6 Cara untuk Kamu yang Introvert Agar Betah Bekerja di Kantor, Gak Susah Kok!

6 Cara untuk Kamu yang Introvert Agar Betah Bekerja di Kantor, Gak Susah Kok!

Introvert merupakan salah satu tipe kepribadian yang dipopulerkan oleh Carl Jung. Ia membagi beberapa tipe kepribadian menjadi 4 macam, salah satunya adalah introvert ini.

Seseorang dengan tipe kepribadian ini secara umum terlihat lebih senang menyendiri. Tidak seperti orang ekstrovert yang justru melakukan hal sebaliknya. Orang dengan tipe introvert akan merasa harus mengeluarkan banyak energi saat bersosialisasi.

Biasanya, seorang introvert ketika berada di tempat banyak orang dia merasa tidak nyaman dan cenderung meninggalkan lokasi itu. Mereka cepat merasa lelah jika di keramaian, dan butuh memulihkan tenaga dengan menyendiri.

Meskipun sering dianggap kurang gaul, sebenarnya orang dengan tipe ini bukan bukan jenis orang yang selalu menutup diri dari dunia luar lho. Apalagi saat mereka bekerja di sebuah perusahaan. Mereka sebetulnya bukan orang yang menutup diri, ada beberapa keunggulan yang dimiliki meski tidak terlihat jelas seperti orang ekstrovert.

Kali ini MoneySmart sudah merangkum beberapa sumber begini cara introvert agar betah bekerja di sebuah perusahaan, simak yuk.

1. Cari pekerjaan yang sesuai

Akuntan (Ilustrasi by Unsplash).

Untuk orang introvert ada baiknya memilih pekerjaan yang memang sesuai dengan karakter mereka. Jangan memilih pekerjaan yang hanya akan membuat kamu banyak berinteraksi di luar seperti Reporter atau Sales. Karena gak bakalan cocok dengan karaktermu yang introvert itu. Kamu malah akan kesulitan sendiri ke depannya.

Ada baiknya juga kamu memanfaatkan keahlian yang dimiliki seperti menjadi seorang penulis, translator atau akuntan.

Pekerjaan tersebut tidak mengharuskan kamu bertemu dengan banyak orang setiap harinya. Atau pilih pekerjaan yang memang stay di dalam ruangan saja, untuk mengantisipasi kelelahan orang introvert kalau harus bertemu banyak orang setiap harinya.

2. Berperan saat rapat

Berperan saat rapat (Ilustrasi by Unsplasch).

Beberapa orang introvert lebih nyaman berkomunikasi secara tertulis ketimbang lisan. Mereka cenderung menuliskan banyak hal ketika berikirim surel. Mereka menyampaikan isi dari pikirannya dalam sebuah email kantor yang dikirim ke atasan atau staf.

Tetapi bagaimana jika suasananya tidak selalu demikian? Dalam arti kamu yang introvert harus menyampaikan gagasan ide di tengah sebuah rapat besar. Gak perlu takut, ini justru jadi peluang terbaik loh.

Bagaimana caranya? Kamu tentu memiliki ingatan kuat dalam mendengarkan, itu berguna untuk mempersiapkan rapat sebelumnya dengan menguraikan ide-ide yang dimiliki dan poin-poin kunci pembicaraan.

Sebelum rapat kamu sudah menyiapkan beberapa pemikiran yang membuatmu mudah untuk menyampaikan gagasan atau beradu pendapat saat rapat. Percaya diri saja, karena rapat juga tidak akan terjadi setiap hari.

Baca juga: Pengin Sukses Jawab Pertanyaan Saat Wawancara Kerja? Ini Triknya, Mudah Kok!

3. Buat jadwal me-time

Setelah lelah bekerja seharian, ada baiknya kamu me-time (Shutterstock).

Buatlah jadwal me-time atau sekedar menyendiri setelah selesai bekerja. Terutama jika kamu tidak memiliki ruang khusus di kantor dan harus bekerja berdekatan satu sama lain dengan staf.

Tentu ini menjadi tantangan dimana kamu ingin fokus bekerja, tetapi ada saja gangguan kecil seperti rekan yang mengajak istirahat atau sekedar berbincang basa-basi.

Selesaikan pekerjaan tepat waktu, baru kamu bisa mengambil waktu yang cukup untuk rileks, menghilangkan penat dengan caramu sendiri. Kamu bisa pindah ke area yang lebih menenangkan jika waktu yang dimiliki tidak terlalu banyak.

4. Saling mengenal satu sama lain dengan rekan kerja

Saling mengenal rekan kerja dengan baik (Shutterstock).

Meskipun kamu pendiam, bukan berarti tidak mengenal rekan kerja dengan baik ya. Ini penting dilakukan untuk kehidupanmu selama di kantor. Jangan sampai kamu malah dikucilkan karena dianggap sombong tak mau bergaul.

Berikan kesan baik kepada kanan dan kiri rekan kerja mu. Mereka adalah orang paling dekat denganmu selama di kantor.

Mereka juga tempatmu nanti bertukar pikiran atau ide demi memajukan perusahaan. Jangan jadi introvert dengan reputasi buruk ya! Ubah mindset tersebut sekarang juga.

5. Keluar dari zona nyaman

Berani berbicara di depan umum (Shutterstock).

Kamu memang sangat menghindari tempat keramaian. Naluri seorang introvert pun menyuruhmu demikian kan?

Sebisa mungkin menghindari berbicara di depan umum atau menjadi pusat perhatian. Tetapi sebetulnya itu hanya akan merugikanmu loh.

Gak ada salahnya jika kamu sekali-kali keluar dari zona nyaman itu. Ambil presentasi di kantor dengan kamu menjadi pembicara.

Kamu gunakan momen ini sebagai salah satu upaya memajukan karier dan menunjukkan kepada rekan dan atasanmu bahwa dirimu patut diapresiasi. Meskipun berat, kamu bakalan bangga pada dirimu sendiri nantinya.

6. Sedikit menyombongkan diri

Apapun bidang pekerjaannya jika dilakukan dengan baik dan benar, tentu akan bermanfaat bagi semua orang.

Banyak orang di kantormu yang merasa sombong dan bangga ketika ditawarkan peluang baru? Kamu juga harus demikian. Sebagai seorang pendiam di kantor, ini akan menjadi masalah ketika prestasimu gak terlihat oleh atasan loh. Kariermu bakalan mandek dan kamu dianggap gak kompeten.

Meski kamu tidak mengharapkan promosi atau kenaikan jabatan, tetapi menunjukkan kinerja yang baik kepada atasan adalah kewajiban. Jika kamu ingin diakui, coba bekerja sesuai rules dan ambil tantangan yang ada dengan mengemban tanggung jawab lebih.

Keenam hal tadi gak sulit untuk dilakukan kok. Asal kamu bekerja dengan giat dan penuh semangat hal-hal yang akan mengusikmu bisa dihadapi. Keraguan seorang yang pendiam adalah mereka cenderung takut pendapatnya tidak diterima. Yang terpenting sekarang adalah tunjukkan kerja kerasmu kepada atasan. Kamu mampu menjadi yang terbaik dan patut dipertahankan di perusahaan tersebut.

Setelah berjuang untuk itu, gak ada salahnya kamu memuji diri sendiri dengan pelesiran seorang diri atau sekedar menyendiri dari keramaian. Semoga bermanfaat ya! (Editor: Winda Destiana Putri).