Sering Tak Disadari! 5 Tanda Gaya Hidup Hemat yang Kebablasan Ini Bikin Sengsara

Gaya hidup hemat yang kebablasan

Hemat pangkal kaya. Sudah tentu, hidup hemat dan sederhana adalah pilihan yang bijak. Maka, kamu pun rela pergi ke supermarket yang jaraknya jauh dari rumah karena supermarket tersebut menawarkan harga lebih murah. Begitukah?

Eits, hati-hati! Hemat bukan hanya soal memangkas pengeluaran, namun juga bagaimana memanfaatkan sumber daya yang kita punya seefektif dan seefisien mungkin, termasuk waktu dan energi.

Barangkali, pergi ke supermarket dekat rumah jauh lebih bijak karena menghemat energi dan waktu yang kamu punya, meski harganya sedikit lebih mahal.

Tak ada yang salah dari istilah hemat pangkal kaya. Menjadi salah jika hidup hemat yang kamu terapkan bikin kamu jadi sengsara.

Nah, buat kamu yang merasa selalu hidup hemat, coba cek apakah cara yang kamu lakukan sudah tepat atau justru bikin kamu penat.

1. Beli makanan murah meski tak sehat

Beli makanan murah
Beli makanan murah

Mi instan udah jadi santapan rutin harianmu. Baik buat sarapan atau makan malam. Bahkan, terkadang kamu melewatkan sarapan agar bisa lebih irit.

Selain itu, kamu juga gak ragu membeli makanan dengan masa expired date yang sudah dekat. Sebab, makanan tersebut biasanya didiskon besar-besaran di supermarket.

Walau tidak memberikan dampak apapun saat ini, cepat atau lambat pola makan tersebut bisa membahayakan kesehatanmu. Bukan gak mungkin di kemudian hari kamu jadi tekor gara-gara biaya berobat, kan?

Alih-alih membeli makanan yang serba instan, kamu bisa memasak sendiri hidanganmu. Biaya yang dibutuhkan bahkan bisa lebih murah dari mi instan, lho!

2. Semua serba DIY

Semua serba DIY
Semua serba DIY

Gak ada yang salah dengan Do It Yourself (DIY) atau mengerjakan segalanya sendiri. Cara ini memang ampuh menghemat pengeluaran.

Namun, ingat, ada kalanya menggunakan jasa orang lain bisa lebih efisien dibanding mengerjakan sendiri. Pasalnya, gak semua pekerjaan bisa dipelajari melalui tutorial di YouTube.

Misalnya, jangan coba-coba memotong rambut sendiri demi hemat biaya salon jika tak punya keahlian memadai.

3. Sering meminjam barang

Sering meminjam barang
Sering meminjam barang

Pernah meminjam barang? Wajar aja. Tapi, pernahkah meminjam barang yang sama lebih dari tiga kali baik pada orang yang sama maupun berbeda?

Misalnya, karena charger ponsel rusak kamu pun rutin meminjam pada teman secara bergantian. Waduh! Jika memang barang tersebut kamu butuhkan, jangan pelit untuk membelinya sendiri.

Kamu bisa menabung dulu jika uang yang dimiliki belum cukup. Masih bisa ditoleransi jika kamu hanya meminjam sementara waktu.

4. Sering mengeluhkan harga

Mengeluhkan harga
Mengeluhkan harga

Tanpa sadar, kamu jadi sering mengeluhkan harga barang atau jasa yang digunakan. Hati-hati, bisa jadi ini adalah pertanda hidupmu kelewat hemat yang bikin sengsara.

Wajar aja sekali dua kali mengomentari harga barang, tapi kalau terus-terusan kan bisa bikin jengkel yang mendengarnya. Betul gak?

5. Sering stres saat mengeluarkan duit

Stres saat mengeluarkan uang
Stres saat mengeluarkan uang

Baru gajian, deretan tagihan sudah menghadang. Melihat rupiah demi rupiah berpindah dari saldo rekening bisa bikin kamu merasa tertekan. Sebagai gantinya, kamu jadi makin perhitungan saat mengeluarkan duit.

Bayar cicilan emang bisa bikin stres, tapi lebih stres lagi kalau gak bisa bayar cicilan, kan?

Pada dasarnya, hidup hemat dilakukan untuk bisa sejahtera. Jadi, kalau dalam prosesnya bikin kamu sengsara, coba evaluasi tindakan yang kamu lakukan. Terpenting, jangan abaikan kebahagiaanmu. Alokasikan 10-30 persen penghasilan untuk dana hiburan sebagai rewards kerja kerasmu setiap hari.

Hidup hemat yang diterapkan dengan keliru justru bisa bikin merugikan diri sendiri. Salah satu alternatifnya, kamu bisa mencoba gaya hidup hemat ala orang Jepang, Kakeibo. Cek caranya di sini.