Manfaat Asuransi Menurut Pakar Asuransi Irvan Rahardjo

Manfaat Asuransi Menurut Pakar Asuransi Irvan Rahardjo

Manfaat asuransi yang paling utama adalah melindungi risiko keuangan. Nah, bentuknya pertanggungan risikonya macam-macam, tergantung dari jenis asuransi yang kamu pilih.

Pentingnya asuransi dalam pengelolaan keuangan kamu menjadi salah satu topik bahasan Lifepal dengan Irvan Rahardjo, Pakar Asuransi. 

Beliau memiliki pengalaman 38 tahun di bidang ini, pernah menjadi Direktur Asuransi Jasindo dan Komisaris Independen AJB Bumiputera. Kini, ia menjabat sebagai Arbiter Badan Mediasi & Arbitrase Asuransi Indonesia sejak tahun 2015. 

Dalam wawancara tersebut kami juga membahas tentang kasus gagal bayar asuransi dan bagaimana memilih asuransi yang gak bermasalah. Selain itu, Irvan Rahardjo juga memberikan pendapat tentang mana yang jadi prioritas, asuransi jiwa atau kesehatan.

Penasaran? Yuk simak hasil obrolan kami di video berikut ini:

Berapa Banyak Orang Indonesia yang Paham Manfaat Asuransi?

Berdasarkan data statistik Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), penetrasi asuransi jiwa di Indonesia dibandingkan Produk Domestik Bruto (PDB) tergolong masih rendah, yaitu di angka 1,2 persen. Padahal, negara-negara Asia lain seperti Jepang sudah mencapai angka 6,2 persen dan Korea Selatan 8,4 persen.

Namun, hal ini menunjukkan pertumbuhan pesat asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia, yaitu 9 sampai 10 persen per tahun.

Manfaat Asuransi Kesehatan atau Asuransi Jiwa Dulu?

Menurut Irvan Rahardjo, asuransi kesehatan sebaiknya lebih diprioritaskan terlebih dahulu. Pasalnya, asuransi jiwa bersifat jangka panjang (long-term). Sementara itu, manfaat asuransi kesehatan lebih terasa saat ini. 

Maksudnya, manfaat asuransi jiwa bakal timbul ketika tertanggung meninggal dunia. Sementara itu, manfaat asuransi kesehatan bisa kita rasakan kapanpun kita sakit dan memerlukan perawatan medis di rumah sakit seperti rawat inap atau rawat jalan.

Manfaat Asuransi Kesehatan Meski Sudah Punya BPJS Kesehatan

Banyak orang yang merasa jika sudah memiliki BPJS Kesehatan, maka gak lagi membutuhkan asuransi kesehatan swasta dari perusahaan lain. Apakah pemikiran ini tepat?

Menurut Irvan, manfaat asuransi BPJS Kesehatan itu bersifat jaminan dasar. Namun, apabila BPJS Kesehatan gak bisa memberikan pelayanan yang maksimal. 

Misalnya, untuk pelayanan rawat inap menggunakan BPJS Kesehatan, satu kamar akan berisi empat orang.

Nah, orang yang menginginkan kenyamanan dan pelayanan terbaik seperti kamar privat dengan televisi dan AC, sebaiknya membeli asuransi kesehatan swasta lagi.

Kenapa Layanan BPJS Kesehatan Gak Ditingkatkan?

Tentunya ada alasan mengapa pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan hanya berupa jaminan dasar dan gak sebaik pelayanan dari asuransi swasta.

Irvan mengatakan bahwa alasannya adalah tarif iuran BPJS Kesehatan yang perlu kita bayar setiap bulannya jauh dari nilai ekonomi BPJS Kesehatan. Misalnya, kita bayar iuran BPJS Kesehatan Rp150 ribu per bulan untuk pelayanan BPJS Kelas 1.

Nah, angka ini sebenarnya gak bisa menutup biaya layanan yang diberikan. Menurut perhitungan aktuaria atau hitungan ekonomi kesehatan yang benar, seharusnya biaya pelayanan yang diberikan untuk BPJS Kelas 1 adalah Rp300 ribu.

Irvan sempat mengusulkan bahwa solusinya adalah lewat pembagian beban atau cost sharing. Jadi, apabila ada klaim, seluruh peserta BPJS Kesehatan ikut menanggung.

Kasus Asuransi Gagal Bayar

Belakangan ini banyak bermunculan kasus gagal bayar perusahaan asuransi, bahkan asuransi milik negara. Lantas, apakah kasus gagal bayar ini menurunkan minat masyarakat untuk membeli asuransi?

Irvan mengatakan bahwa kasus gagal bayar asuransi sudah banyak terjadi sejak lama. Namun, kasus puncak gunung es Jiwasraya dan Bumiputera menjadi sorotan karena gagal bayar terjadi pada perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah sangat tua.

Hal ini menunjukkan ketidakprofesionalan dan tidak hati-hati, juga adanya persoalan yang lebih sistemik. Artinya, kegagalan kita semua untuk memberi perhatian pada industri ini, mulai dari tingkat pengambil keputusan.

Cara Memilih Asuransi Tepercaya 

Belajar dari kasus gagal bayar asuransi, penting buat memilih asuransi tepercaya. Caranya adalah dengan melihat kondisi kesehatan perusahaan tersebut.

Ukuran paling sederhana dan paling sering kita temui adalah dengan melihat apakah modal perusahaan bisa meng-cover risiko yang ditanggungnya. Indikatornya adalah Risk-based Capital (RBC) atau modal berbasis risiko.

Menurut Irvan, unsur yang paling kuat untuk memilih asuransi tepercaya adalah testimoni dari nasabah lain yang pernah mendapat layanan asuransi tersebut.

Perhatikan Hal Ini Dalam Membaca Polis Asuransi

Polis adalah dokumen yang menjadi bukti perjanjian kontrak antara nasabah asuransi dan perusahaan asuransi. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memahami isi polis sebelum membeli asuransi.

Nah, hal apa saja sih yang perlu diperhatikan dalam membaca polis? Kita harus lihat syarat-syarat apa yang diperlukan untuk mengajukan klaim, misalnya dokumen polis. Maka, sejak awal kita harus simpan polis itu baik-baik. 

Demikian manfaat asuransi menurut Irvan Rahardjo. Punya pertanyaan lain seputar asuransi? Kamu bisa lho bertanya langsung ke pakarnya melalui fitur Tanya Lifepal. Yuk cobain!