Nge-DJ, Begini Cara Dinar Candy hingga Katy Butterfly Jadi Kaya

Delizious Devina (instagram @djdevina)

Disc Jockey (DJ) kini telah menjadi salah satu profesi yang menjanjikan. Bukan tidak mungkin, dari profesi itu para DJ bisa jadi kaya.

Sejumlah DJ hot mulai dari Dinar Candy, Devina, hingga Katy Butterfly, masuk dalam deretan DJ yang sukses mengumpulkan pundi-pundi uang yang banyak.  

Ketiga DJ tersebut bahkan telah berhasil menaikkan “nilai jual” mereka di dunia musik ber-genre EDM itu.

Berikut, tiga DJ hot yang berhasil membuat rekeningnya gendut berkat kepiawaian mereka memainkan turn table:

Dinar Candy

Music is my life Holla candyboys and candygirls Holla haters Love u!?

A post shared by Dinar Candy (@dinar_candy) on

 

Nge-DJ menjadi sumber pemasukan paling besar buat DJ Dinar Candy. DJ yang pernah menjadi penyanyi dangdut itu kini cukup serius menggeluti dunia DJ.

Terlihat dia gak cuma jago mixing lagu tetapi juga merilis lagu sendiri berjudul Drop The Bass. DJ seksi tersebut sering membawakan musik bergenre trap, R&B, jungle terror, dan progressive.

Bayarannya buat manggung di klub atau acara tertentu kini mencapai puluhan juta per show. Angka tersebut tentunya gak serta merta langsung didapat oleh Dinar Candy saat merintis kariernya sebagai DJ.

Malah, di panggung-panggung perdananya, Dinar cuma dibayar Rp 500 ribu. Perlahan, pendapatannya naik menjadi Rp 3 juta per show.

Sekarang DJ Dinar Candy semakin melebarkan sayapnya dengan rencana menggelar rangkaian tur ke beberapa negara lho!

DJ Devina

happy weekend divisioners @division_world ? @goldendragonclublampung

A post shared by Delizious Devina (@djdevina) on

 

DJ Devina adalah seorang sarjana desain grafis dan Multimedia lulusan Sydney. Ia memulai karirnya di bidang hospitality. Devina juga memiliki hobi mengumpulkan vinyl dan lukisan.

Sampai akhirnya interest-nya pada hobby menjadi besar sampai akhirnya ia berniat untuk menjadi DJ yang bisa menciptakan atmosfer yang belum pernah tercipta sebelumnya.

Style-nya adalah gabungan dari groovy electro dan house. Gadis keturunan Indo-Belanda ini adalah lulusan Martin College Sydney College of Business and Hospitality jurusan Graphic Design and Multimedia Advanced Diploma in Business Management and Hospitality.

Devina mulai tinggal di Australia sejak umur 17 tahun dan mulai menunjukkan kecintaannya pada musik dan seni. Robie Riviera adalah inspirasinya untuk mulai nge-DJ, sejak kuliah pun dia telah aktif beli piringan hitam dan turn table serta latihan rutin di rumah.

Setelah 10 tahun baru hijrah kembali ke Indonesia lalu bertemu dengan DJ Milinka untuk membuat sebuah Group DJ Electric Barbarellas yang merupakan duo DJ wanita pertama di Indonesia.

Meski keduanya kini telah bersolo karier, mereka tetap menjaga eksistensi masing – masing. Hampir tiga tahun Devina beraksi.

Sejumlah penghargaan sudah disabetnya. Di antaranya sebagai Best Rockie Dj 2006 di Paranoia Award, lalu DJ wanita terbaik dan DJ yunior terbaik di Redma Award 2007 dan masuk nominasi sebagai Best DJ Female 2008 di Redma Award 2008.

Wajar saja, jika sekali manggung bayarannya mencapai jutaan rupiah. Bahkan untuk special event bisa sampai puluhan juta rupiah.

Katy Butterfly

View this post on Instagram

thank you for loving me ?? lampung yah punnnnnnnn #cintaindonesia

A post shared by Djbutterfly36???? (@dj_kattybutterfly36) on

 

DJ asal Thailand ini memang luar biasa ngetop di klub-klub Indonesia, di masa lalu. Pemilik nama asli Poltee Kattarey itu kini telah berhasil masuk dalam urutan DJ sukses di Tanah Air.

Selain masih aktif memainkan turn table, DJ yang memiliki tato butterfly di pundak kirinya itu kini kerap tampil di sejumlah acara TV. Selain menjadi bintang tamu di sejumlah talkshow, Katy juga kerap mengisi acara variety show di layar kaca.

Wanita yang gemar mem-posting aktivitasnya saat makan di Instagramnya, kini telah menjadi DJ ahl yang terkenal. Tak heran jika Katy bisa mengantongi jutaan hingga puluhan juta untuk sekali manggung.

Begitulah cara tiga DJ seksi tersebut mengumpulkan hartanya lewat kepiawaian memainkan semua genre musik. Ada yang tertarik mengikuti jejak mereka?