Ini Kenapa Jokowi Yakin UMKM Indonesia Kelas Dunia

Jokowi Optimis UMKM Indonesia Mendunia (Shutterstock)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia agar mampu bersaing secara global.

Menurut Jokowi, masih banyak celah bagi UMKM bersaing secara internasional. Terlebih produk-produk asal Indonesia diminati pasar global utamanya produk kerajinan tangan.

“Pasar-pasar tertentu itu masih banyak peluang,” kata Presiden saat pembukaan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 di Jakarta.

Akan tetapi, Presiden mengimbau agar UMKM tidak masuk kepada produk yang telah dijual secara masif dan skala besar. Sebab, jika bersaing di sektor tersebut maka, UMKM akan kesulitan bersaing.

“Jangan masuk yang mass product, itu bersaing kita kalah dengan negara-negara yang sudah memproduksi secara massal,” kata Jokowi.

Menurutnya, UMKM bisa memanfaatkan celah pasar pada produk kerajinan tangan atau cinderamata yang memiliki ciri khas dan kekuatan tersendiri.

“Yang benar ya seperti ini produk-produk handicraft, yang penuh dengan keterampilan tangan (Hand made). Kekuatan kita ada di situ. Coba dilihat produk-produk yang ada di sini. Semuanya kelihatan kelasnya. Masuknya di situ,” papar Presiden.

Dengan itu, Presiden berharap UMKM jeli melihat peluang dan terus meningkatkan daya saing dari sisi produk.

“Kalau kita misalnya UKM kita masuknya ke produk-produk massal, ya kalah dengan barang-barang dari negara lain. Ada banyak peluang yang bisa dimasuki tapi itu adalah jenis yang kecil, tertentu. Tapi kalau dalam pasar global kan gede banget,” jelas Jokowi.

Pameran Karya Kreatif Indonesia 2019

Bank Indonesia (BI) mendorong inovasi dan pemasaran UMKM binaan melalui program yang mendorong terciptanya usaha kreatif yang mengangkat budaya daerah. Pemasaran UMKM yang menjangkau seluruh dunia secara online, dan pengenalan platform digital untuk transaksi pembayaran maupun pencatatan transaksi penjualan. 

“Hingga saat ini terdapat 898 UMKM binaan dan mitra BI, diantaranya 91 UMKM telah menembus pasar ekspor dengan nilai mencapai Rp 1,4 triliun dalam satu tahun terakhir. Lebih dari 355 UMKM telah memanfaatkan platform digital dalam pemasarannya serta 173 UMKM telah mendapatkan pembiayaan perbankan,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo.

Pelaksanaan pameran KKI 2019 yang mengangkat tema “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi melalui UMKM Go Export dan Go Digital”, merupakan salah satu langkah strategi BI dari segi pemasaran. Hal ini untuk menghubungkan UMKM dengan tiga pihak, yaitu International Buyer, korporasi skala global, dan desainer yang memiliki akses ke pasar internasional. 

KKI 2019 menonjolkan keunggulan karya anak bangsa dari berbagai penjuru nusantara, khususnya di bidang fesyen, kerajinan dan kuliner yang diikuti oleh 370 UMKM. Terdiri dari 120 UMKM kategori kain, 88 kerajinan, dan 154 jenis produk kuliner olahan termasuk kopi.

Selain rangkaian pameran, dalam rangkaian KKI 2019 juga dilaksanakan business matching yang diikuti oleh 91 UMKM. Dimana 28 UMKM telah mendapatkan pembiayaan bank, 33 UMKM diantaranya telah melakukan ekspor, dan 30 UMKM telah berjualan online melalui e-commerce .

Dengan berbagai kegiatan pada pameran KKI 2019 tersebut, diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap produk UMKM kreatif Indonesia. Selain meningkatkan potensi pasar industri kreatif dengan sasaran kaum muda dan wanita aktif dan dinamis. Juga mendorong lahirnya pelaku usaha yang inovatif dan semakin go export dan go digital. 

“Hal ini tentunya akan memberikan nilai tambah pada industri kreatif yang berpotensi untuk memiliki akses ke pasar global. Masyarakat dapat mengunjungi pameran KKI 2019 mulai Jumat, 12 Juli hingga Minggu, 14 Juli 2019, di Jakarta Convention Center, tanpa dipungut biaya masuk area pameran,” pungkas Gubernur BI Perry Warjiyo.

Editor: Ayyi Achmad Hidayah