Cara Budidaya Ikan Koi Supaya Cepat Dapat Untung

budidaya ikan koi

Ikan koi dikenal sebagai salah satu ikan hias paling populer yang berasal dari dua negara besar, yaitu Tiongkok dan Jepang. Potensi bisnisnya pun menjanjikan.

Bagi masyarakat Jepang sendiri, ikan koi merupakan simbol keberuntungan. Sedangkan bagi masyarakat Tiongkok, ikan koi dijadikan sebagai simbol kekuatan.

Kepercayaan itulah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk memeliharanya. Mengingat permintaannya yang cukup tinggi akhirnya banyak peternak yang membudidayakan ikan koi sebagai salah satu ikan hias di Indonesia sejak tahun 1960-an.

Jenis dan Harga Ikan Koi di Pasaran

ikan koi

Setidaknya ada 10 jenis ikan koi di pasaran yang paling populer dengan harga yang sangat fantastis. Sesuai dengan filosofi dari negara asalnya, jenis ikan koi yang paling mahal adalah ikan koi Black Dragon.

Ikan koi jenis ini memiliki corak warna perpaduan antara warna merah dengan warna hitam hampir transparan. Jika dijual harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Ikan koi Black Dragon banyak dibudidayakan di negara asalnya, Jepang.

Sedangkan jenis ikan koi lainnya, seperti Dainichi Showa, Blue Showa, Maruten Kohaku, Sansai Sanke, Ginrin Showa, Sanke, Bekko, Asogi, dan Kohaku dinilai yang paling umum di kalangan pecinta ikan koi di Indonesia.

Cara Budidaya Ikan Koi

ikan koi

Salah satu ilmu dasar dalam budidaya ikan koi adalah pemilihan indukan yang berkualitas. Selain itu, ada beberapa dasar lain yang perlu dipelajari dalam membudidayakan ikan koi yang berkualitas dan punya daya jual tinggi.

1. Memilih bibit ikan koi

Ada tiga kunci utama dalam memilih bibit ikan koi yang unggul yaitu dari corak warna atau pola, gaya berenang, dan bentuk tubuhnya.

Soal corak warna, pilihlah pejantan yang memiliki warna jelas kemudian disilangkan dengan betina yang memiliki corak hampir sama agar anakan punya karakter yang lebih kuat.

Cara berenang pun menjadi penilaian, ikan koi yang bagus berenang dengan seimbang, oleh karena itu perlu diperhatikan ukuran siripnya antara bagian kiri dan kanannya.

Sedangkan bentuk tubuh ideal ikan koi yang memiliki harga jual tinggi sudah ada formula bakunya yaitu terlihat seperti torpedo, tidak bulat dan tidak terlalu gemuk.

2. Menyiapkan kolam

Ibarat rumah, kolam ikan harus sesuai dengan habitat aslinya. Agar lebih maksimal sebaiknya ikan koi dibudidayakan di dalam kolam dengan kedalaman antara 50-60 cm dengan ketinggian ⅔ diukur dari kedalaman kolam.

Kolam mendapatkan sinar matahari dengan sirkulasi air yang bagus dengan beberapa persiapan khusus, yaitu:

  • Kolam dibiarkan kering terlebih dahulu untuk membunuh mikroorganisme merugikan.
  • Kolam kemudian diisi air dan diendapkan selama lebih dari 24 jam.
  • Setelah kolam siap, barulah diisi dengan indukan ikan koi yang sudah dipilih.
  • Pastikan saluran air diberikan jaring agar anakan ikan koi tidak kabur atau terbuang.
  • Kolam ikan koi disiapkan ijuk untuk bertelur.
  • Ijuk dibuat persegi panjang antara ukuran 120×40 cm dengan dijepit bambu.
  • 1 kolam berukuran 3×4 dapat menampung anakan hingga 300 ekor.
  • 3. Pemijahan ikan koi

    Tahap selanjutnya yang tidak kalah penting adalah tahap pemijahan ikan koi. Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan koi jantan dan ikan koi betina. Proses ini cukup cepat hanya dalam semalam saja.

    Oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus pada saat pemijahan karena jika telur-telur yang sudah dibuahi tidak diselamatkan, ada kemungkinan dimakan oleh induknya sendiri.

    Setelah itu adalah proses penetasan telur menjadi larva. Kondisi suhu air harus dijaga antara 27 sampai dengan 30 derajat celcius. Telur biasanya diletakkan di kakaban dengan terendam air agar telur bisa cepat menetas.

    Proses penetasan dan menunggu larva hingga menjadi ikan membutuhkan ketelitian terutama soal pakan. Proses waktunya menggunakan rumus 5+5 hari, yaitu 5 hari agar larva memiliki cadangan makanannya sendiri dan 5 hari selanjutnya diberikan pakan seperti kutu air, kuning telur, atau cacing sutera.

    4. Menjaga kualitas air dan pakan

    Ada tiga hal penting dalam menjaga kualitas air, yaitu mengganti air setidaknya seminggu sekali, membatasi populasi ikan di dalam kolam yang sama, dan memperhatikan kadar keasaman air kolam.

    Penggantian air tidak perlu dilakukan seluruhnya, melainkan cukup sekitar 10 persennya saja agar ikan tidak cepat stres. Selain itu, berikan ruang gerak yang cukup bagi ikan agar bisa mendapatkan keleluasaan dalam berenang, perlakuannya pun sangat berbeda dengan budidaya ikan lele.

    Kadar keasaman kolam dapat dihitung dengan alat ukur pH Meter. Skala pengukurannya antara 1-14 dengan angka yang paling cocok untuk ikan koi antara 6,9-8.  Salah satu faktornya adalah sirkulasi air yang baik dan diberikan peneduh di atas kolam.

    Penghitungan Modal dan Keuntungan Budidaya Ikan Koi

    Inspirasi Bisnis Online Tanpa Modal

    Sebagaimana jenisnya yang beragam, harga jual ikan koi pun sangat bervariasi. Satu ekor ikan koi lokal saja bisa dihargai antara Rp100 ribu sampai dengan Rp150 ribu.

    Nah, mari kalkulasikan berapa modal yang dibutuhkan untuk budidaya ikan koi dan estimasi keuntungan yang bisa didapatkan.

    1. Modal awal

    Sesuai asumsinya, modal ini perlu disediakan untuk merintis usaha budidaya ikan koi. Beberapa poin yang perlu dipersiapkan sebagai berikut.

  • Kolam Rp2 juta.
  • Sepasang indukan Rp5 juta.
  • Satu unit pompa air Rp500 ribu.
  • Perlengkapan pendukung lainnya Rp1,5 juta.
  • Total dana yang perlu dipersiapkan adalah Rp9 juta.

    2. Modal kerja

    Selanjutnya adalah modal kerja yang diperlukan sebagai penunjang proses pembudidayaan. Berikut detail-detailnya.

  • Pakan Rp500.000
  • Listrik Rp600.000
  • Obat dan Vitamin Rp400.000
  • Total dana yang perlu dipersiapkan adalah Rp1,5 juta.

    3. Hasil penjualan

    Sebagai estimasi harga jual Ikan koi dengan panjang 15-18 cm dengan kualitas terbaik bisa dihargai mencapai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per ekornya. Katakanlah, sekali panen bisa menghasilkan 300 ekor.

    Perkiraannya kita ambil sebanyak 70 persen saja yang bisa terjual sebagai antisipasi dampak atas hal-hal yang tidak terduga akibat kecacatan akibat penyakit dan lain-lain.

    Sehingga total estimasi adalah 210 ekor x Rp100.000 = Rp21 juta.

    4. Penghitungan estimasi keuntungan

    Jika kita kalkulasikan antara hasil penjualan dan pengeluaran atas modal-modal sebelumnya, maka akan ditemukan angka keuntungan sebagai berikut.

    Hasil Penjualan – (Modal Awal+Modal Kerja)

    Rp21 juta – (Rp9 juta + Rp1,5 juta = Rp10,5 juta.

    Hasil perhitungan tersebut bersifat estimasi kasar dan usaha dikerjakan sendiri tanpa menggunakan tenaga kerja. Angka keuntungan akan berbeda-beda tergantung jenis ikan koi yang dibudidayakan serta panjang pendeknya ukuran tubuh ikan.

    Namun demikian, melihat angka tersebut, budidaya ikan koi termasuk salah satu usaha sampingan yang menjanjikan. Terlebih masih sedikit peternak yang membudidayakan ikan koi.