Pengen Investasi Reksadana, Kenali 4 Hal Ini Dulu

Investasi Reksadana (Shutterstock)

Kesadaran generasi milenial akan pentingnya investasi sejak dini sudah semakin meningkat. Sebab saat ini pilihan menabung dari penghasilan setiap akhir bulan bukanlah pilihan yang tepat. Selain adanya laju inflasi, nilai mata uang juga akan semakin menurun setiap tahunnya.

Salah satu pilihan instrumen investasi yang dinilai cocok bagi generasi milenial adalah reksadana, instrumen ini juga cocok bagi investor pemula yang baru terjun kedalam dunia investasi.

Tak perlu memiliki keahlian khusus, sebab dalam reksadana uang yang ditanamkan akan dikelola oleh manajer investasi agar dapat berkembang dan menghasilkan imbal hasil bagi investor.

Akan tetapi, perlu dilakukan secara cermat dan bijak dalam menjalankan instrumen investasi ini.

1. Sesuai Kebutuhan

Dalam berinvestasi perlu melihat kemampuan diri dan juga kemampuan finansial secara bijak. Hal ini agar tidak melakukan investasi yang sembarangan atau tidak mempertimbangkan kemampuan diri.

Sebelum memisahkan dana untuk investasi, sebaiknya beberapa kebutuhan utama harus terpenuhi dengan baik. Seperti kebutuhan sehari-hari, biaya bulanan, hingga keperluan pribadi.

Tentukan target investasi, sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Sebaiknya menentukan target finansial yang akan dicapai, apakah untuk dana pendidikan, pernikahan, atau bahakan untuk liburan, dengan menentukan target ini maka, dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan dalam berinvestasi reksadana.

2. Perhatikan Tingkat Risiko

Setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko yang harus dihadapi oleh investor. Utamanya yang menjadi perhatian adalah tingginya imbal hasil yang didapatkan maka semakin tinggi juga tingkat risiko yang dihadapi. Sebaliknya semakin rendahnya imbal hasil, maka semakin rendah juga tingkat risiko yang dihadapi oleh investor.

Kenali risiko instrumen investasi, hal ini menghindari kehilangan dana dalam jumlah besar dan terhindar dari rayuan investasi bodong yang menawarkan imbal hasil tinggi tetapi minim risiko.

3. Pilih Reksa Dana Sesuai Kemampuan

Dalam berinvestasi reksa dana, ada beberapa jenis yang berbeda, setelah menelaah tentang jenis dan menentukan target finansial. Kita juga harus mengenal tingkat risikonya, maka hal selanjutnya dalah memilih jenis reksa dana yang tepat.

Saat ini, terdapat empat pilihan reksa dana yang tersedia. Mulai dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, serta saham, masing-masing jenis reksa dana tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sebagai ilustrasi, seperti reksa dana pasar uang, invesatasi ini cocok bagi investor yang tertarik untuk invetasi jangka pendek yakni 12 bulan atau satu tahun.

Kemudian, reksa dana pendapatan tetap cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu hingga tiga tahun. Sedangkan reksa dana campuran direkomendasikan bagi inevstor yang ingin berinvestasi hingga lima tahun.

Sedangkan reksa dana pasar saham direkomendasikan untuk investasi jangka panjang.

4. Rutin Berinvestasi

Seperti menabung, investasi akan semakin baik jika dilakukan lebih dari satu kali, hal ini akan memeberikan kemampuan finansial yang baik pada masa mendatang.

Kemudian, dengan menyiapkan dana setiap bulan dari penghasilan secara konsisten, maka membuat kemampuan mengatur fnansial secara bijak.

Tercatat, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga 8 Agustus 2019  jumlah investor di pasar modal sudah mencapai 2 juta lebih. 

Dari angka itu investor reksa dana mencapai 1,39 juta sementara untuk saham mencapai 995 ribu. Sejak tahun 2014 pertumbuhan investor reksa dana juga meningkat 335,67 persen. 

Sedangkan jumlah investor saham dalam 5 tahun meningkat 173,07 persen.

Reksa Dana Pilihan Tepat Investor Milenial

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan,para calon investor utamanya generasi muda atau milenial yang tertarik terjun dalam dunia investasi untuk tidak takut dengan pasar modal. Sebab saat ini banya instrumen yang sangat cocok bagi investor pemula salah satunya reksadana.

Sebab, dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh fund manager sesuai dengan jenis produk investasinya, dan pemilik dana atau investor cukup menerima laporan perkembangan investasinya secara berkala.

“Kita berharap investor pemula ini lebih banyak ke reksadana karena memang posisinya belajar dan umumnya seperti itu,” ujarnya di Jakarta.

Editor: Ayyi Achmad Hidayah