Apa yang Harus Dilakukan Jika Bank Menawari Top Up KTA?

arti top up

Dalam dunia perbankan, arti top up dimaknai sebagai proses isi ulang, yakni mengisi ulang saldo kita secara digital di suatu pasar elektronik. Contoh nyata dari arti top up produk perbankan adalah mengisi uang digital e-Money, Flazz, hingga Tapcash. 

Selain produk uang digital, top up di bidang perbankan juga bisa dilakukan untuk menambah nominal pinjaman seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA)

KTA sebenarnya merupakan salah satu solusi keuangan yang bisa banget kamu andalkan di masa pandemi seperti ini. 

Sebab, pengajuannya mudah dan cepat tanpa harus memberikan jaminan seperti sertifikat rumah. Selain itu, suku bunga yang diberikan juga tidak berubah setiap bulannya. 

Arti top up KTA adalah menambah utang dan periode pelunasan yang harusnya bisa lunas dua bulan lagi jadi lima bulan lagi. Top up KTA biasanya akan ditawarkan oleh pihak bank bila cicilanmu hampir lunas dengan iming-iming limit yang lebih menggiurkan. 

Tentunya, gak semua nasabah mendapat tawaran top up KTA ini. Salah satu syarat nasabah yang bisa mendapat tawaran ini, yaitu nasabah yang terbukti lancar pembayaran selama kurang lebih enam bulan. 

Haruskah melakukan Top Up KTA?

Dana yang ditawarkan bank dengan jumlah tidak sedikit mungkin saja gak bisa kita abaikan, terutama saat adanya tawaran top up KTA.

Namun, jika tujuannya untuk berhutang atau membeli barang yang gak bernilai investasi (utang konsumtif) sebaiknya jangan lakukan top up KTA. 

Lakukan top up KTA jika kamu membutuhkannya untuk berinvestasi yang nilainya bisa menguntungkan finansialmu. 

Jika kamu sudah bosan menggunakan gaji untuk membayar cicilan dan berencana memiliki tabungan jangka panjang, sebaiknya gak perlu mengambil penawaran top up ini.

[Baca: Jangan Sampai Sakit Bikin Bisnis Kamu Sia-Sia. Kontrol Pengeluaran dengan Proteksi Diri. Lihat Asuransi Terbaik Di Sini]

Cara kerja Top Up KTA

Lagi-lagi, kamu gak boleh gegabah dan menerima tawaran top up KTA. Ada beberapa poin penting yang bisa berdampak pada kondisi keuanganmu jika kamu gegabah dan gak berpikir panjang. 

1. Perhitungan top up KTA

Sistem di Indonesia menggunakan dua macam top up KTA, yaitu top up KTA penggabungan dan pemisahan. Jika pemberian top up dengan metode penggabungan, berarti pinjaman sebelumnya ditutup dulu dan dilunasi dengan kredit baru. JIka top up pemisahan, kamu akan memiliki dua pinjaman dan melakukan angsuran sebanyak dua kali. 

2. Lama proses top up KTA

Umumnya, lama proses pencairan top up KTA berbeda-beda tergantung bank. Untuk itu, kamu juga harus mempertimbangkan, apakah dengan menunggu pencairan akan worth it untuk keuanganmu?

Kelebihan dan kekurangan top up KTA?

Sebelum memutuskan untuk melakukan top up KTA, ada berbagai pertimbangan yang harus kamu pikirkan matang-matang. Salah satunya, mengetahui kelebihan dan kekurangan top up KTA berikut ini:

– Kelebihan

Apabila kamu melakukan top up KTA saat cicilan belum lunas, itu menandakan bahwa kondisi keuanganmu cukup stabil, sebab kamu gak menunggak cicilan KTA-mu dan selalu membayar tepat waktu. Selain itu, dengan top up KTA, kamu gak perlu mengajukan dana lagi pada bank yang membutuhkan banyak step, cukup meneruskan KTA yang sebelumnya sudah diambil saja. 

– Kekurangan

Kekurangannya, lama waktu pelunasan utangmu tentu akan semakin panjang. Yang tadinya bisa lunas dalam jangka waktu dua bulan, dengan top up KTA, utangmu baru lunas selama lima bulan. Kalau kamu gak bisa merencanakan keuanganmu, kamu bisa terjebak dalam hidup Rat Race, yakni menghabiskan uangmu hanya untuk membayar cicilan dan gak punya tabungan. 

Pikir-pikir sebelum menerima top up KTA?

Jumlah top up KTA yang biasanya ditawarkan bank memang gak sedikit, dan bisa bikin iman goyah. Namun, sebelum kamu mengatakan ‘iya’, ada banyak hal yang harus kamu pertimbangkan. Jangan sampai top up yang dilakukan malah memberatkanmu.

Jangan buru-buru mengiyakan dulu deh! Mending pikirin lagi masak-masak segenap pertimbangan berikut.

1. Periode utang makin panjang

Berapa lama sih tenor KTA? Satu tahun? Dua tahun? Atau lima tahun? Butuh perjuangan loh untuk melunasi KTA. Dengan mencicil KTA berarti kamu kudu mengorbankan sebagian pendapatanmu.

Jika memutuskan mengambil top up KTA, berarti kamu kudu siap dengan tenor yang makin panjang. Sudah siap juga membayar utang lagi? Jangan sampai kamu terjebak dalam utang dengan jangka waktu yang lama. Bikin gak tenang, kan?

2. Mau dipakai buat apa?

Kadang kita suka gegabah dalam hal keuangan. Tak terkecuali KTA. Karena dorongan impulsif, kita gak punya tujuan pasti mau diapakan itu KTA.

Buat belanja doang? Buat nurutin gaya hidup? Atau memang kepepet? Yang jelas tetapkan tujuan terlebih dulu sebelum mengambil keputusan finansial. Sah-sah saja mengambil top-up KTA selama itu untuk kebutuhan mendesak.

3. Kapan mencapai kebebasan finansial?

Coba pertimbangkan lagi deh, KTA itu adalah utang yang perlu dilunasi. Kalau memutuskan untuk mengambil utang baru, kamu bakal makin jauh dari kebebasan finansial.

Kebebasan tersebut hanya bisa dicapai jika manajemen keuanganmu sudah bagus, tanpa perlu suntikan utang lagi. Dengan kebebasan finansial, kamu bisa bebas ngapain aja tanpa terikat utang!

Pikirkan hal ini juga:

4. Jangan cuma tergiur angka

Kadang bank menawarkan top-up yang melebihi angka utang semula. Misalnya saja pertama mengajukan KTA kamu mendapatkan Rp20 juta, karena performa pembayaran bagus, bank bisa saja menawarkan top-up sebesar Rp40 juta.

Kalau gegabah, bisa saja langsung disikat tuh tawaran. Tapi makin besar angka pinjaman, makin besar pula cicilan dan bunga.

5. Harus bedakan utang konsumtif atau utang produktif

Pastikan bahwa tujuanmu menerima top up KTA karena untuk utang produktif. Yaitu untuk membeli properti yang nilainya menguntungkan misalnya atau investasi lainnya. 

Jika tujuanmu untuk utang konsumtif seperti membeli barang elektronik atau berlibur, sebaiknya tunda untuk mengambil top up KTA.

6. Gunakan sesuai kebutuhan

Gak bisa dipungkiri, top up KTA tentu menggiurkan, namun kamu harus menentukan tujuan yang jelas serta digunakan sesuai kebutuhan. 

Penggunaan KTA tetap harus digunakan dengan bijak, tidak sembrono. Jangan gunakan KTA untuk meningkatkan gaya hidup karena bisa menjadi boomerang pada dirimu sendiri. 

Intinya, kalau memang gak butuh KTA lagi ya tolak saja tawaran top-up tersebut. Jangan mentang-mentang ditawarin lantas diambil begitu saja. So, bijaklah dengan utang dan capailah kebebasan finansialmu!

Berbicara tentang top up KTA, jangan ragu untuk memproteksi dirimu dan keluarga dengan asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan.

Punya pertanyaan lain seputar kredit dan keuangan? Yuk tanyakan langsung ke ahlinya lewat fitur Tanya Lifepal (Editor: Chaerunnisa)