Daripada Menghabiskan Uang Buat Pesta Pernikahan Mewah, Alihkan Dananya Buat 5 Hal Ini

Gumuk-pasir-jogja-blog

Banyak orang bilang bujet nikah bikin pusing. Katering sekian, busana sekian, sewa gedung sekian, dan seterusnya.

Maaf saja, itu adalah pemikiran jadul alias jaman dulu.

Memang, segala pengeluaran itu harus dipikirkan baik-baik biar bujet nikah gak membengkak. Tapi kenapa harus pusing menyambut momen membahagiakan itu? Menikah merupakan momen penting yang diingat seumur hidup.

Meski begitu, bukan berarti perayaannya kudu serba mewah dan menguras saldo di rekening. Apalagi sampai ambil utang kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA).

Yang paling penting dari pernikahan adalah maknanya. Bagaimana kita mengikat diri dalam persekutuan suci dengan pasangan, serta merayakannya bersama orang-orang terdekat.

Makanya, gak perlu pusing mikirin bujet nikah. Ketimbang jorjoran menggelar pesta mewah, mending bujet nikah dialokasikan untuk hal-hal ini:

1. Honeymoon ke destinasi impian

pesta pernikahan mewah
Pilih pesta pernikahan mewah atau bulan madu mewah nih? (originaltravel.co.uk/collections/honeymoons/original travel)

Perjalanan bulan madu ke destinasi impian tentunya bakal sangat berkesan buat pasangan yang baru nikah. Coba bicarakan kira-kira mau honeymoon ke mana.

Bujet nikah bisa diirit-irit untuk kemudian dialokasikan ke biaya bulan madu. Uang sewa gedung yang bisa sampai Rp 20-30 juta itu sama dengan ongkos akomodasi 2 minggu liburan di Eropa Barat, lho.

2. Beli rumah

Tergantung besar-kecilnya bujet nikah, duit itu bisa diputar balik jadi biaya beli rumah. Atau setidaknya ya buat persekot alias down payment (DP) rumah.

Ini terutama kalau belum punya rumah sendiri, ya. Daripada kikuk numpang di rumah mertua atau orang tua, kenapa gak pakai bujet nikah buat mewujudkan impian punya rumah sendiri?

3. Investasi

Sudah bukan zamannya lagi khawatir akan investasi, apalagi bingung. Generasi muda sekarang mesti memikirkan bagaimana cara mengolah harta agar lebih berkembang. Caranya, investasi.

Bujet nikah bisa diinvestasikan buat reksa dana, misalnya. Atau mau yang simpel dulu sambil belajar, bisa didepositokan sebagian. Bila sudah berinvestasi sebelum nikah, bisa diversifikasi produk.

Contohnya dulu investasi reksa dana, sekarang ditambah deposito, emas, atau lainnya. Namun tentunya keputusan berinvestasi mesti dilatari pengetahuan tentang jenis investasi yang akan dilakoni, bukan asal menaruh duit.

4. Beli kendaraan pribadi

Kendaraan pribadi di sini terutama mobil ya. Sebab, mobil bisa digunakan beramai-ramai sekeluarga. Juga untuk perjalanan jarak jauh.

Sepeda motor pun bisa bila sebelumnya gak punya. Intinya adalah keberadaan transportasi pribadi setelah nikah itu bisa menunjang kehidupan bersama.

Misalnya bisa berangkat kerja berboncengan berdua naik motor. Selain lebih mesra, ke kantor pakai motor bisa lebih cepat. Terlebih bila jauh dari jangkauan angkutan umum.

5. Bikin usaha

pesta pernikahan mewah
Dipakai modal bikin coffee shop aja, ga usah yang gede-gede yang penting di bikin nyaman aja (cafe/qubicle)

Ini nih kalau yang punya jiwa entrepreneur. Daripada menghamburkan tabungan hanya buat acara sehari semalam, mending dana itu dipakai buat merintis usaha.

Misalnya salah satu pihak, entah suami entah istri, memutuskan berhenti kerja setelah nikah untuk berfokus buka usaha. Nah, bisa deh bujet nikah digoyang jadi modal usaha. Ketimbang utang sana-sini, ya to?

Atau jika sudah punya usaha, dana itu dapat digunakan sebagai penambah daya. Syukur-syukur bisa ditambah juga dari dana sumbangan tamu.

Generasi saat ini mestinya bisa lebih cerdik menyikapi tradisi, termasuk dalam pernikahan. Apalagi generasi milenial, yang diprediksi sulit punya rumah sendiri akibat situasi ekonomi dan pasar properti saat ini.

Bujet nikah semestinya bisa ditekan seminimal mungkin, mengingat masa depan rumah tangga masih panjang ke depan. Fondasi keuangan kudu dipastikan kokoh untuk menyangga rumah tangga.

Siapa yang sedang berencana menikah? Yuk, cerdas mengelola keuangan.