Deflasi: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Dampaknya

pengertian dan dampak deflasi

Banyak fenomena dalam perekonomian yang layak untuk diketahui dan dikenali mengingat kehadirannya bisa saja berdampak bagi kehidupan kita secara langsung maupun tidak langsung. 

Pernahkah mendengar istilah deflasi? Nah, itulah salah satu fenomena dalam perekonomian yang bisa berdampak pada keberlangsungan dunia perekonomian. Simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian deflasi

Deflasi memang terdengar agak asing bagi kita yang bukan berasal dari dunia perekonomian walau sering dibahas pula di siaran berita dan media massa. Sebenarnya apa itu deflasi? 

Deflasi adalah sebuah keadaan di mana harga barang terus-menerus turun dalam waktu yang singkat. Penurunan barang ini umumnya diiringi dengan turunnya upah para pekerja. Walaupun demikian, penurunan harga membuat konsumen sumringah, pasalnya mereka bisa menghemat pengeluaran.

Namun nyatanya, kondisi ini bisa menjadi salah satu indikasi terhadap kekacauan ekonomi. Dalam hal ini, deflasi harus segera diatasi demi menghindari permasalahan ekonomi yang berkelanjutan.

Pengertian deflasi menurut para ahli

Menurut Ekonom Stacia E.H. Sitohang, deflasi merupakan peristiwa di mana secara umum harga suatu barang mengalami penurunan. Deflasi kebalikan dari inflasi yang terkadang para ahli juga menyebutnya sebagai disinflasi.

Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertulis, deflasi adalah penambahan nilai mata uang dengan beberapa upaya. Seperti, pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun. 

Gejala perekonomian yang terdampak dari peristiwa tersebut adalah penurunan produksi, langkanya lapangan kerja, rendahnya daya beli masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa peristiwa jatuhnya harga-harga barang dalam periode tertentu dan terus-menerus yang dibarengi dengan bertambahnya nilai uang, sebab kurangnya jumlah uang yang beredar. Dengan kata lain, tingginya permintaan uang dalam jumlah banyak di kalangan masyarakat.

Jika hal ini terjadi dalam kurun waktu yang lama, dikhawatirkan perputaran ekonomi akan lesu. Akan banyak ditemukan produk-produk yang ditarik perusahaan. Bahkan, fatalnya akan banyak ditemukan perusahaan yang gulung tikar.

Faktor penyebab deflasi

Perekonomian memang memiliki pergerakan dan dinamika tersendiri. Pergerakannya bisa menyebabkan efek tertentu, begitupun dengan deflasi. Lalu, apa saja faktor penyebabnya?

1. Masifnya hasil produksi yang sama

Untuk meningkatkan persaingan, biasanya perusahaan akan berlomba-lomba meningkatkan produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan untuk merebut hati banyak konsumen. Dalam hal ini, perusahaan akan menempuh jalan untuk menekan harga hingga yang terendah demi memenangkan persaingan.

2. Turunnya permintaan hasil produksi

Banyaknya produk yang dihasilkan oleh produsen tertentu tidak diiringi dengan penghitungan jumlah hasil produksi yang tepat. Produsen bisa memproduksi barang yang disesuaikan dengan permintaan konsumen untuk menyiasatinya.

3. Turunnya jumlah uang yang beredar

Siapa sangka turunnya jumlah uang yang beredar ternyata bisa menyebabkan deflasi. Hal tersebut dikarenakan banyak orang yang berlomba-lomba mendapatkan bunga simpanan tinggi yang ditawarkan bank. Masyarakat akan menabungkan uangnya ke bank ramai-ramai sehingga peredarannya langka dan berkurang.

4. Meningkatnya persediaan barang yang ditawarkan

Permintaan jumlah permintaan di pasar menyebabkan produksi barang meningkatkan walaupun terkadang fakta menunjukkan situasi yang berbeda. Penghitungan dan orientasi yang tepat turut menyumbang terjadinya deflasi, produsen tidak lagi memikirkan jumlah permintaan barang tersebut. 

Permintaan masyarakat yang menurun akan suatu barang akhirnya akan membuat produsen kalang kabut memikirkan cara menghabiskan barang jualannya.

Dampak deflasi dalam kehidupan masyarakat dan negara

Deflasi juga mempunyai dampak yang berpengaruh pada kondisi perekonomian bisnis dan perusahaan bahkan negara. 

1. Dampak positif deflasi

  • Nilai mata uang menguat.
  • Kesadaran untuk menabung di kalangan masyarakat meningkat.
  • Meningkatkan perilaku hidup hemat.
  • 2. Dampak negatif deflasi

    Terjadinya PHK

    Deflasi adalah sebuah keadaan ketika harga barang terus-menerus turun dalam waktu yang singkat. Penurunan barang ini akan diiringi dengan turunnya upah para pekerja. Apalagi, perusahaan akan mengurangi pengeluaran salah satunya upah tadi. Cara lain adalah memberikan PHK atas sebagian pekerjanya yang dianggap kurang maksimal.

    Investasi dan harga saham menurun

    Jika kerugian merajalela, maka para investor akan menarik modalnya atas dasar kekhawatiran tidak dapat untung. Maka, hal ini sangat rentan bagi keberlangsungan suatu bisnis.

    Pendapatan sektor bisnis turun

    Deflasi menyebabkan pelaku bisnis berlomba-lomba menekan harga jual untuk menarik hati konsumen. Hal tersebut akan menurunkan untung bisnis dan jika terjadi terus-menerus, maka bukan tidak mungkin lalu lintas bisnis dan aktivitasnya mandek.

    Bagaimana upaya mengatasi deflasi?

    Walaupun terdengar darurat, namun ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi deflasi, yaitu:

    1. Menerapkan kebijakan moneter

    Kebijakan moneter bisa dilakukan oleh bank sentral untuk meningkatkan jumlah peredaran uang di masyarakat. Kebijakan ini akan memberlakukan politik diskonto sebagai upaya menurunkan tingkat suku bunga yang ada sehingga masyarakat lebih memilih menarik uangnya dari bank.

    2. Menerapkan kebijakan nonmoneter

    Cara ini digadang-gadang sebagai cara paling efektif untuk mengentaskan deflasi. Kebijakan ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di kalangan masyarakat.

    3. Menurunkan tingkat suku bunga

    Suku bunga yang tinggi menjadi keuntungan bagi nasabah bank sebagai investor berdasarkan perhitungan nilai ekonomis dalam waktu tertentu. Dengan turunnya tingkat suku bunga, maka diharapkan investor akan menarik uangnya dan memilih mencari keuntungan di sektor bisnis konvensional. Dengan begitu, jumlah uang yang beredar akan bertambah.

    4. Menerapkan kebijakan fiskal

    Kebijakan fiskal berada di tangan pemerintah untuk mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik atau yang diinginkan dengan mengubah dan memperbarui penerimaan dan pengeluaran. 

    Tujuan kebijakan fiskal sangatlah vital sebagaimana kita bisa mencapai kestabilan perekonomian, memacu pertumbuhan ekonomi, mendorong laju investasi, membuka kesempatan kerja yang luas, mewujudkan keadilan sosial, dan menjaga harga barang/jasa agar terhindar dari deflasi.

    Apa perbedaan inflasi dan deflasi?

    Inflasi dan deflasi merupakan dua istilah ekonomi yang saling berkaitan satu sama lain. Kendati demikian, hubungan keduanya tentu saja bertolak belakang.

    Kata kunci dari perbedaan keduanya terletak pada harga suatu barang yang berubah di periode tertentu secara umum dan terjadi terus-menerus. Perubahan harga barang ini juga berbanding lurus dengan perubahan nilai uang.

    Inflasi adalah suatu peristiwa di mana meningkatnya harga-harga barang secara umum di periode tertentu yang terjadi secara terus-menerus. Hal ini berdampak kuat dengan menurunnya nilai uang karena terlalu banyak jumlah yang beredar di masyarakat. 

    Dampak lain pada dunia bisnis adalah naiknya biaya harga bahan baku dan upah pekerja yang membuat biaya produksi melambung naik. Biasanya, inflasi akan terjadi di perayaan hari raya tertentu.

    Berbanding terbalik dengan inflasi. Deflasi merupakan suatu peristiwa di mana menurunnya harga-harga barang secara umum di periode tertentu yang terjadi secara terus-menerus. Dampak terkuat yang terjadi dari deflasi yakni nilai uang jadi bertambah karena kurangnya peredaran uang di masyarakat. 

    Dapat dikatakan pula sebagai momen disinflasi atau defisit rupiah. Di Indonesia, biasanya deflasi dipicu dari peraturan yang dikeluarkan Bank Indonesia dalam menjalankan program hemat anggaran. Atau, bisa juga terjadi pada saat pemerintah menjalankan program untuk meniadakan pajak barang dan jasa.

    Baik inflasi maupun deflasi, keduanya tentu saja menimbulkan dampak positif dan negatif tersendiri. Persamaan dari keduanya hanya satu, yakni bila terjadi maka kita akan mengalami permasalahan ekonomi yang harus segera diatasi.

    Deflasi memiliki efek tersendiri bagi perekonomian. Kehadirannya bisa mengancam banyak orang, pebisnis maupun pekerja bahkan negara. Informasi di atas bisa dijadikan referensi untuk menambah pengetahuan seputar deflasi, pengertian, penyebab, dampak, dan upaya yang bisa dilakukan untuk menekannya.