Gak Pengin Usahamu Kebobolan, Coba Mulai Mengurangi Biaya Operasional Bisnis Deh

keuangan bisnis

Sesibuk apapun saat jalankan bisnis, jangan sepelekan biaya operasional. Catat dengan rapi semua pengeluaran operasional terkait bisnis. Entah sekadar menjamu relasi, beli pulpen, atau pengeluaran tetek bengek lainnya.

 

[Baca: Campurin Uang Pribadi dan Bisnis Itu Bunuh Diri Namanya]

 

Perlu digarisbawahi, pengeluaran itu berasal dari uang usaha dan kepentingan usaha. Bila diabaikan, praktis bakal kesulitan memantau pos biaya itu. Paling fatal adalah bisa membuat bisnis yang dilakoni terpuruk karena beban operasional yang membengkak.

 

Tentu enggak mau itu terjadi kan? Itulah pentingnya mengecek biaya-biaya yang dikeluarkan. Dari pengecekan itu bakal memudahkan ambil keputusan keuangan yang tepat. Ingat-ingat pepatah ini, jangan besar pasak daripada tiang alias boros!

 

Kemudian, kemampuan mengelola pos pengeluaran ini juga berdampak positif terhadap keuntungan. Iya dong, makin kecilnya pengeluaran maka porsi keuntungan pun meningkat.

 

[Baca: 8 Poin yang Wajib Diperhatikan Sebelum Bisnis Franchise]

 

Makanya penting buat mengurangi biaya operasional bisnis biar enggak kebobolan. Cekidot terus yak.

1. Catat prioritas kebutuhan operasional seperti listrik

Tagihan listrik, air, maupun fasilitas pendukung bisnis adalah pengeluaran rutin yang sifatnya wajib. Pastikan pengeluaran itu terkait dengan kepentingan bisnis, termasuk juga pembelian alat-alat tulis tetap dicantumkan dong.

 

Kemudian lihat angkanya. Apakah masih bisa ditekan lagi pengeluarannya. Misalnya saja dengan menekan biaya tagihan listrik dengan menggunakan peralatan hemat listrik. Kemudian ganti air minum galonan yang non branded, dan lain sebagainya. Hitung dengan seksama apakah penghematan itu signifikan dalam menyelamatkan cash flow bisnis.

 

2. Kurangi jasa konsultan

Kadang kala menggunakan jasa konsultan bisa meringankan pekerjaan. Yup setuju! Meski begitu tetap selektif karena membayar jasa konsultan cukup besar yang pada akhirnya membuat biaya operasional ikutan membengkak.

 

Lebih baik menggunakan jasa konsultan yang memang benar diperlukan. Misalnya saja mengurus pajak atau audit keuangan.

 

[Baca: Bayar Pajak Enaknya secara Online, Buat Apa Calo]

 

3.Tekan meeting di luar kantor

Tahu kan kebijakan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnadi yang melarang rapat di hotel? Dia mengklaim pemerintah bisa hemat Rp 5,1 triliun. Kenapa tidak ditiru?

 

Sesekali boleh lah meeting bersama relasi di hotel, tapi frekuensinya dikurangi. Toh yang terpenting adalah isi meeting itu bukan di mana lokasinya. Percaya deh, cara ini bisa mengurangi biaya operasional secara signifikan.

 

4. Kampanyekan gerakan hemat ke karyawan

Sudah banyak perusahaan yang menerapkan gerakan hemat kepada karyawannya. Kenapa tidak ditiru? Biar lebih efektif, berilah contoh nyata gerakan hemat itu dalam keseharian di depan karyawan.

 

tanda keuangan sehat

Gerakan berhemat jangan cuma angin-anginan, kalau perlu setiap hari

 

 

Misalnya dengan meminimalisir penggunaan kertas, memadamkan lampu di ruangan yang tak digunakan, dan lain sebagainya. Lebih bagus lagi jika menjadikan gerakan hemat ini sebagai bagian dari kultur bisnis.

 

[Baca: Cara Hitung Tagihan Listrik Biar Tarif Turun Berasa Efeknya]

 

5. Lebih murah menyewa daripada membeli

Semua perlengkapan untuk kepentingan bisnis dikategorikan sebagai aset. Misalnya komputer, printer, mesin fotokopi, maupun perabotan. Hanya perlu diingat, perlengkapan itu ada umur atau penyusutan. Belum lagi mesti alokasikan biaya pemeliharaan.

 

Agar efisien dan praktis, pilih saja sewa. Banyak kok sekarang penyewaan perlengkapan kantor. Nilai plusnya, jika ada kerusakan maka tak perlu mengeluarkan biaya servis. Tinggal kontak saja yang rentalkan perlengkapan itu. Contohnya, mesin fotokopi berukuran sedang nilai sewanya mulai Rp 500 ribu/bulan.

 

Opsi lainnya bisa pula menggunakan perlengkapan dari barang bekas yang masih layak pakai. Utamanya perabotan atau meja. Nilai duit yang dikeluarkan jauh lebih kecil ketimbang beli baru.

 

6. Gunakan teknologi

Perkembangan internet membuat segalanya lebih mudah. Manfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan bisnis. Sebut saja tak perlu lagi pasang iklan karena bisa menggunakan sosial media sebagai sarana marketing, gunakan aplikasi chatting untuk berkomunikasi dengan pelanggan, membayar berbagai tagihan lewat online, dan lain sebagainya.

 

Teknologi informasi

Jangan gaptek keleusss… Melek teknologi itu penting apalagi jaman sekarang

 

 

Minimal enam cara itu bisa diaplikasikan untuk menekan biaya pengeluaran. Lebih-lebih bila bisnisnya masih dalam skala kecil di mana perlu memikrikan pengeluaran dan pemasukan dengan matang. Hindari menghambur-hamburkan uang untuk pengeluaran yang tak penting dalam usaha. Kuncinya satu, tekan biaya operasional sebisa mungkin! Pasti bisa!

 

 

 

Image credit:

  • https://statik.tempo.co/data/2013/12/27/id_249963/249963_620.jpg
  • http://cdn-2.tstatic.net/palembang/foto/bank/images/hemat-listrik_20150406_114011.jpg
  • http://blog.jiji.ng/wp-content/uploads/2015/05/11512594484_6ab7131cc8_b1.jpg