Tertarik dengan Kewirausahaan Sejak Dini? Yuk Pelajari Tahapan-tahapannya

Bisnismen

Indonesia masih menghadapi persoalan terbatasnya lapangan pekerjaan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136,18 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka pun sebesar 5,01 persen pada Februari 2019. Gak heran jika wirausaha adalah salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tanpa bekerja sebagai pegawai kantoran. 

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebenarnya bisa jadi solusi untuk mengurangi tingkat pengangguran. Idealnya, jumlah wirausahawan adalah 5 persen dari total penduduk sebuah negara.

Apabila terwujud, maka negara tersebut bisa dikatakan sebagai negara maju dengan ekonomi yang terus tumbuh. Entrepreneur atau wirausaha berasal dari bahasa Prancis, yaitu entreprendre, yang artinya memulai atau melaksanakan. 

Dalam bahasa Indonesia, wira berarti: utama, gagah berani, luhur, swa, dan sendiri. Usaha sendiri berarti kegiatan produktif  Dari asal kata tersebut, kewirausahaan adalah usaha yang dilakukan sendiri.

Secara umum, kewirausahaan memiliki arti proses untuk menempuh risiko menjalankan usaha sendiri dan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru dengan pendekatan yang inovatif. 

Sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mampu bersaing menghadapi tantangan.

Faktor-Faktor yang Mendorong Kewirausahaan 

Niat menjadi awal untuk memulai proses wirausaha adalah munculnya niat akan ada perilaku yang menggerakkan orang untuk berwirausaha demi mendapatkan penghasilan tanpa bekerja sebagai seorang karyawan. 

Ada dua faktor yang mendorong pembentukan jiwa kewirausahaan yakni: faktor internal dan eksternal.

  • Faktor internal: Berasal dari dalam diri wirausahawan seperti sifat personal, kemauan, kekuatan individu, kemampuan individu untuk berwirausaha.
  • Faktor eksternal: Berasal dari luar perilaku wirausahawan itu seperti: keluarga, dunia usaha, fisik, demografis dan lingkungan sosial budaya.
  • Ciri-ciri seorang wirausahawan

    Wirausahawan memiliki sejumlah sifat dasar dalam membangun usahanya secara mandiri. Mereka juga terbiasa menempatkan diri terhadap risiko atau guncangan yang mungkin terjadi dari perusahaan yang dibangunnya. Berikut sembilan ciri-ciri wirausahawan.

    1. Berani mengambil risiko

    Keputusan usaha membutuhkan keberanian, meskipun ada risiko menghadang. Pengambilan risiko menjadi kata kunci dari kewirausahaan dalam menghadapi tantangan dan persaingan bisnis.

    Hanya saja, mengambil keputusan tidak dilakukan secara gegabah dan tanpa analisa yang kuat. Dalam situasi krisis, seorang wirausaha harus mampu mengambil keputusan dalam upaya mempertahankan perusahaannya.

    2. Menjalankan usaha sendiri

    Tidak bergantung pada bantuan pemerintah adalah ciri khas dari seorang wirausaha. Mereka akan mencari jalan sendiri ketika menghadapi sebuah masalah.

    3. Mampu memanfaatkan peluang

    Mampu memanfaatkan dengan baik segala peluang akan menjadi suatu peluang usaha bagi kita. Jika peluang usaha digali dengan baik, sehingga akan membuahkan hasil yang memuaskan.

    4. Menciptakan usaha baru

    Di atas kertas, memang sepertinya tidak sulit untuk menciptakan sebuah usaha baru, namun pada kenyataannya diperlukan strategi dalam memulai usaha. Gagasan dan ide tidaklah cukup tapi juga mampu melaksanakannya. 

    5. Suka inovasi

    Kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan selalu berubah. Lewat inovasi maka barang, jasa akan selalu dirasa baru oleh pasar.

    6. Kreatif

    Mereka yang kreatif biasanya sangat terbuka dengan hal-hal baru. Boleh dibilang, kreativitas merupakan sumber penting dalam menciptakan daya saing dalam sebuah organisasi. 

    7. Pengetahuan luas

    Seorang wirausahawan harus mengetahui kondisi terkini, maka harus punya pengetahuan yang luas. Sebab pengetahuan dan informasi yang luas akan membantu dalam keputusan bisnis.

    Tidak cukup hanya mengetahui informasi, wirausaha harus juga mampu menganalisa kondisi terkini. Apakah kondisi saat ini akan berdampak pada bisnisnya.

    8. Disiplin

    Disiplin harus menjadi gaya hidup seorang wirausaha. Apabila terbiasa dalam kehidupannya disiplin, maka wirausaha tersebut berkomitmen tinggi akan suatu usaha yang dijalani. 

    Semakin disiplin seseorang maka produktivitasnya akan semakin baik dan tinggi. Bisnis juga akan semakin tertata apabila menerapkan kedisiplinan.

    9. Berorientasi pada masa depan

    Masa depan selalu misteri yang harus dapat diantisipasi. Sebab masa depan punya tantangan sendiri yang jika tidak ditangani, justru bisnis bisa terhenti.

    Maka, perspektif dan wawasannya harus jauh ke depan. Agar bisnis tetap berkelanjutan maka harus mampu mengikuti perkembangan zaman saat ini.

    Manfaat di balik mengejar kewirausahaan 

    Lewat berwirausaha, manfaat yang dirasakan tidak hanya semata-mata mengejar keuntungan. Kebutuhan masyarakat atau orang banyak akan terpenuhi, sehingga membawa perasaan bahagia. Boleh dibilang, manfaat berwirausaha amat luas, bahkan dapat berkontribusi bagi perekonomian bangsa. Berikut sejumlah manfaat kewirausahaan.

    1. Membuka lapangan kerja baru.
    2. Sebagai agen pembangunan.
    3. Memberikan contoh pribadi kepada orang banyak.
    4. Memberikan manfaat bagi karyawan dalam hal kedisiplinan.
    5. Turut memelihara keserasian lingkungan dengan adanya aktivitas sosial.

    Peran kewirausahaan 

    Menjadi wirausaha saat muda telah menjadi concern pemerintah saat ini. Pemerintah terus mendorong agar anak-anak muda memulai bisnis, demi melahirkan pengusaha-pengusaha tangguh di masa depan. 

    Dorongan tersebut diberikan dengan pelatihan di sejumlah instansi dan kementerian hingga memberikan modal awal berbisnis.

    Alasan pemerintah mendorong untuk berwirausaha tentu karena manfaat dari wirausahaa itu terhadap pembangunan bangsa. Berikut rinciannya:

    1.Membantu rantai kegiatan ekonomi

    Sebagai pengusaha dapat membantu melancarkan proses produksi, distribusi dan konsumsi. Kesulitan lapangan kerja juga dapat ditangani dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

    2.Sebagai pejuang bangsa

    Dalam bidang ekonomi, kewirausahaan membantu dalam meningkatkan ketahanan nasional. Plus, mengurangi ketergantungan kebutuhan nasional dari bangsa lain.

    Kini Saatnya Memulai Berwirausaha

    Dalam memulai bisnis, tentu semua ingin bisnisnya berkelanjutan dan tetap eksis. Agar hal tersebut tercapai maka seorang yang hendak terjun ke dunia bisnis harus memiliki kemauan keras dalam mewujudkannya.

    Orientasi bisnis harus terus berkembang di pasar. Lalu bagaimana cara memulainya? Berikut tahapan-tahapannya:

    1. Kuatkan kemauan

    Ini adalah soal menyediakan waktu, mengatur waktu, bekerja keras, hidup sederhana dan pantang menyerah. Dasari hal-hal tersebut tertanam dalam diri kita, agar saat memulainya atau mempertahankan bisnis kita tidak goyah akan tujuan.

    2. Kumpulkan kebutuhan dan kemampuan 

    Seorang pebisnis harus memiliki kemampuan finansial atau modal, intelektual, emosional dan kemampuan sosial. Kemampuan inilah yang akan membantu kita nanti dalam mempertahankan bisnis.

    3. Tetapkan jenis bisnis

    Selanjutnya adalah tahap eksekusi, kita harus tahu bisnis apa yang hendak dijalankan dan berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Putuskan segera apakah bisnis kita memproduksi satu jenis produk usaha atau dua jenis produk usaha. Terakhir, apakah lebih banyak produk yang dipasarkan.

    4. Bangun jaringan 

    Hal yang tidak boleh luput adalah pebisnis harus mempunyai jaringan dengan pemasok atau supplier. Berikut juga dengan calon pembeli, pembeli, pelanggan dan kompetitor.

    5. Perhatikan aspek finansial 

    Keuangan adalah bagian penting memastikan keberlangsungan usaha. Maka dalam pengelolaannya perhatikan sejumlah faktor di bawah ini. 

  • Kebutuhan dana. Hitung total kebutuhan dana yakni: berapa jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai rencana bisnis. Kebutuhan dana dibagi dua yakni: membiayai aktiva tetap dan modal kerja. 
  • Sumber dana. Gunanya untuk membiayai rencana binis. Sumber dana diperoleh dari: hutang dalam jangka pendek atau panjang. Lalu dari modal sendiri atau equity yang dilihat dari necara sisi passiva. 
  • Menghitung aliran kas atau cash flow. Ini bagian dari rencana bisnis yang dikelompokkan menjadi pengelompokkan pertama untuk cash out flow atau aliran kas keluar dan pengelompokkan kedua untuk aliran kas atau cash flow yang dibagi aliran kas atau dana yang dikeluarkan di awal proyek, proyek berjalan hingga akhir proyek. 
  • Semoga informasi tadi membantu kita untuk memulai berwirausaha, ya. Perlu diketahui juga bahwa wirausaha dan wiraswasta adalah dua hal yang berbeda, ya, sebagaimana kategorinya pun berbeda..Selamat mencoba dan semoga sukses!

    Sebagai referensi mencari tahu produk-produk asuransi kesehatan dan asuransi usaha lainnya, jangan ragu untuk mengunjungi Lifepal. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma).