6 Contoh Surat Kuasa yang Benar, Jenis dan Komponen Lainnya
Contoh surat kuasa penting untuk diketahui agar memberi kemudahan dalam penyelesaian berbagai urusan birokrasi ketika kamu tidak dapat hadir secara langsung.
Dengan surat kuasa ini, pelaksanaan urusan kamu dapat tetap berjalan lancar karena ada pihak ketiga yang ditunjuk khusus untuk menangani berbagai kepentingan. Misalnya, ketika hendak mengambil uang di bank, mengambil barang penting di instansi-instansi terkait, bahkan memberi kewenangan penuh mewakili perusahaan.
Jika kamu tertarik membuatnya, kamu dapat menemukan contoh surat kuasa yang bermanfaat dalam artikel berikut.
Apa Itu Surat Kuasa?
Keberadaan surat kuasa sebenarnya telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer). Ketentuan tentang surat yang satu ini tersirat dalam Pasal 1792 KUHPer.
Pasal tersebut menyebut kalau pemberian kuasa merupakan bentuk persetujuan untuk seseorang memberi kekuasaan kepada orang lain untuk melaksanakan sesuatu atas nama orang yang memberi kuasa. Bila dilihat dari Pasal 1793, pemberian kuasa itu bisa melalui sebuah akta umum atau surat yang ditandatangani atau bahkan lisan. Itulah yang kemudian sering disebut sebagai surat kuasa.
Tujuan adanya surat kuasa adalah untuk melimpahkan wewenang dari si pemberi kuasa ke orang lain untuk tujuan-tujuan tertentu. Dipakainya ketika si pemberi kuasa sedang berhalangan.
Namun, kamu sebagai pemberi kuasa harus memastikan diri dahulu bahwa dia memang tidak bisa melakukan wewenangnya, sehingga perlu perwakilan. Misalnya karena sakit, bepergian jauh, atau ada acara tertentu yang membuat kamu tidak bisa menjalankan wewenangnya sendiri.
Pelimpahan kekuasaan itu biasanya diberikan kepada orang-orang yang benar-benar kenal dekat. Misalnya, saudara kandung, bawahan di perusahaan, atau kerabat dekat. Kalau ke orang yang baru dikenal, sangat berisiko disalahgunakan.
Jenis-Jenis Surat Kuasa
Surat pemberian kekuasaan ini dibagi menjadi tiga jenis: personal atau perseorangan, kedinasan, dan khusus atau istimewa. Tiap-tiap jenis surat tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda.
1. Surat kuasa personal (perseorangan)
Kalau kasusnya untuk mengambil dokumen di kantor polisi kayak kasus di atas, kamu hanya perlu surat jenis ini. Bisa juga digunakan untuk pembayaran pajak, bayar listrik, dan lain-lain.
2. Kedinasan
Sementara surat kuasa kedinasan digunakan dalam memberikan wewenang ke seseorang untuk menjadi perwakilan penuh atas suatu lembaga atau perusahaan.
Misalnya saja seorang Manajer Humas perusahaan X diberikan kuasa oleh perusahaan untuk mewakili direktur di pertemuan-pertemuan penting.
3. Istimewa
Beda lagi dengan surat kuasa istimewa, jenis surat yang satu ini biasanya diberikan kepada pengacara atau lembaga bantuan hukum untuk menyelesaikan masalah hukum di pemberi kuasa.
Format Penulisan Surat Kuasa yang Baik dan Benar
Surat yang berisikan pelimpahan wewenang ini harus memiliki isi, maksud, tujuan, dan nama-nama yang bersangkutan secara jelas. Hal ini karena dilihat dari fungsi dan tujuannya yang sangat vital serta patut dipertanggungjawabkan.
Lantas, bagaimana sih format penulisannya yang baik dan benar?
Identitas pemberi kuasa dan penerima kuasa
Surat kuasa harus mencantumkan identitas pemberi kuasa dan penerima kuasa. Semua harus dituliskan dengan lengkap mulai dari nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor KTP/SIM. Jangan lupa pula tuliskan wewenang apa yang diberikan.
Kalimat delegasi kekuasaan
Jangan lupa gunakan kalimat yang bermakna pendelegasian kekuasaan sebagai karakteristik utamanya yang membedakan dengan surat biasa, misalnya “dengan ini memberikan kuasa kepada”.
Agar terhindar dari kesalahpahaman makna dan tujuan pembuatan surat, gunakan kata-kata yang mudah dipahami semua pihak terkait.
Tanda tangan dan materai
Kemudian, di bagian bawah buat kolom tanda tangan untuk di pemberi kuasa disertai materai dan tanda tangan penerima kuasa. Supaya lebih jelas, berikut ini contoh surat kuasa dengan format yang baik dan benar.
Selain format, lebih penting lagi adalah pergunakan bahasa atau kata-kata yang baku dan mudah dimengerti semua orang.
Hal Penting dalam Surat Kuasa yang Baik dan Benar
Ada lima poin yang perlu diterapkan agar surat kuasa yang kamu buat tidak keliru. Coba perhatikan poin-poin berikut.
Contoh-Contoh Surat Kuasa yang Benar
Sebagai panduan agar tidak keliru ketika membuatnya, berikut ini contoh-contoh surat kuasa yang baik dan benar.
1. Contoh surat kuasa perseorangan
Surat pemberian kuasa yang satu ini memiliki format yang singkat dan ringkas. Berikut ini contoh surat kuasa perseorangan.
2. Contoh surat kuasa kedinasan
Selanjutnya adalah contoh surat kuasa yang baik dan benar untuk perwakilan perusahaan atau yang biasa disebut surat kedinasan.
Bedanya dengan surat berjenis personal, surat dinas ini terdapat kop atau logo perusahaan di atasnya, beserta nomor surat.
Selain itu, pembuatan surat pemberian kuasa dengan tujuan kedinasan tidak diperlukan tanda tangan si penerima wewenang, cukup tanda-tangan dari pemberi kuasa, beserta dengan cap resmi perusahaan. Berikut ini contohnya.
3. Contoh surat kuasa bank
Untuk keperluan bank, berikut ini contoh surat kuasa yang benar yang bisa dijadikan panduan pembuatan.
4. Contoh surat kuasa tanah
5. Contoh surat kuasa pengambilan dokumen
6. Contoh surat kuasa klaim asuransi mobil
Surat kuasa klaim asuransi mobil diperlukan saat kamu mengalami kondisi genting dan memerlukan klaim. Misalnya ketika kamu mengalami kecelakaan dan tidak mungkin mengurus klaim sendiri.
Adapun contoh surat kuasa klaim asuransi mobil adalah sebagai berikut:
Apakah Surat Kuasa Bisa Dicabut di Tengah Proses Pelaksanaannya?
Surat kuasa bisa dicabut dalam kondisi tertentu. Terdapat beberapa penyebab umum yang memicu pemberi kuasa untuk membatalkan surat kuasanya, misalnya:
Penting untuk membuat surat pencabutan kuasa untuk menyatakan secara resmi dan diberikan kepada penerima kuasa atau pihak-pihak terkait di dalam surat kuasa terdahulu. Tindakan ini dinilai sangat krusial jika berkaitan dengan transaksi atau pemindahan barang berharga.
Pada momen yang penting, pemberi kuasa dapat langsung memberikan surat pencabutan kuasa kepada pihak ketiga jika dirasa perlu untuk menghentikan proses pekerjaan secepatnya.
Terkecuali jika pada surat kuasa sudah terdapat penentuan tanggal atau muatan pekerjaan sebagai masa kedaluwarsa atau tanda pengakhirannya. Dengan begitu, semua pihak terkait pun dapat langsung mengenali batas waktu surat kuasa tersebut.
Dalam membuat surat pencabutan kuasa, pihak pemberi kuasa tidak membutuhkan otorisasi atau persetujuan dari siapa pun.
Contoh Surat Pencabutan Kuasa
Surat pencabutan kuasa juga perlu dibuat dengan perhatian khusus. Berikut ini contoh surat pencabutan kuasa yang baik dan benar.
1. Surat pencabutan kuasa atas wewenang kepada orang lain
2. Surat pencabutan kuasa atas penggunaan kartu kredit bank oleh instansi swasta
Itu tadi contoh-contoh surat kuasa yang benar yang bisa dijadikan referensi saat ingin membuatnya. Tentunya, masih banyak contoh-contoh surat kuasa lainnya sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti:
Apa pun surat kuasa yang dibuat, ingatlah untuk menggunakan kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti banyak orang.
Selain itu, jangan sembarangan pula memberikan kuasa ke orang-orang atau instansi yang masih asing atau baru kita kenal. Lebih baik ke kerabat terdekat, keluarga, atau rekan kerja yang sudah bekerja bersama bertahun-tahun.
Tips dari Lifepal! Mengetahui contoh surat kuasa sangat bermanfaat untuk kamu yang membutuhkannya. Selain surat kuasa, penting juga untuk kamu memiliki proteksi seperti asuransi mobil yang akan melindungi kendaraan kesayangan.
Asuransi mobil memberikan proteksi terhadap risiko yang mungkin terjadi, bahkan akan menanggung kerusakan yang terjadi pada kendaraan kamu dan pada pihak ketiga yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Cari tahu di Lifepal daftar asuransi kendaraan terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri pilihan polis dan manfaat pertanggungan yang ditawarkan. Jika belum memilikinya, bisa mengetahui kisaran premi yang ditawarkan dan membandingkannya dari berbagai brand asuransi mobil berikut ini:
FAQ Seputar Contoh Surat Kuasa
- Walau sebagian surat kuasa tidak mewajibkannya, lebih baik untuk mencantumkan tanggal pembuatan surat kuasa pada apa pun jenis surat kuasa yang digunakan.
- Selalu ingat untuk membubuhkan tanda tangan dari kedua pihak, yaitu pemberi kuasa dan penerima kuasa di dalam surat kuasa terkait.
- Jika kita menunjuk pengacara pribadi untuk membuat surat kuasa, kita tidak membutuhkan nomor surat. Namun, kalau kita ingin membuat surat resmi, salah satu syaratnya adalah harus punya nomor surat.
- Yang menjadikan surat kuasa menjadi sah dan resmi adalah pemberian cap dari lembaga hukum, perusahaan, atau instansi terkait.
Pemberian kuasa yang terkait dengan pengambilan/pembelian/penjualan atau pemindahan barang-barang berharga sebaiknya diserahkan kepada pihak keluarga terdekat. Misalnya, pemberian surat kepada suami/istri, anak, saudara kandung, atau pihak tepercaya lainnya demi menghindari terjadinya penipuan.