Pecel Lele, Bisnis Warung Tenda Kaki Lima dengan Profit Restoran

Warung Pecel Lele (foody.id)

Bisnis warung tenda kelihatannya memang sederhana banget. Namun, siapa sangka lho banyak para pengusaha warung tenda pinggir jalan yang bisa raup omzet jutaan per hari.

Penasaran kok bisa sih usaha ini laris-manis di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, kamu bakal mudah banget menemukan warung tenda pecel lele di banyak kota.

Berikut beberapa alasan kenapa bisnis pecel lele selalu disukai banyak orang:

1. Kebanyakan orang malas masak apalagi buat makan malam

Khususnya buat makan malam, kebanyakan masyarakat modern udah malas masak. Meski awalnya, warung tenda pecel lele ini menyasar kalangan kelas menengah ke bawah namun faktanya warung ini diramaikan pula oleh mereka yang berasal dari kelas menengah ke atas.

Pulang kantor pengin makan hemat namun sesuai dengan lidah Indonesia? Warung pecel lele tentu masuk daftar pilihan. Soalnya, gak sulit buat nemuin warung tenda ini. Sehingga, lebih baik melipir ke sana aja daripada harus masak lagi di rumah, ya kan?

2. Sesuai dengan lidah kebanyakan orang Indonesia

Yang pasti, rasa menu warung pecel lele udah gak diragukan lagi. Masuk banget deh dengan lidah sebagian besar dan hampir semua orang Indonesia.

Menu warung tenda pecel lele biasanya terdiri dari lele goreng, ayam goreng, dan jeroan goreng. Selain itu, di beberapa warung pecel lele lainnya tersedia pula beberapa menu seafood. Terkadang, ada yang menyajikan menu sayuran berupa cah kangkung yang banyak disukai oleh masyarakat.

Udah tahu kan kalau masyarakat Indonesia emang gemar dengan goreng-gorengan? Gak heran kalau pecel lele yang awalnya disebut pecak lele di daerah asalnya ini laku keras.

3. Proses pembuatannya praktis, memudahkan penjual dan bikin pembeli gak nunggu lama

Layaknya di restoran cepat saji, pecel lele bisa dibilang salah satu makanan cepat saji versi Indonesia.

Kamu gak perlu nunggu lama sampai menu pesanan kamu disajikan. Sebab, si penjual tinggal menggoreng lele yang udah dibumbui terlebih dahulu. Lalu, tinggal tambahkan lalapan dan sambal, udah deh jadi!

Si penjual gak perlu repot membuat sajian yang ribet, sementara itu pembeli gak perlu nunggu lama. Dengan proses masak lebih cepat, penjual pun lebih banyak dapat keuntungan. Dia bisa meraih lebih banyak pelanggan dalam waktu singkat, tanpa perlu buka seharian.

Tertarik memulai bisnis warung tenda ini? Berikut beberapa perhitungan sewa tempat, peralatan, dan sebagainya yang bisa jadi acuan kamu.

Contoh Rincian Modal Bisnis Warung Tenda Pecel Lele

warung tenda pecel lele
Endeus! (Wikipedia)

Berikut rincian modal awal bila kamu pengin buka bisnis warung tenda pecel lele:

  • Gerobak atau semacam booth sekitar Rp 2 juta.
  • Tenda atau terpal Rp 1 juta, terdiri dari dua terpal masing-masing Rp 500 ribu dengan ukuran 5 meter x 8 meter. Bisa cek di Bukalapak.
  • Meja buat pembeli sekitar Rp 1 juta. Contoh ada di Kaskus.
  • Kompor sekitar Rp 500 ribu.
  • Peralatan pendukung seperti piring anyaman bambu, sendok, wajan penggorengan, dan banyak lagi sekitar Rp 5 juta.
  • Spanduk Rp 100 ribu.
  • Secara kasar modal awal yang perlu kamu gelontorkan adalah sekitar Rp 9,6 juta. Namun, itu belum termasuk operasional per hari yang meliputi bahan masakan ya.

    Sewa tempat bergantung pada lokasi, mulai dari Rp 1,5 juta per bulan. Lokasinya bisa di teras ruko atau pinggir jalan. Total modal awal termasuk sewa tempat sekitar Rp 11,1 juta.

    Nah, sekarang pikirkan bahan baku buat per harinya. Per hari modal awal yang dibutuhkan bisa sekitar Rp 200 ribuan, dengan rincian sebagai berikut:

    • Ayam 3 kg = Rp 90.000
    • Lele 1 Kg = Rp 25.000
    • Bebek 1 ekor = Rp 55.000
    • Timun 1 kg = Rp. 7.000
    • Tomat = Rp 6.000
    • Lalapan = Rp 20.000
    • Rempah Rempah = Rp 10.000

    Total Modal

    Rp. 213.000

    Dari 1 kilogram ayam diperoleh 8-10 potong. Jadi 3 kilogram bisa sekitar 24 potong. Lalu 1 kilogram lele bisa dapat 6 ekor. Sementaa itu, 1 ekor bebek bisa dapat 13 potong. Total yang kamu jual per hari adalah sekitar 46 porsi.

    • Ayam: Rp. 20.000 x 27 porsi = Rp. 540.000
    • Lele Rp. 18.000 x 6 porsi = Rp. 108.000
    • Bebek Rp. 25.000 x 13 porsi = Rp. 325.000
    • Es Teh Rp. 2.000 x 46 gelas = Rp. 92.000

    Total omzet adalah Rp 1.065.000. Dengan demikian, total keuntungan per hari adalah Rp 852 ribu. Kalikan aja tuh selama 30 hari, bisa dapet Rp 25 juta!

    Itu baru hitungan kasar dan dikit banget. Hampir gak mungkinlah per hari cuma 46 porsi apalagi kalau bisa dapat lokasi yang cuan habis.

    Omzet restoran bukan impian kan? Bahkan, bisnis semacam ini minim risiko. Tertarik buat coba bisnis warung tenda pecel lele ini?

    Sisihkan sebagian penghasilan kamu untuk ditabung. Untuk menghitung berapa yang perlu kamu sisihkan, yuk gunakan Kalkulator Menabung Bulanan berikut: