Manajemen Keuangan Perusahaan, Pribadi, dan Syariah yang Tepat!

cara mengatur keuangan

Setiap dari kita tentu memiliki impian untuk merdeka secara finansial. Nah, perlu diketahui, manajemen keuangan jadi kunci untuk bisa merealisasikan impian itu, baik dalam sehari-hari maupun menjalankan usaha. 

Manajemen keuangan adalah tindakan perusahaan atau perorangan dalam memperoleh modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan uang yang ada, hingga mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama. Yaitu, merdeka secara finansial. 

Manajemen keuangan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu manajemen keuangan perusahaan, pribadi, dan syariah. 

Agar lebih paham soal ilmu pengelolaan keuangan ini, simak rangkuman penjelasan dari Lifepal berikut ini! 

1. Manajemen keuangan perusahaan

beberapa orang di perusahaan start up sedang rapat

Segala kegiatan keuangan perusahaan harus direncanakan dengan baik, tujuannya gak lain untuk memaksimalkan nilai atau kesuksesan perusahaan. 

Dalam melakukan manajemen keuangan perusahaan, ada beberapa prinsip yang harus dipraktikkan:  

  • Akuntabilitas, di mana kita dapat menyebutkan dari mana asal dana operasional dan seperti apa alokasi anggaran yang ditetapkan. 
  • Konsistensi, artinya konsisten dalam menjalankan perencanaan finansial yang telah disusun sejak awal.
  • Kelangsungan hidup, artinya pengeluaran dana perusahaan sejalan atau disesuaikan dengan dana yang diterima. 
  • Transparansi, artinya terbuka mengenai segala informasi yang berkaitan dengan perencanaan manajemen keuangan. 
  • Standar akuntansi, artinya manajemen keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. 
  • Integritas, artinya memastikan pencatatan keuangan perusahaan lengkap dan akurat sebagaimana mestinya. 
  • Pengelolaan, artinya kemampuan mengelola dana yang diperoleh dengan baik atau mampu mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. 
  • Selain prinsip di atas, sebagai manajer keuangan ada empat poin penting lainnya yang juga harus diperhatikan, yakni: 

    2. Manajemen keuangan pribadi

    Buat anggaran keuangan

    Jika poin sebelumnya berfokus pada kesehatan keuangan perusahaan, poin ini lebih menitik beratkan pada kesuksesan finansial pribadi atau hidup perorangan. 

    Seperti yang kita ketahui, kemampuan dalam mengelola keuangan menjadi kunci utama seseorang dapat merdeka secara finansial. 

    Lantas, bagaimana cara manajemen keuangan pribadi yang efektif? Setiap bulannya, bikin rincian pendapatan dan pengeluaran keuangan. 

    Penghasilan yang dimaksud adalah gaji atau pendapatan bersih usaha dalam sebulan. Sementara pengeluaran meliputi biaya tempat tinggal, tabungan, hingga uang makan dan transportasi dalam sebulan. 

    Biar gak bingung, sebaiknya rincian penghasilan dan pengeluaran dibuat dalam daftar yang berbeda ya. Contoh manajemen keuangan penghasilan: 

    Penghasilan bulan AprilJumlah 
    Gaji sebagai karyawan tetap:Rp5 juta
    Gaji sebagai freelancer: Rp1,5 juta 
    TOTALRp6,5 juta

    Setelah mengetahui penghasilan dalam sebulan, selanjutnya buat rincian anggaran pengeluaran dalam sebulan. Sebagai rekomendasi, kita bisa menggunakan metode keuangan 50/30/20.

    Artinya, 50 persen untuk biaya hidup sehari-hari atau manajemen keuangan rumah tangga, 30 persen untuk dana hiburan, dan 20 persen untuk tabungan serta investasi. Berikut ini contoh rinciannya: 

    Jenis pengeluaranKebutuhanDalam sebulan
    Biaya hidup (50%)Makan Rp40 ribu (sehari) x 30 hari = Rp1.200.000
    Transportasi Rp20 ribu (sehari) x 30 hari = Rp600.000
    Kosan (20%) Rp6,5 juta x 20% = Rp1.300.000
    Listrik Rp150.000 
    Hiburan (30%) Nongkrong dan jalan-jalan Rp487.500 (seminggu) x 4 minggu = Rp1.950.000
    Tabungan (10%)DepositoRp6,5 juta x 10% = Rp650.000
    Asuransi Kesehatan (10%) Rp6,5 juta x 10% = Rp650.000
    Total pengeluaranRp6.500.000

    Dari rincian manajemen keuangan pribadi di atas, dapat disimpulkan bahwa penghasilan dan pengeluaran sebanding. 

    3. Manajemen keuangan syariah 

    pilihan kredit syariah

    Sesuai dengan namanya, manajemen keuangan syariah adalah pengelolaan finansial yang mengikuti aturan syariat Islam. 

    Artinya, untuk melakukan pengelolaan keuangan syariah, kita perlu lebih teliti dalam menetapkan anggaran, pengelolaan, penyimpanan, hingga alokasi dana setiap bulannya. 

    Ada tiga poin atau ruang lingkup manajemen keuangan syariah yang perlu diperhatikan, yaitu: 

  • Perolehan dana. Maksudnya adalah, cara memperoleh dana yang akhirnya dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari atau perputaran perusahaan juga organisasi lainnya harus sesuai dengan ajaran Islam. 
  • Perolehan aktivitas. Poin ini berfokus pada dana yang diinvestasikan harus melalui lembaga keuangan syariah. Misal, misal asuransi unit link syariah, bank syariah, atau reksadana syariah. 
  • Penggunaan dana. Artinya dana yang dimiliki pribadi atau perusahaan gak boleh untuk kepentingan yang melanggar ajaran Islam. Misalnya, dianjurkan dana yang ada untuk keperluan zakat, dan sejenisnya. 
  • Saat ini, ada begitu banyak pilihan lembaga keuangan bersifat tidak riba, mulai dari perbankan, hingga investasi syariah. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk kita melakukan manajemen keuangan syariah. 

    Itulah tadi informasi seputar pengertian, fungsi, tujuan, hingga contoh dari manajemen keuangan berdasarkan jenisnya. 

    Semoga dapat memberikan manfaat, khususnya buat kita yang sedang kebingungan mengelola keuangan dengan baik, ya.

    Kira-kira tips keuangan menarik seperti apa yang ingin kamu tahu? Yuk, kunjungi Lifepal.co.id/media untuk mengetahui tips keuangan menarik lainnya! (Editor: Chaerunnisa)

    • Perencanaan keuangan, yaitu perincian terkait arus kas perusahaan atau dana yang masuk dan keluar.
    • Anggaran, yaitu perencanaan alokasi anggaran yang ada secara efisien.
    • Pengendalian, yaitu melakukan evaluasi dan perbaikan perputaran sistem keuangan perusahaan.
    • Pemeriksaan, yaitu analisa keuangan perusahaan agar sesuai dengan perencanaan anggaran sejak awal.
    • Pelaporan, yaitu melakukan laporan keuangan meliputi laba dan rugi perusahaan secara keseluruhan.

    • Memaksimalkan keuntungan. Dengan kebijakan keuangan yang tepat, kita dapat lebih mudah mengoptimalkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.
    • Menjaga arus kas. Dengan manajemen keuangan yang tepat, kita bisa mengawasi arus kas agar tidak melenceng dari anggaran atau yang akhirnya merugikan perusahan.
    • Menciptakan struktur modal. Artinya, kita bisa sesuaikan struktur modal yang tepat. Misalnya, menentukan modal perusahaan berbanding dana pinjaman yang dibutuhkan oleh perusahaan.
    • Meningkatkan efisiensi. Dengan pengaturan keuangan yang tepat, efisiensi setiap departemen dalam perusahaan atau organisasi juga akan ikut meningkat.
    • Menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Dengan keuangan yang sehat, kelangsungan bisnis perusahaan juga akan ikut berjalan secara optimal.
    • Mengurangi risiko operasional. Ketika memiliki yang baik, risiko operasional pun dapat diminimalisir, sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
    • Menekan biaya modal. Perencanaan keuangan yang tepat sejak awal dapat membantu menekan biaya modal yang dibutuhkan dalam mendirikan perusahaan.

    • Keputusan pendanaan. Manajer keuangan harus menentukan sejumlah kebijakan terkait utang jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Selain itu, ketentuan, apakah pinjaman yang diambil bersumber dari internal maupun eksternal.
    • Keputusan investasi. Manajer keuangan harus menentukan kebijakan terkait penanaman modal perusahaan, misal saham dan obligasi.
    • Keputusan pengelolaan aset. Manajer keuangan harus menentukan kebijakan terkait aset yang dimiliki perusahaan dapat dikelola secara efisien.