Investasi di Amartha Tawarkan Untung 15 Persen per Tahun Sekaligus Bisa Beramal

Fintech Amartha, Bantu Investasi dan Beramal (Aulia AkbarMoneySmart).

Mau investasi sekaligus amal dan aman? Ada baiknya untuk melirik investasi P2P lending di fintech Amartha. 

Sejatinya, banyak hal yang perlu diperhatikan ketika kamu berniat untuk investasi P2P lending. Investasi ini memang sangat sederhana. Namun gak semua situs P2P lending di Indonesia itu sifatnya aman. 

Ingat lho, praktik investasi bodong itu cukup menjamur. Belum lagi, datamu pun rawan dicuri. 

Tepat pada 28 Agustus 2019, Lifepal berkesempatan untuk mengikuti roadshow Amartha Village tour di Yogyakarta. Ada beberapa hal yang membedakan Amartha dengan perusahaan P2P lending lainnya di Indonesia.

Perbedaan-perbedaan ini, tentunya bisa membuatmu makin pede dan yakin untuk berinvestasi dan beramal di situs fintech Amartha. 

Mau lebih lanjut? Berikut ulasannya.

1. Bisnis Amartha itu “sehat”

Fintech Amartha
Bisnis di Amartha sehat (Aulia Akbar/Lifepal).

“Bicara soal ‘bagi hasil,’ (beban bunga yang diberikan ke peminjam) besarannya kurang lebih 25 hingga 30 persen per tahun. Nah dari situ 15 persennya untuk Amartha dan 15 persennya lagi untuk investor (lender),” ujar Wenas.

Kalau diperhatikan secara logika, skema bagi hasil yang terjadi di Amartha memang sangat masuk akal. Sebagai perantara, mereka juga akan mendapatkan keuntungan dari sistem bagi hasil. 

Proses monetisasi Amartha sebagai perusahaan penyalur dana pinjaman modal usaha cukup jelas. Kalau perusahaannya bisa untung, maka investornya juga bisa dapat cuan dong. 

Intinya, bisnis Amartha bukan bisnis yang sifatnya bakar-bakar duit lho ya. Khususnya bakar duit buat promo.

2. Mengantongi izin OJK

Fintech Amartha
Terintegrasi OJK (Instagram).

Fintech Amartha tentunya sudah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor KEP-46/D.05/2019. Dan izin ini sudah berlaku secara permanen. 

Izin inilah yang bisa menentukan kredibilitas suatu perusahaan P2P lending. Karena tanpa adanya izin ini, gak ada yang bisa menjamin produk suatu perusahaan P2P lending dinyatakan aman untuk digunakan oleh usernya. 

Aktivitas Amartha sebagai P2P lending tentunya sudah diawasi oleh pihak-pihak terkait, begitu pula dengan metode perlindungan konsumennya. So, udah gak ragu lagi kan untuk investasi di sini? 

3. Kredit macetnya di bawah 1 persen

Fintech Amartha
Kredit macet di bawah 1 persen (Instagram).

Dalam kesempatan yang sama, Hadi Wenas juga menyampaikan bahwa kredit macet dari fintech Amartha sangat kecil yaitu di bawah 1 persen. 

Terhitung pada 28 Agustus 2019, perusahaan P2P lending ini sudah melakukan penyaluran kredit sebesar Rp 1,2 triliun ke 268.477 pengusaha ultra mikro. Jika rasio kredit macetnya cuma 1 persen, maka 99,0 persen pinjaman yang disalurkan Amartha benar-benar aman terkendali.

Dan kredit yang disalurkan Amartha adalah kredit modal usaha. Bukan kredit konsumtif lho. Intinya, kamu sama saja dengan memberi pinjaman dana ke orang lain yang sifatnya produktif.

Dengan mengklaim premi penjaminan, sisa dana pokok dari investasimu bakal kembali sebesar 75 persen apabila mitra mengalami kendala usaha.

Lantas bagaimana jika terjadi insiden wafatnya mitra Amartha yang meminjam dana? Tenang saja, sisa pokok akan kembali 100 persen!

4. Membantu perekonomian di wilayah pedesaan

Fintech Amartha
Membantu perekonomian (Aulia Akbar/Lifepal).

Amartha hanya mengucurkan pendanaan ke ibu-ibu yang memiliki profesi sebagai pengusaha skala ultra mikro. Atau ke pengusaha dengan status janda, bukan mereka yang masih single. Kok gitu?

“Berdasarkan riset kami, perempuan yang sudah berkeluarga (punya suami atau anak), memiliki tingkat konsumsi yang rendah. Apa yang ada di benak mereka adalah membantu perekonomian keluarga mereka,” lanjut Wenas.

Nah, berhubung semua peminjam dana dari Amartha adalah perempuan dengan status ekonomi menengah ke bawah, maka dengan berinvestasi di sini, kamu sama saja dengan beramal dong.

Mereka semua tentu bakal terbantu dengan pinjaman dana yang kamu berikan. Dan gak sedikit dari mereka yang penghasilannya melonjak drastis karena bisnisnya yang sukses.

Itulah empat alasan mengapa kamu bisa beramal sekaligus investasi di situs P2P lending yang satu ini. 

Kalau dipikir-pikir, belum ada lho fintech di Indonesia yang memiliki model bisnis mirip dengan fintech Amartha. Kalau pun ada, perusahaan yang punya bisnis sama dengan mereka, belum terintegrasi dengan teknologi. (Editor: Winda Destiana Putri).