Diversifikasi Investasi itu Apa Sih? Yuk, Cari Tahu di Sini

manfaat diversifikasi investasi

Diversifikasi investasi merupakan salah satu strategi yang harus dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian yang akan kamu hadapi.

Karena itu, para pakar menyarankan agar saat kamu memutuskan untuk menggelontorkan danamu buat investasi, maka kamu juga harus memikirkan untuk melakukan diversifikasi investasi.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum paham apa itu diversifikasi investasi. Padahal dengan melakukan diversifikasi, maka akan meminimalkan kemungkinan duit kamu ludes akibat harga pasar saham yang merosot.

Oleh karena itu kamu disarankan untuk memahami diversifikasi agar investasi yang telah kamu jalani saat ini mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Apa itu diversifikasi investasi?

Saat berbicara soal investasi, maka kamu tentu udah gak asing lagi dengan istilah don’t put your eggs in one basket. Secara harfiah diartikan sebagai jangan meletakkan telur-telurmu dalam satu keranjang.

Maksudnya di sini adalah jika semua telur ditaruh dalam satu keranjang dan keranjang itu jatuh, maka telur-telur tersebut akan pecah semua. Begitu juga dengan investasi, jangan mengalokasikan danamu hanya pada satu instrumen investasi saja. Hal itulah yang disebut diversifikasi investasi.

Jadi, diversifikasi investasi itu adalah proses mengurangi risiko investasi dengan tidak fokus ke satu instrumen saja tapi harus disebar ke beberapa investasi yang berbeda.

Selain itu, diversifikasi juga menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh para pakar untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.

Dengan investasi di berbagai instrumen maka akan menghasilkan rata-rata keuntungan yang lebih tinggi. Selain itu, dapat meminimalkan risiko yang lebih rendah dibanding hanya fokus pada satu instrumen saja.

Jadi, tempatkan telur-telur kamu ke dalam beberapa keranjang. Saat satu keranjang investasi milikmu jatuh, kamu masih memiliki beberapa keranjang lainnya. Dengan begitu, kerugiannya tidak terlalu besar.

Contoh kasus

Pernahkah kamu melihat sebuah perusahaan yang bisnis utamanya adalah properti, tapi ia memiliki anak perusahaan di bidang otomotif atau fashion? Nah, diversifikasi itu kurang lebih seperti itu.

Jadi, misalnya kamu memiliki tiga reksadana saham, A, B, dan C di perusahaan yang berbeda. Apakah itu termasuk diversifikasi investasi?

Jawabannya tidak! Karena walaupun kamu kamu memiliki saham di perusahaan yang berbeda. Tapi kamu hanya investasi di satu jenis instrumen saja yaitu reksadana saham.

Nah, umumnya reksadana saham itu berhubungan dengan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Jadi, ketika IHSG turun, maka reksadana saham juga akan mengalami penurunan. Kalau seluruh investasi kamu adalah reksadana saham, maka ketiganya akan mengalami penurunan.

Oleh karena itu, diversifikasi investasi yang dimaksud di sini adalah saat kamu memiliki reksadana saham, maka sebaiknya kamu juga menggelontorkan uang ke instrumen lain seperti saham, obligasi, p2p lending, dan lainnya.

Dengan begitu, saat reksadana saham mu anjlok, maka masih ada investasi lain yang akan menopangmu. Jadi, uangmu gak akan benar-benar habis tak tersisa dan tetap mendapat keuntungan dari produk investasi lain.

Selain investasi, ada juga diversifikasi penjualan

Diversifikasi juga bisa dikatakan sebagai salah satu strategi korporat (perusahaan) dalam meningkatkan jumlah penjualan dengan sistem produk baru dan pasar yang baru. Pemilik bisnis tentu dengan mudahnya mengembangkan serta memperluas usahanya hingga bisa masuk disegmentasi pasar yang baru dari industri bisnis yang ada.

Seorang tokoh ilmu bisnis, Harberg dan Rieple, mengungkapkan bahwa ada beberapa tujuan perusahaan yang melakukan diversifikasi, di antaranya:

1. Pertumbuhan dan nilai tambah

Pertumbuhan dan nilai tambah akan terpenuhi jika investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan. Keuntungan yang seperti apa? Misalnya, mengakuisisi perusahaan yang memiliki sumber daya strategis bagi perusahaan seperti pemasok bahan baku utama atau distributor yang telah memiliki saluran distribusi luas. 

Diversifikasi seperti ini tentu saja dapat memberikan pertumbuhan dan nilai tambah secara tidak langsung untuk perusahaan yang diakuisisi.

2. Meminimalkan dampak risiko

Dengan berinvestasi pada beberapa jenis usaha akan meminimalkan dampak risiko. Sebab, risiko yang didapatkan di satu usaha tidak akan berpengaruh total terhadap perusahaan karena dapat diimbangi oleh return dari usaha yang lain.

3. Mencegah pesaing

Penguasaan usaha yang dimiliki sumber daya strategis, selain dapat memberikan pertumbuhan nilai tambah juga dapat mencegah penguasaan oleh pesaing bisnis.

4. Mencapai sinergi

Kombinasi antara segmen usaha yang satu dengan yang lainnya diharapkan memiliki kemampuan untuk mencapai sesuatu yang tidak mungkin dicapai bila usaha tersebut bekerja secara sendiri.

5. Mengendalikan pemasok dan distributor

Tujuan dari mengendalikan pemasok dan distributor adalah untuk memudahkan perusahaan mengendalikan mutu dan harga hingga bisa bersaing.

6. Memenuhi Ambisi dari Personel Manajer

Terakhir, hal ini berkaitan dengan penghargaan yang akan diterima manajer. Saat perusahaan melakukan diversifikasi usaha, tentu saja ruang lingkup tugas manajer akan semakin besar.

Nah, itu sedikit penjelasan tentang diversifikasi investasi yang memang harus banget kamu lakukan biar gak rugi-rugi banget saat salah satu investasimu mengalami penurunan.

Bahkan, miliarder yang kaya berkat investasi yakni Warren Buffett mengatakan,“Diversification is protection against ignorance. It makes little sense if you know what you are doing.”

Jadi, diversifikasi investasi itu bertindak sebagai sebuah proteksi dari kebodohan, jika gak ingin ada hal buruk yang terjadi sama kamu, maka kamu harus meminimalkannya dengan memiliki semua jenis investasi yang sesuai dengan kemampuanmu.

Karena itu, saat kamu memutuskan untuk terjun investasi dan sudah menentukan instrumen apa yang kamu pilih. Jangan lupa juga untuk memilih instrumen lain agar keuntungan investasi yang kamu dapatkan semakin maksimal. Yuk, mulai investasi dari sekarang demi masa depan yang lebih baik. (Editor: Winda Destiana Putri).