Tips Memulai Bisnis Frozen Food, Usaha Menggiurkan di Masa Pandemi

bisnis frozen food

Bisnis frozen food bisa jadi pilihan buat kamu yang ingin memulai usaha. Apalagi kalau kamu tinggal di kota besar. Masyarakat perkotaan cenderung sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lain sehingga membutuhkan produk yang praktis. 

Makanan beku pun jadi solusi untuk kebutuhan tersebut. Usaha makanan beku ini bisa dilakukan skala rumahan. Dan modal yang dibutuhkan pun tak terlalu besar. 

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan bisnis frozen food? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini. 

Tips jika ingin mencoba bisnis frozen food

Bisnis frozen food merupakan usaha olahan makanan yang dibekukan. Makanan beku ini untuk diolah lagi dengan cara digoreng, dipanggang atau dikukus. 

Jenis usaha rumahan ini tengah tren saat ini. Terlebih di masa pandemi ini, di mana masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga membutuhkan stok makanan yang awet dan tidak cepat basi. 

Tak hanya dibutuhkan, bisnis frozen food adalah salah satu bisnis yang potensial mendatangkan cuan. 

Tingkat permintaan di masyarakat akan produk makanan beku pun sangat tinggi. Apalagi pasar frozen food cukup luas. 

Dari sayuran, produk hewani segar, olahan hewani, hingga manisan. 

Nah, jika kamu tertarik untuk menekuni bisnis frozen food ini, Lifepal merangkum beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk memulainya. 

1. Lakukan riset pasar 

Mengingat usaha makanan beku ini sangat luas sehingga melakukan riset merupakan langkah awal yang diperlukan. Hal ini karena ada beberapa produk yang bisa dijual dalam bentuk beku. Misalnya sayuran, daging, ayam, ikan, produk olahan hewani hingga manisan. 

Tujuannya untuk menentukan produk mana yang cocok di lokasi kamu dan dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Misalnya nih, kamu tinggal di wilayah mayoritas muslim, tak mungkin kan kamu jual daging babi beku?

Selain itu, dengan melakukan riset pasar, kamu juga bisa membaca seberapa besar sih target pasar yang kamu bidik. 

Kemudian, produk kompetitor yang ada di sekitar. Kalau ternyata dari hasil riset pasar lebih banyak kompetitor, ya lebih baik kamu cari wilayah lain. Atau jika memang kamu sudah sreg dengan lokasi, buat produk kamu berbeda dengan kompetitor. 

2. Tentukan target pasar 

Setelah mendapatkan hasil dari riset pasar, langkah berikutnya adalah menentukan target yang dituju untuk menjual produk makanan beku. Misalnya, lokasi yang kamu pilih dekat dengan pemukiman atau komplek perumahan, maka sediakan produk yang dibutuhkan keluarga. Seperti sayuran, nugget, kentang beku, dan sebagainya. 

Di masa pandemi sekarang ini, kamu juga bisa menambahkan layanan pesan antar. Dengan begitu, ada nilai lebih yang bisa kamu tawarkan, sekaligus berpotensi memperluas pasar. 

Namun, kamu tetap harus memperhitungkan biaya tambahan untuk layanan antar. Untuk meminimalisir kerugian di layanan ekstra ini. 

3. Packaging atau kemasan 

Setelah riset pasar dan menentukan target, langkah selanjutnya adalah memikirkan kemasan produk makanan beku. Di masa pandemi COVID-19 ini, produk yang bersih, higienis dan aman yang paling dicari dan dibutuhkan masyarakat. 

Untuk itulah, kamu wajib memperhatikan kemasan in sehingga tidak mengubah bentuk atau rasa dari produk beku tersebut. 

Karena ini bisnis frozen food, maka harus menggunakan plastik khusus makanan beku. Tak hanya itu, produk dalam kemasan juga harus divakum untuk mengurangi udara. 

Untuk memberi keamanan dan kenyamanan pada konsumen, pastikan ada label kadaluarsa di tiap kemasan. 

Terakhir, pastikan kamu menyimpan kemasan frozen food tersebut di pendingin dengan suhu maksimal 18 derajat celcius. 

4. Metode pemasaran 

Meski bisnis rumahan, bukan berarti tak memakai metode dalam pemasarannya. Bisnis frozen food besar pastinya berawal dari rumah bukan? 

Nah, ada dua metode pemasaran yang bisa kamu lakukan yaitu offline dan online. Sebaiknya pergunakan dua cara tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. 

Memasarkan pakai cara lama dengan door to door bisa juga kamu lakukan. Selain promo dari mulut ke mulut. Tapi, metode tersebut harus dikawinkan dengan metode online, jika tak mau kalah langkah dari pesaing. 

Manfaatkan media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook dan lainnya. Kalau ada dana khusus, kamu bisa menggunakan influencer untuk menjangkau pasar lebih luas. 

Kamu juga bisa bergabung dengan aplikasi seperti Gofood atau Grabfood untuk layanan antar langsung. Selain itu, buat promo khusus di momen-momen tertentu, untuk meningkatkan penjualan. 

5. Lisensi makanan (izin edar resmi) 

Bisnis frozen food adalah usaha makanan beku, maka kamu harus mendaftarkan produk ini untuk mendapat lisensi makanan. Langkah ini wajib dilakukan untuk menjamin produk yang dijual aman, juga mengikuti regulasi pemerintah. 

Kamu perlu mengurus izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Kalau bisnis frozen food kamu menjual produk daging, maka kamu harus mengurus registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. 

Nah, jika sudah ada lisensi tersebut konsumen juga lebih percaya bahwa produk kamu layak konsumsi. Selain itu, penjualan pun bisa meningkat. Sehingga memudahkan kamu menitipkan usaha makanan beku di distributor atau agen toko. 

6. Perluas jaringan 

Memperluas networking atau jaringan sangat penting dilakukan untuk setiap bisnis. Tak terkecuali bisnis frozen food. Bila produk makanan beku kamu sudah banyak dikenal orang dan laku keras, coba deh untuk bekerjasama dengan reseller.  

Bisa juga dengan menawarkan produk makanan beku ini ke supermarket yang ada di kota kamu. 

Setiap swalayan memiliki persyaratan yang berbeda untuk kerjasama ini. Salah satunya dengan menghubungi bagian marketing. 

Untuk masuk ke supermarket ada syarat khusus yang diajukan yaitu sertifikat Good Manufacturing Product (GMP). Sertifikat ini untuk memastikan produk makanan beku aman dan layak dikonsumsi.

7. Kompetisi antar pemain bisnis frozen food 

Jangan berani berbisnis jika tidak sanggup menghadapi persaingan. Prinsip ini harus kamu pegang teguh jika sudah mantap untuk berbisnis. Tak terkecuali bisnis frozen food yang dilakukan di rumah. Sebab, di masa pandemi seperti saat ini, usaha makanan beku jadi primadona. 

Nah, untuk menyikapi persaingan bisnis, sebagai pengusaha kamu harus tahan mental. Karena bagian dari berbisnis adalah persaingan. 

Bersaing secara sehat akan lebih baik, dibanding menghindarinya. Pelajari kelebihan dan kelemahan pesaing sebagai kekuatan produk yang kamu jual. 

Peralatan yang dibutuhkan dalam bisnis frozen food 

Beberapa peralatan yang kamu butuhkan untuk memulai usaha makanan beku, antara lain: 

Alat pendingin atau freezer

Alat pendingin ini merupakan alat utama yang paling kamu butuhkan untuk menjaga produk tetap beku. Sebaiknya beli alat pendingin baru jika punya modal lebih. Tapi jika budget kurang memadai, bisa dengan membeli pendingin second. Pastikan kamu kenal teknisi terpercaya untuk mengecek kondisi freezer tersebut. 

Selain itu, pertimbangkan juga daya tampung pendingin tersebut. Makin banyak produk makanan beku yang kamu jual, maka besar pula volume freezer yang dibutuhkan. 

Perhatikan juga daya listrik dari pendingin tersebut. Jangan gegabah memilih pendingin. Salah-salah malah kamu kerepotan jika daya listrik di rumah tidak memadai. 

Generator 

Untuk memastikan produk yang kamu jual selalu dalam kondisi beku, sebaiknya persiapkan budget untuk membeli generator. Fungsinya agar freezer tetap berfungsi meski listrik mati.

Nah, buat kamu yang lokasinya seringkali mengalami pemadaman listrik, sebaiknya gunakan generator. 

Sebab, jika tidak memiliki cadangan listrik dari generator, maka produk makanan beku yang kamu jual bisa rusak. Konsumen pastinya enggan membeli produk yang sudah rusak. 

Timbangan 

Jika kamu memproduksi makanan beku sendiri, maka alat lain yang kamu butuhkan adalah timbangan. Biasanya frozen food dijual dalam kemasan kiloan. 

Nah, agar sesuai dengan takaran sebaiknya menggunakan mesin timbangan sehingga setiap kemasan sama berat dan bentuknya. 

Kendaraan 

Kalau kamu menyediakan layanan pesan antar sendiri, maka kendaraan sebaiknya ada. Sesuaikan kondisi kendaraan dengan target. 

Jika pemasarannya ditujukan untuk individu, maka cukup menggunakan motor yang sudah dilengkapi pendingin di bodynya. Sedangkan kalau produk yang dipesan dalam kuantitas besar, mobil bisa jadi alat pengantarnya. 

Peralatan tambahan

Di luar peralatan yang sudah disebutkan, ada beberapa alat tambahan yang mungkin diperlukan seperti, meja, talenan, dan pisau. Peralatan ini dibutuhkan jika sewaktu-waktu ada pembeli minta untuk produk seperti ayam atau ikan untuk dipotong. 

Hal ini merupakan bagian dari customer service. Jadi, tak ada salahnya juga kan menyiapkan peralatan tambahan ini, kan? 

Itulah informasi seputar bisnis frozen food. Apapun bisnis yang kamu geluti, sebaiknya selalu berinovasi.  

Jangan lupa juga siapkan dana darurat yang akan digunakan dalam kondisi genting, seperti uang talangan saat ada konsumen yang ingin membeli dalam jumlah banyak, saat ada alat yang rusak, dan lain sebagainya. 

Yuk, hitung berapa emergency fund yang kamu butuhkan di kalkulator dana darurat berikut ini.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai usaha sampingan hingga bisnis lainnya, temukan berbagai pertanyaan yang telah dijawab para ahli di Tanya Lifepal!

Pertanyaan seputar bisnis frozen food 

Berikut langkah yang bisa dilakukan memulai bisnis frozen food

  1. Riset pasar 
  2. Tentukan target 
  3. Packaging 
  4. Metode pemasaran 
  5. Lisensi makanan (izin edar resmi) 
  6. Memperluas jaringan 
  7. Kompetisi antar pemain bisnis frozen food 

Untuk lebih lengkapnya, baca artikel Lifepal berikut ini.

Bisnis frozen food merupakan usaha olahan makanan yang dibekukan. Makanan beku ini untuk diolah lagi dengan cara digoreng, dipanggang atau dikukus. Usaha makanan beku ini bisa dilakukan skala rumahan. Dan modal yang dibutuhkan pun enggak besar. 

Jangan sampai keuntungan dari bisnis habis untuk biaya berobat. Segera miliki asuransi kesehatan yang akan memberikan pertanggungan saat kamu harus dirawat di rumah sakit!

Ada beberapa produk yang bisa dijual dalam bentuk beku. Misalnya sayuran, daging, ayam, ikan, produk olahan hewani hingga manisan.