Keuntungan Obligasi bagi Perusahaan dan Investor

keuntungan obligasi

Apa itu obligasi dan apa keuntungan obligasi? Obligasi adalah surat utang jangka menengah dan panjang yang dapat dipindahtangankan. 

Obligasi sendiri berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang ditentukan.

Sementara itu, UU No. 24 Tahun 2002 mengartikan obligasi sebagai surat berharga berbentuk pengakuan utang yang diterbitkan dalam mata uang rupiah atau valuta asing. 

Pengertian lain dari obligasi menurut Keppres RI No.775/KMK/001/1982 adalah efek surat pengakuan utang atas pinjaman dalam bentuk tertentu dengan jangka waktu ±3 tahun, serta janji memberikan suatu imbalan dalam bentuk bunga yang telah ditetapkan emiten.

Keuntungan obligasi tentunya bakal diterima badan hukum yang menerbitkan obligasi dan investor yang membelinya. Apa saja? Yuk, simak keuntungan, cara menghitung keuntungan, hingga jenis-jenisnya.

Kelebihan obligasi dan kekurangannya bagi penerbit

Menurut James Julianto Irawan dalam buku Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis, terdapat kelebihan dan kekurangan obligasi yang bakal dirasakan penerbit, baik perusahaan swasta maupun negara.

Agar kamu semakin paham, yuk simak penjelasannya!

Kelebihan obligasi bagi penerbit

Salah satu keunggulan menerbitkan obligasi bagi penerbit, baik perusahaan maupun negara, adalah mendapatkan dana segar dengan cepat dari masyarakat. Nah, berikut ini beberapa kelebihan lain yang bakal diterima penerbit obligasi.

  • Investor pemegang obligasi cuma punya hak atas bunga (kupon). Jadi, keuntungan yang diterima hanya bunga obligasi, gak ada keuntungan lain.
  • Obligasi lebih murah dari segi biaya penerbitan ketimbang menerbitkan saham baru.
  • Investor obligasi gak punya hak atas internal perusahaan. Hal tersebut berbeda dari investor saham yang memiliki kepemilikan atas perusahaan.
  • Bunga obligasi cenderung lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman kredit di bank. Itu sebabnya kebanyakan perusahaan memilih penerbitan obligasi untuk pengembangan bisnis ketimbang pinjaman di bank.
  • Kekurangan obligasi bagi penerbit

    Selain keuntungan, terdapat kekurangan dari penerbitan obligasi bagi penerbit. Berikut ini beberapa kekurangan dari penerbitan obligasi.

  • Perusahaan harus melakukan transparansi dalam pengelolaan perusahaan baik operasional ataupun keuangan karena peraturan perjanjian obligasi cukup ketat.
  • Pembayaran bunga (kupon) wajib tepat waktu sesuai tanggal yang dijadwalkan. Jika terlambat dalam pembayaran bunga, penerbit (terutama perusahaan) akan dinyatakan pailit. Tentunya hal tersebut bakal merusak bisnis perusahaan.
  • Pembayaran pokok pinjaman (pada akhir jatuh tempo) mewajibkan perusahaan menyediakan dana dalam jumlah besar. Hal ini bakal menyulitkan perusahaan yang bisnisnya kurang berkembang setelah menerima dana segar dari obligasi.
  • Obligasi yang jatuh temponya jangka panjang akan mengakibatkan biaya tetap untuk pembayaran bunga. Hal tersebut akan berdampak pada solvabilitas perusahaan.
  • Keuntungan dan risiko investasi obligasi jangka panjang

    Sebelum terjun ke dunia investasi surat utang, ada baiknya bagi kamu untuk memperhatikan tabel kelebihan dan kekurangan instrumen investasi berikut sebagai bahan pertimbangan.

    Instrumen Investasi
    ObligasiSukukSahamDepositoReksadana Terproteksi
    Jatuh tempoAdaAdaTidakAdaAda
    Kupon/bungaAdaTidakTidakAdaTidak
    Imbal hasil/ nisbahTidakAdaTidakTidakTidak
    DividenTidakTidakAdaTidakTidak
    Potensi capital gainAdaAdaAdaTidakAda
    Jaminan negaraAdaAdaTidakAdaTidak
    Likuiditas di pasar sekunderAdaAdaAdaTidakAda
    Calon pembeli standbyAdaAdaTidakTidakTidak

    Keuntungan obligasi sebagai investasi jangka panjang

    Berikut ini beberapa keuntungan yang bakal kamu dapat dari investasi obligasi. Walau potensi untung tidak sebesar saham, obligasi lebih aman. Berikut beberapa keuntungannya.

  • Mendapatkan kupon atau nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang dibeli. Tingkat kupon atau nisbah lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI Rate). Jadi, jelas sekali keuntungan surat utang adalah lebih besar ketimbang deposito.
  • Memperoleh capital gain (keuntungan dari penjualan aset modal yang harganya lebih tinggi)
  • Tingkat imbal hasil sudah diperhitungkan pada awal investasi
  • Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang bisa dipilih investor di pasar sekunder (efek yang dijual lagi oleh investor di BEI).
  • Jika yang kamu miliki surat utang negara, sudah pasti terjamin sehingga kamu tak perlu khawatir soal keamanannya. Semua tercantum di UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara atau UU Nomor 24 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. Untuk itu pasti dibayar kembali ditambah dengan return (kupon)
  • Kupon obligasi memiliki nilai yang lebih tinggi daripada keuntungan bunga deposito. Hal ini bisa bikin kamu memilih berinvestasi lewat surat utang karena keuntungannya maksimal.
  • Surat utang bisa kamu jadikan sebagai jaminan dan agunan. Jadi, kamu bisa gunakan untuk mengambil pinjaman ke bank atau beli saham di bursa efek.
  • Risiko obligasi sebagai investasi jangka panjang

    Berikut ini beberapa kekurangan obligasi sebagai investasi yang perlu kamu pertimbangkan sebelum membeli investasi dari surat utang.

  • Risiko likuiditas terhadap obligasi swasta maupun pemerintah. Meski surat utang pemerintah lebih aman, bukan gak mungkin lho obligasinya kurang likuid atau susah untuk dijual kembali di pasar sekunder karena jarang ada investor yang mau. 
  • Risiko maturitas yang lebih sering terjadi pada obligasi korporasi terkait masa jatuh tempo obligasi. Semakin lama jatuh tempo obligasi, semakin tinggi risiko tersebut. Cara menyiasatinya, investor bisa meminta maturitas premium atau surat utang yang jatuh temponya lebih pendek misalnya tiga tahun lagi.
  • Risiko default yang hanya terjadi pada obligasi korporasi. Berbeda dari SUN, obligasi korporasi gak dijamin pemerintah. Nah, investor harus menyadari risiko default atau gagal bayar seandainya perusahaan bangkrut.
  • Mengapa perusahaan memilih obligasi daripada pinjaman bank?

    Terdapat beberapa alasan yang membuat perusahaan atau negara memilih penerbitan obligasi ketimbang pinjaman bank untuk mendapatkan tambahan modal. 

    Walaupun sama-sama pinjaman kredit, terdapat perbedaan antara obligasi dan pinjaman bank.

    Berikut penjelasannya:

    1. Pemberi pinjaman dalam pemberian kredit biasanya bank, sedangkan dalam obligasi siapa saja bisa menjadi pemberi pinjaman.
    2. Dalam kebutuhan dana yang besar, jumlah pemberi pinjaman dalam perjanjian kredit sangat terbatas, sehingga berpengaruh pada jumlah dana yang disuplai. Pada obligasi, dana yang dibutuhkan peminjam relatif tidak terbatas dan dana yang tersedia lebih besar sehingga lebih mudah dalam pemenuhan kebutuhan dana besar.
    3. Obligasi menjadi sarana investasi bagi masyarakat pemodal sehingga akan lebih meratakan pendapatan masyarakat pemodal. Pasalnya, berinvestasi lewat obligasi lebih menguntungkan ketimbang menyimpan uang di bank.
    4. Pinjaman uang lewat bank cenderung berjangka pendek antara 1 – 3 tahun. Dalam obligasi, pinjaman bisa berlangsung lama, bahkan beberapa obligasi hingga 30 tahun. Tentunya tenggat waktu yang panjang memungkinkan perusahaan membayar pokok pinjaman dan kupon bunga.
    5. Manajemen dan pengelolaan keuangan lewat obligasi lebih terbuka, transparan, dan lebih terkontrol. Dampaknya sangat positif bagi penerbit yaitu efisiensi dan efektif dalam penyerapan dana. Hal tersebut tidak demikian dalam pinjaman bank karena tidak ada kewajiban keterbukaan informasi serupa.

    Cara hitung keuntungan obligasi

    Sebelum membeli investasi surat utang, pertimbangan utama investor pasti imbal hasil (yield). Dalam dunia obligasi, terdapat beberapa rumus untuk menghitung imbal hasil, namun rumus sederhana dan populer ini yang paling sering digunakan.

  • Nominal yield, Metode menghitung coupon rate (tingkat suku bunga) yang memperlihatkan return pendapatan, yang diperoleh oleh para investor.  Rumus: Nominal Yield = (Coupon/Nominal) x 100%
  • Current yield dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama setahun terhadap harga surat utang tersebut. Rumus: Current yield = penghasilan bunga tahunan : harga pasar obligasi
  • Yield to maturity (YTM) digunakan untuk menghitung tingkat imbal hasil yang diperoleh investor jika menahan surat utang hingga jatuh tempo. Rumus YTM lebih disukai investor karena menggambarkan imbal hasil secara menyeluruh.
  • Rumus hitung obligasi: YTM = (C+((F-P)/n)) : ((F + P)/2)

    Keterangan:

    C : pembayaran bunga surat utang tiap bulan (kupon)

    F : nilai nominal surat utang (face value)

    P : harga surat utang yang dibayarkan untuk membeli surat utang (price)

    n : berapa kali bunga dibayar selama masa jatuh tempo obligasi

    Cara membeli obligasi

    Membeli surat utang sejatinya bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu lewat mekanisme pasar perdana dan melalui pasar sekunder. 

    Mengenai pasar perdana, kamu sama saja dengan membeli langsung pada agen atau perusahaan sekuritas yang ditunjuk secara resmi. 

    Namun, untuk pembelian di pasar sekunder, kamu membelinya melalui mekanisme bursa atau perbankan.

    Bagi kamu yang tertarik berinvestasi pada obligasi bisa berpedoman pada hal-hal berikut.

    1. Membuka rekening

    Tahap pertama dalam cara membeli obligasi adalah membuka rekening. Pada tahap ini, kamu perlu memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income untuk menangani transaksi obligasi.

    Wajib bagi kamu menyeleksi dengan teliti perusahaan sekuritas tersebut. Cari yang berpengalaman, tim yang kuat, serta riset dan fee yang kompetitif. 

    Kamu juga perlu meminta informasi akurat dan terbaru mengenai obligasi.

    2. Memahami produk obligasi

    Memahami produk obligasi bukan sekadar kamu mengetahui pengertian dari produk obligasi dan jenisnya. 

    Potensi risiko dan keuntungan harus kamu pahami dengan baik. Pada tahap ini, kamu sebaiknya mempelajari setiap instrumen obligasi dari prospektus, hasil riset perusahaan sekuritas, atau berselancar di internet.

    3. Menganalisis obligasi

    Pada tahap ini, sebelum memutuskan membeli obligasi, lakukan analisis mendalam mulai dari jenis yang akan dipilih dan bagaimana stabilitas pendapatan dari obligasi tersebut. 

    Kamu juga bisa menganalisis kupon, jangka waktu, dan peringkat obligasi tersebut. Jangan lupa cek latar belakang penerbit obligasi, emiten misalnya.

    4. Memberikan amanat kepada trader atau broker

    Tahap ini berarti kamu hendak membayar. Kamu sudah memilih obligasi, perusahaan sekuritas, dan paham keuntungan serta risikonya. 

    Tahap ini juga termasuk pembelian obligasi oleh pihak sekuritas sesuai dengan jenis serta harga yang kamu tetapkan.

    5. Siapkan dana

    Setelah memberikan amanat, dana investasi harus kamu siapkan. Ingat ya, keterlambatan membayar akan dikenakan penalti. Itulah kenapa kamu harus sudah siapkan dana ketika sudah memberikan amanat kepada sekuritas.

    6. Pembayaran

    Tahap terakhir adalah menyelesaikan pembayaran dengan cara transfer ke rekening perusahaan sekuritas.

    Obligasi yang kamu beli akan tercantum dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 

    Nantinya, administrasi bakal dilakukan bank kustodian perusahaan sekuritas. Tahap ini mengakhiri cara membeli obligasi yang berarti kamu sudah memegang instrumen investasi surat utang tersebut.

    Jenis obligasi dan contohnya

    Jenis surat utang itu sendiri juga sangat beragam. Sebagai instrumen investasi, surat utang menjadi salah satu instrumen yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia. Berikut ini adalah jenis-jenis obligasi.

    Berdasarkan penerbitnya

    Jika dilihat dari siapa penerbitnya, surat utang digolongkan jadi tiga jenis, yaitu:

    1. Obligasi pemerintah dan lembaga pemerintah

    Sesuai dengan namanya, surat utang ini memang diterbitkan oleh Pemerintah dalam bentuk seri. Intinya, Pemerintah Indonesia butuh dana untuk berutang, alih-alih pinjam ke lembaga lain atau luar negeri, mereka akan meminjamnya ke kamu.

    Selain Pemerintah RI, ada pula lembaga-lembaga afiliasi pemerintah seperti BUMN seperti Jasa Marga, dan pihak lainnya dengan tujuan pembangunan infrastruktur dan lain-lain.

    Ada dua surat utang pemerintah yang umum diketahui masyarakat, antara lain:

  • Surat Utang Negara (SUN) atau surat utang dalam bentuk rupiah atau valuta asing (valas) yang pembayaran bunga dan pokoknya dijamin Pemerintah Indonesia.Berdasarkan jangka waktunya ada dua jenis SUN, yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang populer dengan sebutan Treasury Bills yang jangka waktu maksimal 12 bulan dan Obligasi Negara (ON) dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan.
  • Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara diterbitkan berdasarkan prinsip syariah. Penerbitannya bisa dalam mata uang rupiah atau valuta asing (valas).
  • 2. Obligasi municipal

    Obligasi municipal adalah surat utang yang dikeluarkan oleh Pemda setempat. Surat utang ini juga bisa dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian sebuah negara.

    Tujuan diterbitkannya surat utang ini tentu sebagai upaya penggalangan dana untuk membiayai proyek-proyek di daerah. 

    3. Obligasi swasta

    Sementara itu, obligasi swasta adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta dengan tujuan tertentu. Biasanya perusahaan ini sudah berjanji pada wali amanat, mereka akan memenuhi kewajiban dengan menyatakan segala ketentuan atas penerbitan obligasinya.

    Wali amanat sendiri akan bertugas layaknya penjamin, dan berfungsi layaknya para pemegang obligasi.

    Berdasarkan sistem pembayaran kupon

    Jika dilihat dari penerbitnya, surat utang digolongkan menjadi tiga jenis. Dilihat dari sistem pembayarannya, surat utang dikategorikan ke dalam lima jenis. Apa saja?

    1. Obligasi konvensional

    Seringkali obligasi konvensional ini dikait-kaitkan dengan obligasi konvensional vs sukuk yang sifatnya syariah.

    Jika mengacu pada definisi pembayaran, konvensional di sini artinya adalah pembayaran kuponnya yang dilakukan setiap setengah tahun.

    Namun jika melihat kasus di Indonesia, umumnya kupon surat utang akan dibayar setiap tiga bulan sekali.

    2. Zero coupon bonds

    Nah kalau yang ini, kuponnya sudah dibayar di muka secara sekaligus atau lump sum. Jadi tidak dicicil secara per tiga bulanan. 

    3. Fixed coupon bonds

    Kupon yang dibayar penerbit surat utang akan memiliki persentase yang sama hingga tanggal jatuh temponya.

    4. Floating coupon bonds

    Sedangkan yang ini, kuponnya berubah secara periodik dan berhubungan dengan tingkat suku bunga di pasar. Contohnya seperti Sertifikat Bank Indonesia atau SBI, SIBOR, dan lainnya.

    Berdasarkan jaminan yang diberikan

    Berhubung obligasi adalah surat utang, ada pula surat utang yang juga menawarkan jaminan. Surat utang seperti ini kerap disebut dengan secured bonds, dan dibedakan menjadi empat jenis yaitu.

    1. Guaranteed bonds atau obligasi bergaransi

    Surat utang ini diterbitkan oleh perusahaan namun dijamin oleh perusahaan lain. Perusahaan lain yang dimaksud bisa saja merupakan induk dari perusahaan itu.

    2. Mortgage bonds

    Surat utang ini jaminannya adalah sebuah aset properti, dan kerap dikenal dengan istilah Asset Backed Securities. Salah satu institusi di Indonesia yang memiliki produk ini adalah Bank Tabungan Negara (BTN).

    Hal itu disebabkan karena BTN memang memiliki produk yang cukup aktif terkait pembiayaan aset properti.

    3. Collateral trust bonds (Obligasi Beragun)

    Jaminan dari surat utang ini antara lain adalah efek dari perusahaan penerbit, sebut saja seperti saham, atau anak usaha dari perusahaan yang bersangkutan.

    4. Equipment trust bonds atau Obligasi Perlengkapan

    Sementara itu, Obligasi Perlengkapan adalah surat utang yang mana penerbitnya menjamin peralatan atau kendaraan berat miliknya, sebut saja seperti perusahaan maskapai penerbangan yang menjaminkan pesawatnya. Tentu saja, investor yang memegang surat utang ini, berhak mengklaim peralatan yang dijaminkan si penerbit.

    Surat utang tanpa jaminan

    Bukan kredit saja yang bisa disediakan tanpa jaminan, surat utang ini juga tersedia dan jenisnya ada dua.

    1. Debentur

    Obligasi ini adalah surat utang tanpa jaminan, di mana para pemegang surat utang hanya akan memegang janji dari penerbit bahwa utang pokok dan kuponnya akan dibayar pada waktunya.

    2. Subordinated Debenture

    Seandainya penerbit telah menerbitkan lebih dari satu obligasi debenture, akan ada hierarki dari surat utang tersebut. Oleh karena itu, subordinated debenture adalah obligasi junior dari debenture sebelumnya.

    Pada intinya, jika penerbit bangkrut, klaim obligasi junior ini gak akan bisa dibayarkan sebelum penerbit mampu melunasi seluruh kewajiban atas obligasi seniornya.

    Jenis surat utang lainnya

    Wah, ternyata gak cuma jenis-jenis di atas saja lho yang namanya obligasi. Berhubung obligasi adalah surat utang dan surat utang itu juga banyak jenisnya, maka kita akan coba sebutkan beberapa nama yang mungkin pernah kamu dengar sebelumnya

    1. Sukuk

    Sukuk adalah surat berharga jangka panjang atau obligasi yang berlandaskan atas prinsip syariah. 

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa dalam menaungi penerbitan sukuk demi menguatkan landasan syariah yang menekankan pelarangan riba di dalam sektor investasi obligasi.

    Salah satu produk sukuk yang cukup top untuk saat ini adalah Sukuk Ritel Seri. Selain sesuai dengan syariat Islam, sukuk ini juga mendukung pembangunan nasional lho.

    2. Obligasi berpendapatan

    Sifatnya seperti saham khusus. Pembayaran atas bunga pinjamannya dilakukan secara penuh dan tepat waktu, gak akan menjadi keharusan, dan kegagalan bayar atas penerbitnya, gak akan membuat si penerbit dinyatakan bangkrut.

    3. Obligasi voting

    Berbeda dengan surat utang lainnya, pemegang surat utang ini akan mendapat hak suara dalam manajemen perusahaan.

    4. Obligasi konversi (convertible bonds)

    Surat utang ini yang sebelum jatuh tempo bisa ditukar menjadi saham si penerbit. Diterbitkan untuk menarik daya investor membeli surat utang ini.

    Pernah dengar kasus Taxi Express di Indonesia? Tepat pada 3 Oktober 2019 mereka mengkonversikan surat utang senilai Rp600 miliar jadi saham. Namun, sayangnya saham mereka pada 2020 terpuruk ke level Rp50 per lembarnya.

    5. Obligasi luar negeri

    Pernah dengar istilah Eurobonds, Yankee Bonds, Samurai Bonds, Dragon Bonds, dan lainnya? Surat utang ini dirilis dengan menggunakan mata uang dari negara yang bersangkutan.

    Yankee tentunya dengan Dolar Amerika Serikat, Eurobonds tentu dengan Euro, dan Samurai dengan Yen. 

    Surat utang itu memang dijual di negara-negara tersebut, namun tidak diterbitkan dari perusahaan asal negara tersebut, melainkan oleh pihak lain.

    Perbedaaan obligasi dan unit link

    Obligasi dan unit link memiliki persamaan sebagai salah satu instrumen investasi. Tetapi, perbedaan paling utama yang terlihat dari unit link adalah proteksi jiwa yang memberikan jaminan santunan atau uang pertanggungan jiwa (UP jiwa) jika nasabah meninggal dunia. Obligasi tidak memiliki proteksi demikian.

    Agar kamu gak salah pilih, simak perbedaan investasi pada obligasi dan unit link berikut ini.

    ObligasiUnit Link
    Minimal pembelianRata-rata Rp1 jutaRata-rata Rp400 ribu/bulan
    Jatuh tempomenengah-panjang>20 tahun

    (sesuai kontrak polis)

    Proteksi asuransiTidak adaAda
    PerantaraSekuritasManajer investasi terikat dengan perusahaan asuransi
    Imbal hasilBunga (kupon)Tergantung unit link yang dipilih

    Tips aman berinvestasi obligasi

    Kamu yang pengin mulai berinvestasi pada obligasi bisa mempertimbangkan tips dari pengusaha dan politisi Sandiaga Uno. 

    Mantan Wakil gubernur DKI Jakarta ini mengajak masyarakat, terutama anak muda untuk berani berinvestasi sejak dini.

    Berikut ini beberapa tips dari lelaki yang karib disapa Bang Uno lewat webinar pada Mei 2020.

  • Pilih SBN, ORI, dan sukuk negara karena lebih aman dan dijamin pemerintah.
  • Bagi yang mengejar cuan tinggi, bisa melirik obligasi korporasi (swasta) dengan tetap memperhatikan kualitas dan keamanannya lewat peringkat kelayakan investasi.
  • Jika masih awam, gunakan jasa manajer investasi yang telah menyiapkan portofolio sesuai profil investor. Dalam hal ini kamu berinvestasi pada reksadana.
  • Dalam hal diversifikasi investasi dari 100 persen dana yang disiapkan, untuk obligasi sebaiknya 30-35 persen.
  • Data Penilai Harga Efek Indonesia (PHE) mencatat yield bonds negara FR082 tenor 10 tahun yang menjadi acuan berkisar 7 persen. 

    Sementara yield bonds korporasi dengan rating tertinggi (terbaik) yakni AAA berkisar 9 persen, rating AA hampir 12 persen, dan rating BBB di level 14 persen lebih.

    Tanya jawab seputar keuntungan obligasi

    Berikut ini beberapa pertanyaan terkait keuntungan berinvestasi obligasi yang sering diajukan investor.

    Obligasi adalah surat utang jangka menengah dan panjang yang dapat dipindahtangankan. Obligasi sendiri berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang ditentukan.

    Berikut ini beberapa keuntungan yang bakal kamu dapat dari investasi obligasi. Walau potensi untung tidak sebesar saham, obligasi lebih aman. Berikut beberapa keuntungannya.

    • Mendapatkan kupon atau nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang dibeli. Tingkat kupon atau nisbah lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia (BI Rate), so, jelas sekali keuntungan surat utang adalah lebih besar ketimbang deposito.
    • Memperoleh capital gain (keuntungan dari penjualan aset modal yang harganya lebih tinggi)
    • Tingkat imbal hasil sudah diperhitungkan pada awal investasi
    • Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang bisa dipilih investor di pasar sekunder (efek yang dijual lagi oleh investor di BEI).
    • Jika yang kamu miliki surat utang negara, sudah pasti terjamin sehingga kamu tak perlu khawatir soal keamanannya. Semua tercantum di UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara atau UU Nomor 24 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. Untuk itu pasti dibayar kembali ditambah dengan return (kupon)
    • Kupon obligasi memiliki nilai yang lebih tinggi daripada keuntungan bunga deposito. Hal ini bisa bikin kamu memilih berinvestasi lewat surat utang karena keuntungannya maksimal.
    • Surat utang bisa kamu jadikan sebagai jaminan dan agunan. Jadi, kamu bisa gunakan untuk mengambil pinjaman ke bank atau beli saham di bursa efek.

    Terdapat beberapa alasan yang membuat perusahaan dan negara menerbitkan obligasi. Berikut beberapa di antaranya:

    • Obligasi diterbitkan perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan.
    • Dibandingkan dengan mengajukan pinjaman dana ke bank yang membutuhkan jaminan, obligasi tidak demikian. Lewat obligasi, perusahaan atau negara lebih fleksibel menentukan menetapkan dana yang dibutuhkan.
    • Dana segar dari obligasi memiliki tingkat suku bunga yang lebih fleksibel ketimbang bank. Penentuan tingkat suku bunga bank cenderung berpihak pada kepentingan kreditur (bank).

    Obligasi memiliki jatuh tempo pembayaran utang (pokok) dan bunganya. Rata-rata obligasi di Indonesia memiliki jangka waktu 1 - 10 tahun.

    Dalam masa tersebut, obligasi yang dimiliki investor bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Jadi, obligasi hampir mirip saham dalam hal transaksi jual-beli.