Kenali 5 Perbedaan BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta

perbedaan bpjs dan asuransi

Banyak orang yang berpikir kalau kemunculan BPJS Kesehatan akan menggeser asuransi kesehatan swasta. Padahal, ada perbedaan BPJS dan asuransi yang membuat keduanya sama-sama dibutuhkan.

Apa saja yang membedakan BPJS dengan produk asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi swasta? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apakah BPJS termasuk asuransi?

Bisa dibilang, BPJS Kesehatan termasuk sebagai asuransi. Bedanya, asuransi dari BPJS ini diberikan oleh pemerintah, bukan oleh perusahaan swasta.

Pengertian ini juga sejalan dengan definisi asuransi yang tertuang dalam UU No 40 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa asuransi merupakan bentuk kesepakatan antara pemegang polis dengan penyedia asuransi.

Pihak pemegang polis punya kewajiban untuk membayarkan sejumlah iuran yang disebut premi. Kemudian, pihak perusahaan asuransi punya kewajiban untuk menanggung biaya kerugian pemegang polis sesuai perjanjian.

Skema tersebut sejalan dengan skema BPJS Kesehatan. Sehingga, BPJS Kesehatan bisa juga disebut sebagai asuransi kesehatan dari pemerintah.

Manfaat pertanggungan yang diberikan oleh BPJS pun tidak jauh berbeda dengan asuransi kesehatan, seperti pertanggungan biaya rawat inap, konsultasi dokter, pembelian obat-obatan, dan lain sebagainya.

Perbedaan BPJS dan asuransi kesehatan swasta

Meskipun BPJS termasuk asuransi kesehatan, namun ada perbedaan antara BPJS dengan asuransi kesehatan swasta. Apa saja perbedaan tersebut? 

1. Biaya premi

Biaya premi untuk BPJS Kesehatan terbilang sangat murah dan terjangkau. Untuk pekerja, biasanya ditanggung oleh perusahaan. Sedangkan untuk veteran dan fakir miskin dibayar secara penuh oleh pemerintah.

Sementara, asuransi kesehatan swasta menetapkan premi yang cukup tinggi, dipengaruhi oleh riwayat kesehatan nasabah serta usia nasabah. Semakin tua usianya, harga premi semakin tinggi.

Untuk iuran atau premi BPJS tidak dibedakan berdasarkan usia, melainkan berdasarkan kelas. Kelas BPJS Kesehatan terbagi menjadi tiga, dengan biaya iuran yang berbeda setiap bulannya, yaitu:

  • Kelas III, biaya iuran per bulan sebesar Rp35.000
  • Kelas II, biaya iuran per bulan sebesar Rp100.000
  • Kelas I, biaya iuran per bulan sebesar Rp150.000
  • Untuk pembayarannya, akan ditarik setiap bulan. Dan jika kamu telat membayar, maka akan dikenakan denda BPJS sebesar 2 persen dari total iuran bulanannya. 

    2. Limit atau plafon

    Limit atau plafon asuransi adalah batas biaya yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Kalau sudah melebihi plafon, biasanya sisa kelebihan biaya harus ditanggung sendiri oleh nasabah asuransi

    Hal ini tidak berlaku untuk BPJS Kesehatan. Semua biaya pengobatanmu akan ditanggung oleh pihak BPJS Kesehatan tanpa ada batas limit.

    Kamu hanya perlu mengikuti berbagai prosedur yang udah ditetapkan termasuk pilihan ruang rawat inap yang sesuai dengan kelas yang kamu pilih.

    Meski begitu, ada juga beberapa daftar layanan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, ya. Seperti pengobatan alternatif, yang bersifat kosmetik atau kecantika, dan masih banyak lagi. 

    3. Manfaat pertanggungan

    Perbedaan asuransi dan BPJS Kesehatan juga ada pada manfaat pertanggungan yang diberikan. Premi BPJS memang lebih murah dibanding asuransi kesehatan swasta, tapi manfaat yang diberikan lebih luas.

    BPJS Kesehatan bisa menanggung berbagai biaya kesehatan, seperti rawat inap, rawat jalan, optik, gigi, operasi, terapi, kehamilan, dan lain sebagainya. Bahkan, penyakit kritis seperti kanker pun juga ditanggung oleh BPJS.

    Sebenarnya, asuransi swasta juga memberikan manfaat yang sama. Hanya saja, untuk mendapatkan pertanggungan yang lebih lengkap, kamu harus membayar premi yang lebih besar untuk rider asuransi atau manfaat tambahan pada asuransi.

    4. Pilihan rumah sakit

    Salah satu perbedaan lainnya antara BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan adalah pilihan rumah sakit. Tapi kali ini asuransi kesehatan swasta bisa dibilang memiliki keunggulan yang lebih baik dibanding BPJS.

    Untuk kamu peserta BPJS, kamu hanya bisa berobat di rumah sakit rekanan BPJS dengan sistem rujukan berjenjang. Kamu tidak bisa mengganti lokasi rumah sakit sesuai keinginan dengan bebas.

    Sedangkan untuk asuransi kesehatan swasta, biasanya lebih memberikan keleluasaan dalam memilih rumah sakit. Meski begitu, ada juga asuransi swasta yang cuma menanggung pengobatan di rumah sakit rekanan saja.

    5. Sistem klaim

    Kalau soal layanan klaim, BPJS dan asuransi kesehatan swasta memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Apa saja?

    Perihal layanan, bisa dibilang BPJS sedikit ribet. Pasalnya, saat kamu sakit maka kamu harus ke fasilitas kesehatan (faskes) 1 untuk meminta rujukan.

    Setelah itu faskes 1 akan merujuk kamu ke rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS untuk menjalani pengobatan lebih lanjut.

    Prosedur ini yang seringkali berbelit-belit. Ditambah lagi antriannya yang panjang. Selain itu rumah sakit BPJS atau faskes yang menjadi mitra BPJS masih sedikit dibanding rumah sakit yang menjadi mitra asuransi kesehatan.

    Sementara, dengan asuransi kesehatan, kamu bisa langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera. Ditambah lagi hampir semua rumah sakit menerima asuransi kesehatan sehingga prosesnya pun gak sulit.

    Apakah BPJS Kesehatan ada asuransi jiwa?

    Asuransi swasta biasanya tidak hanya menyediakan polis kesehatan saja, tetapi juga ada asuransi jiwa. Asuransi jiwa memberikan pertanggungan berupa santunan ketika tertanggung meninggal dunia atau cacat total akibat kecelakaan.

    Pertanggungan jiwa mungkin tidak bisa ditemukan di BPJS Kesehatan, tapi disediakan di BPJS Ketenagakerjaan. 

    Di BPJS Ketenagakerjaan, ada manfaat santunan kematian yang bernama program Jaminan Kematian (JKM). Manfaat yang diberikan berupa: 

  • Santunan kematian sebesar Rp20 juta
  • Santunan berkala sebesar Rp12 juta, dibayarkan sekaligus
  • Biaya pemakaman Rp10 juta
  • Beasiswa untuk maksimal 2 anak peserta JKM, khusus untuk peserta yang sudah membayar iuran selama minimal 3 tahun dan bukan meninggal akibat kecelakaan kerja
  • Jadi, kalau kamu ingin mendapatkan santunan atau pertanggungan asuransi jiwa dari BPJS, bisa menggunakan BPJS Ketenagakerjaan.

    BPJS vs asuransi, mana yang lebih penting?

    Setelah mengetahui perbedaan antara asuransi kesehatan dan BPJS, lantas manakah yang harus dimiliki dan lebih penting? 

    BPJS Kesehatan sebenarnya wajib dimiliki oleh semua Warga Negara Indonesia karena merupakan program yang disediakan oleh pemerintah. 

    Meskipun sudah punya BPJS Kesehatan, sebenarnya penting juga untuk tetap memiliki asuransi kesehatan. Mengapa demikian? Simak penjelasannya di video berikut.

    Pertanyaan seputar perbedaan BPJS dan asuransi

    Ya, BPJS termasuk sebagai produk asuransi kesehatan. Bedanya, BPJS adalah asuransi pemerintah yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan serta membantu finansial masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan. Inilah yang membedakan BPJS dengan asuransi kesehatan swasta, karena asuransi  kesehatan swasta juga mencari keuntungan, sehingga tarif preminya cenderung lebih mahal.
    Meskipun sudah punya BPJS Kesehatan, dianjurkan untuk tetap pakai asuransi kesehatan. Karena asuransi kesehatan bisa memberikan keuntungan yang tidak ditemukan pada BPJS, yaitu fleksibilitas dan kebebasan untuk berobat kapan saja dan dimana saja. Sementara, jika menggunakan BPJS, kamu hanya bisa berobat di faskes rujukan dengan proses berjenjang, sehingga memakan waktu yang lebih lama.