Beli Mobil Kredit Rugi, Ah Masak Iya Sih?

Kredit Mobil Baru

Ketika akan membeli mobil dengan cara kredit,salah satu hal utama yang wajib diperhitungkan adalah besarnya bunga serta cicilan per bulan. Cicilan dan bunga kredit harus disesuaikan dengan kondisi keuangan kita.

Cicilan dan bunga ini membuat harga mobil yang kita beli lebih mahal daripada harga cash. Tapi, bukan berarti kita rugi ketika mengkredit mobil.

Mobil adalah aset yang mengalami depresiasi atau penyusutan nilai dari tahun ke tahun. Mobil berbeda dengan rumah atau tanah, yang cenderung mengalami kenaikan harga dari waktu ke waktu.

Karena itulah ada pemikiran bahwa beli mobil lewat kredit bakal bikin rugi. Soalnya, uang yang kita keluarkan lebih besar daripada harga asli mobil itu sendiri.

Misalnya harga mobil Rp 100 juta. Dengan periode kredit atau tenor 3 tahun, uang yang kita keluarkan pasti lebih dari Rp 100 juta hingga cicilan selesai. Harga mobil tersebut pun pastinya lebih murah di pasaran ketika cicilan lunas dibayar.

Masak Beli Mobil Kredit Rugi?

Kredit mobil ada dimana-mana, termasuk yang sering pameran di mal.
Kredit mobil ada dimana-mana, termasuk yang sering pameran di mal. (credit image : blogspot)

Tenor yang ditawarkan leasing bervariasi, antara 1 dan 5 tahun. Tapi kebanyakan pembeli mengambil tenor 3 tahun karena berada di tengah-tengah. Dengan begitu, cicilan lebih cepat selesai namun jumlahnya tetap tak memberatkan.

Jika Anda berniat mengkredit mobil dengan tenor 3 tahun, berikut ini simulasi cicilan dan bunga kredit 3 tahun. Mobilnya seharga Rp 100 juta. Maka, berapa “kerugian” seperti tersebut di atas yang dapat terhitung?

Data kredit:

Harga mobil : Rp 100.000.000
Periode kredit/tenor : 3 tahun (36 bulan)
Suku bunga per tahun : 10 %

Hitungan:

Uang muka: Harga mobil x 30 persen = Rp 30.000.000
Pokok utang (PU) : Harga mobil – DP = Rp 70.000.000
Cicilan per bulan : (PU x (suku bunga x tenor) +PU : 36 bulan
: (Rp 70.000.000 x (10% x 3) + Rp 70.000.000 : 36
= Rp 24.000.000 + Rp 70.000.000 : 36
= Rp 2.611.111
Itu adalah jumlah angsuran per bulan selama 35 bulan ke depan. Untuk membawa pulang mobil itu, kita harus membayar DP + cicilan 1 + asuransi + administrasi:

Total : Rp 30.000.000 + Rp 2.611.111 + Rp 10.000.000 + Rp 500.000
= Rp 43.111.111
Artinya, hingga periode cicilan selesai, kita membayar Rp 134.499.996. Ada selisih sekitar Rp 34.000.000 dengan harga asli mobil tersebut.

Apakah itu artinya kita rugi Rp 34.000.000? Tentu saja tidak bisa serta-merta disebut demikian.

Banyak banget yang nyebarin brosur kredit kendaraan. Jangan asal lihat angka aja, tapi juga hitung-hitung sendiri.
Banyak banget yang nyebarin brosur kredit kendaraan. Jangan asal lihat angka aja, tapi juga hitung-hitung sendiri. (credit image : blogspot)

Logika sederhananya, kalau rugi, tidak mungkin skema pembelian kredit eksis hingga sekarang. Bahkan peminatnya pun terhitung banyak.

Ibarat membeli pizza dengan cara delivery, kita tentu membayar lebih mahal daripada membeli langsung di outletnya. Sebab, ada jasa delivery yang harus kita bayar. Kita diuntungkan oleh jasa itu karena tinggal ongkang-ongkang kaki di rumah, dan voila…pizza sudah siap dimakan.

Mekanisme itu serupa dengan pembelian mobil lewat kredit. Manfaat utama kredit mobil adalah kita bisa memakai mobil itu walau belum membayar lunas. Karena itulah ada biaya tambahan.

Kesimpulan

Jadi, selisih uang tersebut tidak bisa begitu saja dianggap sebagai kerugian. Sebab, kita mendapat keuntungan dari selisih tersebut.

Dengan bisa memboyong mobil lebih awal, kita pun dapat memperoleh manfaat lain. Contohnya kita tak perlu menumpang kendaraan umum yang masih belum memadai sebagai alat transportasi utama. Kita juga bisa terhindar dari basah kuyup akibat hujan saat mengendarai sepeda motor.

Apalagi jika kita sudah memiliki keluarga. Kita bisa piknik ramai-ramai dengan menumpang mobil itu, misalnya ke Puncak. Kebersamaan keluarga itu tentu tak ternilai harganya.

Kredit mobil jangan dibilang bikin rugi. Berkendara bersama keluarga kan enggak bisa dinilai dengan harga. Ya kan?
Kredit mobil gak bikin rugi. Berkendara bersama keluarga kan gak bisa dinilai dengan harga. (credit image : chevrolet.co.id)

Kalau masih menganggap bahwa selisih uang tersebut tidak sebanding dengan keuntungan, ya monggo menabung saja. Pastikan tabungan cukup hingga bisa beli mobil secara tunai.

Namun, kalau sudah mantap memutuskan untuk kredit, ya berarti tinggal mengatur strategi keuangan agar cicilan dapat dilunasi tepat waktu. Kita juga harus memastikan bahwa leasing atau bank yang kita pilih sebagai pemberi pinjaman sesuai dengan kebutuhan kita.