Menteri Perdagangan Lobi China Tingkatkan Ekspor Produk Indonesia

Menteri-Perdagangan-WB-2

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita menyampaikan, Indonesia dan China akan meningkatkan kerja sama perdagangan. 

Hal ini disampaikan pada pertemuan bilateral antara Mendag Enggar dengan Executive Deputy Director of the Administrative Committee of Guangxi Pingxiang Integrated Free Trade Zone Wang Fanghong. 

Pertemuan dilakukan di sela-sela persiapan pameran China-ASEAN Expo ke-16 di Pingxiang, Guangxi.

“Ini merupakan awal kerja sama yang baik. Kita harap kerja sama ini dapat meningkatkan ekspor produk-produk potensial Indonesia dan mengisi pasar-pasar di China,” ujar Mendag Enggar dalam keterangan resmi.

Mendag menjelaskan pertemuan kali ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan Mendag sebelumnya dengan Menteri General Administration of Customs (GACC) di Beijing beberapa waktu lalu yang membahas tentang daerah perdagangan bebas di China.

Menurut Mendag, zona perdagangan bebas di dua provinsi yaitu Guangxi dan Fujian dapat menjadi pintu masuk bagi produk sarang burung walet setengah jadi. Lalu produk buah-buah dan produk lainnya ke China. 

Hal tersebut dikarenakan dua provinsi tersebut memiliki kekhususan sebagai zona perdagangan bebas.

“Kota Pingxiang di Provinsi Guangxi dan Provinsi Fujian mendapat kekhususan dari pemerintah China sebagai daerah ekonomi spesial. Kedua kota tersebut dapat menerima berbagai komoditas yang kemudian akan diolah dan menjadi pintu masuk ke pasar China. Komoditas Indonesia dapat masuk melalui jalur darat dan laut,” tandas Mendag.

Pada kesempatan ini, Mendag juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Edible Bird’s Nest Processing Project Settled In antara pemerintah China dan perwakilan perusahaan FKS Group dari Indonesia. 

Penandatangan Kerja Sama

Penandatanganan dilakukan oleh Executive Deputy Director of the Administrative Committee of Guangxi Pingxiang Integrated Free Trade Zone Wang Fanghong dan Edy Kusuma dari perusahaan FKS Group.

Sebelumnya, Mendag bersama Wang Fanghong mengunjungi perbatasan darat China dan Vietnam di Pingxiang yang merupakan rute jalan darat masuknya komoditas dari negara-negara ASEAN seperti Thailand dan Vietnam ke China.

“Kita harus bisa mengoptimalkan potensi ekspor produk Indonesia ke China. Karena China memberi kesempatan pada Indonesia untuk memasukkan berbagai produknya ke China. Peluang inilah yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” pungkas Mendag.

Pada pertemuan ini, Mendag juga mempromosikan Trade Expo Indonesia ke-34 yang akan diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibiton (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang pada 16—20 Oktober 2019.

Tercatat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan Indonesia dan China terus melebar. Karena nilai perdagangan ekspor dari Indonesia ke China menurun lebih dalam ketimbang impor dari China ke Indonesia.

Tercatat, nilai ekspor Indonesja Januari-Mei 2019 hanya sebesar US$ 9,55 miliar. Padahal, ekspor periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 10,25 miliar. 

Kemudian, penurunan impor dari China ke Indonesia lebih rendah, yaitu hanya sekitar US$ 330 juta dari US$ 18,36 miliar menjadi US$ 18,03 miliar.

Editor: Ayyi Achmad Hidayah