Pengertian Ethereum – Sejarah, Cara Beli, dan Kelebihannya

ethereum adalah

Instrumen investasi kini makin beragam. Setelah investasi pasar modal yang kini sangat jamak dilakukan anak muda di Tanah Air, giliran instrumen mata uang digital seperti cryptocurrency yang mulai diminati. 

Investasi lewat mata uang kripto memang cukup menjanjikan keuntungan. Dalam beberapa tahun terakhir, harga mata uang kripto memang tercatat menanjak sangat tinggi. Meski dalam beberapa bulan terakhir hingga semester I 2021 ini harganya kembali merosot, jika dilihat dalam kurun waktu 3-5 tahun investasi kripto masih menjanjikan. 

Dari ribuan jenis mata uang kripto yang ada di dunia, Bitcoin tentu yang paling tersohor. Tapi tahukah kamu ada jenis uang kripto lain yang juga menawarkan cuan? 

Salah satunya adalah Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua di dunia setelah Bitcoin. Uang kripto yang satu ini juga sudah diakui oleh Bappebti sebagai salah satu aset kripto yang boleh diperdagangkan, tetapi dilarang sebagai alat pembayaran.

Lantas apa itu Ethereum? Bagaimana transaksinya? Bisakah mining mata uang ini? Berikut ulasan lengkapnya buat kamu!

Apa itu Ethereum?

Ethereum adalah salah satu jenis mata uang kripto. Perlu diketahui bahwa di dunia ini, hingga 2021, sudah ada lebih dari 4.000 jenis mata uang digital yang beredar. Salah satunya adalah Ethereum. Mata uang kripto ini merupakan  yang terbesar kedua setelah Bitcoin dari sisi kapitalisasi pasar alias market cap. 

Sejumlah pakar bahkan memprediksi mata uang digital ini akan menjadi masa depan mata uang kripto. Bahkan diprediksi juga akan mengalahkan Bitcoin yang sampai hari ini masih menduduki peringkat pertama dengan market cap terbesar. Apalagi harganya terus cenderung menanjak, meski sempat merosot cukup dalam di kuartal kedua 2021 ini. 

Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada yang perlu diluruskan. Sebenarnya nama mata uang ini bukan nama aslinya. Ethereum adalah nama rantai blok alias blockchain yang dipakai sebagai sistem transaksi mata uang digital ini. Nama uang kriptonya sendiri adalah Ether dengan simbol ETH. 

Tapi karena nama Ethereum kadung tenar duluan, jadi masyarakat dunia juga terlanjur mengenal Ethereum sebagai nama mata uang kripto.

Sama halnya dengan Bitcoin yang memanfaatkan blockchain, Ethereum juga dijalankan dengan blockchain, dengan data terenkripsi sehingga seluruh transfer data dilakukan dengan aman. Dengan begitu, transaksi yang dilakukan tidak bisa dipalsukan. 

Mata uang kripto ini pada prinsipnya merupakan sebuah platform terdesentralisasi yang menjalankan smart contract, yakni sebuah aplikasi yang bisa berjalan sendiri sesuai pemrograman tanpa adanya downtime, sensor atau penipuan. 

Sama halnya dengan Bitcoin, salah satu cara memperoleh Ethereum adalah dengan mining alias menambang. Yakni dengan memecahkan teka-teki matematika rumit yang berkaitan dengan blok-blok transaksi. 

Sejarah Ethereum 

Mata uang digital Ether alias ETH atau lebih dikenal sebagai Ethereum pertama kali dilepas ke publik pada 2015. Mata uang kripto ini dibuat oleh delapan orang, salah satunya adalah selebritas kripto dunia, Vitalik Buterin, yang saat itu berusia 20 tahun. 

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa pemuda keturunan Kanada-Rusia ini memang sejak remaja tertarik dengan sistem blockchain. Ia beranggapan bahwa sistem ini mendukung lingkungan demokratis termasuk untuk bisnis, organisasi, hingga mata uang. Apalagi dengan blockchain, maka tidak ada satu pihak pun yang benar-benar mengendalikan seluruh transaksi. 

Buterin pun mengajukan ide mengenai blockchain untuk mata uang ini kepada organisasi Thiel Fellowship. Ia akhirnya mendapat dana sebesar 100.000 dolar AS untuk membangun Ethereum. Akhirnya pada 2015 ETH hadir dan terus berkembang sampai hari ini.

Meski sama-sama menggunakan blockchain, namun ETH membuat sistem rantai blok ini diklaim menjadi lebih baik. Ada beberapa inovasi yang dibuat ETH dalam blockchain yang mereka gunakan, seperti adanya smart contract ETH dan dApps alias decentralized application. 

Dengan adanya smart contract, maka segala bentuk penipuan bisa dihindari. Kalau ada salah satu pihak yang tidak mematuhi kontrak, maka transaksi tidak akan terjadi. 

Apakah ETH tepat untuk investasi?

Sebenarnya anggapan tepat atau tidak tepat kembali kepada masing-masing individu investor. Namun ETH alias Ether memang menjadi salah satu jenis mata uang digital yang paling diperhitungkan saat ini. Nilai kapitalisasi pasar Ethereum adalah bahkan nomor dua tepat di bawah Bitcoin yang sudah jauh lebih mana muncul. 

Dikutip dari investopedia, Ether sebenarnya lebih mirip sebagai bahan bakar ketimbang mata uang. Namun, Ether tetap memiliki sifat seperti mata uang kripto. Masyarakat bisa mengirim Ether layaknya mata uang. Ether juga bisa ditukar atau diperdagangkan dengan cryptocurrency lain seperti Bitcoin.

Harga ETH sendiri sempat melonjak tajam dalam satu tahun terakhir, hingga puncaknya pada awal Mei 2021 yang tembus US$ 4.000 atau lebih dari Rp 45 juta per keping. Padahal tepat setahun sebelumnya, pada Mei 2020 harga ETH masih bertengger di level US$ 200-an atau sekitar Rp 3 jutaan per keping. Naiknya sangat tajam bukan? 

Namun harga ETH kini merosot. Per Juli 2021, harga Ether berada di kisaran US$ 2.000-an per kepingnya. 

Kembali lagi soal tepat atau tidak berinvestasi ETH, investasi ini bisa tepat jika sudah diperhitungkan dengan matang. Barangkali prinsip ‘tidak meletakkan seluruh telur dalam satu keranjang’ bisa diterapkan.’ Maksudnya, jangan investasikan seluruh modal yang kamu miliki ke dalam satu jenis instrumen investasi saja. Kalau pas harga anjlok, ruginya bisa nggak ketulungan. 

Perlu diingat juga, Ethereum adalah mata uang kripto yang diakui untuk diperdagangkan di Indonesia. Hal ini diatur dalam Peraturan Bappebti nomor 7 tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Di dalam daftar tersebut, ada 229 mata uang kripto yang diakui Bappebti, salah satunya ETH.

Cara beli dan investasi Ethereum 

Perlu dipahami bahwa transaksi sebuah produk dengan ETH belum bisa dilakukan di Indonesia. Secara umum, pemerintah Indonesia tidak mengaku mata uang kripto sebagai alat tukar yang sah. Kendati begitu, pemerintah melalui Bappebti membolehkan kepemilikan mata uang kripto sebagai aset investasi. 

Artinya, jual beli mata uang kripto termasuk ETH adalah bisa dilakukan dengan legal. Jual-beli mata uang kripto ini bisa dilakukan lewat aplikasi kripto atau exchanger. 

Bappebti sebagai lembaga yang berwenang mengatur mekanisme perdagangan kripto di Indonesia pun menerbitkan Peraturan Bappebti nomor 5 tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Aset Fisik Kripto di Bursa Berjangka. 

Sampai awal 2021 ini, baru ada 13 perusahaan aset kripto di Indonesia yang mendapat izin operasi oleh Bappebti. Lewat perusahaan inilah investor bisa melakukan perdagangan aset kripto. Ada 229 jenis kripto yang diakui di Indonesia. 

Berikut adalah 13 perusahaan aplikasi kripto yang berizin Bappebti:

  1. PT Crypto Indonesia Berkat (Tokocrypto)
  2. PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax)
  3. PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Rekeningku)
  4. PT Pintu Kemana Saja (Pintu)
  5. PT Luno Indonesia Ltd (Luno)
  6. PT Zipmex Exchange Indonesia (Zipmex)
  7. 7. Indonesia Digital Exchange (Idex)
  8. 8. Cipta Koin Digital (Koinku)
  9. 9. Tiga Inti Utama (Triv)
  10. PT Upbit Exchange Indonesia (Upbit)
  11. PT Bursa Cripto Prima (Bechipin)
  12. PT Triniti Investama Berkat (Bitocto)
  13. PT Plutonext Digital Aset

Kelebihan dan kekurangan Ethereum

Namanya juga investasi, pasti ada sisi plus dan minusnya. Sama halnya dengan berinvestasi dengan ETH. Lifepal mencoba merangkum kelebihan dan kekurangan dari ETH ini. 

Kelebihan Kekurangan 

  • ETH memiliki founder dan pengembang yang jelas. Ini membuat ETH menjadi platform transaksi yang dapat dipercaya. 
  • ETH memanfaatkan sistem blockchain terdesentralisasi. Karenanya, ETH bisa menjadi alternatif transaksi perbankan. 
  • Market cap ETH cukup besar, bahkan nomor dua terbesar di dunia. 
  • Volatilitasnya cukup tinggi. Sebenarnya kekurangan ini berlaku untuk nyaris semua mata uang kripto. Harganya bisa naik tinggi atau jatuh dalam karena sentimen pasar. 
  • Cukup banyak ya keunggulan ETH. Tapi, kamu tetap harus menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko.

    Caranya, kamu bisa mengisi Kuis Profil Risiko berikut ini:

    Bagi kamu yang tertarik dengan ulasan mata uang kripto atau punya pertanyaan seputar investasi, kunjungi laman tim ahli kami di Tanya Lifepal!

    Pertanyaan seputar ETH

    Bagi investor yang telah memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah, kamu bisa melengkapi manfaat BPJS Kesehatan dengan produk asuransi jiwa terbaik yang bisa ditemukan di Lifepal.
    Perbedaan mendasar terletak pada tujuan dan fungsi antara keduanya. Bitcoin ditujukan untuk transaksi peer to peer. Sementara Ethereum fokus pada blockchain yang menjalankan program terdesentralisasi.
    Harganya tentu berubah-ubah. Perlu diketahui bahwa Ethereum merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup volatile. Berdasarkan situs CoinMarketCap per Juli 2021, harga Ethereum mencapai US$2.121,88 per keping.