Pasca-Pelantikan Presiden, Begini Kondisi Dunia Saham Menurut Pakar

pelantikan presiden

Pelantikan presiden Indonesia periode 2019 hingga 2024 telah berlangsung pada 20 Oktober 2019 lalu. Pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden mengalahkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

“Kita bersyukur proses pelantikan berjalan baik, khidmat, dan juga penuh agung,” kata Jokowi saat ditanyai media di Istana Negara, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Berita Satu.

Selain sumber daya manusia dan infrastruktur, salah satu fokus utama yang terus dikebut pemerintah adalah sisi peningkatan ekonomi secara keseluruhan.

Berbicara mengenai ekonomi, pasti erat kaitannya dengan dunia saham yang setiap harinya terus bergejolak. Entah itu karena isu di dalam negeri maupun permasalahan mancanegara seperti Amerika Serikat dan China.

Lantas, gimana sih kondisi dunia saham pascapelantikan presiden? Pengamat pasar modal Rivan Kurniawan memberikan pandangannya:

Di bandingkan lima tahun lalu, dampaknya lebih besar mana sih?

Pelantikan presiden
Di bandingkan lima tahun lalu, dampaknya lebih besar mana sih? (Instagram/@sekretariat.kabinet)

Dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi, tentunya proses politik memiliki pengaruh terhadap kondisi pasar modal Tanah Air, begitu pun proses pelantikan presiden yang sudah terjadi kemarin. 

Namun, menurut Rivan Kurniawan ada perbedaan antara terpilihnya Jokowi di periode kedua ini dengan yang pertama.

“Dengan dilantiknya Pak Jokowi ini mungkin efeknya gak sebesar pada 2014 lalu. Kenapa? Karena tahun 2014 lalu Pak Jokowi ini adalah pendatang baru, sedangkan sekarang ini adalah petahana,” katanya kepada Lifepal di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, 30 Agustus 2019 lalu.

“Jadi surprise efeknya ke dunia saham menjadi lebih kecil di bandingkan pada periode pertama,” sambungnya.

Sebaliknya, bila yang terpilih paslon nomor urut 2, tentunya bakal memiliki efek yang lebih besar terhadap pasar modal. Hanya saja, sulit diketahui dampaknya lebih condong ke arah positif atau negatif.

Baca juga: Mau Dapat Rp 1 Juta Seminggu? Ini 6 Triknya

Di bandingkan momen pelantikan presiden, isu resesi global lebih memainkan peran penting

Pelantikan presiden
Di bandingkan momen pelantikan presiden, isu resesi global lebih memainkan peran penting

Efek yang lebih terasa mungkin akan disebabkan isu perlambatan ekonomi yang bakal dialami sebagian negara di dunia pada tahun 2020 nanti.

Sebetulnya pemerintah sudah berusaha mencoba mengurangi dampak negatif dari Resesi global dengan cara menurunkan suku bunga acuan pada Agustus 2019 sebanyak 25 basis poin ke 5,5 persen, dan pada September 2019 kembali turun 25 basis poin ke 5,25 persen. 

“Ketika penurunan suku bunga tidak mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih positif, ya maka biasanya media akan mengupas tentang potensi Resesi tadi. Nah pada saat itulah, mungkin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal terkoreksi lebih tajam,” jelas Rivan.

Jadi apakah bakal bullish atau bearsih?

Pelantikan presiden
Jadi apakah bakal bullish atau bearsih?

Seperti halnya prakiraan cuaca, kondisi pasar modal Tanah Air ke depannya masih belum bisa diketahui pasti apakah bakal bullish ataupun bearish.

Namun dari penuturan Rivan Kurniawan bisa diambil kesimpulan, resesi global lebih mengambil peran penting dalam iklim dunia pasar modal ke depannya. 

Jadi, untuk kamu yang lagi bingung ataupun takut bakal merugi, bisa terus memantau informasi setiap harinya dan gak termakan isu yang menyebabkan situasi semakin kurang baik.

Itulah sedikit informasi mengenai dampak proses pelantikan presiden terhadap dunia saham. (Editor: Chaerunnisa)