Biaya Imunisasi Anak hingga Remaja di Bidan dan Puskesmas

biaya imunisasi

Biaya imunisasi anak menjadi hal yang penting diperhatikan orangtua untuk menjaga kesehatan buah hati mereka. Dengan imunisasi, maka dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak sehingga terhindar dari berbagai penyakit.

Untuk menyiapkan biayanya, mari ketahui daftar harga imunisasi anak 0-24 bulan dan remaja, serta biaya imunisasi di bidan, Puskesmas, hingga rumah sakit yang bisa menjadi referensimu. 

Alasan Mengapa Imunisasi Anak Penting Dilakukan

Bayi yang baru lahir tentu harus melakukan imunisasi untuk membentuk sistem kekebalan tubuh dan mencegah datangnya penyakit berbahaya. Karena banyaknya imunisasi yang harus dilakukan, sebagai orangtua kita pun akan memerhatikan biaya imunisasi untuk si kecil.

Menurut WHO, imunisasi merupakan sebuah proses di mana seseorang menjadi kebal atau resisten terhadap penyakit menular. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, imunisasi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013 menjadi kewajiban orangtua untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menghindari penyakit berbahaya bagi buah hati mereka. 

Manfaat Imunisasi Anak

Selain meningkatkan kekebalan tubuh, imunisasi juga penting dilakukan untuk membasmi penyakit menular sehingga bisa menyelamatkan jiwa manusia. Berikut ini alasan pentingnya melakukan imunisasi dan risikonya apabila tidak melakukan imunisasi. 

1. Melindungi anak dari penyakit berbahaya

Salah satu alasan pentingnya melakukan imunisasi pada anak yakni untuk mencegah penyakit-penyakit berbahaya. Apabila orangtua acuh dan abai dengan imunisasi, anak bisa mengalami kecacatan hingga kematian. 

Tak perlu kamu khawatir jika anak demam setelah imunisasi. Pasalnya, kondisi tersebut hanyalah reaksi tubuh.

2. Membantu sistem imun anak memproduksi antibodi

Vaksin mengandung kuman jinak atau nonaktif yang telah dilemahkan. Setelah masuk ke dalam tubuh, kuman jinak ini tidak akan menyerang namun membiarkan imun tubuh anak mengenali dan mengingatnya sebagai ancaman.

Setelah itu, sistem imun anak akan membentuk antibodi yang bekerja melawan jenis kuman tersebut. Jadi, ketika kuman yang aktif masuk, antibodi siap melawan kuman tersebut.

Jenis Imunisasi Anak

Sebelum membahas lebih jauh tentang biaya imunisasi, kita bahas dulu apa saja jenis-jenis imunisasi anak yang tersedia di Indonesia. Sejak anak lahir, setidaknya ada lebih dari lima jenis  imunisasi yang wajib diberikan. 

Ini dia jenis dan jadwal imunisasi yang harus didapat anak dari balita hingga remaja.

1. Imunisasi hepatitis B

Imunisasi hepatitis B bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang menyerang hati dan dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, contohnya sorosis dan kanker hati.

Imunisasi hepatitis B diberikan sebanyak 4 kali, yakni pertama diberikan saat bayi baru saja lahir atau paling lambat 12 jam setelah bayi lahir. Lalu, imunisasi kembali diberikan secara berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

2. Imunisasi polio

Imunisasi polio penting dilakukan agar anak terhindar dari penyakit polio yang menyerang sistem saraf di otak dan saraf tulang belakang. Di Indonesia, jenis vaksin polio yang digunakan yakni vaksin polio tetes yang diberikan sebanyak 4 kali.

Yang pertama diberikan saat bayi baru lahir atau paling lambat saat usianya 1 bulan. Imunisasi yang selanjutnya diberikan saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

Vaksin polio dengan suntik biasanya diberikan pada usia 4 bulan.

3. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG penting dilakukan untuk melindungi tubuh dari kuman penyebab penyakit tuberkulosis. Penyakit ini bisa menyerang saluran pernapasan, tulang, otot, menyebabkan penyakit kelenjar getah bening, kulit, otak, saluran cerna, hingga ginjal. Imunisasi BCG hanya dilakukan 1 kali yakni diberikan pada bayi usia 2 atau 3 bulan melalui suntikan.

4. Imunisasi campak

Imunisasi campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang bisa menyebabkan pneumonia, diare, dan radang otak (ensefalitis). Imunisasi campak diberikan sebanyak 3 kali, yakni saat usia 9 bulan, 18 bulan, dan 6 tahun. 

Namun, apabila anak sudah diberikan vaksin MR/MMR di usia 15 bulan, maka pemberian imunisasi campak di usia 18 bulan tidak perlu dilakukan. Vaksin MR/MMR tersebut sudah mengandung vaksin campak.

5. Imunisasi DPT-HB-HiB

Imunisasi DPT-HB-HiB ini bisa memberikan perlindungan dari 6 penyakit sekaligus, yakni difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis. Imunisasi DPT-HB-HiB wajib dilakukan sebanyak 4 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan.

6. Imunisasi tambahan

Selain imunisasi wajib yang harus dilakukan di atas, ada juga imunisasi tambahan untuk menjaga kekebalan tubuh anak hingga dewasa. 

  1. Vaksin MR/MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella.
  2. Vaksin pneumokokus (PVC) untuk mencegah infeksi kuman pneumokokus yang bisa menyebabkan penyakit pneumonia, radang telinga, dan meningitis. 
  3. Vaksin rotavirus untuk melindungi anak dari gastroenteritis penyebab diare.
  4. Vaksin hepatitis A dan tifoid untuk mencegah penyakit hepatitis A dan demam tifoid pada anak.
  5. Vaksin varisela untuk mencegah infeksi virus varicella-zoster penyebab cacar air.
  6. Vaksin influenza untuk memberikan perlindungan pada ISPA akibat flu.
  7. Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks.
  8. Vaksin Japanese encephalitis untuk mencegah virus Japanese encephalitis yang menyebabkan penyakit radang otak. 

Meski demikian, sebaiknya kamu memberikan imunisasi wajib tepat waktu sesuai usia anak, ya!

Biaya Imunisasi Anak Terbaru dan Lengkap

Sebagai gambaran, berikut ini biaya imunisasi terbaru yang bisa kamu jadikan referensi. Mulai dari harga vaksin Hepatitis A hingga harga vaksin MMR.

Biaya ini tentunya berbeda-beda di setiap fasilitas kesehatan, ya. 

Jenis imunisasiKisaran hargaUsia imunisasi
Hepatitis BRp90 ribu-Rp120 ribu

  • Saat pertama  lahir
  • 2 bulan
  • 3 bulan
  • 4 bulan
  • PolioRp85 ribu-Rp300 ribu

  • Saat lahir
  • 2 bulan
  • 3 bulan
  • 4 bulan
  • BCGRp250 ribu-Rp375 ribu

  • 2 bulan
  • DTP (difteri, tetanus, pertussisRp135 ribu-Rp300 ribu

  • 2 bulan
  • 3 bulan
  • 4 bulan
  • 18 bulan
  • Hib Rp215 ribu-Rp290 ribu

  • 2 bulan
  • 4 bulan
  • PCV (pneumonia)Rp400 ribu-Rp800 ribu

  • 2-6 bulan
  • RotavirusRp280 ribu-Rp400 ribu

  • 2-6 bulan
  • InfluenzaRp165 ribu-Rp290 ribu

  • 6 bulan-18 tahun
  • CampakRp130 ribu-Rp155 ribu

  • 9 bulan
  • MMR (gondong, campak, rubella)Rp165 ribu-Rp475 ribu

  • 15 bulan
  • TifoidRp150 ribu-Rp400 ribu

  • 2-18 tahun
  • Hepatitis ARp350 ribu-Rp550 ribu

  • 2-18 tahun
  • Varisela (cacar air)Rp450 ribu-Rp630 ribu

  • 1-18 tahun
  • Selain beberapa vaksin di atas, berikut ini beberapa vaksin tambahan yang sebaiknya diberikan pada anak agar kesehatannya terjamin.

  • Harga vaksin pneumokokus: Rp600 ribu hingga Rp870 ribu.
  • Harga vaksin Tdap: Rp130 ribu hingga Rp400 ribu.
  • Harga vaksin HPV: Rp700 ribu hingga Rp1,3 juta.
  • Harga vaksin dengue: Rp1 juta.
  • Harga vaksin Japanese Encephalitis: Rp450 ribu hingga Rp1 juta.
  • Data biaya imunisasi di atas merupakan biaya imunisasi khusus di Pulau Jawa saja yang didapat dari Imaos. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa biaya imunisasi setiap daerah dan rumah sakit berbeda-beda.

    Berapa Biaya Imunisasi Anak di Puskesmas?

    Sebagai informasi, pemerintah memberikan imunisasi secara gratis di Puskesmas untuk jenis vaksin Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, HiB, MR, dan Campak. Untuk menghemat biaya imunisasi, kamu bisa memanfaatkan fasilitas BPJS dari pemerintah yang ada di setiap puskesmas. 

    Jika tak memiliki BPJS, kamu bisa melakukan imunisasi dengan membayar sebesar Rp2.000 saja karena sudah mendapat subsidi dari pemerintah. Termasuk, untuk harga vaksin DPT di Puskesmas.

    Tak perlu khawatir dengan kualitas vaksin yang disediakan puskesmas. Pasalnya, vaksin yang digunakan diproduksi oleh PT Biofarma yang terpercaya.

    Biaya imunisasi di bidan juga tidak jauh berbeda dengan biaya imunisasi di Puskesmas. Karena, biasanya bidan sudah bekerja sama dengan Puskesmas dalam pemberian imunisasi. 

    Kenapa Imunisasi di Dokter Lebih Mahal?

    Hal ini lantaran jenis vaksin di Puskesmas dan di dokter atau rumah sakit memiliki merek yang berbeda. Selain itu, imunisasi di Puskesmas juga sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga bisa kamu dapatkan secara gratis atau membayar Rp2.000 saja.

    Kemudian, jenis vaksin yang disediakan oleh rumah sakit besar biasanya menggunakan vaksin impor dan biasanya memiliki efek samping minim atau tidak membuat anak rewel, sehingga harganya pun jadi lebih mahal.

    Namun, perlu dipahami meskipun jenis vaksin yang didapat di Puskesmas lebih murah kualitasnya tetap sama dan juga aman, ya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir karena melakukan imunisasi di Puskesmas aman.

    Risiko Jika Tidak Melakukan Imunisasi

    Ada beragam risiko jika kamu sebagai orangtua tidak membawa buah hati menjalani vaksin alias imunisasi. Berikut ini adalah daftar risikonya:

    1. Mengalami komplikasi

    Bayi dan anak-anak yang tidak melakukan imunisasi memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi yang bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian pada bayi.

    2. Membahayakan anak lain

    Imunisasi juga bisa mencegah penularan penyakit pada orang lain. Anak-anak lain bisa tertular oleh anak yang tidak melakukan imunisasi. Apabila dibiarkan, hal ini bisa berubah menjadi wabah penyakit dan menyebar ke lingkungan yang lebih luas.

    Pentingnya Memiliki Asuransi

    Setelah melihat biaya imunisasi di atas, sebagai orangtua tentu kita harus mempersiapkan dana dengan baik, agar kesehatan anak kita terjamin hingga dewasa. Untuk itu, kamu perlu asuransi kesehatan anak untuk mempersiapkan masa depan keluarga. 

    Dalam perencanaan keuangan, asuransi memiliki peranan penting agar keuangan kita tertata. Salah satunya, asuransi kesehatan guna melindungi diri dan keluarga dari risiko keuangan karena biaya medis yang tinggi. 

    Selain untuk menghindari pengeluaran dadakan, asuransi kesehatan juga penting untuk merawat dan melindungi diri dari penyakit berbahaya. Sebab, ada beragam manfaat manfaat utama dari asuransi kesehatan, yakni mencakup biaya rawat inap, rawat jalan, pembedahan, medical check-up, hingga manfaat tambahan seperti melahirkan, perawatan gigi, dan mata.

    Ada ratusan pilihan polis asuransi kesehatan yang tersedia di Indonesia. Sebelum kita melihat berbagai penawaran asuransi yang ada saat ini, sebaiknya ketahui dulu beberapa kriteria yang mesti kita perhatikan, di antaranya:

  • Jaringan rumah sakit yang luas. Bagi yang sering ke luar negeri, pastikan provider menjangkau rumah sakit di luar negeri.
  • Fasilitas cashless karena praktis apalagi di saat urgent. Sehingga kita cukup menggesekkan atau cukup menunjukkan kartu asuransi saja.
  • Limit pertanggungan dan premi sesuai. Tidak selalu asuransi kesehatan murah akan lebih baik, tetapi asuransi yang bagus juga tidak selalu mahal.
  • Cara Memilih Asuransi Kesehatan Sesuai Kebutuhan 

    Dengan ratusan pilihan polis dan brand, calon nasabah perlu lebih cermat memilih manfaat asuransi kesehatan yang dibeli. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli proteksi kesehatan: 

    • Metode klaim cashless

    Dengan sistem klaim cashless nasabah bisa datang ke rumah sakit bermodal kartu peserta asuransi kesehatan saja. Artinya, nasabah tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar untuk mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit rekanan.

    Namun, cashless tidak selalu menjadi terbaik. Ingat penjelasan sebelumnya, ya! 

    Contohnya rekomendasi pilihan di atas yaitu Allianz, AXA Mandiri, Prudential, Manulife, BCA, BNI Life, dan Cigma semuanya memiliki manfaat asuransi cashless dan reimbursement

    • Menanggung biaya rawat jalan

    Biaya perawatan pra dan pascarawat inap tidaklah murah. Untuk itu, sebaiknya pilih yang menanggung biaya rawat jalan tersebut. 

    Dari rekomendasi Lifepal, asuransi kesehatan AXA Mandiri, Cigna, dan Manulife menanggung biaya rawat jalan sebagai manfaat dasar asuransi. Dengan begitu, calon nasabah tinggal memilih premi dan plafon yang dapat melengkapi kebutuhan serta anggaran. 

    • Manfaat pengembalian premi

    Beberapa asuransi juga menawarkan pengembalian premi atau no claim bonus apabila tidak ada klaim hingga masa polis berakhir. Umumnya besaran pengembalian premi tiap polis perusahaan berbeda-beda ada yang 20 persen, 50 persen, bahkan hingga 100 persen dari total premi yang telah dibayarkan.

    Beberapa pilihan rekomendasinya adalah asuransi kesehatan Cigna, Prudential, dan Allianz juga memberikan manfaat no claim bonus bahkan ada yang setiap setahun. 

    • Limit/plafon sesuai premi

    Plafon yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan memang sekilas terkesan besar. Misal uang pertanggungan Rp20 juta terkesan banyak saat ini. Namun, jika dibandingkan dengan biaya perawatan medis di Indonesia saat ini yang mana biaya operasi memakan biaya sekitar Rp7-Rp15 juta, tentu manfaat pertanggungan Rp20 juta sangatlah kecil

    Jika memungkinkan, sebaiknya pilih yang menanggung biaya medis sesuai tagihan rumah sakit (as charged) seperti Manulife, Prudential, dan BNI Life. 

    • Iuran premi tidak lebih 10 persen dari gaji

    Meski proteksi kesehatan sangat penting, calon nasabah tetap harus memastikan keuangannya tetap terjaga. Salah satunya adalah dengan mengikuti metode finansial 50/30/20.

    Di mana 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk hiburan, 10 persen investasi, dan 10 persen asuransi. 

    • Beli melalui broker asuransi

    Broker yang telah terdaftar resmi dapat membantu nasabah mengajukan klaim. Ingat, ketika sedang mengalami risiko medis, pengajuan klaim akan sangat sulit dilakukan sendiri. 

    Belum lagi jika pengajuan klaim nasabah ditolak karena alasan tertentu. Broker asuransi seperti Lifepal dapat sangat membantu dalam mengatasi masalah klaim tersebut.

    Jangan lupa juga untuk mempersiapkan dana darurat apabila ada kebutuhan mendesak yang harus segera dilakukan.

    Kalau kamu masih bingung menentukan asuransi kesehatan terbaik, kamu bisa langsung tanyakan pada ahlinya di Lifepal!

    FAQ Seputar Biaya Imunisasi Anak

    Pemerintah Indonesia mewajibkan orangtua memberi vaksinasi anak yaitu Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, HiB, MR, dan Campak. Seluruh jenis vaksin tersebut bisa kamu dapatkan dengan gratis di Puskemas menggunakan kartu BPJS. Jika tidak menggunakan kartu BPJS, kamu hanya perlu membayar Rp2 ribu untuk mendapatkannya.
    ?Mengutip akun Instagram resmi BPJS Kesehatan, imunisasi anak ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Namun, hanya 5 imunisasi dasar lengkap saja yang ditanggung seperti hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB. Kamu harus mengeluarkan biaya sendiri untuk imunisasi tambahan lainnya.
    Anak lebih rentan mengidap penyakit berat seperti hepatitis, TBC, batuk rejan, dan difteri.
    Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kesehatan telah menetapkan imunisasi dasar untuk anak hingga remaja, yaitu berusia 0-18 Tahun. Karena menjadi hal wajib bagi orangtua menjaga kesehatan anak mereka, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan rekomendasi jadwal imunisasi berdasar hasil perkembangan penelitian imunisasi secara global.