15 Cara Menghemat Listrik dengan Metode Super Simpel

cara menghemat listrik

Cara menghemat listrik penting kita ketahui untuk menghindari tagihan listrik yang terus membengkak setiap bulan. Tujuannya tentu agar kondisi keuangan tidak terganggu hanya karena beli token listrik. 

Khususnya buat kamu yang suka work from home atau mengelola usaha di rumah, mau tidak mau harus mengetahu kenyataan apabila pengeluaran biaya tagihan listrik yang kian membengkak. 

Nah, buat kamu yang ingin mulai hemat listrik, kali ini Lifepal ingin memberikan beberapa cara menghemat listrik yang simpel biar tidak boros. Apa saja?

Tips hemat listrik dengan cerdas

Ada beberapa tips hemat listrik yang perlu kamu ketahui. Berikut ini di antaranya:

  • Beralih ke listrik prabayar.
  • Matikan lampu jika tidak kita gunakan lagi.
  • Mengatur pemakaian alat elektronik yang memiliki daya besar.
  • Cabut colokan listrik jika tidak kita pakai.
  • Ganti lampu LED.
  • Kerja memakai laptop.
  • Gunakan air panas saat masak nasi.
  • Perbanyak tanaman di rumah.
  • Beralih ke setrika dengan pengatur panas otomatis.
  • Jangan biarkan kulkas dalam keadaan terlalu penuh atau kosong.
  • Tidak memasukkan makanan panas ke dalam kulkas.
  • Pilih alat elektronik low wattage atau inverter.
  • Pastikan ventilasi udara telah diatur dengan baik.
  • Lakukan bersama seluruh keluarga.
  • Bijak menggunakan alat elektronik.
  • 1. Beralih ke listrik prabayar

    Beralih ke listrik prabayar adalah cara menghemat energi listrik yang pertama. Saat ini, pemerintah lewat Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mewajibkan penggunaan meteran listrik dengan sistem pulsa bagi setiap rumah.

    Enaknya pakai listrik token, selain pembelian yang mudah kamu juga tidak perlu khawatir pemakaian berlebihan. Sebab penggunaan listrik dengan sistem pulsa secara tidak langsung memaksa pengguna agar lebih bijak dan menghemat pemakaian listrik di rumah.

    2. Matikan lampu jika tidak perlu

    Beberapa orang seringkali lupa mematikan lampu meski sudah tidak kita gunakan lagi. Contohnya saja lampu kamar mandi atau bisa juga mematikan lampu saat malam atau saat akan tidur. Padahal mematikan lampu ampuh sebagai salah satu cara menghemat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

    Untuk yang kurang nyaman tidur terlalu gelap, sebaiknya menggunakan lampu tidur dengan watt lebih kecil sebagai cara menghemat listrik.

    3. Mengatur pemakaian alat elektronik yang memiliki daya besar

    Coba pastikan apa saja alat elektronik di rumah yang daya listriknya besar. Hal ini penting untuk menyiasati supaya lebih hemat energi listrik.

    Biasanya, setiap alat elektronik akan memberitahukan berapa wattnya. Misalnya, Air Conditioning (AC), dispenser, water heater, rice cooker atau magic com, mesin cuci, dan lain-lain.

    Jika sudah mengetahuinya, kita harus mulai mengatur pemakaian alat-alat elektronik sebagai cara menghemat token listrik agar tak cepat habis. 

    Misalnya, mungkin menggunakan mesin cuci dua kali dalam seminggu atau bisa juga mencabut steker dispenser dan mengoptimalkan air dingin dari kulkas atau memasak air panas. 

    4. Cabut colokan listrik jika tidak dipakai

    Perlu diketahui bahwa membiarkan steker listrik terus terpasang tak hanya berisiko merusak alat elektronik, tapi juga bisa menyedot listrik. Jadi, meski alat elektroniknya tidak menyala tapi listrik tetap berjalan. 

    Contohnya, sesederhana charger handphone yang terus terpasang ternyata dapat memakan listrik kurang lebih 1 watt per jam. Bahkan, modem internet ternyata juga bisa menghabiskan listrik hingga 4 watt per jamnya. Duh, pemborosan banget banget, kan? Untuk itu, yuk pastikan kamu mencabut steker listrik saat sudah tidak terpakai. 

    5. Ganti lampu LED

    Cara menghemat listrik selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah dengan mengganti lampu LED. Pasalnya, lampu LED 7 watt merek tertentu ternyata setara dengan bohlam 60 watt. 

    Sayangnya, banyak orang yang enggan mengganti lampunya menjadi lampu LED karena harganya lebih mahal dibanding lampu biasa. Untuk kisaran harga lampu LED itu yaitu rata-rata di atas Rp100 ribu per buahnya. 

    Namun, meski butuh modal cukup besar di awal, tapi bisa menghemat listrik dalam jangka panjang. 

    6. Kerja memakai laptop 

    Untuk yang sering bekerja di rumah, coba pertimbangkan bekerja menggunakan laptop daripada komputer desktop yang memakai daya listrik cukup banyak. 

    Meski terkesan sepele, jika dihitung-hitung secara keseluruhan dalam sebulan, lumayan hemat listrik banget! 

    7. Gunakan air panas saat masak nasi

    Pernah gak sih terpikir kalau masak nasi menggunakan air panas di rice cooker ternyata juga bisa jadi cara menghemat listrik yang efektif? Sebab, air panas bisa membantu mempercepat proses memasak nasi. Jadi penggunaan listrik dari rice cooker lebih singkat deh

    8. Perbanyak tanaman di rumah

    Selain bisa jadi hiasan cantik, tanaman hijau bisa membuat ruangan terasa lebih segar dan sejuk. Tak hanya itu, tanaman di rumah juga bisa bikin listrik lebih hemat, lho.

    Jadi, kalau ruangan sudah sejuk, penggunaan AC pun bisa kita lurangi, khususnya di pagi dan sore hari. Mengingat AC menarik daya listrik yang cukup banyak. 

    9. Beralih ke setrika dengan pengatur panas otomatis

    Siapa sangka, ternyata setrika juga membutuhkan daya listrik cukup besar. Bahkan, lebih besar dari televisi, lho. Karena itu, sebaiknya pertimbangkan beralih ke setrika dengan pengatur panas otomatis. 

    Setrika jenis ini akan mati dengan sendirinya ketika suhu panas sudah cukup tinggi. Jadi, selain lebih hemat listrik, kita juga gak perlu takut baju bolong karena suhu setrika yang terlalu panas. 

    10. Jangan biarkan kulkas dalam keadaan terlalu penuh atau kosong

    Kulkas yang terlalu penuh isinya atau terlalu kosong hanya membuat mesinnya bekerja lebih keras demi menyesuaikan suhu di dalamnya. Untuk itu, usahakan mengisi kulkas dengan bijak, tidak terlalu penuh tetapi jangan sampai kosong.

    Selain itu, kebiasaan membuka-menutup kulkas terlalu sering juga menyedot daya listrik yang besar. Sebab setelah dibuka-tutup, kulkas membutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali suhunya. Jadi, yuk mulai tinggalkan kebiasaan sering bolak-balik membawa makanan di kulkas mulai sekarang!

    11. Tidak memasukkan makanan panas ke dalam kulkas

    Selanjutnya, cara menghemat listrik di rumah yaitu dengan lebih cermat dalam menggunakan kulkas. Salah satu caranya, tidak memasukkan makanan yang masih panas ke dalam kulkas. 

    Kenapa? Karena suhu panas bisa membuat mesin pendingin dalam kulkas bekerja lebih ekstra, yang artinya mengakibatkan konsumsi listrik meningkat. 

    12. Pilih alat elektronik dengan teknologi low wattage atau inverter

    Saat ini banyak alat elektronik yang menawarkan teknologi low wattage dan teknologi inverter untuk menghemat penggunaan daya listrik. Teknologi ini bisa dipasangkan di beberapa produk rumah tangga seperti untuk AC, kulkas, oven sampai ke portable generator.

    Perbedaannya untuk low wattage, penghematan listrik dilakukan dengan cara mengecilkan kapasitas kompresor AC. Sehingga kecepatan pendinginan berkurang.

    Sementara untuk teknologi inverter, penggunaan saat pertama kali menghidupkannya, hanya dibutuhkan watt yang lebih kecil. Selanjutnya, ketika suhu sudah kembali stabil, kompresor tidak mati melainkan melakukan penyesuaian putaran. Sehingga, konsumsi listrik hanya perlu separuhnya saja. 

    13. Pastikan ventilasi udara telah diatur dengan baik

    Penggunaan ventilasi udara yang baik di dalam rumah akan sangat membantu mengalirkan udara segar sehingga kamu tak perlu lagi AC, kipas angin, dan lampu.

    Dengan begitu, ventilasi udara dapat mengalirkan cahaya dan udara segar alami yang pengaruhnya dapat membuat pemakaian listrik lebih hemat. 

    Jadi, cobalah siasati ventilasi udara di rumahmu dengan pemasangan ventilasi alami ataupun ventilasi mekanik. Selain hemat listrik, ventilasi yang baik juga bermanfaat bagi saluran pernapasan juga.

    14. Lakukan bersama seluruh keluarga

    Agar hasil penghematan listrik lebih maksimal, ada baiknya kita mengajak seluruh anggota keluarga untuk melakukannya. Kita bisa mulai menjelaskan kenapa harus mencabut steker alat elektronik jika sudah terpakai. 

    Inti hemat listrik untuk kesehatan finansial. Kalau beli token jadi jauh lebih murah, dijamin seluruh anggota keluarga pasti bakal happy deh!

    15. Bijak menggunakan alat elektronik

    Tagihan listrik bisa jadi salah satu beban bulanan dengan alokasi anggaran rumah tangga yang lumayan besar. Apalagi jika di rumahmu terdapat banyak peralatan elektronik. 

    Intinya,  poin penting mengenai bagaimana cara menghemat listrik di rumah yaitu mengelola penggunaan alat-alat elektronik. Sebab, jika kamu tidak bijak, bisa-bisa hanya akan membuat tagihan listrik bulanan di rumahmu terus membengkak.

    Kamu juga harus tahu biasanya, beban tagihan listrik membengkak karena alat elektronik sehari-hari seperti kulkas, AC, TV atau bahkan dispenser.

    Bedanya listrik prabayar dan pascabayar

    Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghadirkan layanan listrik yang terbagi menjadi dua kategori pembayaran, yaitu prabayar dan pascabayar. Bedanya apa? Mana sih yang lebih hemat? 

    1. Listrik Prabayar

    Sebagian besar dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan listrik prabayar atau dikenal dengan sebutan listrik token. 

    Ya, jenis listrik tersebut memang sering menjadi rekomendasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada beberapa tahun lalu. Bahkan, hampir setiap rumah saat ini sudah menggunakan listrik prabayar. 

    Keunggulannya, kita tak perlu lagi antri panjang untuk bayar listrik seperti dulu. Artinya, kalau listrik habis, kita tinggal beli voucher listrik via m-banking, minimarket, hingga e-commerce seperti aplikasi Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee, dan lainnya. Mudah, kan?

    2. Listrik Pascabayar

    Kalau listrik prabayar kita harus beli token dulu, baru kemudian listrik dapat kita gunakan. Sedangkan, listrik pascabayar itu sebaliknya, yakni listriknya digunakan dulu dan baru kita bayar pada akhir bulan.

    Listrik pascabayar ini dulu banyak digunakan masyarakat sebelum adanya listrik prabayar. Misalnya, mungkin dulu kita sering melihat karyawan PLN yang datang dari rumah ke rumah untuk mencatat nomor meteran. 

    Tak cuma itu saja, pengguna listrik pascabayar juga harus meluangkan waktu datang ke kantor PLN untuk membayar tagihan listrik. Jadi, memang terbilang lebih ribet daripada prabayar. 

    Mana yang lebih hemat?

    Lalu, pertanyaannya kini lebih hemat listrik prabayar atau pascabayar? Nah kalau soal boros atau tidak, sebenarnya tarif satuan listrik prabayar dan pascabayar itu sama. Nilai konsumsinya pun juga sama. 

    Namun, yang membedakan, listrik prabayar tidak ada rekening minimum sehingga kalau pemakaiannya rendah tidak kena rekening minimum.

    Jadi, misalnya listrik untuk daya 2.200 volt ampere (VA), rekening minimumnya Rp50 ribu. Nah, jika pelanggan pascabayar pemakaian listriknya di bawah Rp50 ribu. Maka, tetap akan dikenakan tagihan sebesar Rp50 ribu.

    Namun, kelebihan listrik pascabayar itu kita tak perlu repot mencari token listrik. Jadi, tak perlu takut listrik mati mendadak karena token habis.

    Simulasi perhitungan tarif listrik

    Tarif listrik ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero). Rumus penghitungan tarif berdasarkan penyesuaian tarif pelanggan non listrik hanya memperhitungkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, harga minyak mentah Indonesia (ICP), dan inflasi. 

    Agar bisa mengontrol penggunaan listrik, ada baiknya untuk memahami cara penghitungan tarif listrik. Hal yang perlu dipahami adalah cara menghitung daya listrik yang digunakan dalam satuan kWh (kilowatt hour).

    Rumus penghitungan kWh = daya alat listrik X lama pemakaian (jam). 

    Total pemakaian listrik untuk seluruh rumah tinggal akan diakumulasikan pengalian watt listrik dengan jam pakai lalu dijumlahkan setiap unitnya.

    Apabila dalam sehari kamu menyalakan 20 buah lampu di rumah selama 12 jam dengan daya rata-rata lampu sebesar 20 watt, maka kWh yang dipakai dalam sehari adalah sebesar (20 watt x 20 pcs x 12 jam) / 1.000* = 4.8 kWh sehari (*dibagi 1.000 karena satuannya dalam kilowatt).

    Kemudian tarif dasar listrik non-subsidi sebesar Rp1.467,28 per kWh, dengan penghitungan tarif biaya lampu dalam sebulan adalah:

    4.8 kWh X Rp1.467,28 X 30 = Rp206.968

    Kamu bisa menghemat penggunaan lampu dengan mengurangi jumlah lampu atau jumlah jam yang kamu pakai. 

    Supaya lebih mudah menghitungnya, yuk gunakan Kalkulator Tarif Listrik berikut ini:

    Lindungi rumahmu dari kerugian akibat kebakaran

    Pernah terpikir apa jadinya jika rumahmu tertimpa musibah kebakaran akibat korsleting listrik atau musibah-musibah lain yang datangnya mendadak? Utamanya yang kita khawatirkan adalah biaya berobat jika ada keluarga di rumah yang cedera, kerusakan barang-barang berharga, dan biaya untuk perbaikan rumah.

    Semua biaya di atas tidak perlu menjadi persoalan jika kamu memiliki asuransi rumah. Dengan adanya manfaat asuransi rumah, semua kerugian finansial dan biaya yang kamu perlu keluarkan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi melalui pemberian uang pertanggungan untuk kamu.

    Menariknya, besaran uang pertanggungan yang akan diterima disesuaikan dengan luas rumahmu. Jadi semakin besar rumah atau semakin kecil rumahmu, kamu akan mendapatkan uang pertanggungan yang sesuai.

    Yuk cari tahu selengkapnya tentang perlindungan bangunan lainnya sesuai kebutuhanmu dengan asuransi properti dari berbagai perusahaan asuransi terkemuka hanya di Lifepal.

    Buat kamu yang punya pertanyaan lain seputar keuangan, silakan tanyakan langsung kepada para ahli yang berpengalaman di bidangnya lewat fitur Tanya Lifepal!

    Pertanyaan terkait tips dan cara menghemat listrik

    Lebih hemat listrik prabayar atau pascabayar?

    Sebenarnya tarif satuan listrik prabayar dan pascabayar adalah sama. Sama halnya dengan nilai konsumsinya. Penggunaan listrik prabayar berarti sesuai dengan token listrik yang dibeli. Jika kamu membeli token Rp100 ribu atau senilai 68,15 kWh, maka sebesar itu pula daya listrik yang kamu bisa gunakan. Jika listrik di rumahmu menggunakan sistem pascabayar, maka kamu tetap akan  dikenakan tagihan sebesar Rp100 ribu untuk pemakaian 68,15 kWh. Namun tentu lebih sulit untuk membatasinya pada sistem pascabayar.

    Kenapa penting untuk punya asuransi rumah?

    Asuransi rumah akan memberikan jaminan ganti rugi secara finansial atas kerusakan yang menimpa rumah. Manfaat lainnya adalah jaminan ganti rugi barang berharga yang rusak akibat kebakaran atau hilang akibat pencurian serta pertanggungan biaya medis jika anggota keluarga mengalami kecelakaan di rumah.