Gak Mahal! Bermodalkan Tiket PP Rp 3 Juta, Udah Bisa Liburan ke Jepang Lho

Gak Mahal! Bermodalkan Tiket PP Rp 3 Juta, Udah Bisa Liburan ke Jepang Lho

Liburan ke Jepang dirasa berat bagi sebagian besar orang. Bagaimana tidak, Jepang menjadi salah satu negara dengan predikat biaya hidup termahal di dunia. Tokyo dan Osaka, dua kota tersebut menempati urutan keenam dan ketujuh dari 10 besar kota termahal di dunia untuk ditinggali. Tak heran, banyak wisatawan, khususnya dari Indonesia yang enggan pelesiran ke negara tersebut dikarenakan terkendala biaya.

Tetapi, hal itu janganlah dijadikan kendala untuk tidak pelesiran ke negeri Sakura tersebut. Saat ini, sudah banyak maskapai berbiaya murah yang menawarkan kursi dengan harga jauh di bawah rata-rata. Bahkan, Jepang selalu masuk agenda jika ada promo baik yang dilakukan maskapai penerbangan maupun travel agent. Pelesiran ke Jepang saat ini sudah bukan lagi menjadi mimpi.

Lalu, bagaimana sih mewujudkan mimpi tersebut?

1. Cari tiket murah

Seorang wanita sedang melakukan check in online di bandara. Ilustrasi

Saat ini harga tiket pesawat ke Jepang tidak semahal tahun-tahun sebelumnya. Meski yang mahal dan berkelas tetap ada, tidak ada salahnya jika kita tidak memiliki banyak uang tetap memilih maskapai penerbangan murah. Atau jika tetap ingin mencari yang berkelas pun, kita jangan lengah terhadap promo atau diskon baik dari travel agent maupun maskapai penerbangan itu sendiri.

Kalau bujet benar-benar terbatas, tak ada salahnya membeli tiket tanpa bagasi. Ada maskapai penerbangan yang melayani hal tersebut. Untuk harga tiket pesawat tanpa bagasi itu berkisar Rp 3 juta untuk pulang pergi. Satu lagi yang harus diperhatikan jika ingin membeli tiket pesawat langsung ke website maskapai, coba kamu cari di hari tertentu seperti Selasa. Biasanya di hari itu harga tiket lebih rendah ketimbang hari lain. Kalau kamu cari tiket hari Jumat, otomatis harga nya naik.

Jangan lupa ikut pantau juga beberapa akun travel di Instagram yang seringkali kasih promo. Meski tidak berangkat di satu atau dua bulan ke depan, setidaknya kamu sudah memegang tiket pesawat. Biasanya, di akun-akun tersebut maskapai yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari berkelas sampai murah.

2. Pilih transportasi umum

salah satu transportasi umum di Jepang, Subway. (ilustrasi).

Dari dan akan ke negara tujuan, disarankan untuk memilih transportasi umum ketimbang taksi. Jika niat hanya untuk jalan-jalan tanpa tergiur belanja berlebihan, pilihan ini sangat disarankan. Setibanya di Jepang, banyak layanan transportasi seperti kereta cepat, subway, kereta rel listrik, atau bus. Jika betul-betul ingin menghemat pengeluaran, lebih baik naik subway yang kemudian disambung dengan kereta rel listrik yang mengarah ke pusat kota. Biayanya pun mulai dari 170-an yen berkisar Rp 22.000, tergantung jarak yang harus ditempuh.

Jika mendarat di Bandara Narita, jika memilih naik subway, kita harus siap dengan kondisi transit di beberapa stasiun. Buat pemula mungkin membingungkan, tetapi dengan harga tiket 1100 yen setara dengan Rp 150.000 sampai ke pusat kota dengan jarak sejauh 62 kilometer, ini worth it untuk dilakukan. Selain bisa berkeliling kota-kota di Jepang secara singkat, disini kita akan merasakan keramahan warga negeri Sakura tersebut lho. Jangan sungkan untuk bertanya, karena masyarakat Jepang cukup ramah, apalagi terhadap wisatawan asing. Mereka akan membantu menunjukkan arah.

Jika mendarat di Bandara Haneda, naik kereta Keikyu ke Stasiun Shinagawa dengan tarif 480 yen setara Rp 65.000, kemudian pindah kereta JR Yamanote Line dengan tarif 170 yen setara Rp 22.000 menuju Stasiun Tokyo. Begitupun sebaliknya jika ingin kembali ke Bandara Haneda. Jangan khawatir, kereta di Jepang semua sesuai jadwal, mereka sangat tertib dengan hal seperti ini. Dan jika kamu ingin mengunjungi kota di Jepang, di stasiun selalu tersedia panduan, bahkan bisa mengaksesnya di web. Disarankan untuk kamu memiliki kartu Suica. Sama seperti E-Money kalau di Indonesia. Dengan kartu ini, kamu mau bepergian dengan bus atau kereta menjadi lebih mudah.

3. Makan di restoran cepat saji

Salah satu restoran cepat saji di Kyoto, Jepang. Ilustrasi

Bagi traveller muslim, dan sulit untuk membaca setiap kemasan makanan yang dijual, lebih baik memilih makan di restoran cepat saji yang sudah familiar di Indonesia. Rata-rata pegawainya pun jika kita sebut no pork, atau menanyakan kehalalan makanan tersebut, mereka bisa menjawab “yes no pork”. Untuk soal harga nya pun jauh lebih murah dibandingkan restoran. Untuk satu menu yang berisikan ayam goreng, kentang dan segelas coke dibanderol 710 yen, setara dengan Rp 96 ribu. Untuk air mineral, disini akan diberikan secara gratis.

Disarankan memang kamu kalau bisa membawa bekal sendiri dari Indonesia seperti abon atau rendang kering. Selain hemat bujet, kamu juga tak perlu khawatir kehalalannya kan? Tapi perlu diingat, kalau ingin makan nasi, bisa membelinya di minimarket seperti seven eleven, itu pun kalau ada. Biasanya cukup jarang. Yang ada sudah dalam bentuk onigiri dan semuanya sudah bercampur dengan ‘pork’.

4. Pilih hotel kapsul atau dormitory

Hotel Kapsul di Jepang. Ilustrasi

Ada banyak penginapan murah di Jepang. Salah satunya adalah hotel kapsul atau dormitory. Dibanderol harga per malam sekitar 2500 yen atau setara dengan Rp 330 ribu. Untuk fasilitas hanya ada satu buah kasur dan televisi. Bentuknya pun seperti asrama. Ada yang menggunakan tempat tidur tingkat, ada pula yang tidak. Dibagi dua, laki-laki dan perempuan. Ada juga kamar campur. Tetapi lebih nyaman memang memilih kamar sesuai gender. Jangan khawatirkan fasilitas di dalam hotel ini. Kamarnya bersih, suasananya tenang, terlebih lagi, kita jadi menghemat biaya sabun karena di dalam hotel ini toiletries sangat berkelas. Dengan seharga 300 ribuan, kita akan mendapatkan pelayanan sangat memuaskan.

5. Belanja murah dengan tax free

Japan tax free shop. Ilustrasi

Ada beberapa merk toko obat atau drug store di Tokyo yang menjual barang-barang dengan harga murah. Seperti Matsumoto Kiyoshi dan Mega Donquijote atau Donki. Disini, barang yang dijual jauh lebih murah dari toko lain. Apalagi di bandara. Dan bagi wisatawan, pemerintah Jepang membebaskan pajak bagi mereka yang berbelanja di atas 5000 yen. Ini bisa dijadikan momentum tepat untuk berbelanja oleh-oleh. Tetapi tetap sesuai bajet ya.

6. Beli minum di mesin

Salah satu turis sedang membeli minum di mesin. Ilustrasi

Ketimbang membeli minuman di minimarket, ada baiknya langsung membelinya di mesin pinggir jalan. Harga paling murah berkisar 98 yen hingga 140 yen atau mulai dari Rp 13.000 sampai Rp 18.000. Harga rata-rata air mineral dibanderol sekitar 110 yen atau Rp 15.000 untuk satu botol sedang. Selain itu, mesin minuman seperti ini banyak tersedia. Bahkan hampir bisa ditemukan di setiap jalan berjarak 20 langkah dari satu mesin ke mesin lainnya.

Nah, trik tersebut bisa kamu lakukan demi mewujudkan mimpi melakukan pelesiran ke Jepang. Jangan takut, meski tidak bisa berbahasa Inggris atau Jepang, jika ada niat kuat untuk kesana, semua akan mudah. Warga Jepang sangat hangat dan ramah, meski terkendala bahasa, mereka tetap membantu wisatawan yang kesulitan atau tersasar. Selama kamu pelesiran ke negara maju, ketakutan hilang di suatu kota tidak akan terjadi. Tapi tetap selalu waspada ya!