6 Cara Investasi Online Modal dari Rp100 Ribu [Plus Tipsnya]

Cara investasi modal Rp100 ribu

Belakangan ini, makin banyak orang bertanya-tanya, bagaimana sih cara investasi dengan bujet sedikit? Gak bisa dipungkiri, saat ini kesadaran untuk berinvestasi di Indonesia sudah mulai tumbuh meskipun angka investor saham masih relatif kecil yaitu di bawah 1 persen dari total penduduk Indonesia.

Rendahnya jumlah investor ini masih dipengaruhi paradigma lama bahwa investasi itu sulit, berisiko tinggi, dan mahal. Padahal, paradigma ini sudah tidak relevan lagi saat ini karena munculnya alternatif-alternatif investasi baru yang lebih mudah.

Salah satu kemudahan yang ditawarkan dari alternatif investasi saat ini adalah rendahnya biaya memulai, yaitu cukup dengan Rp100 ribu saja. Oh, ada ya cara investasi dengan modal Rp 100 ribu? Tentu aja ada. Berikut ini cara investasi dengan modal Rp100 ribu.

Apa saja alternatif investasi yang dapat dimulai dari Rp100 ribu?

Dengan modal Rp100 ribu, kamu sudah bisa berinvestasi lho. Di bawah ini daftar cara investasi modal kecil yang bisa kamu pilih.

  • Investasi emas
  • Investasi reksa dana
  • Investasi Peer-to-Peer Lending (P2P Lending)
  • Saham
  • Surat Berharga Negara (SBN)
  • Tabungan Berjangka
  • 1. Investasi emas

    Investasi emas merupakan salah satu bentuk investasi konvensional yang sudah cukup dikenal di masyarakat. Emas cukup diminati masyarakat karena cara investasi yang cukup simpel, yaitu cukup membeli emas lalu tinggal menunggu kenaikan nilainya dari waktu ke waktu.

    Keuntungan lain adalah dari sisi likuiditas karena tidak terlalu sulit untuk menjual emas apabila membutuhkan dana tunai.

    Kekurangan dari investasi emas adalah imbal hasilnya yang tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 5%-10% per tahunnya. Meskipun lebih tinggi daripada deposito, investor emas akan agak sedikit repot dalam hal penyimpanannya karena ada bentuk fisik emas yang memerlukan tempat.

    Investasi emas juga tidak menghasilkan penghasilan pasif untuk cashflow bulanan seperti halnya obligasi.

    Dengan karakteristik investasi emas di atas, investasi emas cocok untuk investasi jangka panjang. Saat ini emas sudah bisa dibeli dengan biaya rendah, yaitu sekitar Rp. 50,000 – Rp. 100,000 untuk mendapatkan 0.1 gram emas.

    2. Investasi reksa dana

    Dengan uang Rp100 ribu, kamu juga sudah bisa menjadi investor reksa dana. Bagi yang belum mengenal istilah reksa dana, jenis investasi ini memiliki arti “Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi”.

    Singkatnya, dana investor akan dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman sehingga mempermudah masyarakat yang belum tahu cara investasi namun ingin segera memulai investasi.

    Ada beberapa jenis investasi Reksa Dana berdasarkan tingkat risikonya, dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu:

  • Reksa dana Pasar Uang,
  • Reksa dana Terproteksi,
  • Reksa dana Pendapatan Tetap,
  • Reksa dana Campuran,
  • Reksa dana Saham.
  • Pemilihan jenis reksa dana tergantung dari profil risiko masing-masing investor. Apabila seorang investor ingin yang risiko rendah, maka bisa memilih Reksa Dana Pasar Uang, dan jika ingin yang imbal hasil tinggi tetapi risiko tinggi juga, maka bisa Reksa Dana Saham.

    Ada baiknya seorang investor melakukan diversifikasi agar risikonya menurun.

    3. Investasi Peer-to-Peer Lending (P2P Lending)

    P2P Lending merupakan salah satu alternatif investasi terbaru yang cukup terjangkau bagi masyarakat. Cara investasi di P2P Lending adalah investasi dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada pihak lain yang biasanya berupa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Sebagai imbal hasilnya, pemberi pinjaman atau umum disebut juga lender berhak mendapatkan bunga pinjaman.

    Alternatif investasi ini cukup mudah dipahami karena menggunakan konsep yang sudah dikenal oleh masyarakat, yaitu pinjam-meminjam uang.

    Memulainya pun bisa dengan Rp100 ribu saja secara online. Siapa pun dan dimana pun, setiap orang dapat memulai alternatif investasi ini. Karena rendahnya biaya memulai, alternatif investasi ini juga bisa sebagai sarana diversifikasi investor yang sudah berpengalaman.

    Kelebihan lain dari alternatif investasi P2P Lending adalah turut berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Pinjaman yang digunakan UMKM tentunya dapat mendorong pertumbuhan usaha, yang pada akhirnya akan membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi sehingga akan lebih banyak masyarakat yang memiliki kemampuan spending untuk menggerakkan ekonomi.

    4. Investasi saham 

    Belakangan ini ketertarikan orang untuk berinvestasi saham semakin tinggi. Nah, bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham, tapi masih belum memahami saham, ini saatnya belajar untuk memulai investasi saham.

    Seperti diketahui, saham adalah tanda pernyataan modal seseorang atau badan usaha pada suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.

    Untuk memiliki saham perusahaan, kita harus memiliki modal di perusahaan tersebut untuk bisa mengklaim pembagian atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Apabila kita membeli saham pada perusahaan terbuka, saham tersebut sehari-hari diperdagangkan dan harganya mengalami fluktuasi bisa dalam kondisi kenaikan maupun penurunan saham.

    Mengapa terjadi kenaikan dan penurunan harga saham? Sebabnya di pasar terjadi permintaan dan penawaran atas saham tersebut.

    Ada sejumlah faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran saham tersebut, yakni faktor internal dan eksternal.

    Misalnya, faktor internal berhubungan dengan saham perusahaan tersebut, seperti kinerja perusahaan dan industri dari perusahaan tersebut.

    Selanjutnya, faktor eksternal yang memengaruhi, antara lain perkembangan tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar, dan faktor-faktor nonekonomi semisal kondisi sosial dan politik. 

    Kelebihan investasi saham

  • Mendapatkan dividen, apa itu dividen? Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan Dewan Direksi perusahaan dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
  • Capital gain, apa itu capital gain? Capital gain adalah keuntungan ketika investor menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. Saham merupakan aset yang likuid. Jadi, mudah untuk diperjualbelikan (via bursa).
  • Kekurangan investasi saham

  • Tidak mendapatkan dividen, umumnya perusahaan membagi dividen ketika perusahaan menunjukkan kinerja yang baik. Namun, ketika perusahaan mengalami penurunan kinerja atau merugi, perusahaan tidak dapat membagikan dividen.
  • Capital loss, apa itu capital loss? Capital loss adalah kebalikan capital gain. Hal ini terjadi jika kita menjual saham yang kita miliki lebih rendah dari harga beli.
  • Risiko likuidasi, jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayarkan. Namun, bisa juga pemegang saham tidak mendapat apa-apa jika kondisinya memang buruk.
  • 5. Surat Berharga Negara (SBN) atau SUN

    Surat Berharga atau yang juga dikenal dengan Surat Utang Negara (SUN) adalah investasi yang saat ini tengah populer.

    Sebab investasi ini mulai digemari pembeli ritel karena batas minimal investasinya disesuaikan dengan kemampuan penghasilan rata-rata warga negaranya. Nah, SBN ini terbilang aman karena dijamin oleh pemerintah.

    Nantinya bunga dan pokoknya ditentukan oleh pemerintah sesuai masa berlakunya. Jika kamu bertanya kenapa pemerintah harus menerbitkan surat hutang?

    Ini karena tujuannya untuk membiayai kebutuhan anggaran pemerintah untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Dimana kita bisa memiliki surat berharga? Terdapat dua pasar pembelian surat berharga atau SUN, yakni di pasar perdana dan pasar sekunder.

    Keduanya berbeda secara waktu penjualan. Sebab pasar perdana adalah kegiatan penawaran dan penjualan untuk pertama kali. Sementara pasar sekunder adalah kegiatan perdagangan surat berharga setelah dijual di Pasar Perdana. 

    Jenis SBN atau SUN

  • Surat Perbendaharaan Negara (SPN), apa itu SPN? Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah SUN yang berjangka waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.
  • Obligasi negara, apa itu obligasi negara? Obligasi negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon atau pembayaran bunga secara diskonto. Obligasi Negara yang diperdagangkan secara ritel disebut dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Tujuan diterbitkannya ORI adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau investor individual untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara.
  • SUN keunggulannya adalah minim risiko gagal bayar pada saat jatuh tempo atau pembayaran kupon atau nilai pokoknya. Sebab pemerintah setiap tahun menganggarkan kupon dalam APBN.

    Nah, mengapa SUN diusulkan untuk dimiliki? Sebab produk SUN ini dapat dijadikan agunan dan dapat dijual setiap saat apabila pemilik membutuhkan dana.

    6. Tabungan berjangka

    Tabungan berjangka adalah simpanan yang dikhususkan untuk perorangan dengan setoran rutin dalam jangka waktu tertentu.

    Umumnya, orang tertarik memiliki tabungan berjangka karena adanya asuransi jiwa sebagai benefit yang diberikan dari produk tabungan tersebut.

    Jika kamu tertarik, kamu harus mengetahui kalau tabungan berjangka biasanya dalam mata uang rupiah dan jangka waktu menabungnya minimal 1 bulan. Nilai maksimalnya tergantung pada kebijakan masing-masing bank tersebut.

    Mengadopsi kedisiplinan dalam menabung, biasanya bank langsung melakukan autodebet setiap bulan dari rekening sumber dana dimiliki.

    Besarannya targantung dari pilihan nasabah dengan batas minimal yang sudah disetujui oleh bank. Agar hasil yang didapat maksimal, terdapat perjanjian yakni batas waktu pencairan harus sesuai yang telah disepakati.

    Apabila nasabah mencairkan tabungan berjangka sebelum waktunya maka konsekuensi yang diterima adalah hasil yang didapat tidak maksimal.

    Kelebihan tabungan berjangka

  • Membentuk kebiasaan menabung secara rutin
  • Suku bunga berada di atas tabungan reguler
  • Mendapatkan perusahaan asuransi jiwa 
  • Kekurangan tabungan berjangka

  • Bunga yang tipis dibandingkan investasi lain 
  • Tidak cocok untuk rencana keuangan jangka panjang 
  • Alasan kenapa investasi itu penting

    Pilih jenis investasi yang melindungi dari inflasi

    Investasi selalu disarankan sejumlah perencana keuangan saat ini. Investasi menjadi cara seseorang agar mampu mencapai kesuksesan dalam keuangan sebab tidak bergantung pada keadaan semata. Sebaliknya, investasi sebagai jalan keluar untuk melawan keadaan hingga mencapai keuntungan.

    Kamu yang masih ragu untuk berinvestasi, ada baiknya membaca alasan-alasan ini untuk semakin mantap memilih investasi. Simak ya sejumlah alasannya berikut ini.

  • Membantu mempercepat tujuan keuangan
  • Makin lama makin menguntungkan
  • Melindungi aset dari inflasi
  • Tambahan penghasilan
  • Bentuk pengendalian diri dari gaya hidup boros
  • 1. Membantu mempercepat tujuan keuangan 

    Investasi memiliki imbal hasil yang lebih besar dibandingkan menabung. Sebab dana investasi ditempatkan di pasar modal yang memang cuannya lebih tinggi ketimbang menabung di bank. 

    Sebagai awalan, mari kita memahami terminologi soal investasi dan menabung. Dalam bahasa inggris, investasi atau investment berarti proses investasi uang untuk mendapat keuntungan atau hasil secara materi. Sementara menabung atau saving adalah uang yang disimpan di bank dengan skema pasti. 

    Konsep ini tentu berbeda di mana investasi mempercepat kita mendapatkan keuntungan karena menggunakan mekanisme pasar. Sementara menabung adalah memberikan kepastian bahwa hasil yang akan diterima sama atau tetap. 

    Artinya, dengan investasi kita bisa merealisasikan keinginan kita dalam wujud mencapai sebuah gol lebih cepat dibandingkan dengan hanya menabung.

    Kita hanya perlu lebih disiplin dan lebih awal untuk memulainya. Karena itu, sangat bagus mulai investasi sejak masih muda. 

    2. Makin lama makin menguntungkan 

    Investasi ditujukan untuk investasi jangka panjang. Mengapa? Sebab keuntungan yang diraih dalam jangka panjang tentu akan lebih besar ketimbang dilakukan jangka pendek.

    Sangat jarang kondisi seseorang yang berinvestasi dalam jangka panjang mengalami kerugian atau nilai simpanannya susut dibandingkan mereka yang berinvestasi jangka pendek. 

    Alasannya, kondisi ekonomi sebuah negara dan pasar sahamnya setiap tahun mengalami perubahan, misalnya kondisi ekonomi baik tapi bisa juga menghadapi kondisi ekonomi sulit. Keduanya sangat bergantung dengan berbagai faktor. 

    Sekalipun risiko investasi tinggi yakni mengalami kerugian yang besar pada kondisi pasar ekonomi yang buruk, keadaan bisa berbalik mencapai titik investasi tertingginya. Sebab kondisi ekonomi bila menghadapi posisi buruk biasanya segera kembali membaik. 

    3. Melindungi aset dari inflasi

    Semua orang tentu tidak ingin simpanan yang dimilikinya mengalami kenaikan bukan penurunan. Itulah sebabnya dibutuhkan  perlindungan untuk melindungi kondisi dimana terjadi penurunan nilai simpanan karena inflasi. 

    Investasi menjadi jawabannya. Kamu perlu berinvestasi karena dengan cara itu, aset kita bisa terlindungi terhadap gejolak-gejolak pasar keuangan yang terjadi. 

    Membayangkannya seperti ini:

    Inflasi tahunan di Indonesia berada rentang antara 2,9 persen – 3 persen. Kita memiliki tabungan sebesar Rp2 Juta per tahun dari hasil yang kita tabung setiap bulan.

    Tahun depan dengan perkiraan inflasi 3 persen maka nilai dari tabungan kita akan terkikis sebesar Rp60.000 artinya tabungan yang kita punya senilai Rp1.940.000. Tentu kondisi ini merugikan kita. Sebab selama satu tahun memiliki uang Rp2 juta, tapi nilainya berkurang karena tergerus inflasi. 

    Bandingkan dengan investasi reksadana pendapatan tetap dengan imbal hasil antara 1 persen-8 persen per tahun (tergantung dari pilihan produk reksadana). Jika kita berinvestasi tetap setiap bulan dan hasilnya Rp2 juta per tahun dengan hitungan imbal hasil sekitar 5 persen keuntungan yang didapat sebesar Rp2,1 juta.

    Inflasi sebesar 3 persen maka nilai investasi kita terkikis menjadi Rp2.037.000. Artinya, kita masih bisa mempertahankan nilai investasi kita lebih dari investasi kita sekalipun terjadi inflasi. 

    4. Tambahan penghasilan 

    Seperti sudah disinggung sebelumnya, investasi memberikan tambahan hasil. Misalnya, kita membeli surat berharga negara atau yang dikenal dengan SUN dan saham yang memiliki cuan cukup tinggi dibandingkan dengan produk tabungan. Selain itu, hasil yang didapat setiap bulan menambah pemasukan kita. 

    Misalnya jika kita berinvestasi pada SUN dengan rata-rata pendapatan tetap sebesar 6 persen dengan kita membeli SUN sebanyak Rp10 juta maka kita akan mendapatkan Rp600 ribu per tahun.

    Kemudian angka ini dibagi 12 dan didapatkan kupon sebesar Rp50 ribu setiap bulannya. Tapi ingat, kupon SUN belum dihitung dengan potongan pajak sebesar 15 persen. Nah, setelah dua tahun uang Rp 10 juta dikembalikan.   

    5. Bentuk pengendalian diri dari gaya hidup boros

    Tanpa sadar kita sering kali lebih mudah mengeluarkan uang untuk pakaian terkini, nongkrong di kafe, nonton film teranyar, membeli make up, modifikasi kendaraan. Padahal, itu semua bisa dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat. Yakni investasi. 

    Apabila kita bertekad untuk berinvestasi, kita akan terhindar dari gaya hidup boros. Saat memiliki uang yang didapat dari bonus, THR, gaji, atau penghasilan tambahan, kita langsung dapat menempatkannya di reksa dana atau membeli SUN juga membeli saham. 

    Sisakan uang tersebut untuk membayar utang juga ya. Jadi, pastikan kamu telah membayar atau melunasi kewajiban lalu melakukan investasi. 

    Cara investasi yang benar

    jenis investasi online dan manfaat investasi

    Semakin mantap berinvestasi? Sekarang waktunya kamu mencari tahu bagaimana melakukan investasi yang benar. Sama seperti hanya menabung kamu perlu rekening khusus untuk berinvestasi sehingga dana yang masuk bisa terpantau.

    Misalnya, untuk berinvestasi di saham, perlu membuka rekening efek yang dapat dibuka di perusahaan sekuritas. Lalu, investasi untuk SUN dan reksa dana, kita hanya perlu menyertakan rekening bank yang menjadi agen produk investasi tersebut. 

  • Tetapkan besaran nilai investasi
  • Lakukan secara rutin
  • Pantau investasi yang telah ditempatkan
  • Putuskan investasi secara rasional dan berdasarkan analisis
  • 1. Tetapkan besaran nilai investasi 

    Jika kamu ingin berinvestasi secara rutin, maka setiap bulan kamu perlu mempersiapkan dana secara tetap untuk ditempatkan sebagai investasi. Dana tersebut harus secara rutin dan pasti ditempatkan di instrumen investasi pilihan kita. 

    Apabila kamu mendapatkan bonus, THR atau pendapatan di luar gaji kamu bisa menempatkannya di instrumen investasi. Pilihan investasinya bisa kamu sesuaikan dengan gol investasi tersebut. 

    2. Lakukan secara rutin

    Menempatkan dana investasi secara rutin akan membantu kamu mendapatkan hasil yang maksimal pula, sehingga bisa memaksimalkan dana yang didapat.

    Berinvestasi secara rutin juga memaksimalkan keuntungan sebab dalam kondisi ekonomi atau pasar mencetak untung kita bisa meraih cuan besar. Sebaliknya, saat kondisi ekonomi atau pasar sedang jelek kita merasakan kerugian yang tidak terlalu dalam karena telah berinvestasi secara rutin. 

    Investasi secara rutin dilakukan setiap bulan setelah penghasilan atau gaji diterima sangat cocok untuk investor pemula atau yang baru terjun ke dunia investasi. Ini untuk memumpuk rasa disiplin kamu. 

    3. Pantau investasi yang telah ditempatkan 

    Dalam berinvestasi, kita juga harus memutuskan hal-hal, seperti kapan masuk dan kapan keluar berinvestasi. Ini penting untuk berinvestasi di saham. Tanpa kita memantaunya, yang terjadi adalah hasil yang kurang maksimal dan rugi di masa depan. 

    Investasi perlu strategi sebab sangat dibutuhkan saat kondisi pasar ekonomi baik atau dalam kondisi lesu. Sebab strategi akan membuat kita terhindar dari risiko tergerusnya nilai. Sebaliknya, jika kita memanfaatkan potensi saat pasar bagus atau kinerja investasi tersebut maksimal, hasil yang kita peroleh juga menggembirakan. 

    4. Putuskan investasi secara rasional dan berdasarkan analisis

    Terkadang kita memutuskan investasi tanpa mempelajari kondisi secara makro dan kinerja perusahaan tersebut. Tentu ini tidaklah bagus untuk memperoleh hasil investasi yang maksimal.  Misalnya, saat pasar ambruk, kita panik dan tergesa-gesa menjual kepemilikan saham atau produk investasi kita karena takut merugi. 

    Tentu hal tersebut tidak bijak jika kita memutuskannya tanpa mempelajari dulu kondisi fundamental kinerja saham atau produk investasi yang kita pilih. Kita harus memahami bahwa kinerja produk investasi yang kita pilih bukanlah tanpa melewati kondisi-kondisi ekonomi sulit. 

    Jadi, kita harus memutuskan kelanjutan investasi atau keputusan investasi bukan karena faktor psikologis pasar semata, tapi juga berdasarkan analisis. 

    Demikian artikel tentang cara investasi dan pilihan investasi yang bisa kamu pilih. Semoga sukses berinvestasi ya! Apabila masih memerlukan artikel seputar investasi dan keuangan jangan ragu untuk membaca artikel-artikel Lifepal ya.