Berapa Biaya Operasi Jantung Bocor dan Kenapa Mahal?

biaya operasi jantung bocor

Biaya operasi jantung bocor di Indonesia terbilang beragam sesuai dengan kondisi kesehatan pasien dan tempat di mana prosedur tersebut dilakukan. Terlepas dari itu, biayanya terbilang cukup mahal. Misalnya di Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan, biayanya dimulai dari Rp28 juta.

Apa itu jantung bocor?

Istilah jantung bocor digunakan untuk menyebut kelainan katup jantung karena terdapat lubang pada sekat jantung. Nah, pada organ jantung memiliki empat katup, yaitu katup trikuspid, pulmonal, mitral, dan aorta. Masing-masing katup terdiri dari dua atau tiga kelopak yang bisa membuka dan menutup untuk mengalirkan darah. 

Jadi jika terjadi masalah pada katup akibat tidak berfungsi dengan baik atau tidak tertutup sempurna, terjadilah gangguan kesehatan yang disebut jantung bocor.

Saat dokter sudah memastikan penyebabnya melalui pemeriksaan medis dan menyatakan perlu tindakan lanjut, maka kamu harus menjalani operasi jantung bocor.

Prosedur ini dilakukan jika kamu mengalami beberapa gejala terkait, seperti nyeri pada jantung, pusing, edema (penumpukan cairan pada tungkai atau perut), sesak nafas, serta jantung berdebar. Gejala tersebut juga harus dikonfirmasi oleh dokter untuk memastikan tingkat keparahannya.

Cari tahu biaya kateterisasi jantung di rumah sakit  dan fasilitas kesehatan lainnya di Indonesia terlengkap dan terbaru.

Kenapa biaya operasi jantung bocor mahal?

Tidak bisa dimungkiri, biaya prosedur penanganan penyakit jantung ini memang mahal karena mencakup biaya operasi, biaya katup prostetik jika memang harus diganti, obat-obatan, rawat inap, dan konsultasi dokter spesialis.

Selain karena mencakup banyak hal, biaya operasi jantung bocor juga menjadi mahal karena termasuk tindakan medis yang cukup rumit. 

Kamu perlu mempersiapkan dana lebih sekitar 20-30% dari perkiraan biaya untuk mengantisipasi tambahan biaya tidak terduga. Pasalnya setelah operasi selesai, kamu masih harus dirawat secara intensif selama 5-7 hari, bahkan lebih lama jika memang diperlukan. 

Selama masa perawatan intensif, kondisi kesehatan akan dipantau secara berkala oleh dokter dan perawat. Setelah perawatan intensif selesai, kamu juga masih akan tetap menjalani rawat jalan dan kontrol rutin. 

Sedangkan jika katup prostetik yang digunakan berbahan plastik, kamu akan disarankan untuk minum obat pengencer darah seumur hidup guna menghindari terjadinya serangan jantung atau stroke.

Jadi wajar saja jika total biaya perawatan yang harus dikeluarkan mencapai ratusan juta rupiah. Belum lagi risiko kesehatan yang harus kamu tanggung juga sangat besar, bahkan bisa membahayakan jiwa.

Namun, biaya tersebut sebenarnya dapat dipangkas jika kamu memiliki asuransi penyakit kritis. Dengan asuransi ini, kamu hanya perlu membayar premi dengan jumlah tertentu untuk mendapatkan proteksi finansial jika menderita kelompok penyakit kritis yang ditanggung.

Asuransi penyakit kritis untuk operasi jantung bocor

atasi biaya operasi jantung bocor dengan asuransi

Asuransi penyakit kritis merupakan produk asuransi yang akan memberikan pertanggungan berupa santunan tunai jika kamu mengalami penyakit kritis. Hal itu yang membedakan asuransi penyakit kritis dengan asuransi kesehatan yang memberikan santunan berupa penggantian biaya perawatan medis.

Sedangkan biaya yang harus kamu keluarkan untuk rawat jalan, kontrol rutin, dan kebutuhan lainnya di luar tindakan rumah sakit tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan. Jadi sangatlah penting memiliki asuransi penyakit kritis bagi yang memiliki riwayat penyakit ini.

Tentu biaya perawatan medis untuk setiap penyakit kritis akan berbeda-beda. Terutama dalam hal ini, kamu bisa berkonsultasi dengan pihak yang mengetahui total biaya operasi jantung bocor di beberapa rumah sakit terdekat.

Dengan mengetahuinya, kamu pun bisa menentukan premi asuransi yang perlu dibayarkan kepada perusahaan asuransi. Semakin besar premi asuransi yang kamu bayar, maka meningkat pula besaran uang pertanggungan yang didapatkan.

Merujuk kepada biaya operasi jantung bocor di RS Mayapada Jakarta Selatan sebesar Rp28 juta, maka kamu harus memilih santunan tunai di atas jumlah itu.

Apa saja jenis penyakit kritis yang ditanggung?

Beberapa penyakit kritis yang ditanggung oleh produk asuransi ini di antaranya kanker (hingga stadium akhir), sakit jantung, operasi jantung, gagal ginjal, stroke, transplantasi organ dan sumsum tulang, cacat tetap, gangguan saraf, anemia aplastik, meningitis, liver, paru-paru, hepatitis, dan sebagian lainnya lagi sesuai kesepakatan dengan perusahaan asuransi.

Tips memilih asuransi penyakit kritis yang sesuai kebutuhan

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjadi nasabah asuransi penyakit kritis. Ini dia selengkapnya.

1. Cari tahu cakupan perlindungan

Sebelum memilih, kamu harus tahu ada beberapa penyakit kritis yang ditanggung tetapi ada pula yang tidak ditanggung oleh asuransi. Cari tahu juga jangkauan perlindungannya, mulai tahap awal hingga akhir atau hanya stadium akhir saja. Selain itu, ketahui rekanan rumah sakit produk asuransi tersebut agar kamu bisa berobat lebih mudah meski berada jauh dari rumah.

Namun perlu diingat, semakin luas cakupan perlindungan maka semakin mahal juga premi yang harus kamu bayarkan. Jadi sesuaikan kebutuhan dengan budget yang kamu miliki.

2. Pilih jangka waktu perlindungan yang optimal

Jangka waktu perlindungan asuransi penyakit kritis sangat beragam sesuai dengan manfaat yang ditawarkan masing-masing produk. Namun ada baiknya memilih jangka waktu perlindungan yang lama karena risiko terserang penyakit kritis biasanya makin bertambah seiring dengan pertambahan usia.

3. Perhatikan aturan pengecualian

Setiap produk asuransi tentu memiliki pasal pengecualian. Misalnya berupa masa tunggu (waiting period), yaitu periode sebelum proteksi asuransi berlaku. Lebih baik memilih asuransi dengan masa tunggu singkat agar segera dapat digunakan saat dibutuhkan.

Ada pula aturan pengecualian berupa masa bertahan hidup (survival period), yaitu periode yang ditentukan perusahaan asuransi sebagai batas kemampuan tertanggung untuk bertahan hidup setelah terdiagnosis penyakit kritis. Biasanya berkisar antara 14 hari, 30 hari, 60 hari, atau 90 hari. Pilihlah periode masa bertahap hidup yang lebih pendek agar mendapatkan manfaat yang maksimal.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap lagi tentang manfaat asuransi penyakit kritis, langsung saja cari tahu di Lifepal.

Namun jika kamu sudah mempertimbangkan hal-hal penting di atas, jangan ragu untuk segera kunjungi Lifepal supaya bisa berberkonsultasi secara gratis sekaligus mendapatkan referensi produk asuransi penyakit kritis terbaik di Indonesia.

Yuk, kunjungi Lifepal sekarang!