Ternyata Merek Luar Negeri, 6 Barang Ini Sering Dikira Barang Lokal

merek indonesia

Tentu kita udah sering banget dengar kabar soal merek Indonesia yang sering dikira merek luar negeri. Tapi sebaliknya? Gimana kalau kali ini kita bahas merek dari negara lain yang sering dikira asalnya dari Indonesia?

Faktanya, gak sedikit lho merek-merek internasional yang dikira produk asli Indonesia.

Kenapa ya bisa gitu? Gini, ada dua faktor yang bikin sebuah merek erat dengan identitas suatu negara. Pertama adalah nama merek itu sendiri dan yang kedua tentu aja program pemasarannya. Ketika bicara soal pemasaran, maka gak jarang produk-produk mencoba mendekatkan diri kepada konsumen di suatu negara.

Bisa jadi mereka mengubah konsep iklan, tagline, kemasan, bahkan hingga ke produknya lho.

So, penasaran dengan merek luar negeri yang sering dikira merek Indonesia? Inilah mereka.

1. Oli TOP 1

#gosynthetic

A post shared by TOP 1 Synthetic Oil (@top1oilusa) on

Generasi zaman old pasti familiar sama pelumas yang terkenal banget di awal tahun 2000 ini. TOP 1 kerap disebut dengan sebutan oli artis.

Gak cuma Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting aja yang jadi brand ambassador mereka. Ruben Onsu, Ello, hingga Tessy Kabul pun pernah ikut. Di samping itu, mereka juga memiliki tagline Bahasa Indonesia, “Oli Anda TOP 1 juga, kan?” Gak heran kalau mereka dikira merek asli Indonesia

Tapi tahu gak sih bahwa TOP 1 itu sebetulnya gak berasal dari sini? Oli ini merupakan produk impor dari Amerika Serikat yang emang udah dijual di banyak negara, termasuk Cina hingga Timur Tengah.

Founder dari produk ini adalah seorang veteran Perang Amerika bernama William Arthur Ryan. Dan bisnis ini pun kini dipimpin oleh putra William, Joseph Matthew Ryan.

2. Sepatu Bata

Hayooo… pasti kaget ya kalau tahu Sepatu Bata ternyata bukan merek Indonesia? T&A Bata Shoe Company merupakan perusahaan yang didirikan oleh Tomas, Anna, dan Antonin Bata pada 1894 silam. Kabarnya sih, sepatu ini dijual di 50 negara lho.

Sepatu ini udah masuk ke Indonesia pada 1939, saat itu ada di Medan dan Kalibata. Setiap tahun, mereka berhasil memproduksi 7 juta pasang sepatu lho. Sayangnya pada 1978 perusahaan berstatus PMA atau penanaman modal asing sempat ditentang. Hal itu bikin Bata susah jualan di Indonesia, mengingat mereka jualan dengan sistem konsinyasi.

Alhasil, izin dagang Sepatu Bata pun diambil alih oleh perusahaan dalam negeri. Gitu ceritanya guys.

3. Khong Guan

Nama Khong Guan emang udah menyatu banget dengan Indonesia. Apalagi Khong Guan Group juga memegang merek Nissin, Monde, dan Serena.

Tapi siapa sangka, biskuit ini ternyata sudah ada di zaman perang dan berasal dari Singapura.

Adalah kakak beradik asal Fujian, Cina, yaitu Chew Choo Keng dan Chew Choo Han yang bertindak sebagai pencipta merek ini. Mereka bekerja di pabrik biskuit Singapura sebelum akhirnya pindah ke Malaysia karena invasi Jepang.

Di Malaysia itulah mereka membuat biskuit hingga pasokan gula habis. Dan setelah Jepang pergi dari Singapura, mereka kembali ke negara tersebut untuk mendirikan Khong Guan.

Khong Guan itu sendiri hadir di Indonesia tahun 1970 lho. Dan saat ini, biskuit itu sudah dijual di 40 negara di dunia, termasuk Timur Tengah.

4. Timezone

Pasti familiar dong sama Timezone, tempat hiburan arcade yang pertama kali muncul di Kuta, Bali, pada 1995? Tempat bermain ini dikelola oleh Matahari Department Store yang merupakan bagian dari Lippo Group.

Tapi asal kamu tahu nih, Timezone itu bukan merek Indonesia lho. Timezone berasal dari Australia dan udah dibuka sejak 1978 silam. Saking lamanya berdiri di sini bikin merek ini dianggap punya orang Indonesia.

Dulu kalau pengin main game di sini kita mesti menukarkan koin, tapi sekarang cuma butuh kartu seperti kartu debet bank.

5. Mylanta

Merek obat mag yang udah lama beredar ini juga kerap dikira merek Indonesia. Padahal, produk ini berasal dari Amerika Serikat dan didistribusikan oleh Johnson & Johnson.

Kemasan Mylanta yang dijual di sini dan di luar negeri ternyata juga beda. Ada penyesuaian di sana sini yang bikin orang Indonesia merasa Mylanta asalnya dari sini.

6. Pantene

https://www.instagram.com/p/BkI-d12DjRu/?hl=en&taken-by=pantene

Pasti familiar dong sama merek sampo yang brand ambassador-nya adalah Anggun C Sasmi yang satu ini? Bisa jadi gara-gara Anggun nongol di iklannya, produk ini dikira produk lokal.

Padahal, Pantene adalah shampo asal Amerika Serikat yang didistribusikan oleh Procter and Gamble alias PNG. Kabarnya sih sampo ini juga udah dijual di 50 negara.

Itulah enam merek luar negeri yang sering disangka merek Indonesia. Apakah kamu pernah memakai produk dari salah satu merek tersebut?

Pastinya masih banyak produk-produk luar negeri rasa lokal di pasaran. Dan mungkin aja kamu gak menyadari bahwa itu produk asing.

Tapi gak usah khawatir, walau bukan merek Indonesia, pasti tetap cocok digunakan di sini kok.