“Berdamai” dengan Dompet! Belanja di Waktu-waktu Ini Lebih Hemat dan Menyenangkan

Belanja pintar mesti kamu lakukan lho buat memenuhi kebutuhan sehari-hari

Belanja pintar atau pandai-pandai mengelola keuangan buat membeli keperluan keseharian sangat diperlukan lho zaman sekarang. Gak heran kalau banyak orang menggelontorkan uang mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah buat belanja keperluan sehari-hari. 

Sederhana saja, dalam hidup setiap orang tentu harus memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan juga tersiernya. Itulah mengapa belanja sudah menjadi bagian hidup seseorang.

Sayangnya banyak orang yang menghabiskan seluruh uang di rekeningnya hanya untuk berbelanja. Mirisnya lagi yang dibeli justru kebutuhan tersier, seperti membeli barang-barang mewah yang gak dibutuhkan.

Jika kondisinya seperti itu, gak usah heran kalau banyak orang yang akhirnya terjerumus ke lubang utang yang akan menyiksa kamu hingga tua. Maka dari itu kamu mesti terapkan belanja pintar lho dalam keseharian. 

Itulah mengapa pentingnya kamu menggunakan strategi cerdik jika sudah berbicara soal belanja. Karena kalau gak, ya siap-siap saja mengalami kondisi seperti di atas.

Nah agar hati kamu dan dompet sama-sama senang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni menentukan bujet dan memilih waktu belanja yang tepat. Gak usah berlama-lama, yuk simak ulasannya di bawah ini:

Menentukan bujet belanja

Ketika belanja, perhatikan waktu-waktu ini
Ketika belanja, perhatikan waktu-waktu ini, (Shutterstock).

Masih banyak orang yang kesulitan menentukan bujet yang ideal untuk berbelanja. Gak perlu pusing karena kamu bisa mengikuti teori 50/20/30 yang dipopulerkan oleh Elizabeth Warren yaitu seorang pakar keuangan sekaligus profesor dari Harvard. Hal ini dijamin sih kamu menerapkan belanja pintar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Warren menyarankan untuk membagi penghasilan kamu ke tiga pos pengeluaran, yaitu:

  • 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, seperti belanja makanan, bayar cicilan hingga asuransi.
  • 20 persen dialokasikan untuk tabungan dan investasi agar hidup senantiasa nyaman karena masa depan terjamin.
  • 30 persen untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, seperti beli baju, perawatan ke salon hingga nongkrong di mal.
  • Berarti kamu memiliki jatah belanja sebesar 30 persen dari penghasilanmu. Misalnya gaji kamu Rp 10 juta, maka uang belanja kamu hanya sebesar Rp 3 juta. Untuk pembagian detailnya bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.

    Misalnya, bulan ini kamu perlu beli baju untuk acara keluarga ke luar kota. Berarti kamu harus skip pengeluaran buat ke salon atau kurangi nongkrong di kafe.

    Triknya mudah banget kok, kamu bisa menaruh uang jatah belanja di ATM yang terpisah. Jadi kalau mau belanja atau ke salon kamu harus menggunakan ATM tersebut. Kalau uang sudah habis, jangan nekat memakai uang di pos pengeluaran yang lain.

    Dengan mengikuti teori 50/20/30, kamu bisa bersenang-senang tanpa perlu takut terlilit jeratan utang yang menyiksa.

    Memilih waktu belanja yang tepat

    Cara selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah dengan memilih waktu belanja yang tepat agar gak lapar mata saat pergi ke pusat perbelanjaan. Kapan saja waktunya? Berikut tiga di antaranya yang menjamin kamu bisa menerapkan belanja pintar alias bijak. 

    1. Ketika suasana hati bahagia

    Ketika belanja perhatikan waktu-waktu ini
    Ketika belanja perhatikan waktu-waktu ini, (Shutterstock).

    Belanja memang menjadi salah satu aktivitas menyenangkan untuk banyak orang. Namun kalau gak bisa menahan diri dan godaan, bisa-bisa uang yang kamu keluarkan melebihi bujet belanja.

    Nah, kondisi tersebut kerap terjadi saat seseorang belanja dalam keadaan murung, sedih dan sedang tak bersemangat. Mereka mencari kesenangan dengan berbelanja. Gak ada salahnya juga sih, tapi mereka yang dalam kondisi tersebut akan cenderung sulit berpikir positif.

    Hal itu berisiko membuat mereka membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan tapi hanya keinginan semata karena pikiran sedang tak jernih.

    Karena itu, untuk menghindari pemborosan uang sebaiknya belanjalah saat suasana hati kamu sedang bahagia sehingga dapat membedakan antara kebutuhan dan juga keinginan.

    2. Dua minggu setelah gajian

    Belanja usahakan dua minggu setelah kamu menerima gajian
    Belanja usahakan dua minggu setelah kamu menerima gajian, (Shutterstock).

    Secara psikologis, orang yang berbelanja setelah gajian akan lebih boros dibanding yang belanja beberapa minggu usai gajian.

    Sederhana saja, orang yang baru gajian akan merasa sedang kaya raya sehingga akan lebih sulit mengontrol diri untuk menghamburkan-hamburkan uang.

    Karena sebaiknya di hari gajian kamu langsung membayar seluruh tagihan dan memisahkan uang untuk kebutuhan sehari-hari serta tabungan tentunya. Setelah semua rincian pengeluaran sudah disusun, baru deh kamu bisa berbelanja dengan tenang karena sudah membatasi bujet belanja.

    Selain itu, kamu bisa memilih untuk belanja kebutuhan sekunder atau tersier dua minggu usai gajian. Biasanya di tanggal-tanggal segitu, uang sudah semakin menipis jadi keinginan untuk beli barang ini itu pun akan lebih berkurang.

    3. Enam bulan usai barang terbaru rilis

    Gak mesti langsung membeli barang yang baru saja rilis
    Gak mesti langsung membeli barang yang baru saja rilis, hal ini bikin kamu akan impulsif, (Shutterstock).

    Sering melihat pemberitaan di mana orang rela mengantri panjang bahkan menginap di toko saat barang yang ia incar akan segera rilis. Jadi memang ada segelintiran orang yang selalu mengincar barang edisi terbaru alias new arrival.

    Tapi kamu tentu tahu kalau barang terbaru selalu identik dengan harganya yang jauh lebih mahal dan gak ada promo.

    Agar kamu dapat berhemat tapi tetap up to date, tunggulah setidaknya enam bulan setelah barang terbaru rilis. Karena pada kurun waktu tersebut, kebanyakan toko sudah kedatangan barang baru lagi dan kemungkinan besar barang yang kamu incar akan di diskon sekitar 10 hingga 15 persen. Lumayan banget kan?

    Nah, itu dia trik cerdik berbelanja pintar alias bijak agar dompet tetap aman dan hati senang karena kebutuhan gaya hidup kamu tetap terpenuhi. Yuk, mulai jadi pembeli yang pintar demi masa depan yang nyaman dan terbebas dari utang. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma).