Mengenal John Riady, CEO Baru Lippo Karawaci yang Doyan Naik Ojol!

Mengenal-John-Riady-CEO-Baru-Lippo-Karawaci-yang-Doyan-Naik-Ojol

Group Lippo kini tengah memiliki CEO baru bernama John Riady. John Riady kini resmi menjabat sebagai CEO di Lippo Karawaci, gak cuma itu sosoknya yang membumi pantas dijadikan sebagai inspirasi kita semua nih.

John merupakan anak dari CEO Lippo Group James Riady. Artinya, ia merupakan generasi ketiga keluarga Riady yang telah menjadi salah satu pemain besar di dunia properti.

Sebut saja perumahan Lippo Cikarang, atau Lippo Karawaci, mereka sukses menyulap tanah sitaan menjadi komplek elite di daerah gersang. Gak cuma itu saja, Lippo kini juga telah merambah ke dunia ritel Matahari Mall, hingga media masa seperti Berita Satu, Jakarta Globe, dan Suara Pembaruan.

Kiprah keluarga Riady tak perlu diragukan lagi, termasuk salah satunya John. Sebelum menjabat sebagai CEO, John telah beberapa kali malang melintang di posisi strategis beberapa perusahaan milik Lippo Group.

John Riady lulusan kampus Luar Negeri

John Riady
Di usianya yang masih muda, John udah menduduki kursi CEO di Lippo Grup, (Instagram/@johnriady).

Lahir dari keluarga yang mapan, gak membuat John Riady leyeh-leyeh mengandalkan kekayaan orang tuanya saja. Sadar akan posisinya sebagai salah satu pewaris tahta gurita bisnis Lippo, ia terus memperdalam ilmunya.

Dilihat dari laman media sosial LinkedIn miliknya, John memiliki jejak rekam pendidikan yang mumpuni. Ia diketahui sebagai lulusan filsafat politik dan ekonomi dari Georgetown University, MBA dari Wharton School of Business, dan terakhir memegang gelar profesional Juris Doctor dari Columbia University Law School.

Dikutip dari CNBC, bahkan ia juga diketahui sempat menjabat sebagai dosen hukum di Universitas Pelita Harapan.

Dari Editor Jakarta Globe hingga CEO Lippo Karawaci

John Riady
Berbagai jabatan pernah ia duduki, termasuk menjadi editor di Jakarta Globe, (Instagram/@johnriady).

Setelah menimba ilmu yang sangat tinggi, hingga ke negeri Paman Sam, John Riady dipercaya untuk memegang sejumlah posisi strategis di anak perusahaan Lippo Group. Dia cukup menjabarkan dengan jelas di akun LinkedIn miliknya.

Sejak tahun 2005, ia menjabat sebagai editor di media Jakarta Globe, salah satu media berbahasa Inggris. Kemudian ia juga menjabat sebagai petinggi direksi di Matahari Department Store pada tahun 2016 hingga saat ini.

Chairman Rumah Sakit Siloam pada tahun 2017 hingga kini, dan paling lama menjabat sebagai Direktur di Lippo Group sejak tahun 2011.

Usianya juga masih terbilang muda

John Riady
John dan potret keluarga mungilnya, (Instagram/@johnriady).

Setelah melewati serangkaian posisi-posisi strategis tersebut, akhirnya pada tanggal 18 April lalu, para pemegang saham Lippo Karawaci sepakat untuk menunjuknya sebagai CEO. Dengan harapan dapat mengembalikan kembali kejayaan Lippo pascapolemik Meikarta yang sampai harus masuk dalam radar Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dikutip dari CNBC, sejumlah rencana telah disusun oleh John, yang intinya ingin mendapatkan dana segar US$ 1 miliar, dengan cara menerbitkan saham baru senilai US$ 930 juta atau senilai Rp 13 triliunan.

Dana tersebut rencananya akan digunakan buat menangani masalah likuiditas, kemudian juga untuk mengurangi utang yang dimiliki Lippo Karawaci sekitar US$ 900 juta.

Gaya hidup sederhana mulai naik ojol hingga makan di rumah makan Padang

Meskipun John Riady anak konglomerat dan bahkan dia sendiri memiliki penghasilan yang luar biasa, ternyata ia juga memiliki kebiasaan sederhana dalam hidupnya. Dikutip dari Kompas, putra tertua James Riady ini ternyata mengaku lebih senang makan di rumah makan Padang, ketimbang di restoran mewah dan mahal.

Selain itu, pria berusia 32 tahun ini juga kerap naik ojek online demi menghemat waktu dan uang buat mobilisasi di Kota Jakarta. “Naik ojek juga saya biasa, lebih murah juga kan,” katanya seperti dilansir dari berita Kompas.

Satu lagi, ternyata John Riady orangnya juga sangat hemat. Ia mengaku jarang menyalakan AC di rumahnya, bahkan di kamarnya. Alasannya sih demi menghemat energi. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)