8 Makanan Tinggi Estrogen yang Bagus untuk Kesehatan Wanita

makanan tinggi estrogen

Ada beberapa jenis makanan tinggi estrogen dipercaya bagus untuk kesehatan wanita. Estrogen adalah hormon yang mendorong perkembangan seksual dan reproduksi. Meskipun hormon ini ada pada pria dan wanita, namun jumlahnya lebih banyak dimiliki oleh wanita.

Estrogen melakukan berbagai fungsi dalam tubuh wanita, termasuk mengatur siklus menstruasi serta pertumbuhan dan perkembangan payudara. Namun selama menopause, kadar estrogen wanita menurun. 

Untuk membantu meningkatkannya lagi, ada estrogen makanan (fitoestrogen) yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan tingkat estrogen dalam tubuh wanita. 

Fungsi hormon estrogen untuk wanita

Estrogen adalah salah satu hormon yang ada dalam tubuh. Meskipun hormon estrogen sangat kecil jumlahnya dalam tubuh, hormon ini memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, terutama bagi wanita.

Pria juga memproduksi estrogen, tetapi wanita memproduksinya dalam kadar yang lebih tinggi. Fungsi hormon estrogen dalam tubuh wanita adalah sebagai berikut:

  • Bertanggung jawab atas perkembangan seksual anak perempuan ketika mereka mencapai pubertas
  • Mengontrol pertumbuhan lapisan rahim selama siklus menstruasi dan pada awal kehamilan
  • Menyebabkan perubahan payudara pada remaja dan wanita yang sedang hamil
  • Terlibat dalam metabolisme, pertumbuhan tulang dan mengatur kolesterol
  • Mengatur asupan makanan, berat badan, metabolisme glukosa, dan sensitivitas insulin
  • Utamakan asuransi kesehatan dengan sistem klaim cashless. Keuntungan asuransi kesehatan cashless akan memudahkan kamu saat mengajukan klaim. Kamu cuma perlu memberikan nomor asuransi pribadi saja dan bisa langsung dapat layanan medis saat itu juga tanpa melalui proses pemeriksaan administrasi lebih lama.

    Daftar makanan tinggi estrogen

    Selain melalui perawatan medis seperti disebutkan sebelumnya, beberapa makanan dipercaya dapat membantu seseorang meningkatkan kadar estrogen dalam tubuhnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

    1. Biji rami

    Biji rami adalah biji kecil berwarna emas atau coklat dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Mereka sangat kaya akan lignan, yaitu senyawa kimia yang berfungsi sebagai fitoestrogen. 

    Faktanya, biji rami mengandung lignan hingga 800 kali lebih banyak daripada makanan lainnya.

    Penelitian telah menunjukkan bahwa fitoestrogen yang ditemukan dalam biji rami dapat memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kanker payudara, terutama pada wanita pascamenopause.

    2. Kedelai dan edamame

    Kedelai banyak diolah menjadi produk nabati, seperti tahu dan tempe. Mereka juga bisa dinikmati utuh sebagai edamame. 

    Baik kedelai dan edamame sudah banyak diteliti dan dikenal karena memiliki banyak manfaat kesehatan dan kaya akan protein serta banyak vitamin dan mineral. Kedelai dan edamame juga kaya akan fitoestrogen yang dikenal sebagai isoflavon.

    Isoflavon kedelai dapat menghasilkan aktivitas seperti estrogen dalam tubuh dengan meniru efek estrogen alami. Mereka dapat meningkatkan atau menurunkan kadar estrogen darah.

    Satu studi menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen protein kedelai selama 12 minggu mengalami penurunan kadar estrogen darah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Para peneliti menyebut bahwa efek ini dapat membantu melindungi terhadap jenis kanker payudara tertentu.

    Meski demikian, efek isoflavon kedelai pada kadar estrogen manusia sangat kompleks. Sehingga, dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

    3. Buah-buahan kering

    Buah-buahan kering kaya nutrisi, lezat, dan mudah dinikmati sebagai camilan. Kabar baiknya, buah kering juga merupakan sumber berbagai fitoestrogen.

    Buah seperti kurma, plum, dan aprikot kering adalah beberapa sumber makanan kering yang mengandung fitoestrogen tertinggi. 

    Terlebih lagi, buah-buahan kering penuh dengan serat dan nutrisi penting lainnya, sehingga sangat sehat untuk dikonsumsi.

    4. Biji wijen

    Biji wijen adalah biji kecil berserat yang biasanya dimasukkan ke dalam masakan. Biji wijen juga ternyata cukup kaya akan fitoestrogen. 

    Suatu penelitian menemukan bahwa mengonsumsi biji wijen dapat mempengaruhi kadar estrogen pada wanita pascamenopause. 

    Para wanita dalam penelitian ini mengonsumsi 50 gram bubuk biji wijen setiap hari selama 5 minggu. Hasilnya, tidak hanya meningkatkan aktivitas estrogen tetapi biji wijen juga meningkatkan kolesterol darah.

    5. Bawang putih

    Bawang putih adalah bahan dapur untuk menambahkan rasa pada masakan. Tetapi bawang putih juga punya banyak manfaat untuk kesehatan.

    Meskipun penelitian tentang efek bawang putih pada manusia tidak terlalu banyak, beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa bawang putih dapat mempengaruhi kadar estrogen darah.

    Selain itu, penelitian selama sebulan yang melibatkan wanita pascamenopause menunjukkan bahwa suplemen minyak bawang putih dapat memberikan efek perlindungan terhadap keropos tulang yang disebabkan oleh kekurangan estrogen.

    6. Buah persik

    Persik adalah buah manis dengan daging putih kekuningan dan kulit berbulu halus. Tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral, buah persik juga kaya akan fitoestrogen yang dikenal sebagai lignan.

    Penelitian menyebut kalau mengonsumsi makanan yang mengandung lignan dapat menurunkan sekitar 15 persen risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause

    7. Buah beri

    Buah beri memang terkenal memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan. Buah beri kaya akan vitamin, mineral, serat, dan senyawa alami bermanfaat, termasuk fitoestrogen. 

    Buah beri yang dipercaya paling efektif meningkatkan kadar estrogen adalah stroberi, cranberry, dan raspberry.

    8. Tahu

    Tahu dibuat dari susu kedelai yang digumpalkan dan ditekan menjadi balok-balok putih. Tahu adalah sumber protein nabati yang populer, terutama dalam pola makan vegan dan vegetarian.

    Ini juga merupakan sumber terkonsentrasi fitoestrogen yaitu isoflavon. Tahu memiliki kandungan isoflavon tertinggi dari semua produk kedelai, termasuk formula berbahan dasar kedelai dan minuman kedelai.

    Gejala kekurangan estrogen

    Anak perempuan yang belum mencapai pubertas dan wanita yang mendekati menopause kemungkinan besar akan memiliki estrogen yang rendah. Namun, wanita dari segala usia dapat mengalami kekurangan estrogen.

    Gejala umum kekurangan estrogen meliputi:

    • Seks yang menyakitkan karena kurangnya pelumasan vagina
    • Peningkatan infeksi saluran kemih (ISK) karena penipisan uretra
    • Periode haid tidak teratur atau tidak ada
    • Perubahan suasana hati
    • Payudara terasa lembut
    • Sakit kepala atau migrain 
    • Stres
    • Kesulitan berkonsentrasi
    • Kelelahan

    Wanita yang mengalami kekurangan estrogen juga mengalami penurunan kepadatan tulang. Oleh karena itu, mereka sangat rentan terhadap cedera tulang bahkan tulang menjadi lebih mudah patah.

    Di dalam tubuh, estrogen bekerja sama dengan kalsium, vitamin D, dan mineral lainnya untuk menjaga tulang tetap kuat. 

    Jika kadar estrogen rendah, seseorang mungkin mengalami penurunan kepadatan tulang. Jika tidak diobati, estrogen yang rendah juga dapat menyebabkan kemandulan pada wanita.

    Penyebab kekurangan estrogen

    Estrogen adalah hormon yang diproduksi di ovarium. Apa pun yang mempengaruhi ovarium pada akhirnya akan mempengaruhi produksi estrogen. Wanita muda mungkin mengalami kadar estrogen yang rendah karena:

    • Olahraga berlebihan
    • Gangguan makan, seperti anoreksia
    • Kelenjar hipofisis yang berfungsi rendah
    • Kegagalan ovarium prematur, yang dapat diakibatkan oleh ketidakteraturan genetik, racun, atau kondisi autoimun
    • Sindrom turner
    • Penyakit ginjal kronis

    Pada wanita di atas 40 tahun, estrogen yang rendah bisa menjadi tanda mendekati menopause. 

    Masa transisi ini disebut perimenopause. Selama perimenopause, ovarium masih akan memproduksi estrogen. Produksi akan terus melambat hingga orang tersebut mencapai menopause.

    Pengobatan

    Wanita yang memiliki kadar estrogen rendah dapat melakukan pengobatan hormonal. Perawatan hormonal adalah standar untuk estrogen rendah. Ada pilihan non-hormonal untuk membantu meringankan gejala. 

    Pilihan non-hormonal lebih banyak digunakan untuk wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, pembekuan darah, stroke, atau penyakit hati.

    1. Terapi estrogen

    Wanita berusia antara 25 hingga 50 tahun yang kekurangan estrogen umumnya diresepkan estrogen, yang dapat mengurangi risiko keropos tulang, penyakit kardiovaskular, dan ketidakseimbangan hormon lainnya.

    Pada tahun 2002, Food and Drug Administration (FDA) mendesak wanita untuk mengambil dosis serendah mungkin untuk pengobatan jangka waktu sesingkat mungkin. Sejak itu, dosis tinggi umumnya tidak diresepkan lagi. 

    Dosis yang digunakan sebenarnya akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan cara penggunaannya. 

    Estrogen dapat diberikan secara topikal, melalui vagina, atau melalui injeksi. Dalam beberapa kasus, pengobatan jangka panjang mungkin diperlukan bahkan setelah kadar estrogen kembali normal. 

    Terapi estrogen juga dapat meringankan keparahan gejala menopause dan mengurangi risiko patah tulang. Terapi estrogen hanya dianjurkan selama 1 sampai 2 tahun. Ini karena terapi estrogen dapat meningkatkan risiko kanker.

    2. Terapi sulih hormon (HRT)

    Hormone Replacement Therapy (HRT) digunakan untuk meningkatkan kadar hormon alami estrogen dalam tubuh. Dokter mungkin merekomendasikan HRT jika pasiennya sudah mendekati menopause. 

    Sebab, menopause menyebabkan kadar estrogen dan progesteron menurun secara signifikan. HRT dapat membantu mengembalikan nya menjadi normal.

    Dalam terapi ini, hormon dapat diberikan secara topikal, melalui vagina, atau melalui injeksi. Perawatan HRT dapat disesuaikan dalam dosis, jangka waktu pengobatan, dan kombinasi hormon. 

    Misalnya, tergantung pada diagnosisnya, progesteron diperlukan jika seorang wanita masih memiliki rahim, tetapi tidak diperlukan jika wanita itu sudah mengalami pengangkatan rahim.

    Pentingnya punya asuransi kesehatan

    Kekurangan estrogen cukup mengganggu kesehatan wanita, terlebih mereka yang sudah menopause. Kalau sudah terjadi, kamu mungkin perlu bantuan medis untuk mengobatinya.

    Tetapi ketika sudah menopause, kamu mungkin sudah tidak lagi di usia produktif sehingga biaya rumah sakit mungkin bisa memberatkanmu. 

    Untuk itu, ada baiknya kalau kamu menyiapkan asuransi kesehatan dari sekarang sehingga bisa mengcover biaya konsultasi dokter, obat, hingga rawat inap.

    Ada banyak macam asuransi kesehatan dengan premi dan keuntungan yang ditawarkan. Kamu bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhanmu tentunya.

    Tips dari Lifepal! Apabila belakangan siklus haid kamu berantakan, mungkin hal tersebut menjadi tanda tubuh kamu kekurangan estrogen. Kamu bisa mencoba mengonsumsi makanan yang kaya akan estrogen.

    Hal ini akan membantu memulihkan haid kamu yang bermasalah. Jika usaha ini belum membuahkan hasil, sebaiknya kamu segera menemui dokter untuk pengobatan lebih lanjut.

    Selain asuransi kesehatan, jangan lupa juga untuk memiliki dana darurat. Cek besaran dana darurat di sini.

    FAQ makanan tinggi estrogen

    Apa faktor utama wanita mengalami kekurangan hormon estrogen?

    Kekurangan hormon estrogen bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, kasus rendahnya hormon estrogen biasanya ditemukan pada wanita yang mulai mendekati atau sudah mengalami menopause.

    Apakah seseorang bisa mengalami kelebihan estrogen?

    Sebagian wanita mungkin mengalami kekurangan estrogen, namun sebagian lainnya juga mungkin mengalami kelebihan estrogen. 

    Dalam dunia medis, kelebihan hormon estrogen disebut dengan hiperestrogenisme atau estrogen dominance. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya efek samping obat-obatan tertentu, obesitas, terapi hormon, atau penyakit tertentu, seperti PCOS.

    Kekurangan hormon estrogen bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, kasus rendahnya hormon estrogen biasanya ditemukan pada wanita yang mulai mendekati atau sudah mengalami menopause.

    Sebagian wanita mungkin mengalami kekurangan estrogen, namun sebagian lainnya juga mungkin mengalami kelebihan estrogen. 

    Dalam dunia medis, kelebihan hormon estrogen disebut dengan hiperestrogenisme atau estrogen dominance. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya efek samping obat-obatan tertentu, obesitas, terapi hormon, atau penyakit tertentu, seperti PCOS.