12 Jenis Alat Pembayaran Non Tunai, Cari Tahu Manfaatnya!

alat pembayaran non tunai

Alat pembayaran non tunai yang didukung oleh program cashless society terus bertumbuh di Indonesia. Salah satunya contoh konkret adalah penggunaan uang elektronik untuk membayar tarif jalan tol.

Jadi wajar saja jika dari sekarang kita harus membiasakan diri untuk menerapkan budaya ini. Jangan khawatir, keuntungan yang kamu dapat dari fasilitas ini pun tidak sedikit.

Ingin tahu apa saja alat pembayaran non tunai yang menguntungkan? Sebagian darinya sudah familiar di mata kamu dan sebagian lainnya mungkin masih baru buat kamu. Cari tahu selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Alat pembayaran non tunai yang menguntungkan

Ada begitu banyak pilihan alat pembayaran non tunai yang menguntungkan. Jenisnya secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

Alat pembayaran non tunai berbasis kartu dan elektronik

1. Kartu ATM (debit)

Sebagian besar dari kamu pastinya sudah punya alat pembayaran non tunai yang satu ini. Kamu bisa dapatkan kartu ATM setelah menjadi nasabah tabungan di bank.

Keuntungan punya kartu ATM adalah, kamu gak usah repot-repot lagi dalam urusan transfer uang atau tarik uang tunai.

Dulunya nih sebelum ada ATM, nasabah bank harus ke bank buat melakukan transfer ataupun tarik uang tunai.

Sejak ada kartu ATM, cara-cara tersebut perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Udah gitu, kini penggunaan kartu ATM gak ubahnya kartu kredit. Kamu bisa melakukan transaksi dengan gesekkan kartu ATM di mesin EDC, asalkan saldo kamu mencukupi tentunya ya.

2. Kartu kredit

Penggunaan alat pembayaran nontunai ini mirip-mirip dengan kartu ATM. Bedanya, kartu kredit memang lebih difokuskan buat melakukan transaksi pembayaran. Sementara kalau kartu ATM lebih difokuskan buat transfer dan tarik tunai.

Lalu, kalau kamu bertransaksi dengan kartu kredit, besaran transaksi ditanggung dulu oleh bank. Nantinya apa yang dibayarkan bank tersebut wajib kamu lunasi di kemudian hari.

Singkatnya, cara kerja alat pembayaran non tunai ini adalah kamu utang dulu ke bank buat belanja. Nanti utang tersebut harus kamu lunasi berikut bunganya.

Meski menetapkan bunga, faktanya nih penggunaan kartu kredit buat transaksi tertentu dikenakan bunga 0 persen lho alias tanpa bunga. Jelas menguntungkan banget dong kalau bayar cicilan tanpa bunga. Benar begitu bukan?

3. Electronic money (e-money)

Kalau kamu punya e-toll, alat pembayaran nontunai yang kamu gunakan tersebut adalah salah satu dari electronic money atau e-money. Sepintas e-money mirip-mirip dengan kartu kredit atau kartu ATM.

Bedanya, dalam menggunakan e-money kamu terlebih dahulu harus mengisi saldo dengan jumlah tertentu. Barulah kartu e-money bisa kamu gunakan. Kamu bisa gunakan e-money di setiap merchant yang menyediakan mesin EDC.

Di Indonesia, kebanyakan e-money yang beredar dicetak oleh bank. Misalnya, Mandiri e-money yang diterbitkan Bank Mandiri. Lalu ada Flazz yang dicetak Bank BCA, atau Brizzi yang diterbitkan Bank BRI.

4. Electronic wallet

Dompet elektronik atau biasa disebut e-wallet memiliki cara kerja pembayaran yang sama dengan kartu elektronik sebelumnya.

Untuk menggunakan e-wallet pengguna harus mentransfer terlebih dulu, jumlah uang yang dibutuhkan. Uang ini nantinya akan disimpan sebagai saldo di e-wallet kamu. 

Bedanya dengan kartu elektronik adalah e-wallet tidak mempunyai bentuk fisik. Sesuai dengan namanya, dompet elektronik ini tersedia di aplikasi smartphone kamu. 

Biasanya aplikasi yang menyediakan e-wallet memang aplikasi yang khusus dibuat untuk melakukan pembayaran secara non tunai. Kini juga sudah banyak merchant yang melakukan pembayaran melalui e-wallet.

5. Internet banking

Transaksi lebih praktis lagi kalau kamu punya internet banking. Alat pembayaran nontunai ini dihadirkan seiring meningkatnya penggunaan smartphone.

Wajar saja sih, sejak hadirnya smartphone, orang-orang ingin melakukan apa pun dengan cepat dan tanpa ribet. Melihat hal ini bank pun menyesuaikan diri yang salah satunya dengan menyediakan internet banking.

Untungnya pakai internet banking itu kamu bisa melakukan transaksi cukup lewat smartphone. Nyaris semua transaksi bisa dilakukan, mulai dari cek saldo rekening, transfer uang, hingga melakukan pembayaran.

Pokoknya di mana pun dan kapan pun kamu bisa bertransaksi, asalkan smartphone kamu terhubung dengan internet ya!

6. Mobile banking

Fasilitas mobile banking hampir sama seperti internet banking yang praktis dan bisa digunakan di smartphone. Bedanya, kamu mesti install aplikasi mobile banking untuk menggunakannya. Sementara kalau internet banking itu kamu bisa akses lewat browser.

Keuntungan yang ditawarkan mobile banking sudah mencakup semua keuntungan yang terdapat di internet banking. Namun, kalau bicara kelengkapan fitur, sudah jelas kalau mobile banking punya fitur yang lebih lengkap.

Alat pembayaran non tunai berbasis warkat

Jika sebelumnya telah dijelaskan mengenai alat pembayaran nontunai berbasis kartu dan elektronik yang mungkin sudah biasa kita temui sehari hari. Nah ternyata ada juga nih alat pembayaran non tunai yang berbasis warkat, dan mungkin jarang kita temui. 

Warkat sendiri merupakan surat berharga yang dikeluarkan bank, sebagai instrumen penarikan dana nasabah yang memiliki fasilitas rekening Giro atau Rekening Koran. Jenis-jenis alat pembayaran ini antara lain:

1. Kuitansi transfer (wesel)

Kwitansi merupakan alat bayar non tunai yang dijadikan sebagai bukti penerimaan transfer dari luar kota dan bisa ditagihkan kepada bank penerima transfer tersebut. Alat pembayaran jenis ini dikeluarkan oleh bank, dengan begitu harus ditandatangani oleh yang berhak menerima.

2. Cek

Terdapat tiga jenis cek yaitu cek silang, cek atas nama dan cek atas unjuk. Untuk jenis yang satu ini pasti kamu udah nggak asing lagi, ‘kan? 

Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang terdapat rekening giro. Tujuannya untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalam kertas cek tersebut. 

3. Bilyet giro

Bilyet Giro digunakan untuk memindahbukukan sejumlah dana dari pemilik rekening atau rekening yang bersangkutan ke rekening penerima.

4. Nota kredit

Nota kredit digunakan untuk mengirim dan memindahkan dana bukan tunai kepada nasabah bank lain atau bisa juga kepada bank lain dan dilakukan melalui kliring.

5. Nota debet

Tidak berbeda jauh dengan nota kredit, pada nota debet surat yang digunakan untuk menagih bank atau nasabah bank lain juga dilakukan melalui kliring. Biasanya nota debet digunakan untuk keperluan transaksi antar kantor. Penyampaiannya bisa dengan surat maupun dengan telegram.

6. Nota pemindahbukuan (telegrafic transfer)

Alat pembayaran non tunai ini digunakan untuk memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening nasabah lain namun di bank yang sama.

Manfaat alat pembayaran non tunai 

Tingginya minat masyarakat yang ingin beralih dari alat pembayaran tunai ke tunai tentu bukanlah tanpa sebab. Nyatanya ada banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan dari variasi media pembayaran di atas. 

Berikut ini empat keuntungan utama yang kamu bisa dapatkan dengan memiliki alat pembayaran non tunai. 

1. Transaksi dan layanan lebih cepat 

Pembayaran non tunai tentu dapat mempermudah kita dalam melakukan transaksi karena dapat di akses di mana dan kapan saja. 

Contohnya, alat pembayaran seperti OVO dan GoPay yang memungkinkan kamu melakukan pembayaran hanya dengan cara sistem scan kode QR saja. Dalam hitungan detik proses transaksi pembayaran telah berhasil dilakukan. 

2. Lebih aman dan mengurangi risiko penipuan 

Dengan alat pembayaran non tunai, kamu gak perlu lagi bawa uang tunai dalam jumlah besar yang bisa mengundang risiko pencurian atau perampokan. Karena kamu bisa menyimpannya dalam saldo kartu atm atau electronic money. 

Selain itu, alat pembayaran tunai juga dapat mengurangi risiko penipuan lho. Sebab, jenis transaksi non tunai akan langsung masuk ke daftar pembayaran non tunai yang dipilih. 

Misalnya, jika terjadi penipuan dalam kartu debit ATM BCA, kamu tinggal lapor ke pihak perbankan Bank BCA dan akan segera diproses. 

3. Mempermudah mengatur keuangan 

Beralih ke alat pembayaran non tunai juga bisa membantu kamu lebih disiplin dalam mengatur keuangan. Sebab, kamu bisa langsung mengalokasikan anggaran selama sebulan penuh.

Contohnya, kamu memiliki anggaran untuk biaya transportasi ojol Rp500 ribu dan biaya makan Rp1 juta dalam sebulan. Kamu bisa langsung pisahkan, misal Rp500 ribu ke OVO dan Rp 1 juta ke GoPay. 

Artinya, dalam sebulan pembayaran makan bisa dilakukan menggunakan GoPay, sementara untuk transportasi bisa menggunakan Grab/OVO. 

4. Cegah kerugian besar

Jika membawa uang tunai, kemudian ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya perampokan, dompet tertinggal dan sebagainya. Maka uang yang kamu miliki bisa hangus atau tidak bisa dikembalikan.

Sedangkan jika kamu menggunakan pembayaran non tunai, dengan atau tanpa kartu fisik dan mengalami kehilangan. Kamu masih bisa mengusutnya dan mengembalikan uang yang hilang tersebut.

Misalnya saja kartu debit kamu tertelan mesin ATM, yang harus kamu lakukan adalah segera pergi ke Kantor Cabang Bank dari kartu debit tersebut.

Selanjutnya kamu akan diberikan kartu debit baru dan kartu debit kamu yang tertelan/hilang tersebut akan secara otomatis diblokir oleh pihak bank. 

5. Pengeluaran tercatat

Dengan menggunakan transaksi non tunai, pengeluaran bulanan kamu akan lebih rapi tercatat oleh bukti pembayaran dari tiap transaksi yang kamu lakukan.

Jadi jika kamu lupa kemana aja larinya uang setelah gajian, kamu bisa langsung buka daftar pembayaran yang kamu lakukan. Dengan begitu keuangan kamu akan lebih tercatat rapi pengeluarannya.

6. Lebih banyak diskon atau promo 

Kamu tentu sering melihat poster diskon di tempat makan untuk pembayaran menggunakan dompet digital seperti DANA, GoPay, dan OVO.

Ini menjadi bukti nyata bahwa kamu bisa lebih berhemat dengan menggunakan alat pembayaran non tunai. 

Belum lagi kamu akan mendapatkan poin untuk setiap transaksi menggunakan OVO. Poin itu kemudian bisa kamu tukarkan lagi sebagai diskon tambahan. Menarik, bukan? 

Lindungi keuanganmu dengan asuransi

Kecanggihan teknologi telah membuat kita lebih mudah dalam bertransaksi finansial. Nah bicara mengenai kemudahan finansial, yuk lindungi keuanganmu dengan asuransi kesehatan.

Manfaat memiliki asuransi kesehatan akan memberimu jaminan bahwa tagihan berobat di rumah sakit akan ditanggung oleh asuransi.

Dengan begitu, kamu gak perlu cemas lagi soal melunasi tagihan berobat di rumah sakit yang memang nyatanya semakin mahal saja tiap tahunnya.

Lebih baik lagi, kamu pilih asuransi kesehatan cashless yang akan memberimu akses kepada layanan perawatan medis secara instan dengan hanya memberikan kartu asuransimu saja.

Tips mencegah pemborosan alat pembayaran non tunai

Gaya hidup cashless membuat kita menjadi lebih boros karena kepraktisan bertransaksi yang diberikannya. Apalagi kalau kamu dihadapkan dengan adanya harga promo yang ditawarkan lewat transaksi non tunai. 

Nah biar kamu tidak jatuh dalam lubang yang sama terus-menerus, simak tips hemat berikut ini yuk! 

1. Hindari fitur PayLater dan gesek tunai 

Jika gak dalam keadaan mendesak, sebaiknya hindari menggunakan fitur PayLater untuk electronic money dan gesek tunai untuk kartu kredit. Memang sih fitur ini akan sangat menggiurkan khususnya ketika sedang memasuki tanggal tua. 

Namun, kebiasaan ini hanya akan membuat kamu menumpuk utang. Belum lagi, suku bunga dari kedua pinjaman ini terbilang sangat besar. 

2. Buat anggaran untuk alat pembayaran non tunai 

Agar tetap terkontrol, tetapkan anggaran khusus untuk alat pembayaran non tunai milikmu. Misalnya, anggaran untuk electronic money Rp 1 juta dalam sebulan untuk kebutuhan makan. 

Setelah itu, buat juga dua rekening yang berbeda, di mana satu rekening untuk kebutuhan sehari-hari dan satu rekening untuk tabungan. 

Pastikan rekening tabungan tidak dapat diganggu gugat ya. Nah, yang bisa kamu pakai dalam sebulan hanyalah rekening untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi penggunaan kartu debit, internet, dan mobile banking tetap terkontrol. 

3. Pikirkan sebelum membeli barang

Jangan pernah terburu-buru ketika hendak membeli barang. Pikirkanlah terlebih dahulu, apakah kamu benar-benar membutuhkannya atau sebenarnya ini hanya keinginan semata saja.

Tanyakan pada diri kamu sendiri, hal besar apa yang akan terjadi jika kamu sampai tak membeli barang tersebut. Jika tidak ada pengaruhnya terhadap hidup kamu, mungkin itu hanyalah keinginan kamu semata.

4. Jangan tergiur diskon dan harga promosi

Tanamkanlah pemikiran bahwa diskon yang ditawarkan oleh online shop, kafe, toko pakaian di mall, sengaja dibuat agar kamu mengeluarkan uang. Jika ada diskon yang menggiurkan seperti potongan harga hingga 50 persen. 

Jangan pernah berpikir kamu untung karena mendapat potongan 50 persen. Tapi pikirkanlah bahwa kamu mengeluarkan uang sebanyak 50 persen. Dengan begitu kamu akan lebih bijak dalam berbelanja barang diskon.

5. Gunakan untuk pembayaran rutin

Manfaatkan pembayaran non tunai ini memang untuk kebutuhan yang penting. Misalnya adalah pembayaran rutin bulanan, seperti uang listrik, air, internet, tol, parkir dan sejenisnya.

Maka penggunaan uang non tunai ini dapat memberikan manfaat positif untuk kamu.

Itulah tadi beberapa jenis, manfaat, dan tips penggunaan bijak alat pembayaran non tunai. Dari deretan alat pembayaran non tunai di atas, adakah satu atau beberapa yang sudah kamu gunakan? Semoga membantu, ya!

FAQ seputar alat pembayaran non tunai

Sistem pembayaran merupakan sistem yang mempunyai seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Mulanya pembayaran dilakukan dengan sistem barter, yaitu membeli barang dengan cara menukarnya dengan barang lain yang nilainya setara.

Misalnya membeli beras 2 kilogram kemudian dibayar dengan telur ayam 1 kilogram. Selanjutnya alat pembayaran berkembang dengan menggunakan uang kertas dan logam. Bahkan alat pembayaran ini hingga sekarang juga masih digunakan.

Kemudian dengan mengikuti perkembangan zaman pembayaran kini sudah bisa dilakukan tidak dalam bentuk uang secara fisik. Cara pembayarannya yaitu dengan kartu, elektronik serta menggunakan aplikasi dompet digital.

Alat pembayaran tunai lebih banyak menggunakan uang kartal yaitu uang kertas dan logam. Saat ini uang kartal masih memiliki peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dan karena tidak semua orang dapat dan mengerti menggunakan pembayaran non tunai.
Alat pembayaran non tunai sudah bukan hal yang asing lagi saat ini. Jasa pembayaran non tunai kebanyakan dilakukan oleh bank maupun lembaga selain bank (LSB).

Metode pembayaran ini biasanya digunakan untuk mengirim, menerima dana. Saat ini sudah banyak bank yang menyediakan pembayaran nontunai melalui kartu, elektronik bahkan melalui aplikasi dompet elektronik.