Berawal dari Pabrik Kecil, Ini 4 Fakta di Balik Sukses Susu Cimory

Cimory (madangwae.com)

Dulu, kalau pengin menikmati Susu Cimory, kita mesti datang ke Cisarua dulu. Soalnya satu-satunya lokasi di mana susu ini dijual ya cuma di situ.

Lain dulu lain sekarang. Kini, kamu tinggal datang aja ke minimarket terdekat untuk membeli dan meneguk segarnya Susu Cimory.

Wajar aja sih kalau banyak orang yang kepengin minum susu ini. Selain segar, susu ini dibuat dari susu murni. Buat kamu yang pernah ke pabriknya di Cisarua, udah tahulah gimana proses pembuatan susu ini.

Distribusi susu Cimory yang seluas sekarang adalah berkat kerja keras Bambang Sutantio sang pendiri. Penasaran gimana ceritanya Bambang membangun bisnis susu sapi segar ini? Yuk simak dalam ulasan berikut ini.

1. Berawal dari kepedulian kepada peternak sapi

https://www.instagram.com/p/Bl4wCCAAZ1U/?taken-by=cimoryindonesia

Munculnya Cimory sebenarnya berawal dari kepedulian Bambang Sutantio pada para peternak sapi. Ceritanya dimulai ketika perusahaan Grup Macro yang dimilikinya menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah Cisarua, Bogor.

Di sana ia menemukan fakta bahwa para peternak di sana kesulitan menjual susu perahannya. Dari sinilah muncul gagasan buat menciptakan produk olahan susu semisal yogurt.

Apa yang dilakukan Bambang Sutantio menguntungkan para peternak. Sebab ia membeli susu perahan para peternak dengan harga 10 persen lebih tinggi dari harga pasaran.

2. Pabrik kecil itu bernama Cimory

Terpikir memproduksi yogurt, Bambang kemudian membangun pabrik susu. Ia pun menjalin kerja sama dengan Koperasi Produsen Susu (KPS) Giri Tani yang menaungi para peternak.

Lewat kerja sama itu, Bambang menyepakati harga jual susu dan dapat peran lebih buat meningkatkan kualitas susu. Maka pabrik susu yang diberi nama Cimory kemudian berdiri pada tahun 2006.

Nama Cimory sendiri merupakan singkatan perusahaan barunya, yaitu Cisarua Mountain Dairy. Demi mempercepat pemasaran dan meyakinkan banyak orang, ia mengajak lembaga atau sekolah-sekolah buat melihat langsung gimana susu Cimory diproduksi.

3. Dari yogurt kemudian menjual berbagai olahan susu

Lambat laun Cimory pun berkembang seiring peningkatan produksi susu dari KPS Giri Tani. Selain memproduksi yogurt, Cimory juga memproduksi susu segar kemasan dengan berbagai pilihan rasa.

Permintaan susu Cimory pun kian meningkat. Gak cukup satu koperasi, Cimory belakangan bekerja sama dengan lima koperasi lainnya di Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Dikutip dari SWA, kebutuhan susunya bisa mencapai 120 ton per minggu.

Gak cukup sampai di situ, Cimory juga mendirikan pabrik yang lebih besar di Kawasan Industri Sentul. Bahkan, Cimory berencana melebarkan usahanya dengan mendirikan pabrik-pabrik susu lainnya di wilayah-wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

4. Merambah ke sektor-sektor usaha lainnya

Sukses membangun pabrik susu, Cimory merambah ke usaha lainnya dengan membuka restoran yang gak jauh dari pabriknya. Ada dua restoran yang dirikannya, yaitu Cimory Mountain View dan Cimory Riverside.

Lokasi kedua restoran tersebut sama-sama berada di wilayah Cisarua. Bisa dibilang jarak satu dengan restoran yang lainnya gak jauh-jauh amat. Kedua restoran ini menawarkan konsep sederhana namun menarik, yaitu menyantap makanan sambil menikmati pemandangan alam.

Cimory pun merambah ke usaha olahan daging. Mereka memproduksi sosis yang diberi merek Kanzler. Cimory juga mengembangkan usaha olahan telur cair yang diberi nama Java Egg Specialities (JESS). Kemudian, mereka pun membuka usaha olahan cokelat yang diberi nama Chocomory.

Demikianlah kisah susu Cimory yang kini menjadi salah satu merek susu populer di Indonesia. Gak nyangka ya dulunya cuma pabrik kecil, tapi sekarang Cimory berkembang menjadi grup usaha.

Kabarnya, walau gak sebut angka, omzet Cimory jauh lebih besar dari Grup Macro yang lebih dulu dijalankan Bambang Sutantio. Salut deh!