Agar Anak Hidup Sejahtera di Masa Depan, Yuk Lakukan Ini!

Asuransi atau tabungan pendidikan anak

Kamu sudah berkeluarga dan memiliki anak? Pasti kamu berusaha menyiapkan masa depan anakmu lebih baik lagi.

Demi kualitas anakmu nanti, kamu perlu mempersiapkan segalanya sedini mungkin. Yang utama perlu kamu siapkan untuk masa depan buah hati adalah, pendidikannya.

Kamu harus memikirkannya dalam jangka panjang, ke mana anak akan duduk di bangku SD, SMP, hingga SMA. Pasti kamu ingin menyekolahnnya di sekolah terbaik, entah negeri atau swasta. Bahkan, kamu memiliki impian lebih menyekolahkan mereka ke luar negeri.

Semua itu perlu persiapan matang, terutama dalam hal biaya. Biaya pendidikan sekolah pasti akan naik dari tahun ke tahun, sehingga akan membuat orangtua makin pusing memikirkannya kalau tidak dipersiapkan masak.

Biar gak pusing tujuh keliling, gak ada salahnya kamu ikuti tips-tips berikut ini demi masa depan anakmu yang lebih sejahtera:

1. Siapkan tabungan hingga perguruan tinggi

Siapkan tabungan hingga perguruan tinggi
Siapkan tabungan hingga perguruan tinggi

Kamu pasti tahu dong biaya untuk kuliah itu sangat mahal. Kalau anak kamu nanti masuk ke perguruan tinggi negeri, lumayan dapat subsidi dari pemerintah, tapi kalau masuk swasta? Siap-siap saja mengeluarkan dana lebih.

Tapi, demi masa depan dan pendidikan anak, berapapun biayanya pasti diusahakan selalu ada.

Sekadar diketahui, tingginya biaya kuliah bikin banyak pemuda yang gak melanjutkan studinya, alias hanya sebatas sampai SMA saja.

Data Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi menemukan angka partisipan kasar (APK) perguruan tinggi tahun 2018 sekitar 32,5 persen. Begitu seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.

Karena itu, kamu perlu mempersiapkan anggaran untuk biaya kuliah buah hati. Biar kamu juga tenang nantinya, jadi tinggal bayar deh!

2. Menyiapkan polis asuransi jiwa

Menyiapkan polis asuransi jiwa
Menyiapkan polis asuransi jiwa

Asuransi jiwa merupakan layanan asuransi yang menjamin perlindungan risiko kerugian finansial akibat kematian anggota keluarga.

Kematian merupakan sebuah fase kehidupan yang tidak bisa dihindari setiap makhluk hidup, termasuk manusia.

Bagaimana jika di kemudian hari kita meninggal dunia sementara kita masih memiliki buah hati yang tengah tumbuh atau sedang memerlukan untuk bisa terus sekolah?

Itulah pentingnya asuransi jiwa. Misalnya suatu saat kamu harus meninggalkan anakmu, paling tidak sudah ada yang menjamin masa depannya termasuk soal pendidikan.

Jadi, kamu perlu berjaga-jaga jika sewaktu-waktu kamu atau pasangan meninggal dunia.

Untuk memilih polis asuransi, kamu juga harus memerhatikan beberapa hal, di antaranya pilih asuransi yang preminya masuk bujet pengeluaran.

Idealnya, alokasi bujet bayar premi asuransi jiwa maksimal 10 persen dari penghasilanmu. Atau, kalau perlu cari yang preminya kurang dari 10 persen gajinmu. Jadi lebih murah dan irit.

Kemudian, pertimbangkan pula uang pertanggungannya layak atau tidak. Kamu harus itung dulu berapa sih pengeluaran buat keluargamu tiap bulannya, kemudian proyeksikan pengeluaran hingga anak kamu mandiri atau lulus kuliah paling tidak.

Nah, besaran uang pertanggungannya harus sesuai dengan proyeksimu itu ya!

3. Tunjuk wali pengganti 

Tunjuk wali pengganti
Tunjuk wali pengganti

Menentukan atau memilih wali yang akan menggantikan kamu untuk si buah hati sama pentingnya seperti membeli polis asuransi. Sebagai langkah antisipasi seandainya kamu nanti telah tiada, sementara anak kamu masih membutuhkan bimbingan.

Dengan menunjuk wali yang menurut kamu baik buat anakmu, maka masa depan buah hati akan lebih terjamin. Banyak yang bisa kamu pilih untuk menjadi wali, tapi usahakan dari kalangan keluarga ya, seperti orangtua, adik, atau kakak kandungmu.

Yang pasti, wali yang kamu tunjuk juga dengan ihklas merawat anak kamu nantinya seperti merawat anaknya sendiri.

4. Buka tabungan untuk anak

Buka tabungan pendidikan anak
Buka tabungan pendidikan anak

Masa depan anak tentu harus kamu pikirkan sedini mungkin. Pasalnya, mau tidak mau, pengeluaran setiap tahunnya pasti akan bertambah banyak.

Nah, untuk mengantisipasi adanya pengeluaran dadakan yang gak kamu duga-duga nantinya, ada baiknya mempersiapkan tabungan buat buah hati.

Coba buka rekening anak. Rata-rata bank di Indonesia udah ada kok program tabungan untuk anak-anak. Sebut saja BRI Junio, BNI Taplus Anak, Tabungan BTN Junior, BCA Simpanan Pelajar, dan Tabungan CIMB Junior.

Lebih baik lagi kalau kamu juga melibatkan anak untuk menabung, jadi ini akan memupuk kebiasaannya berhemat. Jadi, jangan kamu doang yang isi tabungannya, coba ajak buah hati menyisihkan uang jajannya untuk masa depannya sendiri.

5. Memberikan mereka uang saku

Memberi anak uang saku
Memberi anak uang saku

Dikutip dari Businessinsider, anak-anak yang menerima uang saku bakalan lebih mengerti sedikit tentang dasar-dasar finansial, ketimbang anak yang tidak pernah diberikan uang saku.

Kamu boleh memberikan uang saku kepada anakmu, asalkan tetap memberikan dia batasan-batasan, seperti hal yang diizinkan dan tidak diperbolehkan melalui uang saku tersebut.

Jangan lupa, kamu juga harus mengajarkan anak bagaimana melakukan manajemen uang saku tersebut. Pasalnya, hal ini bisa mengajarkannya cara mengelola uang dengan baik dan benar.  

Ajak anak berdiskusi soal keuangan ini agar di masa depan mereka juga memiliki pengetahuan tentang hal baik dan buruk dalam finansial.

6. Libatkan buah hati menentukan keputusan finansial

Libatkan anak dalam keputusan finansial
Libatkan anak dalam keputusan finansial

Meski anakmu masih terbilang muda, tapi tidak ada salahnya berbagi pendapat tentang finansial keluarga. Hanya saja, jangan hal-hal yang berat ya, ambil saja keputusan-keputusan kecil misalnya seperti menentukan daftar belanjaan bulanan. Atau mungkin rencana liburanmu beserta keluarga.

Secara gak langsung, kamu juga mengajarkan tentang mengelola keuangan, yang mungkin bisa diterapkan di masa depannya kelak.

Itulah beberapa rekomendasi yang bisa kamu ikuti sedini mungkin, jika telat kamu bisa memulainya sekarang.

Masa depan anak merupakan tanggung jawab kita juga sebagai orangtua, jika kamu sebagai orang tua tidak mempersiapkan dengan matang, tentunya bisa merusak segala ekspektasimu tentang masa depan buah hati sendiri.

Apabila masa depan anak sejahtera kamu pasti juga bangga dong. Terlebih kalau pendidikannya top semua, kamu pasti bangga deh pamerin prestasi anak kepada kolega. (Editor: Chaerunnisa)