Cara Mengatur Gaji Bulanan Supaya Tabungan Selalu Penuh

Diperlukan ketelitian dalam mengatur keuangan setiap bulan (Shutterstock).

Gimana ya cara mengatur gaji bulanan supaya selalu tersisa uang buat ditabung? Cukup banyak orang yang hingga saat ini masih sulit memiliki tabungan.

Selalu ada aja alasan kenapa sulit menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan buat ditabung. Padahal, menabung itu faktanya menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kondisi keuangan stabil dan menghindarkan diri dari masalah keuangan.

Usut punya usut, kesulitan banyak orang buat menabung diakibatkan penghasilan bulanan yang telah habis sebelum waktu gajian tiba. Jangankan sebelum waktu gajian tiba, ada lho yang gak sampai dua minggu saldo rekeningnya telah menipis. Apa gak miris tuh?

Itulah kenapa perencanaan keuangan itu penting dan berperan dalam menghindarkan kita dari masalah keuangan, termasuk menghindarkan dari jeratan utang.  Nah, gimana cara mengatur gaji bulanan yang efektif tanpa perlu menggunakan hitung-hitungan yang rumit? Berikut ini cara-caranya.

1. Mulailah dengan menyusun bujet dengan rumus 50/30/20

Uang gaji (Shutterstock).
Uang gaji (Shutterstock).

Cara mengatur gaji bulanan yang tepat dimulai dengan menyusun bujet terlebih dahulu. Sekalipun udah mengetahui betapa pentingnya memiliki bujet, ada aja lho orang-orang yang gak memiliki bujet dengan alasan gak mau ribet dengan hitung-hitungan.

Sebenarnya, ada rumus menyusun bujet yang simpel dan mudah diaplikasikan, yaitu rumus 50/30/20. Apa itu rumus 50/30/20?

Rumus 50/30/20 adalah rumus pembagian penghasilan ke tiga bagian, yaitu 50 persen buat kebutuhan sehari-hari, 30 persen buat diri sendiri (termasuk kredit ataupun hiburan), dan 20 persen buat tabungan dan investasi.

2. Ada utang jangka pendek? Prioritaskan buat segera dilunasi

Billing utang (Shutterstock).
Billing utang (Shutterstock).

 

Dari rumus 50/30/20 di atas, kamu memiliki pos alokasi pengeluaran sebesar 30 persen dari penghasilan buat membayar kredit atau cicilan. Gunakan pos tersebut buat melunasi utang ataupun cicilan yang masih ada.

Tetapkan pembayaran cicilan atau utang sebagai prioritas dalam pengaturan keuangan. Memiliki utang itu pada dasarnya gak salah selama bisa dikelola dengan baik.

Menetapkan pembayaran utang sebagai prioritas menjadi langkah yang tepat dalam cara mengatur keuangan yang baik.

3. Batasi pengeluaran dan tahan diri buat gak menggunakan sisa penghasilan

Batasi pengeluaran yang ada (Shutterstock).
Batasi pengeluaran yang ada (Shutterstock).

Penerapan rumus 50/30/20 secara disiplin membuat kamu memiliki sisa penghasilan sebesar 20 persen tiap bulannya. Sisa penghasilan 20 persen ini seperti dikemukakan di atas berfungsi sebagai dana tabungan ataupun investasi.

Nah, tiap bulannya kamu punya dana tabungan, bukan? Gak cukup sampai di situ lho. Godaan belanja kadang bisa bikin kamu khilaf lalu memakai dana tabungan yang ada.

Di sinilah kamu harus bisa menahan diri dengan mengatakan, “‘Kalau gak menabung, nantinya bisa jatuh miskin.” Pokoknya, tanamkan dalam pikiranmu kata-kata menakutkan sehingga kamu enggan membelanjakan dana tabungan.

4. Lacaklah pengeluaran dengan memasukkannya ke daftar pengeluaran

Membuat daftar belanjaan (Shutterstock).
Membuat daftar belanjaan (Shutterstock).

Uang yang kamu habiskan sebagai pengeluaran sebaiknya dicatat dalam daftar pengeluaran agar nantinya bisa dilacak. Kamu bakal bingung dalam menentukan sampai di mana batas pengeluaranmu kalau gak punya daftar pengeluaran.

Perbarui selalu daftar pengeluaran tersebut tiap kali kamu belanja. Lebih baik lagi kalau kamu menyertakan pula bukti belanja.

5. Kalau pun harus kredit, hindari membayar cicilan lebih dari 30 persen tiap bulannya

Belanja dengan kartu kredit (Shutterstock).
Belanja dengan kartu kredit (Shutterstock).

Membayar dengan cara kredit gak melulu harus dihindari. Ada kalanya kamu mau gak mau membayar apa yang kamu belanjakan secara kredit. Namun, pastikan pembayaran kredit tiap bulannya gak melebihi batas.

Berdasarkan rumus 50/30/20, alokasi buat pembayaran kredit sebesar 30 persen dari gaji. Itu berarti batas kamu dalam membayar cicilan sebesar 30 persen dari gaji. Lebih dari itu bisa membahayakan kondisi keuangan.

Cara mengatur gaji bulanan yang telah dijelaskan di atas bisa aja gak berguna kalau gak dijalankan dengan disiplin. Kunci keberhasilan perencanaan keuangan adalah kedisiplinan. Dengan disiplin, tujuan-tujuan keuangan yang kamu buat bisa terwujud. (Editor: Winda Destiana Putri).