Umur Udah 30-an, Tapi Gaji Masih Numpang Lewat? Ketahui Masalahnya!

Gaji numpang lewat ini lho deretan penyebabnya

Di saat usia sudah menginjak 30 tahunan, seharusnya pandai nih dalam mengatur keuangan, apalagi gaji sendiri. Tapi masih saja ada yang mengalami gaji numpang lewat saat tanggal gajian datang, betul gak? 

Usia 30-an memang sudah bisa dibilang di mana seseorang memasuki fase yang lebih matang dalam pemikiran. Tapi jangan salah masih aja ada orang yang kesulitan dalam mengatur keuangan, apalagi gaji cuma lewat. 

Apa saja sih yang menyebabkan banyak orang sering banget mengalami hal tersebut? Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut dan sering dialami oleh para karyawan, apalagi berusia 30-an. 

Sebenarnya gak ada jawaban pasti, karena kebutuhan, tujuan, gaya hidup, dan lainnya bagi tiap orang berbeda-beda dan gak bisa disamakan. Akan tetapi dengan mengelola keuangan secara baik dan bijak maka akan terhindari dari masalah finansial seperti gaji numpang lewat.

1. Gaya hidup dan gengsi

Gaya hidup juga menpengaruhi kenapa gaji kamu cuma lewat aja

Seringnya mengalami gaji numpang lewat setiap bulannya, hal ini disebabkan keterbukaan informasi secara luas, cepat dan masif nih. Hal tersebut yang bikin banyak orang tergoda buat membelanjakan uangnya demi mendapatkan kepuasan semata dan mengikuti tren.  

Hal ini bisa terjadi pada masyarakat perkotaan dan kaum urban yang setiap harinya mengonsumsi arus informasi melalui jejaring sosial dan media internet dan mengakibatkan gaji numpang lewat. Dengan itu, memberikan dampak pada kehidupan sosial ekonomi yang lebih mengutamakan gengsi daripada hidup secara sederhana. 

Bahkan sekarang udah gak sayang lagi dengan sindiran BPJS bukan BPJS kesehatan atau ketenagakerjaan ya pastinya, tapi Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita. Sindiran tersebut merupakan fenomena yang tengah terjadi di masyarakat saat ini. 

Di mana banyak orang yang mengutamakan gengsi padahal penghasilannya pas-pasan. Hal yang harus diperhatikan agar terhindari dari hal ini adalah dengan mengubah cara pandang soal uang. 

Dengan memahami cara kerja uang, jika uang tersebut dibelanjakan untuk hal yang konsumtif, maka nilainya akan habis di kemudian hari. Di sisi yang lain, jika anda memprioritaskan investasi daripada pengeluaran konsumtif, maka nilai uang yang anda miliki bisa bertumbuh di masa depan. 

Kemudian juga pahami juga apa kebutuhan dan keinginan, sebab kedua hal ini sangat berbeda dan anda harus bisa mengetahui perbedaannya. Beli sebuah barang karena fungsi yang ada di dalamnya dan jangan membeli barang hanya karena tergoda merek sudah terkenal.

2. Punya utang terlalu besar

Punya utang terlalu besar juga salah satu penyebabnya

Persoalan kedua adalah memiliki utang terlalu besar yang membuat masalah gaji hanya numpang lewat setiap bulan. Hal yang harus diperhatikan adalah dengan melihat arus kas apakah memiliki utang terlalu besar atau tidak. 

Sebaiknya gunakan skema utang atau cicilan maksimal 30% dari total pendapatan, jika memiliki penghasilan UMR DKI Jakarta yakni Rp 4,2 juta, maka total cicilan atau hutang maksimal per bulan adalah Rp 840 ribu.

Gak cuma itu, selama masih memiliki utang atau cicilan yang sudah terlanjur, maka jangan sampai menambah jumlah utang yang dimiliki. Sebab pada akhirnya akan memberikan beban pada finansial setiap bulan, jika dipaksakan maka akan menghadapi masalah gaji hanya numpang lewat.

3. Gak tahu ke mana pengeluaran tiap bulan

Gak tahu ke mana uang gaji setiap bulannya

Kemudian, persoalan ketiga adalah tidak mengetahui secara pasti ke mana aliran uang setiap bulan yang membuat gaji hanya numpang lewat. Jika hal ini tak mau terus menerus terjadi, sebaiknya lakukan tracking atau melacak setiap pengeluaran yang terjadi setiap bulan. 

Saat mengetahui ke mana aliran uang keluar, maka anda bisa lebih mudah mengevaluasi pengeluaran berlebihan yang dilakukan. Udah gajinya gak seberapa, pemakaiannya harus diatur-atur pula, kapan senang-senangnya?

Benar, kamu memiliki hak untuk menggunakan uang hasil jerih payahmu demi kesenangan diri sendiri. Hitung-hitung sebagai penghargaan terhadap diri sendiri yang sudah bekerja keras selama satu bulan ini. 

Hal ini juga bisa membuatmu terus semangat dalam bekerja karena kamu bisa merasakan uang dari hasil keringat sendiri. Namun, yang perlu diingat harus bisa mengendalikan senang-senang ini. Jangan sampai sedih dan menyesal di kemudian hari.

4. Merasa iri dan berani tampil wah!

Merasa iri lantaran gak bisa tampil wah

Kecanduan media sosial memang bisa memberikan dampak buruk bagi finansial, bisa saja timbul rasa iri ketika melihat postingan teman, saudara atau kerabat yang memamerkan barang atau kekayaannya. Hal itu tentu bukan masalah bagi yang memiliki kemampuan keuangan untuk mengikuti gaya hidup orang tersebut. 

Namun jika tidak memiliki kemampuan keuangan yang memadai dan terus memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup orang kaya, maka hal ini juga menunjukkan gaya hidup yang sudah tidak lagi sesuai dengan pendapatan dan membuat gaji hanya numpang lewat.

Jika tak ingin hal ini terjadi, sebaiknya lakukan kontrol diri dengan baik kendalikan emosi agar tidak timbul rasa iri dengan orang lain. Lakukanlah gaya hidup sesuai dengan finansial sebab tak semua orang juga melihat gaya hidup mewah sebagai hal yang penting.

Bahkan, orang sukses seperti Mark Zuckerberg Bos Facebook sekalipun yang memiliki harta kekayaan hingga US$ 78,7 miliar atau sekitar Rp1.098,69 triliun tak pernah tampil mewah.

Sementara itu, berdasarkan survei Modern Wealth pada 2019 yang dilakukan terhadap sekira 380 orang milenial berusia 23-38 tahun. Dalam survei tersebut, milenial mengaku menghabiskan rata-rata 478 dollar AS per bulan atau setara sekira Rp 6,9 juta untuk hal-hal yang sebenarnya tak perlu, seperti makan di luar, hiburan, barang-barang mewah, dan liburan.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Gen X yang mengeluarkan uang rata-rata 587 dollar AS atau kira-kira Rp 8,4 juta untuk hal-hal tak perlu. Namun, lebih tinggi dibandingkan baby boomers yang mencapai 359 dollar AS atau sekira Rp 5,2 juta.

Gimana cara atasi gaji numpang lewat?

Begini cara mengatasinya ketika gaji kamu cuma numpang lewat

Nah, jika yang sudah terlanjur mengalami gaji hanya numpang lewat, hal yang harus dilakukan adalah dengan merubah gaya hidup agar lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Pertama yang bisa lakukan adalah membuat anggaran tiap bulan. Kedengarannya sepele tapi masih banyak lho yang malas melakukannya, padahal ini merupakan langkah jitu agar pengeluaran kita bisa terkendali. 

Masih ingat metode 10-20-30-40? Anda bisa menerapkan metode ini, misalnya 10% dari gaji digunakan untuk biaya kemanusian (seperti zakat dan infak), 20% untuk tabungan, investasi, dan proteksi, 30% digunakan untuk cicilan utang, dan 40% digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, transport, tempat tinggal, dan lainnya.

Kedua, tentukan tujuan keuangan. Apa tujuan bekerja? Apa tujuan hidup yang sebenarnya? Atau untuk jangka pendek misalnya, apa tujuan menyisihkan gaji tiap bulan di tabungan? Sudah bisa menjawabnya? 

Tujuan keuangan tiap orang itu berbeda-beda, dengan memiliki tujuan keuangan yang baik dan terkonsep dengan baik akan mampu bertahan hidup di masa depan. Jadi semangat bekerja dan fokus mencapai tujuan itu.

Kalau sungguh-sungguh ingin meraih tujuan itu, akan lebih bijak menggunakan dana yang dimiliki. Mau senang-senang sesaat atau bersabar meraih tujuan yang kebahagiaannya lebih hakiki?

Ketiga, memiliki proteksi diri. Proteksi ini tidak hanya berupa asuransi namun juga dana darurat. Berapapun gaji yang didapat wajib punya dana darurat maupun asuransi. 

Tanpa proteksi yang tepat, ada kemungkinan kita akan mengeluarkan biaya yang besar ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau tak terduga.

Pilih asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan, jangan sampai terpengaruh orang lain atau teman sendiri untuk membeli produk asuransi yang ternyata tidak dibutuhkan. Bingung beli premi bulanan asuransi? bisa juga buka Lifepal.co.id biar bisa beli asuransi sesuai kebutuhan, dan juga bandingin berbagai produk asuransi secara mudah dan cepat.

Keempat, menabung dan berinvestasi. Menabung yang bijak adalah yang dilakukan di awal

waktu atau di hari yang sama saat menerima gaji, dengan begitu bisa melatih kedisiplinan dalam menyisihkan uang. Ingat sisihkan bukan sisakan untuk melancarkan niat menabung bisa memiliki dua atau lebih rekening bank.

Contohnya, rekening A digunakan untuk menerima gaji dan kebutuhan sehari-hari, sementara rekening B khusus untuk menabung. Untuk tabungan bisa menggunakan rekening dengan biaya administrasi bulanan yang rendah serta tidak memiliki fasilitas kartu ATM, jadi gak mudah tergoda untuk mengambil uangnya. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)