Gaji Gede, Pilih Bangun atau Beli Rumah Jadi? Ketahui Biayanya!

Pilih beli rumah jadi atau membangun rumah? Segini lho besaran biayanya

Memiliki rumah memang sudah menjadi impian banyak orang, apalagi bagi yang memiliki gaji kisaran Rp 15-20 juta per bulan pasti udah kepikiran nih. Dengan memiliki penghasilan yang cukup lumayan per bulannya memikirkan biaya bangun rumah memang sangat diperlukan. Nah lantas baiknya membeli atau membangun rumah?

Rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang, meskipun saat ini seseorang bisa menyewa atau memilih mengontrak. Akan tetapi mempunyai rumah sendiri menjadi lebih baik, selain bisa menjadi investasi, rumah juga merupakan aset yang berharga.

Bagi yang memiliki gaji pas-pasan untuk membeli rumah mungkin akan berpikir berpuluh-puluh kali. Ya meskipun terkadang keinginan untuk punya rumah sangat tinggi, namun kondisi finansial tidak memungkinkan, mulai dari banyak tanggungan, hingga penghasilan yang belum memadai untuk mencapainya. 

Gak cuma itu, untuk membeli rumah secara kredit saja harus menyiapkan banyak biaya yang tidak sedikit. Setidaknya bagi yang ingin kredit rumah harus menyiapkan dana Down Payment (DP), dana untuk keperluan notaris, dana untuk biaya KPR.

Sedangkan bagi yang memiliki gaji besar, persoalan akan dihadapi adalah pilihan membeli rumah jadi secara cash, atau membangun rumah impian secara mandiri. Pilihan ini kerap menjadi perdebatan dikala sudah memiliki kemampuan finansial yang cukup atau lebih.

Manfaat membeli rumah langsung jadi

Ini lho keuntungannya kalau kamu membeli rumah jadi
Ini lho keuntungannya kalau kamu membeli rumah jadi, (Shutterstock).

Daripada bingung memilih membeli rumah jadi atau bangun sendiri, sebaiknya ketahui dulu apa saja untung rugi keduanya. Hal ini sebagai upaya untuk menyesal dikemudian hari atau menjadi beban finansial.

1. Bebas biaya pembangunan

Membeli rumah sudah jadi merupakan cara agar terbebas dari biaya pembangunan. Sebab biaya ini juga gak bisa dibilang sedikit, mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, dan penyelesaian atau finishing yang keseluruhannya memerlukan biaya.

Kemudian, membeli rumah jadi juga memberikan keuntungan berupa hemat waktu yakni bisa langsung ditempati, dan terbebas dari ancaman pembangunan mangkrak apabila dalam proses pembangunan kehabisan dana.

Gak cuma itu, membeli rumah jadi juga memberikan kemudahan bagi keluarga baru yang ingin mandiri secara finansial. Dengan menghuni rumah secara mandiri atau lepas dari orang tua, maka disarankan untuk membeli rumah jadi.

Sebab dengan itu, akan membantu mempercepat melangkah ke dalam rencana atau tujuan finansial lainnya, seperti memulai bisnis, menambah investasi, hingga persiapan biaya pendidikan anak.

2. Hemat waktu

Dengan membeli rumah jadi juga akan mendapat keuntungan dalam bentuk menghemat waktu. Biasanya pengembang atau developer akan membangun secara serentak dan tepat waktu rumah pesanan pembeli, dengan ini waktu pembangunan rumah dapat terukur dengan baik. 

Sebab jika melewati masa waktu pembangunan, maka pengembang bisa mendapatkan sanksi atau penalti karena melanggar kontrak.

Kemudian, jika membangun rumah sendiri membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Untuk tahap perencanaan saja bisa membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan, mulai dari perencanaan desain, interior, pemilihan bahan baku, hingga perhitungan anggaran. 

Belum lagi pada tahap pembangunan yang sangat bergantung pada jumlah pekerja atau tukang yang digunakan. Kamu juga mesti memperhatikan keadaan cuaca, jika musim penghujan berpotensi waktu pembangunan berjalan lebih lama.

3. Gak ribet urus perizinan

Dalam pembangunan rumah tentu memerlukan perizinan, mulai dari perizinan mendirikan bangunan, legalitas tanah yang digunakan, hingga perpajakan. Jika memilih membeli rumah jadi maka semua proses perizinan tersebut akan diurus oleh pengembang atau developer, pembeli tinggal mengontrol atau memantau progress pembangunan hingga proses serah terima kunci jika rumah sudah siap huni.

Sedangkan, untuk membangun rumah secara pribadi, semua terkait perizinan harus diurus secara mandiri, atau bisa juga menggunakan biro jasa jika ingin tidak ribet, akan tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Sebagai ilustrasi, jika membeli rumah di kawasan pinggiran Jakarta yakni Kota Tangerang Selatan setidaknya harus membutuhkan biaya Rp 750 juta hingga Rp 1,2 miliar dengan luas tanah 70 meteran dan luas bangunan 90 meter atau dua lantai.

Manfaat membangun rumah sendiri

Ini yang terjadi nih kalau kamu membangun rumah
Ini yang terjadi nih kalau kamu membangun rumah, (Shutterstock).

Pilihan membangun rumah sendiri juga bisa memberikan sederet keuntungan, terutama bagi seseorang atau keluarga yang memiliki keinginan membangun rumah impiannya. Selain itu membangun rumah sendiri juga cocok bagi yang sangat fokus terhadap kualitas bahan baku hingga kualitas bangunan diinginkan.

1. Bisa sesuaikan bujet

Dalam membangun rumah secara mandiri, sebetulnya bisa lebih mudah dalam hal penyesuaian bujet. Pembangunan yang dilakukan bisa diukur dengan kemampuan finansial ataupun dana yang sudah tersedia, dengan ini dapat meminimalisir potensi over bujet maupun tertundanya pembangunan akibat kehabisan dana.

Pilihan membangun rumah mewah ataupun minimalis tentu menjadi keputusan si pemilik ataupun keluarga. Ketika membangun rumah kamu juga bakal mempertimbangkan kebutuhan dana yang diperlukan dalam pembangunan. 

Untuk membangun rumah dua lantai pada tahun ini saja memerlukan biaya yang tidak sedikit, mulai dari biaya bahan baku, biaya tukang, hingga biaya lain-lain.

Perhitungan jasa mandor dan tukang

Sebagai ilustrasi, dalam pembangunan rumah akan membutuhkan tenaga mandor sebanyak dua orang, dan tukang hingga 5 orang. Untuk pembayaran mandor bangunan ini berkisar Rp 200 ribu per hari, jika membangun rumah selama 3 bulan, maka akan ada hari kerja mandor selama 90 hari.

Sedangkan untuk tukang, biaya yang perlu disiapkan adalah Rp 150 ribu per hari, jika membangun rumah selama 3 bulan, maka akan ada hari kerja tukang selama 90 hari. Dengan demikian perhitungannya menjadi seperti ini:

Ongkos jasa mandor 1 orang x Rp 200 ribu x 90 hari (3 bulan) = Rp 18 juta

Ongkos jasa tukang 5 orang x Rp150 ribu x 90 hari (3 bulan) = Rp 67,5 juta

Totalnya menjadi Rp 18 juta + Rp 67,5 juta = Rp 85,5 juta

Perhitungan biaya bahan baku dan perizinan

Setelah menghitung biaya tukang, hal yang harus dipersiapkan adalah menghitung biaya bahan bangunan. Bahan-bahan bangunan yang akan dibeli untuk membangun rumah minimalis adalah batako, cakar ayam, besi beton kombinasi, genteng, konstruksi baja ringan, kayu meranti, keramik, cat, kusen jendela  dan pintu, serta atap plafon.

Banyaknya bahan baku yang diperlukan dalam membangun rumah, pastinya akan bingung jika menghitung satu per satu item bahan baku tersebut. Cara mudahnya adalah dengan menghitung rata-rata harga bahan baku pembangunan rumah per meter. 

Untuk harga pasarannya, pembangunan rumah 2 tingkat berada di kisaran Rp 3.000.000 – Rp 15.000.000 per meter, biaya ini bersifat sangat relatif di mana akan disesuaikan dengan kompleksitas bangunan dan jenis/merk material seperti cat, keramik, pintu yang diinginkan.

Katakanlah ingin membangun rumah dengan luas tanah 85 meter dengan luas bangunan 72 meter dan memiliki dua lantai. Dengan asumsi biaya bahan baku per meter mencapai Rp 4 juta x 72 meter x 2 lantai maka untuk bahan baku membutuhkan biaya Rp 576 juta, ditambah dengan biaya perizinan IMB sebesar Rp 3,5 juta untuk bangunan baru, dan juga biaya tukang dan mandor Rp 85,5 juta, total biaya yang dibutuhkan adalah Rp 665 juta, dengan asumsi sudah memiliki tanah dengan luas 85 meter.

Sedangkan untuk ilustrasi yang belum memiliki tanah, dan asumsi membeli tanah di Kota Tangerang Selatan yakni kawasan Ciputat setidaknya harus membutuhkan biaya kurang lebih Rp 3 juta per meter dikali luas tanah 85 meter, maka biaya yang harus disiapkan Rp 255 juta.

2. Desain sesuai keinginan

Jika memilih membangun rumah secara mandiri, hal yang diuntungkan adalah membangun rumah bisa sesuai dengan keinginan pribadi. Nah biasanya mulai dari bentuk bangunan, bahan baku bangunan, hingga jumlah ruangan rumah yang diinginkan, tetapi hal tersebut harus disesuaikan dengan bujet dan juga luas bangunan ya.

Saat ini sudah banyak orang yang membuat rumah sesuai keinginan dan kebutuhannya. Berapa ruangan yang dibutuhkan, bagaimana tata letaknya, serta hal-hal lain yang bisa diatur sendiri dengan diskusi bersama keluarga.

Sebab, jika membeli rumah jadi, segala bentuk bangunan dan tata letak ruangan sudah ditentukan oleh pengembang atau developer, tetapi ada juga pengembang yang menyediakan layanan desain sesuai keinginan pembeli tetapi dikenakan biaya tambahan.

Nah, dengan ini sudah terbayang dong apa aja biaya untuk membangun rumah dan beli rumah, jangan lupa kumpulkan biayanya sekarang dengan menabung atau juga dengan investasi. Dengan mengatur dan mengelola keuangan secara bijak maka akan membuat kemudahan dalam mencapai financial goals yang diinginkan.

Jangan lupa asuransi properti

Jangan lupa lakukan proteksi properti mu dengan asuransi
Jangan lupa lakukan proteksi properti mu dengan asuransi, (Shutterstock).

Asuransi properti adalah jenis perlindungan terhadap aset properti seperti rumah, apartemen, dan perkantoran. Tujuannya untuk mengantisipasi kerugian finansial akibat kejadian tak terduga yang menimpa properti tersebut.

Asuransi properti juga dinilai penting untuk melindungi properti atau aset yang terbagi dua, yaitu asuransi kebakaran dan asuransi properti. Jangan sampai rumah yang dibangun atau baru dibeli tidak memiliki proteksi. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)