8 Cara Simpel Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp4 Juta

cara mengatur keuangan rumah tangga

Bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji Rp4 juta alias UMP? Kita bisa kok tahu cara mengatur keuangan rumah tangga, bahkan dengan gaji pas-pasan.

Karena bukan seberapa besar gaji yang kita miliki, tetapi bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga yang tepat. Meski gaji kita sangat besar hingga “dua digit” sekali pun, namun kalau tidak bisa dikelola, ya sama saja.

Karena itu, jangan berkecil hati apabila gaji masih di angka Rp4 juta, meski sudah menikah. Apalagi, bagi yang baru-baru menikah. Alasan pertama, gaji kita masih bisa bertambah di masa depan. Alasan kedua adalah, yang penting tahu cara mengelola keuangan rumah tangga dengan gaji Rp4 juta itu, kita bisa sukses, kok!

Pengelolaan yang baik tidak terlepas dari tabungan, dana darurat, dan memiliki proteksi diri lewat asuransi kesehatan. Cari tahu lebih lanjut mengenai pengelolaan anggaran di Tanya Lifepal!

Yuk, simak langkah-langkah cara mengatur keuangan rumah tangga dengan bujet Rp4 juta per bulan berikut ini.

Pilih masak ketimbang makan di luar sebagai cara mengatur keuangan rumah tangga

Cara mengatur keuangan rumah tangga yang pertama apabila tinggal berdua atau sudah memiliki anak, maka dengan memasak sendiri tentu akan jauh lebih hemat. Karena, bahan-bahan makanan jauh lebih murah ketimbang yang sudah diolah menjadi makanan.

Coba hitung saja. Misalnya, kita menghabiskan Rp15 ribu untuk satu porsi makanan di warteg. Kemudian, dikalikan dua maka total adalah Rp30 ribu sekali makan. Makan tiga kali sehari, total dalam sehari kita bisa habiskan Rp90 ribu.

Sementara itu, kalau kita masak sendiri, kita malah hanya butuh setengah dari bujet tersebut untuk makan per hari. Sebagai contoh, kita dapat menyisihkan Rp200 ribu untuk belanja beras dan minyak goreng. Kemudian, sediakan dana Rp1 juta untuk lauk-pauk. Dengan catatan, belanja di pasar ya agar lebih murah.

Total untuk makanan sebulan adalah Rp1,2 juta. Yaitu sekitar 30 persen saja dari gaji per bulan kita. “Dengan catatan, menu makanan seimbang tapi secukupnya ya,” ungkap Erlina Juwita, MM, CFP, CSA, QWP, Founder CerdasKeuangan dan Senior Consultant @Oneshildt.

Alokasikan dana untuk kontrakan atau KPR, tidak lebih dari 20 persen

Untuk kontrakan maupun KPR, alokasikan bujet tidak lebih dari 20 persen penghasilan kita. Jadi, batas dana yang bisa dialokasikan untuk tempat tinggal adalah Rp800 ribu.

Nah, akan jauh lebih baik lagi apabila kita mengambil KPR. Untungnya pemerintah sudah menyediakan program KPR bersubsidi yang memang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp4 juta.

Dengan catatan, lokasi rumah memang tidak berada di Jakarta tetapi di pinggiran seperti Depok, Cikarang, ataupun Bekasi.

Pilih transportasi yang lebih murah sebagai cara mengatur keuangan rumah tangga

Jika saat masih single, transportasi yang murah adalah transportasi umum maka saat menikah coba pilih sepeda motor. Jadi, kita bisa berangkat bersama pasangan. Baik ke kantor atau bepergian.

Anggaplah bensin sepeda motor Rp7.700 per liter untuk sehari. Nah, dalam sebulan, kita perlu sisihkan dana Rp231 ribu. Angka tersebut dengan asumsi jarak tidak terlalu jauh, ya.

Sisihkan 10 persen untuk mengatur belanja rumah tangga

Kebutuhan rumah tangga seperti peralatan mandi, bersih-bersih, dan beberapa peralatan lain tentu harus dipenuhi. Sisihkan 10 persen dari penghasilan untuk belanja bulanan seperti itu. Termasuk pula untuk pulsa dan internet.

Jadi, total Rp400 ribu. Dengan pembagian Rp100 ribu untuk pulsa masing-masing. Kemudian, sisa Rp200 ribu untuk belanja peralatan mandi dan bersih-bersih.

Sisihkan 10 persen untuk tabungan

Tentu saja, jangan pernah lupakan tabungan. Tabungan di sini bisa kita siapkan dengan tujuan sebagai dana darurat maupun tabungan masa depan.

Jika akan digunakan sebagai dana darurat maka minimal persiapkan uang sebanyak tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan. Dengan gaji Rp4 juta maka asumsi pengeluaran bulanan adalah 60 persennya, yaitu Rp2,4 juta. Jadi, kita perlu memiliki uang minimal Rp7,2 juta di tabungan.

Mencapai angka tersebut, kita dapat menyisihkan 10 persen dari tabungan yaitu Rp400 ribu. Berarti butuh waktu 18 bulan. Mungkin terlihat lama tetapi mulai saja dulu, ya!

Sisihkan 5 persen lagi untuk investasi

Tidak hanya tabungan, penting pula memiliki investasi agar uang yang kita miliki tidak tergerus inflasi. Lumayan ya kalau melihat uang yang kita miliki bisa berkembang.

Alokasi bagi investasi tidak perlu besar di awal. Sebab, ada potensi kerugian yang bisa saja terjadi. Jadi, di awal sisihkan 5 persen untuk investasi setiap bulan, yaitu Rp200 ribu. Coba pilih investasi reksadana yang bisa dimulai dengan dana yang terjangkau dan prosesnya pun tidak merepotkan.

Sisihkan asuransi 3-5% dari penghasilan

Yang tak kalah penting adalah asuransi! Jika investasi dan tabungan berguna sebagai dana masa depan maka asuransi lebih daripada itu. Secara singkat, asuransi berguna untuk mengalihkan risiko yang terjadi. Risiko tersebut bisa saja berupa penyakit ataupun kejadian tak terduga lain yang berdampak pada kondisi finansial.

Daripada harus kehilangan tabungan dan investasi, lebih baik gunakan asuransi untuk meng-cover risiko tersebut, bukan? Apalagi kini cukup banyak asuransi yang terjangkau, seperti misalnya yang terdapat pada marketplace Lifepal.

Alokasi asuransi bisa kita siapkan dengan bujet tiga sampai lima persen penghasilan. Yaitu sekitar Rp120 ribu sampai Rp200 ribu.

Jangan lupakan piknik!

Berhemat bukan berarti lupa piknik. Jangan sampai deh malah stres dan sakit hanya karena lupa memberikan istirahat dan refreshing pada kita sendiri. Oleh karena itu, tak ada salahnya sediakan bujet piknik atau liburan.

Bujet liburan ini bisa kita sisihkan sebanyak 5 persen dari gaji, yaitu sekitar Rp200 ribu per bulan. Bujet tersebut bisa kita gunakan setiap bulan atau malah ditabung. Nanti setelah beberapa bulan baru digunakan sekaligus.

Dari penjelasan di atas, berikut total bujet kita dari gaji Rp4 juta:

Makanan : Rp1.200.000

Tempat tinggal : Rp600.000

Transportasi : Rp200.000

Belanja bulanan : Rp400.000

Tabungan : Rp400.000

Investasi : Rp200.000

Asuransi : Rp200.000

Liburan : Rp200.000

Pulsa: Rp200.000

Iuran, pajak dll: Rp200.000

Total : Rp4.000.000

Dari angka di atas, kita bisa dapatkan bahwa ternyata cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji Rp4 juta bukan mustahil.

Namun, angka di atas hanya estimasi, jadi angkanya bisa berbeda. Bahkan, bila ada kelebihan dana dari gaji tersebut bisa kita gunakan untuk investasi lain atau mungkin menambah produk asuransi yang dimiliki saat ini. Jika saat ini, kita hanya berfokus pada asuransi kesehatan maka coba alokasikan sebagian bujet sisa di atas untuk asuransi jiwa.

Di Lifepal, tersedia produk asuransi jiwa dengan premi Rp100 ribuan per bulan namun uang pertanggungan mencapai puluhan juta. Dengan begitu, rumah tangga pun bisa sejahtera dan aman khususnya secara finansial hingga tua!

Selain itu, buat teman-teman yang gajinya masih Rp4 jutaan tidak disarankan untuk berutang lebih dari 30% gaji karena dapat mengganggu cash flow

Dan, untuk alokasi donasi, pulsa, dan iuran pajak, saat ini ada kebijakan pemerintah berupa bantuan langsung tunai yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman bergaji Rp4 juta. Syarat dan ketentuan berlaku.

Hitung menabung bulanan dengan kalkulator tabungan Lifepal

Untuk taktik lebih praktis, kamu bisa juga manfaatkan kalkulator tabungan dari Lifepal berikut ini.

Pertama, masukkan jumlah tabungan yang kamu miliki saat ini, kemudian, berapa target tabungan yang ingin kamu raih, dan dalam jangka waktu berapa lama target tersebut ingin kamu tetapkan.

Jika kamu membutuhkan saran untuk menyusun anggaran pribadi atau keluarga yang ideal, Lifepal memberikan konsultasi gratis buat kamu! Cek disini!

Sebaiknya untuk menghitung alokasi ini menggunakan persentase semua, supaya lebih mudah menghitungnya saat penghasilan mengalami kenaikan. Karena tidak selamanya gaji yang diterima sebesar Rp4 juta, pasti ada saatnya naik.

Semoga bermanfaat!