Belajar dari Kisah Sukses Ferry Unardi, Pendiri Traveloka!

traveloka

Sebagian besar dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan perusahaan unicorn, Traveloka. Di balik kesuksesan Traveloka terdapat sosok inspiratif Ferry Unardi. 

Traveloka adalah perusahaan lokal yang menawarkan layanan tiket pesawat, hotel, dan berbagai fasilitas menarik lainnya secara online yang didirikan Ferry pada tahun 2012.

Saat ini, nilai perusahaan Traveloka telah mencapai US$1 miliar dengan karyawan lebih dari 1,200 orang. Selain itu, perusahaan besar ini juga berhasil mendapat suntikan dana dari sejumlah perusahaan dengan total investasi mencapai Rp6,7 triliun. 

Keberhasilan tersebut tidak Ferry dapatkan dengan mudah. Ada berbagai tantangan bisnis dan hidup yang perlu dihadapinya. Mari simak kisah inspiratifnya bersama-sama! 

Liburan ke Tiongkok Berujung Ide Bisnis Cemerlang

ferry unardi ide bisnis
Sumber gambar: Kenangan.com

Lahir di Padang pada tanggal 16 Januari 1988, Ferry merupakan tamatan Universitas Purdue di Amerika Serikat dengan jurusan Computer Science and Engineering. Setelah tamat S1, dia memulai kariernya bekerja sebagai software engineer di perusahaan Microsoft selama tiga tahun. 

Meski bekerja di Microsoft dinilai sebagai kesempatan yang luar biasa, namun Ferry merasa kesulitan untuk berkembang dalam perusahaan tersebut. Merasa suntuk dengan pekerjaannya, Ferry memutuskan liburan ke negeri Tiongkok. Siapa sangka di sanalah muncul ide untuk membangun bisnis di industri travel

Namun sayangnya pada saat itu, dia belum berani untuk merealisasikan ide bisnisnya tersebut dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 jurusan bisnis di Universitas Harvard. 

Suatu saat, pria berumur 31 tahun ini berencana untuk pulang ke Indonesia, namun dia merasa kesulitan saat memesan tiket pesawat, apalagi jika mengingat pada masa itu situs travel belum berkembang seperti sekarang. Dari sanalah dia melihat peluang bisnis untuk mengembangkan sebuah mesin pencari tiket pesawat yang dapat diakses masyarakat dengan mudah. 

Jalan satu semester di Universitas Harvard, Ferry Unardi akhirnya memutuskan untuk tidak menyelesaikan pendidikan tingkat S2 dan memilih untuk merealisasikan ide bisnisnya yang sempat tertunda. 

Mendirikan Traveloka Di Usia 23 Tahun 

mengenal sosok ferry unardi
Sumber gambar: Matanaga.com

Tidak hanya memiliki ide bisnis yang cemerlang, Ferry juga mampu melihat peluang di mana pada tahun itu banyak investor yang tengah berlomba untuk masuk ke industri pemesanan tiket dikarenakan permintaan masyarakat yang tinggi. 

Di tahun 2012, akhirnya Ferry bersama dua sahabatnya, yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang memberanikan diri mendirikan Traveloka. Namun pada tahun itu, situs Traveloka hanya menawarkan layanan pencari dan pembanding harga tiket pesawat. 

Dari situ pria kelahiran padang ini mulai melakukan analisis dan menyadari bahwa masyarakat tidak hanya ingin membandingkan harga saja, melainkan juga ingin memesan tiket secara online. Akhirnya, di tahun 2013, Ferry mengubah strategi bisnisnya menjadi situs pemesanan tiket pesawat. 

Strategi Bisnis yang Tepat Menghasilkan Kesuksesan

ferry unardi srategi bisnis

Tahun 2013 adalah titik penting di mana Traveloka menjadi salah satu pencetus layanan pemesanan tiket pesawat secara online. Meski begitu, ada banyak tantangan yang harus dihadapi. 

Salah satunya adalah keterbatasan karyawan yang pada saat itu hanya berjumlah delapan orang. Selain itu, banyak juga maskapai penerbangan yang belum bersedia bekerja sama dengan Traveloka. 

Menghadapi tantangan tersebut, Ferry tidak terburu-buru dalam meningkatkan jumlah karyawan. Ferry berusaha mengoptimalkan karyawan yang ada dan terus memperbaiki sistem layanannya. 

Dari situ, dia membuktikan kepada para perusahaan maskapai perusahaan mengenai pentingnya perkembangan teknologi pemesanan tiket hingga akhirnya bermunculanlah pihak-pihak yang bersedia bekerjasama dengan Traveloka. 

Traveloka pada saat Ini

ferry unardi traveloka

Setelah tujuh tahun berdiri, situs Traveloka telah menggaet lebih dari 250 ribu kunjungan setiap harinya. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Alvara Research – lembaga penelitian asal Indonesia – pengguna Traveloka didominasi oleh traveller usia 20 hingga 30 tahun. Itu sebabnya berbagai promo yang diciptakan menyasar pada target pasar tersebut.

Sebut saja salah satu contoh promonya yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah layanan PayLater, di mana traveller bisa memesan berbagai keperluan wisata dengan sistem pembayaran mengangsur atau cicil. Layanan ini sangat ideal untuk traveller yang tidak memiliki kartu kredit. 

Strategi pemasaran tersebut terbilang cukup cerdas, mengingat saat ini hanya sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki kartu kredit sehingga target pasar yang dijangkau lebih luas.

Tidak hanya itu saja, Ferry Unardi juga terus melakukan inovasi dan saat ini menyediakan berbagai layanan menarik mulai dari penjualan kupon makan, pembelian paket roaming data, dan masih banyak lagi. 

Proteksi Diri dengan Asuransi Perjalanan

ferry unardi asuransi perjalanan

Nah, jika berencana untuk liburan dalam waktu dekat, jangan lupa proteksi diri dengan asuransi perjalanan yang dapat menjaga keamanan liburanmu di dalam dan luar negeri. Kabar baiknya kita bisa membandingkan berbagai layanan dan produk asuransi perjalanan di Lifepal

Dengan begitu, produk asuransi perjalanan yang dibeli dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita. 

Itu dia kisah inspiratif dan strategi bisnis yang dilakukan Ferry Unardi dalam membangun Traveloka. Semoga dapat menginspirasi kita semua untuk sukses dalam berbisnis, ya!