan untuk mengenakan helm. Banyak juga berbagai video viral yang menunjukkan kesewenang-wenangan petugas, anggota DPR, dan lain-lain saat berkendara.

2. Akuntabilitas manajerial

Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan pola kerja manajerial yang harus dilaksanakan efektif dan efisien. Contoh untuk pertanggungjawaban ini bisa dilihat bagaimana direktur hingga level manajer menerapkan efisiensi dan efektivitas kerja setiap divisi.

3. Akuntabilitas program

Jenis pertanggungjawaban ini berhubungan dengan setiap program yang dijalankan. Orang yang berwenang dalam program tersebut harus mampu menunjukkan bahwa program yang akan dibangun dapat berjalan dengan baik atau tidak.

Selain itu, orang yang berwenang ini harus mampu menunjukkan upaya dan hal terkait yang telah dilakukan agar program yang dicanangkan berjalan optimal. Salah satu contohnya adalah penanggung jawab realisasi program CSR perusahaan.

4. Akuntabilitas kebijakan

Pertanggungjawaban ini berkaitan dengan lembaga publik terhadap berbagai macam kebijakan dan keputusan yang telah diambil. Dalam hal ini, orang yang berperan dalam lembaga publik tersebut harus bisa mempertanggungjawabkan setiap kebijakan yang ditetapkan.

Pertanggungjawaban yang harus dilakukan dilihat dari berbagai aspek, yaitu tujuan, alasan pengambilan kebijakan, manfaat yang ditimbulkan termasuk dampaknya, hingga berbagai macam hal negatif yang mungkin timbul akibat kebijakan tersebut.

Contoh yang terbaru adalah pengesahan undang-undang yang melemahkan fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akibat pengesahan ini, masyarakat mempertanyakan independensi lembaga tersebut karena menjadi lembaga pemerintah.

Nah, DPR sebagai perancang undang-undang seharusnya mampu bertanggung jawab terhadap manfaat dan dampak negatif yang ditimbulkan dari pengesahan UU tersebut.

5. Akuntabilitas finansial

Perihal pertanggungjawaban yang ini sudah pasti terkait keuangan. Dalam hal ini adalah lembaga publik terhadap setiap uang yang disetorkan masyarakat. Bukan cuma pemerintah, perusahaan Tbk yang menerbitkan saham atau obligasi wajib turut bertanggung jawab dalam jenis akuntabilitas ini.

Perusahaan atau lembaga pemerintah harus bisa menerangkan sumber dana yang diperoleh, penyerapan anggaran, dan berbagai macam pertanggungan lain yang masih relevan dengan keuangan.

Aspek Akuntabilitas

aspek akuntabilitas

Aspek akuntabilitas ini berarti berbagai hal terkait pertanggungjawaban suatu organisasi atau perusahaan. Terdapat lima tingkatan yaitu:

  • Pribadi terkait pertanggungjawaban terhadap diri sendiri.
  • Individu terkait pelaksanaan.
  • Tim atau kelompok yang dilakukan suatu kelompok dan di dalamnya terdapat pertanggungjawaban anggota tim atau akuntabilitas individu.
  • Organisasi terkait dengan internal dan eksternal dalam organisasi tersebut.
  • Stakeholder yang berarti pemangku kepentingan mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya yang terpisah dari pertanggungjawaban organisasi.
  • 1. Aspek-aspek

    Di dalam aspek pertanggungjawaban terdapat lima hal yang harus diketahui. Terutama bagi kita yang berkeinginan membawa perusahaan yang dirintis menjadi perusahaan publik. Tetapi, akuntabilitas ini tidak sekadar untuk orang lain. 

    Sesuai penjelasan sebelumnya, ada pertanggungjawaban pribadi yang bisa melatih jiwa bertanggung jawab kita. Nah, berikut ini adalah aspek-aspek di dalamnya.

    1. Pertanggungjawaban sebagai hubungan, yaitu komunikasi dua arah antara dua pihak yang saling terkait dan membutuhkan. Pemerintah dan rakyatnya, perusahaan terhadap investornya.
    2. Berorientasi hasil yang kebanyakan ada di sektor swasta atau perusahaan publik.
    3. Kebutuhan terhadap laporan yang berarti laporan merupakan tulang punggung akuntabilitas. Misalnya saja laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban finansial.
    4. Pertanggungjawaban tidak berarti tanpa konsekuensi karena di dalamnya ada kewajiban yang datang bersamaan konsekuensi. Cek saja perusahaan tbk yang harus memaparkan rencana ke depan kepada pemegang saham yang kemungkinan besar diketahui kompetitor sebagai konsekuensinya.
    5. Meningkatkan kinerja sesuai tujuan dari akuntabilitas itu sendiri. Karena pertanggungjawaban tidak boleh dipahami sebagai cara mencari kesalahan dan untuk memberi hukuman jika terjadi kegagalan atau kerugian.

    2. Alat untuk penerapan

    Dalam menerapkan akuntabilitas sebagai kewajiban dengan konsekuensi yang besar akan memerlukan delapan faktor pendukung. Terlebih untuk suatu perusahaan publik yang ingin sahamnya terus meroket dan laris di perdagangan, wajib untuk menerapkannya. Berikut ini penjelasannya.

    1. Rencana strategis

    Rencana strategis adalah suatu proses yang membantu organisasi memikirkan tentang sasaran yang harus diterapkan untuk mencapai misi dan arah yang harus dikerjakan untuk mencapai sasarannya. Ini semua menjadi dasar dari semua perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi yang dilakukan perusahaan atau organisasi.

    2. Rencana kinerja

    Rencana kinerja menekankan komitmen organisasi untuk mencapai hasil tertentu sesuai dengan tujuan, sasaran, dan strategi dari rencana strategis organisasi untuk permintaan sumber daya yang dianggarkan.

    3. Kesepakatan kinerja

    Kesepakatan kinerja didesain dalam hubungannya antara pelaksana pekerjaan untuk menyediakan sebuah proses untuk mengukur kinerja. Selain itu, kesepakatan kinerja yang dibuat bersamaan antara penyedia pekerjaan dan pekerja dengan sendiri membangun pertanggungjawaban masing-masing pihak.

    4. Laporan pertanggungjawaban

    Dipublikasikan tahunan, laporan ini termasuk program dan informasi keuangan. Bentuknya bisa jadi seperti laporan keuangan yang telah diaudit yang menampilkan indikator kinerja yang merefleksikan kinerja dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan utama organisasi.

    5. Penilaian sendiri

    Adalah proses berjalan yang mana pihak organisasi memonitor kinerjanya dan mengevaluasi kemampuannya mencapai tujuan kinerja. Ukuran pencapaian kinerja yang dilakukan sendiri berdasarkan tahapan-tahapan, pengendalian, dan peningkatan dari proses yang telah dilakukan organisasi atau perusahaan.

    7. Penilaian kinerja

    Alat yang ini merupakan proses berjalan untuk merencanakan dan memonitor kinerja. Penilaian ini membandingkan kinerja aktual selama periode review tertentu dengan kinerja yang direncanakan. Dari hasil perbandingan tersebut, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, perubahan atas kinerja yang diterapkan, dan arah masa depan bisa direncanakan.

    8. Kendali manajemen 

    Akuntabilitas manajemen adalah harapan bahwa para manajer akan bertanggung jawab atas kualitas dan ketepatan waktu kinerja, meningkatkan produktivitas, mengendalikan biaya hingga menekan berbagai aspek negatif kegiatan, serta menjamin bahwa program diatur dengan integritas dan sesuai peraturan yang berlaku.

    Akuntabilitas sebagai bentuk tanggung jawab dari berbagai aspek sangat penting. Tidak hanya dari sisi perusahaan atau kementerian dan lembaga, ada pertanggungjawaban pribadi atas kinerja diri sendiri.

    Bagi yang berniat memulai usaha sendiri, cobalah untuk menerapkan akuntabilitas terhadap diri sendiri terlebih dahulu agar kelak menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Selamat mencoba!