Budaya Kerja dari 5 Negara Ini Bisa Kamu Terapkan Lho di Kantor

Budaya Kerja dari 5 Negara Ini Bisa Kamu Terapkan Lho di Kantor

Kadang kala buat belajar mengenai sesuatu, kamu gak cuma harus belajar dari sekitar aja. Justru beberapa hal di dunia luar ternyata membawa dampak positif. Salah satunya adalah budaya kerja dari negara-negara lain.

Dengan mengetahui budaya kerja di negara-negara lain, siapa tahu kamu bisa ambil inspirasi yang bisa kamu terapkan di sini. Pasalnya, globalisasi menuntut kamu buat bisa bersaing dengan pekerja dari negara-negara lain.

Jadi, kalau kamu gitu-gitu aja sampai sekarang ke depannya bakal susah buat bersaing. Sebab, kamu gak cuma bersaing dengan pekerja dalam negeri tetapi juga luar negeri.

Penasaran budaya kerja apa dari negara lain yang cocok kamu terapkan biar karier kamu moncer?

Baca juga: Pilih Tinggal di Apartemen Superblok atau Tunggal? Kenali dulu Untung Ruginya Ini

1. Budaya kerja Jepang

Pekerja di Jepang (Shutterstock).

Ini nih salah satu negara yang terkenal dengan kerja keras. Gak heran bila Jepang jadi salah satu negara Asia yang paling produktif dan maju.

Meski terkenal kerja keras, ada yang lebih menarik lagi. Mereka bekerja keras secara tim, bukan cuma individu.

Terlihat dari perusahaan yang menjunjung tinggi budaya tim, bukan individu. Keberhasilan terhadap suatu pencapaian dianggap merupakan hasil kerja tim.

Di Jepang, mengakui kesuksesan atau pencapaian tertentu adalah hasil kerja keras sendiri merupakan hal tabu. Nah, hal ini bisa kamu adopsi pula di Indonesia.

Cara ini bikin tim dalam suatu divisi atau perusahaan jadi lebih solid. Dengan demikian, tujuan pun lebih mudah tercapai karena karyawan dan bos gak bekerja masing-masing. Lagian, kamu pasti pernah deh dengar pepatah Indonesia “bercerai kita runtuh, bersatu kita teguh”, kan?

2. Budaya kerja Jerman

Pekerja di Jerman (Shutterstock).

Orang Jerman juga dikenal ulet bekerja. Bahkan, mereka gak cuma sekadar produktif melainkan juga efektif. Hal ini terlihat dari kebiasaan dan pilihan mereka saat bekerja.

Orang-orang Jerman kebanyakan gak suka membuang waktu. Termasuk soal waktu tempuh ke tempat bekerja. Jadi, mereka lebih memilih lokasi tempat tinggal yang dekat dengan kantor. Misalnya, yang bisa ditempuh dengan cara jalan kaki aja atau paling gak bersepeda.

Gak cuma itu, mereka adalah orang yang tepat waktu tetapi juga gak mau waktunya diambil. Oleh sebab itu, mereka lebih memilih berangkat lebih pagi dan minum kopi di kantor. Dengan demikian, mereka bisa pulang tepat waktu.

Kebiasaan lain yang sering dilakukan oleh para pekerja Jerman adalah mengimbangi kebiasaan makan dengan olahraga.

Budaya kerja yang disebutkan di atas bisa banget kamu tiru, lho. Seenggaknya, kamu bisa meniru gimana orang Jerman menganggap waktu sangat berharga. Oleh sebab itu, mereka selalu efektif dalam berbagai bidang.

Baca juga: Pengin Sukses Jawab Pertanyaan Saat Wawancara Kerja? Ini Triknya, Mudah Kok!

3. Budaya kerja Korea Selatan

Pekerja di Korea Selatan (Shutterstock).

Orang Korea Selatan dikenal dengan kultur mereka yang sangat cepat. Oleh karena itu, mereka terbiasa bekerja cepat dan udah tahu apa-apa aja yang harus mereka lakukan ke depannya.

Hal ini bisa banget kamu terapkan di sini bila kamu pengin karier kamu cepat naik. Berpikirlah empat langkah lebih cepat ke depan dan kamu bisa “meninggalkan” karyawan lainnya.

Selain itu, antara atasan dan bawahan orang Korea, mereka terkenal mau mentransfer ilmu ke bawahan. Kamu bisa menerapkan hal ini juga, lho! Misal kamu emang jadi atasan, gak ada salahnya lho buat membagi ilmu. Sebab, menjadikan orang lain sukses juga pasti jadi sumber kebahagiaan.

4. Budaya kerja Australia

Para pekerja di Australia (Shutterstock).

Di Australia, kesetaraan dijunjung tinggi. Oleh karena itu, gak ada syarat penampilan menarik, tinggi badan, atau usia berapa buat posisi back office. Selama kamu mampu maka kamu boleh melamar dan berpeluang diterima. Bahkan, bila usia udah tua sekalipun!

Oh ya, bahkan di sana, perusahaan gak boleh menolak calon karyawan karena perbedaan pandangan politik, agama, ras, atau bahkan orientasi seksual. Asal kamu punya kemampuan di bidang tersebut, kamu boleh melamar dan punya kesempatan yang sama.

Emang sih buat budaya kerja seperti ini masih belum jadi hal lumrah di Indonesia. Akan tetapi, bila kamu sekarang adalah posisi bos, gak salah deh buat terapkan budaya satu ini.

Baca juga: Sambil Nunggu Persalinan, Ibu Hamil Bisa Lakukan 5 Ide Usaha Ini dari Rumah

5. Budaya kerja Amerika Serikat

Pekerja di Amerika Serikat (Shutterstock).

Orang Amerika menjunjung tinggi istirahat saat weekend. Mereka selalu mengutamakan waktu buat istirahat di akhir pekan buat keluarga maupun teman-teman. Bahkan, mereka jarang mau menerima uang lembur dua kali lipat sekalipun.

Hal ini bagus sih buat kamu terapkan. Budaya kerja satu ini menggerakkan kamu buat menjaga keseimbangan antara bekerja dan beristirahat. Dengan gitu, kamu bisa menyegarkan pikiran kamu agar bekerja lebih efektif lagi.

Yuk, tiru deh!

Budaya kerja dari berbagai negara yang udah disebutkan tadi bisa jadi agak sulit diterapkan. Akan tetapi, kalau kamu emang mau lebih maju dibandingkan orang lain, kamu bisa lakukan beberapa hal di atas. Karier pun jadi jauh lebih moncer! (Editor: Winda Destiana Putri).