Bearish adalah Pelemahan Pasar, Ini Bedanya dengan Bullish

bearish adalah kondisi pasar saham yang mengacu pada turunnya harga saham secara keseluruhan (Shutterstock).

Dalam dunia investasi saham ada istilah bullish dan bearish. Mungkin kamu pernah mendengar ucapan investor atau trader saham seperti, “Wah, pasar saham lagi bullish nih!” “Waduh, kenapa bearish sih?”

Kedua istilah tersebut sangat akrab bagi mereka yang berinvestasi saham. Sebenarnya, apa itu bullish dan apa itu bearish?

Berinvestasi saham bakal terasa membingungkan kalau istilah-istilahnya aja belum dipahami. Memahami istilah-istilah investasi dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai investasi. 

Istilah bullish dan bearish dipergunakan buat menggambarkan kondisi pasar sebenarnya. Pergerakan harga saham yang suatu waktu naik dan suatu waktu turun dideskripsikan dengan sederhana dalam istilah bullish ataupun bearish.

Lengkapi profit investasi dengan asuransi jiwa syariah Al Amin yang menjamin masa depan keluarga!

Buat mengenal lebih jauh tentang istilah tersebut, cari tahu informasinya dalam ulasan berikut ini. Kamu bakal menemukan perbedaan dari dua istilah dalam investasi saham ini.

Apa itu bearish?

Kondisi bearish adalah kondisi melemahnya atau menurunnya harga saham secara keseluruhan. Jadi, bearish adalah kebalikan dari kondisi pasar saham yang tengah menguat.

Kondisi pasar yang bearish ditandai dengan turunnya indeks harga saham secara keseluruhan. Istilah bearish juga dipakai investor yang memprediksi ataupun memercayai harga saham bakal bergerak turun.

Pasar saham yang bearish ditandai dengan kondisi pasar yang menunjukkan tren menurun (downtrend). Investor atau trader yang melihat tanda-tanda downtrend cenderung percaya hal-hal negatif bisa terjadi pada pasar.

Mereka pun yang percaya hal-hal negatif tersebut terus berlanjut bakal menjual saham-saham yang selama ini mereka pegang agar terhindar dari kerugian. 

Hal-hal yang sebenarnya cuma prediksi tersebut dapat menjadi kenyataan akibat reaksi berlebihan para investor atau trader yang menjual saham-saham miliknya.

Efeknya bahkan menimbulkan kepanikan investor yang lain hingga terjadi aksi ikut-ikutan jual saham.

Apa itu bullish?

Dalam pasar saham, bullish adalah kondisi menguatnya atau naiknya harga saham secara keseluruhan. Istilah bullish juga dikenal sebagai bull market.

Istilah bullish juga dipakai sebagai hasil prediksi kenaikan harga saham atau kepercayaan investor atas kondisi pasar saham yang menunjukkan tren naik (uptrend).

Pasar saham berada dalam kondisi bullish umumnya dipengaruhi kondisi ekonomi yang sedang baik. Bisa juga pasar yang bullish menandakan kalau pasar saham baru aja terlepas dari kemerosotan.

Penawaran dan permintaan (supply & demand) terhadap saham ikut berperan dalam menentukan kondisi pasar saham digolongkan bullish. Permintaan (demand) yang tinggi berpotensi mendorong kenaikan harga saham alias bullish.

Jadi, perbedaan dari bullish dan bearish adalah posisi harga saham secara keseluruhan atau melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kondisi bullish berarti harga saham menghijau alias naik, sedangkan “beruang” kondisi harga saham memerah alias turun.

Bagaimana menyikapi pasar saham bullish atau bearish?

Kondisi pasar saham faktanya emang fluktuatif, kadang-kadang indeks saham bergerak naik atau bergerak turun.

Sikap reaktif setiap kali melihat kondisi yang bullish ataupun bearish setiap harinya gak mencerminkan sikap investor yang mengerti konsekuensi dari berinvestasi saham.

Sah-sah aja kamu melakukan aksi beli saham dengan rasa percaya diri yang tinggi dalam menyikapi kondisi pasar yang bullish. Atau menjual semua saham sampai jual rugi karena takut melihat kondisi pasar yang bearish.

Namun, sebagai trader, kamu juga perlu melakukan analisis teknikal sampai akhirnya mengeluarkan keputusan yang dianggap sebagai keputusan buat membeli atau menjual.

Cara bersikap terhadap kondisi pasar saham sendiri tergantung dari peran apa yang dipilih, apakah memilih sebagai investor atau trader? Dalam posisi investor, gejolak yang terjadi di pasar saham sebaiknya jangan ditanggapi secara berlebihan.

Tanggapan yang gak berlebihan ini diambil dengan catatan kamu yakin dengan keadaan perusahaan yang diketahui dari laporan keuangannya, seberapa baik manajemennya, seperti apa kondisi sektor usahanya, hingga kondisi perekonomian, baik dalam maupun luar negeri.

Singkatnya, lakukan analisis fundamental agar merasa pasti dengan saham yang dibeli. Sebagaimana yang dikatakan investor kenamaan Warren Buffett, “Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful.”

Apakah investasi saham tepat?

Berinvestasi saham memang dapat memberi keuntungan yang besar. Itu pun tergantung dari saham yang masuk dalam portofolio dengan mempertimbangkan faktor fundamental, sektor usaha, ekonomi, kondisi sosial politik, dan bencana tak terduga.

Dengan kata lain, berinvestasi saham dapat memberi kerugian kalau lengah memerhatikan faktor-faktor tersebut. Namun, saham bisa jadi bukan instrumen investasi yang tepat buat kamu.

Pastikan terlebih dahulu kalau investasi saham menjadi pilihan investasi yang tepat dengan mengisi Kuis Profil Risiko Investasi Lifepal berikut:

Jika kamu punya pertanyaan seputar investasi, kamu bisa ajukan kepada tim ahli di Tanya Lifepal!

Pertanyaan seputar bearish

Apa itu bullish dan bearish?

Bullish dan bearish menjadi istilah yang familier dalam pasar saham, komoditas, dan forex. Bullish adalah kondisi yang menggambarkan menguatnya pasar saham, komoditas, dan forex. Sementara bearish adalah kondisi yang menggambarkan melemahnya pasar saham, komoditas, dan forex. Cara menentukan tren bullish atau bearish adalah memeriksa posisi harga pembukaan dan penutupan. Tren dikatakan bullish jika ditutup lebih tinggi dari harga pembukaan. Sedangkan tren bearish jika ditutup di bawah harga pembukaan.

Kenapa penting untuk punya asuransi mobil?

Asuransi mobil akan memberimu jaminan pelunasan tagihan berbagai skala kerusakan, mulai dari skala ringan dan berat, serta bahkan jaminan ganti rugi jika mobilmu hilang akibat dicuri.