Nomor Kartu Kredit Bukan Sekadar Simbol, Ini Fungsinya

fungsi nomor kartu kredit

Nomor kartu kredit adalah deretan angka yang tercetak di kartumu. Lalu untuk apakah nomor-nomor tersebut? 

Penting untuk dipahami bahwa angka ini bagian dari keamanan kartu kreditmu, Terjadinya sebagian besar kasus pembobolan kartu kredit bermula dari pencurian angka-angka ini sebagaimana pelaku tidak membutuhkan kartumu secara fisik.

Kasus seperti itu sangatlah disayangkan, karena sebetulnya dapat dicegah jika kita memiliki pemahaman yang benar soal kartu kredit

Masyarakat memang kerap terperangkap pemahaman yang salah terhadap produk dan layanan keuangan. Contohnya saja terhadap asuransi. Segelintir orang masih menilai membeli asuransi sama saja membuang uang.

Padahal, dengan memiliki asuransi, seseorang bisa terhindar dari risiko kehilangan uang dalam jumlah besar. Misalnya, seseorang yang jatuh sakit tidak perlu pusing harus keluar duit, karena segala biaya pengobatan dan perawatan akan ditanggung oleh asuransi kesehatan.

Begitu juga ketika hal terburuk terjadi pada tulang punggung keluarga. Meninggal dunia misalnya. Keluarga yang ditinggalkan dapat terus melanjutkan hidup, menyekolahkan anak, dengan uang pertanggungan dari asuransi jiwa yang dimiliki pencari nafkah.

Kembali ke bahasan kartu kredit, berikut ini fakta-fakta penting informasi fisik kartu kredit yang perlu kita ketahui.

Mengenal bagian-bagian kartu kredit dan contoh nomor kartu kredit

nomor kartu kredit BNI

Secara umum, kartu kredit memiliki bentuk dan bagian yang sama, sekali pun desain dan formatnya berbeda. 

Kartu kredit yang diterbitkan penerbit kartu di Indonesia telah dilengkapi chip pengaman untuk mencegah terjadinya skimming atau bentuk penyalahgunaan lain. 

Untuk memberi gambaran, kita bisa melihat contoh nomor dan bagian-bagian dari kartu kredit BRI di atas. Contoh nomor kartu kredit sebagaimana tertera di atas adalah angka 15 digit yang dicetak berderet, yakni 1234 5678 9012 3456. Ini tentu saja hanya nomor acak karena hanya contoh.

Angka dan huruf yang tercetak di kartu kredit biasanya menggunakan font kredit. Ini adalah jenis font yang digunakan dalam pembuatan kartu kredit di seluruh dunia, dari dulu hingga sekarang.

Nomor pada kartu kredit juga dicetak dengan emboss atau tulisan timbul. Sejatinya, gaya pencetakan emboss ini mempunyai fungsi spesifik di masa lalu. Pada masa lalu, tepatnya di era tahun 60-an, di mana kartu kredit mulai dikenal secara luas di Amerika Serikat, para merchant menggunakan mesin kartu kredit yang beken disebut click-clack machine.

Mesin ini berfungsi untuk menyalin nomor pada kartu kredit dengan kertas karbon. Kini, perannya sudah digantikan dengan mesin EDC yang memindai chip yang tertanam di dalam kartu kredit.

Yang unik, hingga kini nomor di kartu kredit masih dicetak dengan gaya emboss. Ada alasan mengapa kartu kredit dengan nomor di-emboss masih kita miliki. Belum semua merchant, terutama mereka yang berada di negara-negara berkembang, sudah menggunakan kartu EDC. Ternyata, masih ada yang mengandalkan mesin click-clack dengan teknologi lama untuk bertransaksi.

Selain itu, nomor yang dicetak emboss, membantu pengguna kartu kredit maupun merchant difabel dalam mengenali nomor kartu mereka.

Bagian depan kartu kredit

Bagian KartuPenjelasan
Logo atau nama penerbit kartu kreditTentu saja logo yang ditunjukan sesuai dengan lembaga keuangan bank yang menerbitkan kartu kredit pilihanmu. Dalam contoh di atas adalah BRI. 
ChipBagian dari kartu kredit ini berguna untuk menyimpan informasi dari pemilik kartu kredit. Chip menjadi bagian krusial guna memberikan perlindungan atas risiko penipuan karena memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan magnetic stripe. 
Nama pemegang kartuDalam kartu kredit akan dicantumkan juga nama dari pemilik yang berhak menggunakan kartu kredit tersebut. 
Nomor kartu kreditTerdiri atas 16 digit angka, nomor ini berfungsi sebagai bagian dari identitas kartu. Nomor yang tertera di atas kartu kredit ini diberikan dalam bentuk kode unik. Jadi tidak akan sama dengan kartu kredit milik orang lain.

Logo jaringan kartu kredit

(Union Pay, BCA, JCB, Mastercard, Visa)

Berfungsi untuk menunjukkan tingkat dan cakupan layanan yang bisa diperoleh melalui logo tersebut. Misalnya, MasterCard memiliki jaringan yang luas dan dapat digunakan di banyak negara. 
Masa berlaku kartuBagian dari kartu kredit ini berfungsi untuk menunjukkan apakah kartu kredit tersebut masih aktif atau tidak. 

Bagian belakang kartu kredit

Bagian KartuPenjelasan
Magnetic stripeFungsinya serupa dengan chip, yaitu menyimpan informasi pemilik kartu. Namun teknologinya tidak secanggih chip.  
Signature panelBerfungsi sebagai tempat tanda tangan pemegang kartu. Bagian ini sangat penting guna memastikan apakah pengguna kartu kredit tersebut benar-benar pemilik kartu 

Tiga digit nomor verifikasi (CVV)

Fitur keamanan kartu kredit yang digunakan untuk mencegah terjadinya risiko penipuan. CVV juga digunakan untuk melakukan transaksi online. 
Informasi kartu kreditBerisi alamat bank, nomor telepon, dan informasi penting lainnya. 

Kegunaan nomor kartu kredit 

Sebuah kartu kredit memiliki 16 digit nomor yang mana fungsi-fungsinya sebagai berikut.

  • Kombinasi algoritma yang terenkripsi sebagai identitas yang membedakan satu kartu dengan kartu lainnya. Algoritma pada kartu telah terdaftar untuk menghindari pemalsuan kartu. 
  • Identitas dibuat unik (tidak ada satu pun yang sama persis) sebagai bentuk pengamanan dari tindak pemalsuan dan kejahatan perbankan.
  • Keunikan deretan angka ini juga untuk membantu proses verifikasi keabsahan kartu kredit dengan penggunanya.
  • Nomor pada kartu memuat berbagai informasi, meliputi identitas kelompok penerbit kartu, mata uang yang digunakan, bank pemroses transaksi, dan identitas akun perorangan. Itu sebabnya, sebaiknya jangan berikan angka-angka ini ke sembarang orang, ya! 

    Arti angka-angka pada nomor kartu kredit

    Sebagaimana dijelaskan di atas, nomor kartu kredit dicetak untuk dengan tujuan mempersulit penjiplakan. Nomornya sendiri terdiri atas 16 digit angka dengan nomor awal (1 atau 2 digit) kartu sebagai identitas penerbit kartu.

    Nomor kartu kredit untuk jaringan-jaringan tertentu seperti Visa, MasterCard, Bank of America, atau JP Morgan Chase ditetapkan oleh sebuah organisasi bernama Pittsburgh Post-Gazette.

    Kemudian algoritma yang digunakan dalam penomoran kartu kredit disebut Algoritma Luhn, yakni algoritma matematika dengan kombinasi beberapa nomor harus ditambahkan dengan nomor yang hasilnya 0.

    Untuk mengetahui arti dari tiap angka yang tertera, kamu bisa melihatnya di tabel berikut.

    Nomor Kartu AwalKelompok Penerbit Kartu
    0ISO/TC 68 dan industri terkait
    1Perusahaan penerbangan
    2Perusahaan penerbangan dan industri terkait
    3Perusahaan travel dan hiburan
    4Bank dan lembaga keuangan
    5Bank dan lembaga keuangan
    6Perusahaan perdagangan dan bank
    7Perusahaan perminyakan
    8Perusahaan telekomunikasi dan industri terkait
    9Lembaga nasional terkait

    Aturan penentuan nomor kartu kredit

    Aturan penomoran kartu kredit di Indonesia diawali angka 4 atau 5 karena diterbitkan oleh lembaga keuangan bank dan nonbank. 

    Setelah identitas penerbit kartu kredit, digit selanjutnya adalah kode mata uang yang digunakan, bank pemroses transaksi, dan nomor akun nasabah. Namun,komposisi  ini tidak bersifat tetap, tergantung kepada jaringan kartu kredit terkait. 

    Keunikan dan informasi yang termuat di dalam nomor kartu kredit tidak sekadar sebagai identitas, tetapi juga sebagai alat bantu verifikasi keabsahan kartu kredit saat bertransaksi. 

    Terakhir pada sisa digit nomor yang tertera, biasanya diterapkan aturan berbeda berdasarkan tiap perusahaan penerbit kartu kredit.

    MasterCard

  • Semua nomor kartu kredit berlogo MasterCard akan diawali dengan angka 5 pada digit pertama mereka, ini adalah nomor identifikasi kartu untuk MasterCard.
  • Nomor ke-2 dan ke-3, ke-2 dan ke-4, ataupun ke-2 dan ke-5, merepresentasikan nomor bank.
  • Digit setelahnya, yaitu digit ke-3, 4, atau 5, hingga 15 merupakan nomor akun, sementara nomor terakhir, atau yang ke-16 merupakan digit pemeriksaan.
  • American Express

  • American Express menggunakan 2 digit pertama untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri seperti telah dibahas pada bagian sebelumnya.
  • Digit ke-3 dan ke-4 menandakan tipe kartu dan mata uang yang digunakan.
  • Sejumlah 6 digit berikutnya akan merepresentasikan nomor akun.
  • Digit ke 12 hingga ke 14, merepresentasikan nomor kartu.
  • Fungsi digit terakhir adalah sebagai langkah pemeriksaan, yaitu sebuah nomor acak yang digunakan untuk melindungi dari sistem galat (error) dan kejahatan. 
  • Visa

  • American Express, hanya saja formula penomoran kartu kredit berlambang VISA menggunakan digit pertama yang ditetapkan untuk VISA adalah angka 4.
  • Digit ke-2 hingga ke-7 adalah nomor untuk menghubungkan VISA dengan institusi finansial.
  • 12 digit berikutnya merupakan nomor akun.
  • Digit terakhir adalah nomor pemeriksaan.
  • Fungsi kode pengaman kartu kredit (CVV) 

    Selain 16 digit nomor kartu kredit, nomor CVV juga nomor yang tidak kalah penting. CVV (Card Verification Value) atau CVC (Card Verification Code) adalah fitur keamanan yang diterapkan oleh MasterCard sejak 1997 dan VISA sejak tahun 2001. 

    CVV kartu kredit terdiri atas jumlah angka atau nomor tertentu. Pada kartu kredit MasterCard, Visa, dan Discover, angka yang tertera ada tiga, sedangkan kartu kredit American Express memiliki empat angka. Letaknya ada di bagian belakang kartu, dekat pita magnetik berwarna putih.

    Melihat penggunaan fitur CVV sangatlah efektif guna menghindari risiko penipuan kartu kredit, baluran CVV diseragamkan untuk seluruh pemilik kartu dalam melakukan transaksi pembayaran online. 

    Sebagai informasi tambahan, sebelum transaksi online menggunakan kartu kredit, pastikan terlebih dahulu kredibilitas situs belanja yang digunakan. Jangan sampai informasi angka CVV malah tersebar dan akhirnya disalahgunakan oleh orang lain. 

    Selain itu, transaksi via kartu kredit dengan jumlah nominal besar akan lebih dipercayai oleh pihak bank apabila menggunakan kode CVV. 

    Tanpa kode rahasia ini, jika transaksi dalam jumlah besar sering kali akan ditolak atau bahkan kartu kredit kita diblokir. Alasannya adalah, sebagai bentuk pencegahan atas tindak kriminal kartu kredit. 

    Fitur keamanan lain pada kartu kredit

    Tidak hanya nomor kartu kredit dan CVV atau CVC, kartu kredit memiliki fitur keamanan tambahan lainnya, di antaranya:

    1. Chip

    Chip akan mengamankan transaksi yang bersifat di dip atau dimasukkan ke dalam mesin EDC. Sedangkan kartu yang belum memiliki chip biasanya akan digesek.

    Ketika kamu membeli sebuah barang menggunakan kartu kredit, transaksi akan diproses dengan cara memasukkan kartu ke dalam mesin EDC yang telah dilengkapi chip atau dikenal dengan istilah di dip.

    Pada saat di dip, kartu mengalami proses enkripsi terlebih dahulu sebelum akhirnya secara online dihubungkan dan diverifikasi dengan penerbit kartu kredit. Setelah proses verifikasi selesai, mesin EDC yang telah dilengkapi chip akan mengeluarkan bukti transaksi yang akan ditandatangani oleh pemegang kartu yang melakukan transaksi.  

    Karena pentingnya fungsi chip, untuk itu segera mintalah pergantian kartu kalau belum ada teknologi chip agar keamanan kartu kredit semakin meningkat. 

    2. Nomor PIN

    Saat ini banyak penerbit kartu kredit yang melengkapi kartu kredit dengan PIN, Sehingga, ketika kamu bertransaksi memakai kartu kredit di mesin ATM atau EDC, kamu akan diminta memverifikasi transaksi dengan PIN.

    Hal ini tentunya bertujuan untuk meminimalkan penyalahgunaan kartu kredit, di mana dengan adanya nomor PIN ini, kartu tidak bisa digunakan oleh sembarang orang selain pemiliknya.

    3. SecureCode

    Saat ini muncul teknologi baru dalam hal keamanan kartu kredit berupa kode keamanan bernama SecureCode atau 3D Secure dari Visa, MasterCard dan JCB. Layanan ini dilengkapi dengan verifikasi berupa One-Time Password (OTP)/Password sekali pakai sebagai kode otentikasi yang akan dikirimkan ke ponsel kamu. 

    Dengan fitur SecureCode dan Identity Check, kamu tak perlu khawatir saat melakukan transaksi online. Karena dengan fitur ini pembelian kamu terlindungi oleh lapisan keamanan tambahan. 

    Untuk dapat menikmati fitur ini, pastikan nomor ponsel utama maupun nomor ponsel tambahan yang terdaftar di kartu adalah nomor ponsel yang valid, ya!

    Rahasiakan nomor kartu kredit dan lengkapi dengan tips keamanan ini 

    Kasus penipuan kartu kredit masih marak hingga saat ini. Untuk itu, selain menjaga keamanan nomor CVV, kita juga bisa mencegah risiko penyalahgunaan kartu kredit dengan melakukan beberapa cara di bawah ini! 

    1. Melengkapi kartu kredit dengan nomor PIN

    Saat ini, penggunaan PIN sebagai lapisan keamanan kartu kredit masih bersifat opsional. Meski begitu, sangat dianjurkan untuk aktifkan fitur ini sebagai penambah lapisan pengamanan.

    Biasanya, PIN dapat diterima melalui SMS ke nomor ponselmu sebagai pemegang kartu kredit.

    2. Tanda tangan pada kartu kredit

    Meski terlihat sepele, membubuhkan tanda tangan di kartu kredit itu penting. Langkah ini juga dilakukan untuk dapat menambah lapisan keamanan kartu kredit yang kita miliki. 

    Pasalnya, tanda tangan kita dapat menjadi verifikasi tambahan jika kartu kredit milikmu berpindah tangan dan disalahgunakan.

    3. Selalu waspada saat transaksi

    Saat bertransaksi, ada baiknya untuk selalu waspada. Pasalnya, saat kartu digesek itulah kita akan mudah terkena penipuan. 

    Pastikan teliti melihat setiap proses transaksi di kasir. Jangan biarkan petugas kasir membawa kartumu tanpa persetujuan, ya! Cek juga setiap detail laporan transaksi yang biasanya dikirimkan lewat email.

    4. Hati-hati memberikan informasi data kartu kredit 

    Belanja online memang sangat mudah dan efisien. Mulai dari proses pemilihan barang hingga pembayaran. 

    Tetapi kita harus hati-hati ketika akan membayar produk tersebut, beberapa merchant meminta data dari kartu kredit untuk bisa melakukan pembayaran. Sebelum memberikan data, pastikan itu adalah toko yang bisa dipercaya ya!

    Cara menggunakan kartu kredit untuk transaksi online 

    Sebelum kamu memutuskan untuk belanja online menggunakan kartu kredit, ada beberapa informasi yang harus kita isi terlebih dahulu, seperti: 

  • Card type: artinya jenis kartu kredit, apakah VISA, MasterCard, atau JLB.
  • Card number: artinya nomor yang tercetak di atas kartumu.
  • Card holder: artinya nama pemilik kartu kredit yang terdaftar di bank.
  • Expiration date: artinya tanggal kedaluwarsa atau masa berlaku yang terdapat di bagian depan kartu kredit.
  • CVV atau CID: artinya 3 angka yang terdapat di belakang kartu kredit.
  • Jadi sekarang kamu sudah tahu apa itu nomor kartu kredit dan pentingnya menjaga informasi di dalam kartu kredit ya?

    Hindari risiko penyalahgunaan kartu oleh orang tidak bertanggung jawab dengan menjaga penggunaan maupun penyimpanannya. Jaga informasi mengenai kartu kredit sebaik mungkin.

    Jangan perlihatkan kartu kredit pada orang lain atau mengambil foto kartu dan menyebarluaskannya pada orang terdekat sekali pun. Jika kartu kreditmu hilang atau kamu curiga telah disalahgunakan, segera hubungi customer service bank penerbit untuk melakukan blokir kartu sebelum mengalami pembobolan atau tindak kejahatan lainnya.

    FAQ seputar nomor kartu kredit

    Nomor kartu kredit adalah 16 digit nomor yang dicetak timbul di bagian depan kartu kredit.
    Letak nomor kartu kredit berada pada depan kartu kredit. Biasanya, angka-angka dicetak timbul dan jelas sehingga mudah ditemui.
    CVV (Card Verification Code) atau CVC (card Verification Code) adalah 3 digit angka terakhir yang terdapat pada bagian belakang kartu kredit. Biasanya terdapat di tempat tanda tangan di belakang kartu kredit.
    Tidak perlu. Pembayaran menggunakan kartu kredit secara langsung di kasir toko hanya membutuhkan pindai nomor kartu, tanda tangan pribadi pada bukti pembayaran, dan/atau mengetikkan nomor PIN kartu kredit pada mesin EDC.

    Sangat disarankan untuk menutup nomor CVV yang tertera di kartu kreditmu untuk mencegah diketahui oleh orang lain. Hal ini berisiko terjadi saat kamu menyerahkan kartu kreditmu kepada staf kasir saat melakukan pembayaran.

    Orang lain dapat mencatat nomor kartu dan nomor CVV yang tertera sehingga bisa disalahgunakan untuk melakukan transaksi online menggunakan kartumu.